Share

Bab 139

Cahaya pergi meninggalkan rumah dengan membawa beberapa barang berharga miliknya. Tendangan keras yang menghantam kepalanya, masih terasa berdenyut nyeri. Begitu juga rasa sakit dari tamparan sang mama.

Jadi karena itu dia memutuskan untuk duduk di sebuah taman yang dilewatinya.

Di sini dia menangis sejadi-jadinya sembari menyalahkan dirinya sendiri. Penyesalan memang sudah terlambat, namun seperti itulah yang dia rasakan. Meskipun melakukannya tanpa ada niat sama sekali, namun perbuatannya sudah menghadirkan janin yang akan tumbuh dan berkembang di dalam rahimnya.

Cahaya tidak menghiraukan ketika hujan turun dengan derasnya. Dia hanya duduk termenung sambil menikmati rasa nyeri yang ada di hatinya. Impian untuk menjadi anak yang berbakti dan membahagiakan kedua orang tuanya seakan kandas karena perbuatan yang dia lakukan.

Namun jika boleh membela diri, Cahaya melakukannya karena paksaan dari Arlan dimalam itu. Semua ini bukanlah kemauannya. Berulang kali Cahaya menolak namun pria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status