Share

Bab 148

Rafasya hanya diam memandang pertemuan penuh haru tersebut. Namun dia tidak bisa menahan air mata yang meluncur dengan sendirinya. Dengan cepat diusapnya

air mata kebahagiaan tersebut.

"Ma, pa, Aku mau masak nasi goreng dulu, aku titip Cinta ya." Rafasya kembali tersenyum memandang istrinya. Setelah berpamitan pria itu kemudian pergi meninggalkan kamar rawat.

"Masak nasi goreng?" tanya Erik sambil memandang istrinya.

"Iya, Cinta minta nasi goreng masakan bang Rafa." Cinta tersenyum malu.

Setelah mendengar semua penjelasan dari Rafasya, Cinta tidak bisa menyalakan suaminya. Karena itu semua memang perbuatan Karin yang ingin merusak rumah tangganya, serta menjebak Rafasya. Beryukur ada janin dirahimnya yang membuat dia harus kuat. Cinta bersyukur ada Nara yang selalu menyayanginya tanpa syarat. Namun tetap saja Cinta masih kesal dengan suaminya itu.

Erik tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya. "Terus dia mau Masak di mana?" tanyanya.

"Nggak tau juga," jawab Cinta.

"Terser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status