Share

Bab 99

"Aku tidak segila itu mah." Rafasya memandang Sari dengan wajah sedikit marah. Jujur saja dia tidak terima ketika dituduh telah melakukan hal yang tidak semestinya.

"Baiklah mama percaya." Sari tersenyum dan kemudian beranjak dari duduknya. Meskipun mulutnya mengatakan percaya namun tidak dengan hatinya. Sari tetap saja merasa ragu dengan apa yang dikatakan oleh Sang putra.

"Mama titip Cinta, jaga dia baik-baik. Nanti di saat Mama sudah pulang ke Indonesia, Mama ingin mendengar kabar baik tentang kalian. Mama ingin punya cucu segera." Sari tersenyum sambil menepuk pundak Rafasya. Wanita itu kemudian pergi meninggalkan Rafasya yang masih duduk di taman belakang.

Cukup lama Rafasya duduk di taman belakang sambil menikmati angin yang berhembus segera. Bukannya dia tidak ingin masuk ke dalam kamar hanya saja setiap kali melihat Cinta, naluri ke lelakinya selalu saja bangkit. Entah mengapa sekarang dirinya seperti singa yang sedang lapar.

Namun dia tidak bisa melakukan ataupun, bahkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status