Share

Bab 145

Rafasya duduk di tepi tempat tidur dengan tersenyum. Tatapan matanya terus saja tertuju ke wajah cantik sang istri. Rasa rindu yang selama ini menyesakkan di dada seakan terobati sudah.

"Terima kasih ya nak sudah mau jagain mami." Rafasya tahu jika tidak ada anak yang dikandung Cinta saat ini, mungkin istrinya itu sudah bertindak bodoh yang berakibat membahayakan dirinya sendiri.

Meskipun sudah menemukan Cinta, namun Rafasya tidak ingin memberitahukan hal ini terlebih dahulu kepada orang tuanya. Alasannya karena dia harus menyelesaikan permasalahannya terlebih dahulu dengan istri tercinta.

Setelah puas memandangi wajah istrinya, Rafasya pun berbaring di sebelah Cinta. Dia tidak akan mau melepaskan Cinta meskipun hanya sebentar saja. Rafasya harus meyakinkan bahwa istrinya benar-benar berada didalam dekapannya.

Walaupun tidur di bagian pinggir, namun Rafasya tidak memperdulikannya. Jika Cinta bergeser sedikit saja, sudah pasti dia akan terjatuh. Namun Rafasya tetap tidak perduli d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status