Share

162. Jago-Jago Bayaran

MALAM TELAH LARUT. Suasana hutan jati itu sungguh amat menyeramkan. Bulan yang tengah bersinar, tak sampai menyinari tanah di sekeliling hutan jati yang luas itu. Sinarnya hanya bisa menyinari pucuk-pucuk pohon jati saja. Suara binatang malam terdengar ramai. Dan di kejauhan terdengar suara srigala yang menakutkan. Dan suasana yang senyap dan menyeramkan itu tiba-tiba diganti oleh derap langkah kuda yang cepat. Debu-debu pun berterbangan. Nampak sebuah kereta kuda tengah melarikan diri dengan kencang. Saisnya dengan tergesa-gesa mengendalikan kekang kudanya. Cambuknya berkali-kali dia lontarkan kepada dua ekor kuda yang saling berhubungan untuk berlari dengan cepat.

"Hiyaaa! Hiyaaa!"

Di dalam kereta kuda nampak sesosok tubuh yang sedang terkapar, entah mati entah hidup. Sang sais kuda terus memacu kuda keretanya dengan sangat cepat melewati hutan jati itu. Saat sudah keluar dari hutan jati itu, sebuah gerbang desa terlihat.

Hieekk..!

Kedua ekor kuda yang menjadi penarik kereta kuda it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status