Share

Bab 146

Cinta bergeming ketika melihat Rafasya membuka matanya. Sampai detik ini dia masih tidak bisa membedakan antara nyata ataupun mimpi.

Entah terlalu shock atau nyawanya yang belum terkumpul, hingga otaknya menjadi konslet.

Rafasya tersenyum memandang wajah cantik sang istri. Dia benar-benar sangat merindukan Cinta. Bahkan ketika Cinta tidur, Rafasya masih Sempat-sempatnya mencuri kecupan di bibir sang istri.

"Sudah bangun sayang?" Rafasya tersenyum. Namun Cinta hanya diam dan mencoba mencerna, Apakah ini mimpi atau tidak.

"Rindu Dek," Rafasya menatap istrinya dengan senyum penuh bahagia.

Batin Cinta menjerit, dia benar-benar frustasi menghadapi permasalahan ini. Antara senang atau marah ketika melihat sang suami ada di pelukannya. Otaknya mulai bekerja dan yakin bahwa ini semua bukan sekedar mimpi, tapi nyata.

Setelah bisa berpikir dengan jernih, Cinta memandang Rafasya dengan penuh kemarahan. Dengan sangat keras dia mendorong tubuh suaminya itu hingga terjatuh dari tempat tidur. Ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status