Share

06 | The engagement party

Aвтор: srafile
last update Последнее обновление: 2023-05-29 17:56:19

"Javier!!" Riuh teriakan langsung terdengar begitu Serena dan Javier memasuki area rumah keluarga Wijaya.

Meja disjoki ditengah-tengah dengan musik menggema, satu meja penuh berisi berbagai minuman alkohol, berbagai orang yang Serena kenal menari bahkan ada sebagian yang berenang di kolam kediaman keluarga Wijaya.

Javier melepaskan tangan Serena dan segera berlari menemui teman-temannya, sementara Serena ditinggalkan sendirian. Wanita itu hanya terdiam sendirian, dia tidak nyaman dengan musik yang terlalu nyaring. Keiza, Yara, dan Lika juga belum kelihatan.

"GUYSSS!" Tiba-tiba suara Kai terdengar dari arah meja disjoki. "MY BROTHER IS GETTING MARRIED!"

Riuh tepuk tangan langsung terdengar, Javier di tarik menuju meja disjoki untuk memberikan pengumuman pernikahannya yang mungkin sudah dipersiapkan oleh keluarga Wijaya yang saat ini sedang di Jogja.

"Gue tahu ini berita buruk buat kalian karena the hottest man alive, Javier Wijaya finally sold out." Ungkap Javier dengan mic sambil tersenyum lebar menatap beberapa orang yang memang terlihat sedih karena gagal menjadi pasangan dari seorang Javier Wijaya, sementara Serena memutar bola matanya.

"But," Sambungnya lagi. "Ini juga berita buruk buat Serena, karena she's stuck with the hottest man alive forever!" Javier memberikan mic pada Kai, dia turun dari meja disjoki dan berjalan ke arah Serena yang menatapnya bingung.

Laki-laki itu tidak berniat berhenti berjalan walau jarak mereka sekarang sudah sangat dekat, "Thanks for stuck with me Serena." Ucapnya lalu mencium bibir Serena, mata Serena membulat. Apa maksudnya? Kenapa tiba-tiba Javier menciumnya?

Javier tidak berniat menjauhkan dirinya dengan segera, dia menarik lengan Serena untuk melingkar di tengkuknya sementara tangannya menarik tubuh Serena lebih dekat dan bersentuhan dengannya. "Just enjoy it." Bisiknya perlahan.

Serena hanya menutup matanya, menikmati momen itu seperti yang Javier perintahkan. Ciuman pertamanya hanya sebuah kebohongan.

Pesta berlanjut, Javier sedari tadi merangkul Serena kemanapun dia pergi. Mengenalkan gadis dengan bangga pada teman-temannya, apalagi di sana juga banyak teman Aidan yang datang sehingga dia bisa menyombongkan diri.

"Aku ke sana dulu." Bisik Serena pada Javier, wanita itu sudah kehabisan energi untuk berkenalan sana sini.

"Hah?!" Javier berteriak karena musik yang terlalu kencang.

Serena mengembuskan nafasnya, ia mendorong tubuh Javier pelan lalu berjalan ke sofa di pojok ruangan. Javier mengerutkan keningnya, ia menyusul Serena dan duduk bersebelahan.

"Kenapa kamu?" Tanya Javier sambil terus meneguk bir langsung dari botolnya, entah sudah berapa banyak jenis alkohol yang dia konsumsi.

"Aku gak biasa sama musik kencang-kencang gitu." Jawab Serena datar.

Javier mengangguk, ia mengeluarkan earphone dari sakunya dan menyambungkan ke handphone miliknya lalu ia pasang di kedua telinga Serena.

Serena tersenyum melihat Javier memasangkan earphone padanya, tak di sangka orang menyebalkan ini bisa bersikap sangat lembut dan pengertian.

"Gimana?" Tanya Javier.

Serena tersenyum, lalu mengangguk. "Makasih" ucapnya perlahan.

"Sini handphone barunya." Javier mengambil handphone dari tas yang di pakai Serena. "Let's take a picture." Ucap Javier sambil membuka kamera, ia mendekatkan wajahnya ke Serena dan mengambil selfie.

Javier mengambil banyak selfie, dia bahkan mengunggahnya di akun sosial media miliknya dan tidak lupa menandai Serena. "Repost." Ketusnya menyuruh Serena.

Serena terkekeh, dia tersenyum memandangi lelaki itu. Dia tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu dari laki-laki manapun.

"Sorry tadi saya cium kamu," Bisik Javier sambil menyengir kuda. "Khilaf, lagian kamu cantik banget hari ini." ia menggaruk tengkuknya.

Serena ingin marah pada awalnya tetapi kalimat Javier membuatnya salah tingkah dan tak tahu harus berbuat apa, "Ehm, aku mau ambil minum dulu." Serena bangkit dan berjalan entah kemana.

"Serena," Panggil Javier sambil tertawa. "Nih minumnya." ia mengangkat gelas minuman yang ada di atas meja tempat Serena duduk.

Serena menggaruk kepalanya. "Ke toilet dulu." Dia mencari alasan dan berjalan cepat meninggalkan Javier.

"Ren!" Panggil Javier lagi. "Toiletnya ke arah kiri bukan kanan" Javier menahan tawanya sambil menunjuk arah yang benar kepada Serena yang salah jalan, wanita itu salah tingkah.

Serena hanya tertunduk malu, ia berbalik mengikuti arah yang ditunjuk oleh Javier. Dia segera masuk ke toilet dan mengunci dirinya.

"Gak boleh!" Serena melihat dirinya sendiri di cermin. "lo gak boleh baper Serena! Dia gak pantas buat elo dan dia cuman orang nyebelin yang ngasih lo pekerjaan, dia begitu cuman karena pengaruh alkohol, gak lebih dan gak kurang." Serena berucap pada dirinya sendiri di depan kaca, meyakinkan hatinya yang sudah mulai tidak karuan karena sikap Javier.

Serena memejamkan matanya, menghembuskan perlahan-lahan nafasnya. "Bisa! lo bisa Serena, jangan biarin keadaanya kayak tadi. Dia cuman bercanda." Serena berbalik, ia membuka pintu toilet dan berjalan dengan percaya diri ke tempat orang-orang tengah berpesta dan ikut menari di tengah-tengah ruangan.

"Yeaaaaaah! Serena!" Teriak Kai saat Serena bergabung dengannya dan yang lainnya.

Javier yang melihat itu tersenyum, ia bangkit perlahan dan berjalan pelan kearah Serena yang mulai menikmati musik dan suasana di pesta itu.

"Tahan juga kamu sama godaan saya!" Teriak Javier di kuping Serena.

"Hah?!" Serena pura-pura tidak mendengar apa yang diucapkan oleh Javier.

Javier mengangguk-angguk melihat Serena, ternyata gadis itu cukup pintar mengatasi perlakuan Javier tadi yang memang disengaja olehnya. Serena juga mulai menikmati suasana party tersebut, dia minum lebih banyak dan mulai membiasakan diri dengan lingkungan Javier.

Hampir tengah malam baru keriuhan di rumah keluarga Wijaya berhenti, semua tamu-tamu pulang satu persatu. Disjoki sudah berhenti memutar musik, tinggal beberapa orang dekat dan keluarga Wijaya yang tinggal.

"Yang nyuruh party beresin." Suruh Kai pada Javier yang sudah tersandar di kursi.

"Panggil bersih-bersih online aja." Javier yang merasa kalimat itu ditujukan untuknya tak mau ambil pusing, ia bangkit dan berjalan sempoyongan menuju kamarnya.

"Heh!" Teriak Keiza, adik ipar Javier. "Ini Serena siapa yang anterin pulang."

"Aku pulang naik taksi online aja." Jawab Serena langsung, sementara Javier sudah menghilang di balik tangga.

"Jangan Serena," Yara ikut melarang Serena melakukan hal itu, "masa Vier gitu sih sama pacarnya?" Yara menyikut Aidan.

"Gakpapa kok kak, aku yang mau." Serena tetap bersikeras.

"Aku yang antar aja." Ucap Gerlan spontan, lalu tersenyum kearah Serena.

Gerlan adalah sahabat Javier sedari SMP.

Aidan melihat ke arah Serena, "Gakpapa Serena?" Tanyanya.

"Ehm..." Serena ragu karena dia belum kenal dekat dengan Gerlan.

Lika yang datang dari belakang merangkul Serena. "Iya sama kita aja." Lika tersenyum meyakinkan Serena.

"Oke deh." Serena langsung mengiyakan karena akan ada Lika di mobil tersebut, dia jadi merasa lebih aman.

Mereka pamit kepada Kai dan Keiza sementara Aidan dan Yara juga pulang lebih dulu karena mereka sudah lama meninggalkan Jaden di rumah bersama baby sitter. Sedangkan Javier, tentu saja tidak peduli dengan siapa yang pergi dan datang.

Saat di mobil Gerlan semuanya biasa saja, Gerlan yang hampir setiap menit menjadi korban ejekan Lika karena dirinya menjomblo selama hidupnya. Dia tidak pernah pacaran.

"True love juga gak bakal datang kalau gak di jemput!" Ucap Lika membantah alasan Gerlan yang tidak ingin pacaran jika tidak menemukan cinta sejatinya.

"Aku gak mau buang-buang waktu kalian!" Balas Gerlan.

"Alasan, dasar jomblo!" Lika melihat Gerlan sambil tertawa kecil. "jomblo, jomblo, Gerlan jomblo!" Ejeknya berulang-ulang di telinga Gerlan.

"Apa salahnya jomblo?" Tanya Serena tiba-tiba.

Gerlan melihat Serena dari spion depan, perlahan menyunggingkan senyumannya. "Akhirnya ada orang normal juga." ucap Gerlan sambil memberikan tangan kirinya ke belakang untuk tos pada Serena.

"Kalian berdua aja yang gak normal, udah stop sini gue udah di jemput." Like menyuruh Gerlan memberhentikan mobilnya.

Gerlan berhenti di pinggir jalan, sementara Lika turun dari mobil dan akan pindah ke mobil depan yang memang sudah berhenti lebih dulu ketimbang mereka.

Serena membuka kaca mobil. "Loh, mau kemana?"

Lika hanya melambaikan tangannya sambil tersenyum, "Dah Serena." Ucapnya.

"Mau ngedate dia." Jawab Gerlan sambil menunggu mobil yang membawa Lika untuk jalan lebih dulu.

"Kenapa gak dijemput dari rumah Javier aja?" Tanya Serena penasaran.

"Hubungan dia complicated." Jawab Gerlan.

"Ooh." Serena tidak bertanya lagi, dia tidak ingin tahu mengenai hubungan orang-orang disekitar Javier, dia ada disana juga karena bekerja.

Anehnya Gerlan tak menyuruh Serena pindah ke kursi saat Lika sudah tidak di mobil, ia melanjutkan perjalanan ke daerah rumah Serena yang memang sudah di sebutkan saat awal.

"Rumah yang mana?" Tanya Gerlan pelan sambil membuka kaca mobilnya.

"Itu depan, sebelah kiri" Serena menunjuk rumahnya.

Gerlan memajukan sedikit mobilnya, ia berhenti tepat di depan rumah Serena. "Ok." Gerlan melihat kearah Serena lalu tersenyum.

"Makasih Gerlan." Serena membalas senyuman laki-laki itu lalu keluar dari mobilnya.

"Bintang 5 ya kak." Gurau Gerlan saat Serena sudah turun.

Serena hanya tersenyum kecil mendengar gurauan Gerlan.

"Serena," Sambungnya lagi.

"Iya?" Jawab Serena cepat.

"kalau Javier nyebelin bilang aku ya."

Serena tertawa, "Pasti." Ucapnya mengacungkan jempol.

Gerlan mengangguk melajukan mobilnya lebih duluan, meninggalkan kediaman Serena dengan perasan lebih hangat. Dia merasa Serena wanita yang berbeda dibandingkan wanita-wanita lain di lingkungannya.

Related chapter

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   07 | Konsep Pernikahan

    Hari ini Serena bisa istirahat sejenak dirumahnya, Kafeel yang sedang di Singapura membuatnya bisa menikmati waktu sendirian bersantai menonton televisi dan mungkin makan mie ayam favoritnya. "Serena." Ketukan pintu terdengar dari arah luar beserta suara memanggil Serena, dia sudah tahu suara itu. Entah kegiatan apalagi yang harus Serena lakukan untuk memenuhi tugas sebagai calon istri seorang Javier Wijaya. "Serena!" Panggilnya lagi."Sebentar!" Balas Serena ketus sambil berjalan ke pintu depan. Saat Serena membuka pintu laki-laki itu sudah bersandar di dinding memakai kacamata hitam, tubuhnya lemas karena akibat pengar semalam yang belum sepenuhnya hilang."Lama banget sih buka pintunya." Ucapnya lalu berjalan masuk tanpa Serena persilahkan lebih dulu. Javier langsung menuju kursi tamu di rumah Serena, kursi yang tidak sebanding dengan sofa di rumah keluarga Wijaya. Namun laki-laki itu sudah merebahkan badannya di sana. "Sana siap-siap." Ucapnya pelan sambil memejamkan mata, k

    Последнее обновление : 2023-06-07
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   08 | Simpati

    "Serena, ayo sini liat dress nya." Panggil Mira saat sudah menyadari kedatangan Serena yang berdiri terpaku bersama Yara dan Keiza.Gadis itu menghembuskan nafasnya sekali lagi, menampilkan seutas senyum penuh paksaan berjalan menuju Mira. Javier tengah duduk mengobrol santai dengan Kai, dia tidak memperhatikan Serena. "Kamu suka yang ini gak? coba deh. Kayanya cocok di kamu." Mira menarik Serena berdiri berdampingan dengan manequin, mencocokan Serena dengan gaun pengantin putih panjang yang elegan disampingnya. "Ah kayanya too much ya," Ucap Mira pada dirinya sendiri. "Coba pindah ke sini." Tariknya lagi Serena agar berdiri ke manequin satunya.Serena tidak mengatakan apapun dia hanya mengikuti kehendak Mira, melakukan apapun yang disuruh oleh ibunda Javier tersebut. "Eh kamu udah cobain wedding cake nya belum? yang ini tante suka banget." Tangan Serena ditarik lagi, menuju meja yang penuh dengan berbagai wedding cake.Dia mencoba beberapa kue tersebut dan Serena merasa semuanya s

    Последнее обновление : 2023-06-08
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   09 | Mie ayam

    Serena, Javier dan Lika memilih diam saja selama di mobil. Ketiganya berputar-putar keliling Jakarta tanpa tahu ingin kemana, Lika dan Javier enggan membuka topik obrolan karena takut Serena masih merasa tidak nyaman setelah ditanyai banyak pertanyaan oleh Mira dan anggota keluarga Wijaya saat di rumah tadi. "Makan mie ayam aja yuk, aku tau tempat yang enak." Serena mengeluarkan suaranya setelah lama dia diam mengikuti Javier dan Lika. Wanita itu sadar Javier dan Lika sengaja diam karena takut menyinggung perasaan Serena. Padahal dia sama sekali tidak masalah dengan pertanyaan yang dilontarkan keluarga Wijaya padanya. Lika mengangguk sementara Javier langsung bertanya arah tempat pada Serena, dia melajukan mobilnya mengikuti petunjuk dari Serena.Mie ayam favorit Serena letaknya tidak juh dari panti asuhan, dia sudah sering makan di sana sejak SMP."Maaf ya kalian harus makan pinggir jalan, tapi ini enak kok." Ungkap Serena saat ketiganya turun dari mobil. Lika dan Javier beradu t

    Последнее обновление : 2023-06-09
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   10 | Serena, objek charity

    Javier pulang ke rumahnya setelah mengantarkan Lika dan Serena pulang, dia tahu seluruh anggota keluarganya masih ada di rumah utama, apalagi waktu sudah menjelang sore, tentunya Aidan dan Devandra sudah ikut berkumpul di rumah. Ketika laki-laki itu sampai dia melihat Jaden yang berlari sendirian di halaman depan mengejar-ngejar anjing peliharaan keluarga mereka, babysitter anak itu hanya memandangi dari jauh. Javier tersenyum mendekat ke arah Jaden, cucu pertama sekaligus keponakan pertama keluarga Wijaya. Anak itu akan hidup dengan pressure yang lebih berat daripada dirinya dan saudara-saudaranya. "Jaden mau main kejar-kejaran sama uncle?" Javier berlutut mensejajarkan tingginya untuk berbicara pada anak kecil berumur 4 tahun itu. "Mau mau." Jawab Jaden bersemangat. Javier mulai mengejar Jaden di halaman depan rumah bersama dengan anjing mereka yang juga ikut main, sesekali dia menggendong anak itu membuatnya seolah pesawat kecil yang dia pegang. Jaden tertawa merentangkan ked

    Последнее обновление : 2023-06-13
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   01 | The arrogant CEO

    Javier memijat jari-jari tangannya, di depannya telah duduk ayah dan ibu beserta saudara-saudaranya dengan tatapan mengintimidasi. Tadi pagi saat dia sedang meeting di kantor, Lika, sekretaris sekaligus sahabatnya memberitahu dan memaksa Javier Wijaya si putra tengah untuk segera pulang ke rumah karena Davendra Wijaya, ayah sekaligus pemilik seluruh bisnis yang Vier kelola ingin menemui anaknya."Kamu harus nikah dalam waktu seminggu!" Ucap Davendra tegas. "Vier tahu pasti masalah ini," kata Javier pelan sambil menghembuskan nafasnya. "Mau nikah gimana orang gak ada jodohnya." Seharusnya Javier menikah satu tahun yang lalu tetapi suatu kejadian membuat mereka harus putus dan membatalkan pernikahan, lagi pula keluarga Wijaya sudah tidak merestui pernikahan tersebut dari awal. "Aidan sama Yara sudah punya anak, Kai dan Keiza mungkin sebentar lagi, kamu kapan?" Mira, ibu Javier terus memaksa anaknya itu untuk menikah karena menurutnya harus ada yang mengurus putranya yang paling cuek i

    Последнее обновление : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   02 | Keputusan gila

    Serena dibawa oleh Javier ke salah satu restoran untuk makan siang, mereka duduk berhadapan. Sementara Lika disuruh Vier untuk kembali ke kantor membuat surat kontrak kerja untuk entah gadis dari mana ini. Serena masih bingung ia tiba-tiba di terima kerja oleh lelaki yang mengaku seorang ceo dari perusahaan yang awalnya menolak dirinya, baru beberapa jam lalu dia mendatangi kantor ini dan protes tak terima dengan keputusan mereka, namun kini dia berhadapan dengan lelaki yang dari tadi sibuk makan steak wagyu a5 dan segelas anggur di siang hari, bahkan tidak bertanya apakah Serena berniat memesan makanan atau tidak. "Nama anda?" Tanya Javier datar. "Serena." jawab Serena pelan. Javier hanya mengangguk, dia tidak tersenyum. Hanya menatap gadis itu tajam. "Nih," Lika datang ke meja Serena dan Javier sambil membawa map dan pulpen. "Sumpah kamu gila." Ucapnya duduk di samping Vier. "Berisik," Javier merebut map dari tangan Lika. "Tanda tangan." Javier meletakan map di depan Serena."

    Последнее обновление : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   03 | Meet the future wife

    Keesokan harinya Serena kembali ke kantor Javier, dia bahkan tidak punya kontak Javier dan wanita yang kemarin membawakan kontrak. Jadinya dari pagi Serena hanya duduk di lobi kantor mewah itu dengan perut kosong belum sempat sarapan, menunggu Javier datang. "Javier!" Serena memanggil Javier saat laki-laki itu datang dengan setelan jas berwarna biru gelap dan dasi berwarna hitam. Javier menoleh kearah suara, ia berjalan mendekat kearah Serena. "Jadi?" Tanya Javier."Saya mau." Serena tetap datar. "Ok," Javier tersenyum. "Silahkan." ia membiarkan Serena berjalan terlebih dahulu masuk ke lift menuju ruangannya. "Telepon Lika bilang saya tunggu di ruangan!" Javier berteriak pada resepsionisnya. Dengan sigap dan takut resepsionis itu langsung menelpon Lika. Sementara Javier dan Serena menghilang naik lift bersama. "Kamu kenapa teriak-teriak sih?" Tanya Serena penasaran, bagaimana seorang dengan setelah mewah, rambut rapi, sepatu mengkilat, malah berteriak-teriak pada karyawannya. "S

    Последнее обновление : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   04 | Makan malam with the Wijaya's

    Seusai dari butik Serena langsung dibawa makan malam di sebuah restoran mewah untuk menemui keluarga Javier, laki-laki itu sudah berjanji akan mengenalkan pacarnya pada seluruh anggota keluarganya malam ini. Dia memang sudah mengira Serena akan menerima tawaran pekerjaan darinya. "Di mana restorannya?" Serena turun dari mobil sport Javier yang berhenti di depan sebuah gedung mewah. Kebingungan. Javier terkekeh sambil menggeleng, "Parkir." Javier melempar kunci mobilnya pada petugas valet yang berdiri di depan mereka dengan seragam lengkap. Javier memasukan tangannya di saku, berjalan masuk ke dalam gedung itu sedangkan Serena hanya mengekor di belakang. Pintu dibukakan perlahan untuk Serena dan Javier, satu orang wanita mengarahkan mereka masuk ke dalam lift dan Javier menekan tombol paling atas. "Bilang sama mereka kamu temannya Lika, kenal sama saya dari 6 bulan yang lalu. Selanjutnya terserah." Ucap Javier datar saat di dalam Lift, memberikan arahan Serena harus seperti apa. "

    Последнее обновление : 2023-05-22

Latest chapter

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   10 | Serena, objek charity

    Javier pulang ke rumahnya setelah mengantarkan Lika dan Serena pulang, dia tahu seluruh anggota keluarganya masih ada di rumah utama, apalagi waktu sudah menjelang sore, tentunya Aidan dan Devandra sudah ikut berkumpul di rumah. Ketika laki-laki itu sampai dia melihat Jaden yang berlari sendirian di halaman depan mengejar-ngejar anjing peliharaan keluarga mereka, babysitter anak itu hanya memandangi dari jauh. Javier tersenyum mendekat ke arah Jaden, cucu pertama sekaligus keponakan pertama keluarga Wijaya. Anak itu akan hidup dengan pressure yang lebih berat daripada dirinya dan saudara-saudaranya. "Jaden mau main kejar-kejaran sama uncle?" Javier berlutut mensejajarkan tingginya untuk berbicara pada anak kecil berumur 4 tahun itu. "Mau mau." Jawab Jaden bersemangat. Javier mulai mengejar Jaden di halaman depan rumah bersama dengan anjing mereka yang juga ikut main, sesekali dia menggendong anak itu membuatnya seolah pesawat kecil yang dia pegang. Jaden tertawa merentangkan ked

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   09 | Mie ayam

    Serena, Javier dan Lika memilih diam saja selama di mobil. Ketiganya berputar-putar keliling Jakarta tanpa tahu ingin kemana, Lika dan Javier enggan membuka topik obrolan karena takut Serena masih merasa tidak nyaman setelah ditanyai banyak pertanyaan oleh Mira dan anggota keluarga Wijaya saat di rumah tadi. "Makan mie ayam aja yuk, aku tau tempat yang enak." Serena mengeluarkan suaranya setelah lama dia diam mengikuti Javier dan Lika. Wanita itu sadar Javier dan Lika sengaja diam karena takut menyinggung perasaan Serena. Padahal dia sama sekali tidak masalah dengan pertanyaan yang dilontarkan keluarga Wijaya padanya. Lika mengangguk sementara Javier langsung bertanya arah tempat pada Serena, dia melajukan mobilnya mengikuti petunjuk dari Serena.Mie ayam favorit Serena letaknya tidak juh dari panti asuhan, dia sudah sering makan di sana sejak SMP."Maaf ya kalian harus makan pinggir jalan, tapi ini enak kok." Ungkap Serena saat ketiganya turun dari mobil. Lika dan Javier beradu t

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   08 | Simpati

    "Serena, ayo sini liat dress nya." Panggil Mira saat sudah menyadari kedatangan Serena yang berdiri terpaku bersama Yara dan Keiza.Gadis itu menghembuskan nafasnya sekali lagi, menampilkan seutas senyum penuh paksaan berjalan menuju Mira. Javier tengah duduk mengobrol santai dengan Kai, dia tidak memperhatikan Serena. "Kamu suka yang ini gak? coba deh. Kayanya cocok di kamu." Mira menarik Serena berdiri berdampingan dengan manequin, mencocokan Serena dengan gaun pengantin putih panjang yang elegan disampingnya. "Ah kayanya too much ya," Ucap Mira pada dirinya sendiri. "Coba pindah ke sini." Tariknya lagi Serena agar berdiri ke manequin satunya.Serena tidak mengatakan apapun dia hanya mengikuti kehendak Mira, melakukan apapun yang disuruh oleh ibunda Javier tersebut. "Eh kamu udah cobain wedding cake nya belum? yang ini tante suka banget." Tangan Serena ditarik lagi, menuju meja yang penuh dengan berbagai wedding cake.Dia mencoba beberapa kue tersebut dan Serena merasa semuanya s

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   07 | Konsep Pernikahan

    Hari ini Serena bisa istirahat sejenak dirumahnya, Kafeel yang sedang di Singapura membuatnya bisa menikmati waktu sendirian bersantai menonton televisi dan mungkin makan mie ayam favoritnya. "Serena." Ketukan pintu terdengar dari arah luar beserta suara memanggil Serena, dia sudah tahu suara itu. Entah kegiatan apalagi yang harus Serena lakukan untuk memenuhi tugas sebagai calon istri seorang Javier Wijaya. "Serena!" Panggilnya lagi."Sebentar!" Balas Serena ketus sambil berjalan ke pintu depan. Saat Serena membuka pintu laki-laki itu sudah bersandar di dinding memakai kacamata hitam, tubuhnya lemas karena akibat pengar semalam yang belum sepenuhnya hilang."Lama banget sih buka pintunya." Ucapnya lalu berjalan masuk tanpa Serena persilahkan lebih dulu. Javier langsung menuju kursi tamu di rumah Serena, kursi yang tidak sebanding dengan sofa di rumah keluarga Wijaya. Namun laki-laki itu sudah merebahkan badannya di sana. "Sana siap-siap." Ucapnya pelan sambil memejamkan mata, k

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   06 | The engagement party

    "Javier!!" Riuh teriakan langsung terdengar begitu Serena dan Javier memasuki area rumah keluarga Wijaya. Meja disjoki ditengah-tengah dengan musik menggema, satu meja penuh berisi berbagai minuman alkohol, berbagai orang yang Serena kenal menari bahkan ada sebagian yang berenang di kolam kediaman keluarga Wijaya. Javier melepaskan tangan Serena dan segera berlari menemui teman-temannya, sementara Serena ditinggalkan sendirian. Wanita itu hanya terdiam sendirian, dia tidak nyaman dengan musik yang terlalu nyaring. Keiza, Yara, dan Lika juga belum kelihatan. "GUYSSS!" Tiba-tiba suara Kai terdengar dari arah meja disjoki. "MY BROTHER IS GETTING MARRIED!" Riuh tepuk tangan langsung terdengar, Javier di tarik menuju meja disjoki untuk memberikan pengumuman pernikahannya yang mungkin sudah dipersiapkan oleh keluarga Wijaya yang saat ini sedang di Jogja. "Gue tahu ini berita buruk buat kalian karena the hottest man alive, Javier Wijaya finally sold out." Ungkap Javier dengan mic sambil

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   05 | Tunangan Tiba-tiba

    Seperti yang sudah dijanjikan Javier kemarin, Serena bisa mendapatkan paspor dan berbagai hal lainnya untuk keperluan Kafeel ikut olimpiade Internasional ke Singapura. "Makasih ya, Lika." Ucap Serena pada Lika yang sudah mengurus keperluan Kafeel bahkan mengantarkan Serena dan Kafeel ke bandara. "Santai, ini kamu beneran gakpapa balik sendirian ntar?" Tanya Lika lagi memastikan, Serena memang tidak ingin terlalu merepotkan. "Iya, gakpapa kok." "Oke deh, Kafeel hati-hati ya di Singapura.""Iya, kak Lika. Makasih ya."Lika mengacungkan jempolnya ke arah Kafeel yang turun bersamaan dengan Serena. Dia hanya membawa satu tas dan koper jadi tidak perlu dimasukan ke dalam bagasi mobil Lika. "Kakak beneran gak kerja macam-macam?" Tanya Kafeel lagi memastikan, khawatir dengan kakaknya. "Engga, apaan sih." Bohong Serena, dia tidak bisa memberi tahu Kafeel tentang hubungan pura-pura nya dengan Javier. Tentu adiknya akan protes dan tidak setuju lalu membatalkan ikut olimpiade. "Soalnya tib

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   04 | Makan malam with the Wijaya's

    Seusai dari butik Serena langsung dibawa makan malam di sebuah restoran mewah untuk menemui keluarga Javier, laki-laki itu sudah berjanji akan mengenalkan pacarnya pada seluruh anggota keluarganya malam ini. Dia memang sudah mengira Serena akan menerima tawaran pekerjaan darinya. "Di mana restorannya?" Serena turun dari mobil sport Javier yang berhenti di depan sebuah gedung mewah. Kebingungan. Javier terkekeh sambil menggeleng, "Parkir." Javier melempar kunci mobilnya pada petugas valet yang berdiri di depan mereka dengan seragam lengkap. Javier memasukan tangannya di saku, berjalan masuk ke dalam gedung itu sedangkan Serena hanya mengekor di belakang. Pintu dibukakan perlahan untuk Serena dan Javier, satu orang wanita mengarahkan mereka masuk ke dalam lift dan Javier menekan tombol paling atas. "Bilang sama mereka kamu temannya Lika, kenal sama saya dari 6 bulan yang lalu. Selanjutnya terserah." Ucap Javier datar saat di dalam Lift, memberikan arahan Serena harus seperti apa. "

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   03 | Meet the future wife

    Keesokan harinya Serena kembali ke kantor Javier, dia bahkan tidak punya kontak Javier dan wanita yang kemarin membawakan kontrak. Jadinya dari pagi Serena hanya duduk di lobi kantor mewah itu dengan perut kosong belum sempat sarapan, menunggu Javier datang. "Javier!" Serena memanggil Javier saat laki-laki itu datang dengan setelan jas berwarna biru gelap dan dasi berwarna hitam. Javier menoleh kearah suara, ia berjalan mendekat kearah Serena. "Jadi?" Tanya Javier."Saya mau." Serena tetap datar. "Ok," Javier tersenyum. "Silahkan." ia membiarkan Serena berjalan terlebih dahulu masuk ke lift menuju ruangannya. "Telepon Lika bilang saya tunggu di ruangan!" Javier berteriak pada resepsionisnya. Dengan sigap dan takut resepsionis itu langsung menelpon Lika. Sementara Javier dan Serena menghilang naik lift bersama. "Kamu kenapa teriak-teriak sih?" Tanya Serena penasaran, bagaimana seorang dengan setelah mewah, rambut rapi, sepatu mengkilat, malah berteriak-teriak pada karyawannya. "S

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   02 | Keputusan gila

    Serena dibawa oleh Javier ke salah satu restoran untuk makan siang, mereka duduk berhadapan. Sementara Lika disuruh Vier untuk kembali ke kantor membuat surat kontrak kerja untuk entah gadis dari mana ini. Serena masih bingung ia tiba-tiba di terima kerja oleh lelaki yang mengaku seorang ceo dari perusahaan yang awalnya menolak dirinya, baru beberapa jam lalu dia mendatangi kantor ini dan protes tak terima dengan keputusan mereka, namun kini dia berhadapan dengan lelaki yang dari tadi sibuk makan steak wagyu a5 dan segelas anggur di siang hari, bahkan tidak bertanya apakah Serena berniat memesan makanan atau tidak. "Nama anda?" Tanya Javier datar. "Serena." jawab Serena pelan. Javier hanya mengangguk, dia tidak tersenyum. Hanya menatap gadis itu tajam. "Nih," Lika datang ke meja Serena dan Javier sambil membawa map dan pulpen. "Sumpah kamu gila." Ucapnya duduk di samping Vier. "Berisik," Javier merebut map dari tangan Lika. "Tanda tangan." Javier meletakan map di depan Serena."

DMCA.com Protection Status