Share

07 | Konsep Pernikahan

Penulis: srafile
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-07 18:23:55

Hari ini Serena bisa istirahat sejenak dirumahnya, Kafeel yang sedang di Singapura membuatnya bisa menikmati waktu sendirian bersantai menonton televisi dan mungkin makan mie ayam favoritnya.

"Serena." Ketukan pintu terdengar dari arah luar beserta suara memanggil Serena, dia sudah tahu suara itu. Entah kegiatan apalagi yang harus Serena lakukan untuk memenuhi tugas sebagai calon istri seorang Javier Wijaya.

"Serena!" Panggilnya lagi.

"Sebentar!" Balas Serena ketus sambil berjalan ke pintu depan.

Saat Serena membuka pintu laki-laki itu sudah bersandar di dinding memakai kacamata hitam, tubuhnya lemas karena akibat pengar semalam yang belum sepenuhnya hilang.

"Lama banget sih buka pintunya." Ucapnya lalu berjalan masuk tanpa Serena persilahkan lebih dulu.

Javier langsung menuju kursi tamu di rumah Serena, kursi yang tidak sebanding dengan sofa di rumah keluarga Wijaya. Namun laki-laki itu sudah merebahkan badannya di sana.

"Sana siap-siap." Ucapnya pelan sambil memejamkan mata, kacamatanya sudah dia lempar sembarangan entah kemana.

"Ngapain?"

"Di rumah udah ada tim dari Bridestory, meeting buat konsep pernikahan." Kata Javier menjelaskan dengan malas, dia sepertinya tidak ada energi untuk sekedar berbicara.

"Javier!" Serena langsung duduk di kursi hadapan Javier, dia tidak mengira pernikahan ini akan sangat serius sampai harus memakai Bridestory untuk mempersiapkan pernikahan mereka. "Ini kita nikahnya ramean gitu?"

"Hmm." Jawabnya sambil tetap menutup mata.

"Jadi bakal ada prewedding, pengajian, dan lain-lain gitu? kayak pernikahan beneran?" Tanya Serena tak sabaran, dia kira ini hanya pernikahan antar keluarga yang cuman dihadiri keluarga Wijaya.

Javier menghembuskan nafasnya berat, dia duduk bersandar menatap Serena. "Namanya juga pernikahan Serena, ya pasti gitu. Mendingan kamu mandi ganti baju, kepala saya pusing."

Serena memajukan bibirnya cemberut, Javier malah tersenyum melihat itu. Dia tidak pernah melihat Serena seperti itu sebelumnya.

"Ih, orang kan cuman nanya." Ketus Serena pada dirinya sendiri, sebal.

"Kamu tuh suka ngomong sendiri ya?" Tanya Javier penasaran sambil menahan tawa, mengingat kejadian di lift juga Serena berbicara sendiri.

"Eh, enggak." Ucap Serena kikuk, dia memang sering berbicara sendiri karena dari kecil dia selalu mengandalkan dirinya sendiri, namun Javier adalah orang pertama yang menyadari kebiasannya itu.

Wanita itu beranjak ke dapur, mengambilkan segelas air putih dan satu buah pisang. "Nih makan, katanya bagus buat pengar."

Javier tersenyum hangat pada Serena, dia menegakkan duduknya dan langsung menyambut segelas air dari tangan Serena. "Terima kasih, Serena." Ucapnya.

Serena hanya mengangguk lalu segera hendak pergi bersiap ke kamar.

"Kok tau ini bagus buat pengar," Sambungnya lagi membuka kulit pisang. "Suka mabuk-mabukan ya?" Gurau Javier dengan senyum menyebalkan.

"Ih apaan sih, kamu kali suka mabuk-mabukan." Jawabnya sebal dan berlalu ke kamar meninggalkan Javier sendirian diluar.

Laki-laki itu awalnya hanya duduk memainkan handphone miliknya, namun lama-kelamaan dia juga bosan dan memilih berdiri melihat foto yang terpajang di rumah Serena.

Diantara banyak foto tersebut tidak ada foto orang lain selain Serena dan Kafeel, Javier jadi penasaran tentang orang tua Serena, tapi disaat yang bersamaan dia juga tidak mau lancang bertanya mengenai hal tersebut tanpa Serena menceritakannya sendiri.

"Ayo pergi." Ucap Serena keluar, dia terlihat sangat elegan dengan celana trouser dan kemejanya.

Javier langsung menampilkan senyumnya.

"Itu adik aku yang kemarin ke Singapura," Sebut Serena saat dia melihat Javier masih memperhatikan foto-foto dirinya dan Kafeel. "SMA kelas 11." Sambung Serena lagi sambil membereskan bantalan sofa diruang tamunya dan berdiri disamping Javier.

Laki-laki itu hanya mengangguk, berjalan keluar lebih dulu. "Dia ke Singapura liburan?" Tanyanya sambil menunggu Serena mengunci pintu.

"Olimpiade sains."

Javier mengangkat alisnya, dahinya berkerut. Dia kagum dengan kemampuan akademik Kafeel. "Nanti rencananya kuliah dimana?"

"Belum tau deh, dia belum ngomong mau kuliah dimana."

Javier tidak merespon lagi ucapan Serena, mereka langsung pergi menuju kediaman keluarga Wijaya, di mobil juga mereka hanya diam saja. Mau bagaimanapun mereka baru kenal beberapa hari, pasti masih ada canggung diantara keduanya.

Saat sampai di kediaman keluarga Wijaya sudah ada beberapa mobil terparkir, namun tidak seramai saat pesta kemarin. Mira dan Devandra juga sudah pulang dari Jogja, hari ini memang akan ada pertemuan keluarga membicarakan konsep pernikahan Javier dan Serena.

Semua anggota keluarga Wijaya sudah hadir, ada Lika juga di sana untuk membantu Javier mengambil keputusan dan beberapa tim serta staff dari Bridestory yang membantu kelurga Wijaya merencanakan pernikahan anak tengah mereka.

Javier menggenggam tangan Serena, masuk menuju halaman belakang. Keluarga Wijaya sudah menyiapkan bufee untuk tamu-tamu yang datang hari ini, bahkan tasting food dan wedding cake untuk pernikahan juga dilakukan hari ini. Serena dan Javier tidak perlu repot berpergian memilih semua keperluan pernikahan mereka, berbagai konsep sudah didatangkan untuk Javier dan Serena.

Wanita itu terkejut saat mendapati banyak orang di halaman belakang rumah Javier, tidak sebanyak kemarin tapi mereka semua datang dengan persiapan. Berbagai gaun pengantin tersusun rapi dengan manequin di depan Mira yang sepertinya sedang memilih mana yang cocok untuk Serena, berbagai makanan dan wedding cake sedang dicicipi, beberapa contoh undangan hingga souvernir sudah ada disana. Serena merasakan jantungnya berdegup, nafasnya tertahan. Dia tidak tahu semuanya akan seserius ini.

"Nafas." Bisik Javier pelan padannya dan mengusap perlahan punggung wanita tersebut.

Serena memandangi Javier sesaat, mengembuskan nafasnya perlahan.

"Serena!" Kezia dan Yara langsung mendatangi Serena.

"Sana kamu, ini masalah perempuan." Yara mendorong Javier yang dari tadi berdiri disamping Serena, berusaha menenangkan gadis itu.

"Iya, cerewet." Javier langsung menuju Kai yang sedang sibuk mencicipi tiap makanan yang akan disediakan untuk pernikahan Javier dan Serena nanti.

"Emang gini kok Serena, jaman aku juga gini." Ucap Keiza, berusaha menenangkan Serena.

"Iya, aku juga." Tambah Yara. "Mama open minded kok, kalau gak mau ikutin konsepnya mama bisa kamu bilang kamu maunya gimana." Sambungnya lagi.

Serena bukan tidak mau dengan konsep yang sudah disiapkan oleh Mira untuk pernikahannya, dia kaget karena tidak menyangka kontrak kerja untuk menikah dengan Javier ternyata hal yang sangat serius, dia merasa takut mempermainkan keluarga Wijaya yang sudah mempersiapkan semua hal untuk putra mereka.

Bab terkait

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   08 | Simpati

    "Serena, ayo sini liat dress nya." Panggil Mira saat sudah menyadari kedatangan Serena yang berdiri terpaku bersama Yara dan Keiza.Gadis itu menghembuskan nafasnya sekali lagi, menampilkan seutas senyum penuh paksaan berjalan menuju Mira. Javier tengah duduk mengobrol santai dengan Kai, dia tidak memperhatikan Serena. "Kamu suka yang ini gak? coba deh. Kayanya cocok di kamu." Mira menarik Serena berdiri berdampingan dengan manequin, mencocokan Serena dengan gaun pengantin putih panjang yang elegan disampingnya. "Ah kayanya too much ya," Ucap Mira pada dirinya sendiri. "Coba pindah ke sini." Tariknya lagi Serena agar berdiri ke manequin satunya.Serena tidak mengatakan apapun dia hanya mengikuti kehendak Mira, melakukan apapun yang disuruh oleh ibunda Javier tersebut. "Eh kamu udah cobain wedding cake nya belum? yang ini tante suka banget." Tangan Serena ditarik lagi, menuju meja yang penuh dengan berbagai wedding cake.Dia mencoba beberapa kue tersebut dan Serena merasa semuanya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   09 | Mie ayam

    Serena, Javier dan Lika memilih diam saja selama di mobil. Ketiganya berputar-putar keliling Jakarta tanpa tahu ingin kemana, Lika dan Javier enggan membuka topik obrolan karena takut Serena masih merasa tidak nyaman setelah ditanyai banyak pertanyaan oleh Mira dan anggota keluarga Wijaya saat di rumah tadi. "Makan mie ayam aja yuk, aku tau tempat yang enak." Serena mengeluarkan suaranya setelah lama dia diam mengikuti Javier dan Lika. Wanita itu sadar Javier dan Lika sengaja diam karena takut menyinggung perasaan Serena. Padahal dia sama sekali tidak masalah dengan pertanyaan yang dilontarkan keluarga Wijaya padanya. Lika mengangguk sementara Javier langsung bertanya arah tempat pada Serena, dia melajukan mobilnya mengikuti petunjuk dari Serena.Mie ayam favorit Serena letaknya tidak juh dari panti asuhan, dia sudah sering makan di sana sejak SMP."Maaf ya kalian harus makan pinggir jalan, tapi ini enak kok." Ungkap Serena saat ketiganya turun dari mobil. Lika dan Javier beradu t

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   10 | Serena, objek charity

    Javier pulang ke rumahnya setelah mengantarkan Lika dan Serena pulang, dia tahu seluruh anggota keluarganya masih ada di rumah utama, apalagi waktu sudah menjelang sore, tentunya Aidan dan Devandra sudah ikut berkumpul di rumah. Ketika laki-laki itu sampai dia melihat Jaden yang berlari sendirian di halaman depan mengejar-ngejar anjing peliharaan keluarga mereka, babysitter anak itu hanya memandangi dari jauh. Javier tersenyum mendekat ke arah Jaden, cucu pertama sekaligus keponakan pertama keluarga Wijaya. Anak itu akan hidup dengan pressure yang lebih berat daripada dirinya dan saudara-saudaranya. "Jaden mau main kejar-kejaran sama uncle?" Javier berlutut mensejajarkan tingginya untuk berbicara pada anak kecil berumur 4 tahun itu. "Mau mau." Jawab Jaden bersemangat. Javier mulai mengejar Jaden di halaman depan rumah bersama dengan anjing mereka yang juga ikut main, sesekali dia menggendong anak itu membuatnya seolah pesawat kecil yang dia pegang. Jaden tertawa merentangkan ked

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   01 | The arrogant CEO

    Javier memijat jari-jari tangannya, di depannya telah duduk ayah dan ibu beserta saudara-saudaranya dengan tatapan mengintimidasi. Tadi pagi saat dia sedang meeting di kantor, Lika, sekretaris sekaligus sahabatnya memberitahu dan memaksa Javier Wijaya si putra tengah untuk segera pulang ke rumah karena Davendra Wijaya, ayah sekaligus pemilik seluruh bisnis yang Vier kelola ingin menemui anaknya."Kamu harus nikah dalam waktu seminggu!" Ucap Davendra tegas. "Vier tahu pasti masalah ini," kata Javier pelan sambil menghembuskan nafasnya. "Mau nikah gimana orang gak ada jodohnya." Seharusnya Javier menikah satu tahun yang lalu tetapi suatu kejadian membuat mereka harus putus dan membatalkan pernikahan, lagi pula keluarga Wijaya sudah tidak merestui pernikahan tersebut dari awal. "Aidan sama Yara sudah punya anak, Kai dan Keiza mungkin sebentar lagi, kamu kapan?" Mira, ibu Javier terus memaksa anaknya itu untuk menikah karena menurutnya harus ada yang mengurus putranya yang paling cuek i

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   02 | Keputusan gila

    Serena dibawa oleh Javier ke salah satu restoran untuk makan siang, mereka duduk berhadapan. Sementara Lika disuruh Vier untuk kembali ke kantor membuat surat kontrak kerja untuk entah gadis dari mana ini. Serena masih bingung ia tiba-tiba di terima kerja oleh lelaki yang mengaku seorang ceo dari perusahaan yang awalnya menolak dirinya, baru beberapa jam lalu dia mendatangi kantor ini dan protes tak terima dengan keputusan mereka, namun kini dia berhadapan dengan lelaki yang dari tadi sibuk makan steak wagyu a5 dan segelas anggur di siang hari, bahkan tidak bertanya apakah Serena berniat memesan makanan atau tidak. "Nama anda?" Tanya Javier datar. "Serena." jawab Serena pelan. Javier hanya mengangguk, dia tidak tersenyum. Hanya menatap gadis itu tajam. "Nih," Lika datang ke meja Serena dan Javier sambil membawa map dan pulpen. "Sumpah kamu gila." Ucapnya duduk di samping Vier. "Berisik," Javier merebut map dari tangan Lika. "Tanda tangan." Javier meletakan map di depan Serena."

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   03 | Meet the future wife

    Keesokan harinya Serena kembali ke kantor Javier, dia bahkan tidak punya kontak Javier dan wanita yang kemarin membawakan kontrak. Jadinya dari pagi Serena hanya duduk di lobi kantor mewah itu dengan perut kosong belum sempat sarapan, menunggu Javier datang. "Javier!" Serena memanggil Javier saat laki-laki itu datang dengan setelan jas berwarna biru gelap dan dasi berwarna hitam. Javier menoleh kearah suara, ia berjalan mendekat kearah Serena. "Jadi?" Tanya Javier."Saya mau." Serena tetap datar. "Ok," Javier tersenyum. "Silahkan." ia membiarkan Serena berjalan terlebih dahulu masuk ke lift menuju ruangannya. "Telepon Lika bilang saya tunggu di ruangan!" Javier berteriak pada resepsionisnya. Dengan sigap dan takut resepsionis itu langsung menelpon Lika. Sementara Javier dan Serena menghilang naik lift bersama. "Kamu kenapa teriak-teriak sih?" Tanya Serena penasaran, bagaimana seorang dengan setelah mewah, rambut rapi, sepatu mengkilat, malah berteriak-teriak pada karyawannya. "S

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   04 | Makan malam with the Wijaya's

    Seusai dari butik Serena langsung dibawa makan malam di sebuah restoran mewah untuk menemui keluarga Javier, laki-laki itu sudah berjanji akan mengenalkan pacarnya pada seluruh anggota keluarganya malam ini. Dia memang sudah mengira Serena akan menerima tawaran pekerjaan darinya. "Di mana restorannya?" Serena turun dari mobil sport Javier yang berhenti di depan sebuah gedung mewah. Kebingungan. Javier terkekeh sambil menggeleng, "Parkir." Javier melempar kunci mobilnya pada petugas valet yang berdiri di depan mereka dengan seragam lengkap. Javier memasukan tangannya di saku, berjalan masuk ke dalam gedung itu sedangkan Serena hanya mengekor di belakang. Pintu dibukakan perlahan untuk Serena dan Javier, satu orang wanita mengarahkan mereka masuk ke dalam lift dan Javier menekan tombol paling atas. "Bilang sama mereka kamu temannya Lika, kenal sama saya dari 6 bulan yang lalu. Selanjutnya terserah." Ucap Javier datar saat di dalam Lift, memberikan arahan Serena harus seperti apa. "

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   05 | Tunangan Tiba-tiba

    Seperti yang sudah dijanjikan Javier kemarin, Serena bisa mendapatkan paspor dan berbagai hal lainnya untuk keperluan Kafeel ikut olimpiade Internasional ke Singapura. "Makasih ya, Lika." Ucap Serena pada Lika yang sudah mengurus keperluan Kafeel bahkan mengantarkan Serena dan Kafeel ke bandara. "Santai, ini kamu beneran gakpapa balik sendirian ntar?" Tanya Lika lagi memastikan, Serena memang tidak ingin terlalu merepotkan. "Iya, gakpapa kok." "Oke deh, Kafeel hati-hati ya di Singapura.""Iya, kak Lika. Makasih ya."Lika mengacungkan jempolnya ke arah Kafeel yang turun bersamaan dengan Serena. Dia hanya membawa satu tas dan koper jadi tidak perlu dimasukan ke dalam bagasi mobil Lika. "Kakak beneran gak kerja macam-macam?" Tanya Kafeel lagi memastikan, khawatir dengan kakaknya. "Engga, apaan sih." Bohong Serena, dia tidak bisa memberi tahu Kafeel tentang hubungan pura-pura nya dengan Javier. Tentu adiknya akan protes dan tidak setuju lalu membatalkan ikut olimpiade. "Soalnya tib

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28

Bab terbaru

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   10 | Serena, objek charity

    Javier pulang ke rumahnya setelah mengantarkan Lika dan Serena pulang, dia tahu seluruh anggota keluarganya masih ada di rumah utama, apalagi waktu sudah menjelang sore, tentunya Aidan dan Devandra sudah ikut berkumpul di rumah. Ketika laki-laki itu sampai dia melihat Jaden yang berlari sendirian di halaman depan mengejar-ngejar anjing peliharaan keluarga mereka, babysitter anak itu hanya memandangi dari jauh. Javier tersenyum mendekat ke arah Jaden, cucu pertama sekaligus keponakan pertama keluarga Wijaya. Anak itu akan hidup dengan pressure yang lebih berat daripada dirinya dan saudara-saudaranya. "Jaden mau main kejar-kejaran sama uncle?" Javier berlutut mensejajarkan tingginya untuk berbicara pada anak kecil berumur 4 tahun itu. "Mau mau." Jawab Jaden bersemangat. Javier mulai mengejar Jaden di halaman depan rumah bersama dengan anjing mereka yang juga ikut main, sesekali dia menggendong anak itu membuatnya seolah pesawat kecil yang dia pegang. Jaden tertawa merentangkan ked

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   09 | Mie ayam

    Serena, Javier dan Lika memilih diam saja selama di mobil. Ketiganya berputar-putar keliling Jakarta tanpa tahu ingin kemana, Lika dan Javier enggan membuka topik obrolan karena takut Serena masih merasa tidak nyaman setelah ditanyai banyak pertanyaan oleh Mira dan anggota keluarga Wijaya saat di rumah tadi. "Makan mie ayam aja yuk, aku tau tempat yang enak." Serena mengeluarkan suaranya setelah lama dia diam mengikuti Javier dan Lika. Wanita itu sadar Javier dan Lika sengaja diam karena takut menyinggung perasaan Serena. Padahal dia sama sekali tidak masalah dengan pertanyaan yang dilontarkan keluarga Wijaya padanya. Lika mengangguk sementara Javier langsung bertanya arah tempat pada Serena, dia melajukan mobilnya mengikuti petunjuk dari Serena.Mie ayam favorit Serena letaknya tidak juh dari panti asuhan, dia sudah sering makan di sana sejak SMP."Maaf ya kalian harus makan pinggir jalan, tapi ini enak kok." Ungkap Serena saat ketiganya turun dari mobil. Lika dan Javier beradu t

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   08 | Simpati

    "Serena, ayo sini liat dress nya." Panggil Mira saat sudah menyadari kedatangan Serena yang berdiri terpaku bersama Yara dan Keiza.Gadis itu menghembuskan nafasnya sekali lagi, menampilkan seutas senyum penuh paksaan berjalan menuju Mira. Javier tengah duduk mengobrol santai dengan Kai, dia tidak memperhatikan Serena. "Kamu suka yang ini gak? coba deh. Kayanya cocok di kamu." Mira menarik Serena berdiri berdampingan dengan manequin, mencocokan Serena dengan gaun pengantin putih panjang yang elegan disampingnya. "Ah kayanya too much ya," Ucap Mira pada dirinya sendiri. "Coba pindah ke sini." Tariknya lagi Serena agar berdiri ke manequin satunya.Serena tidak mengatakan apapun dia hanya mengikuti kehendak Mira, melakukan apapun yang disuruh oleh ibunda Javier tersebut. "Eh kamu udah cobain wedding cake nya belum? yang ini tante suka banget." Tangan Serena ditarik lagi, menuju meja yang penuh dengan berbagai wedding cake.Dia mencoba beberapa kue tersebut dan Serena merasa semuanya s

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   07 | Konsep Pernikahan

    Hari ini Serena bisa istirahat sejenak dirumahnya, Kafeel yang sedang di Singapura membuatnya bisa menikmati waktu sendirian bersantai menonton televisi dan mungkin makan mie ayam favoritnya. "Serena." Ketukan pintu terdengar dari arah luar beserta suara memanggil Serena, dia sudah tahu suara itu. Entah kegiatan apalagi yang harus Serena lakukan untuk memenuhi tugas sebagai calon istri seorang Javier Wijaya. "Serena!" Panggilnya lagi."Sebentar!" Balas Serena ketus sambil berjalan ke pintu depan. Saat Serena membuka pintu laki-laki itu sudah bersandar di dinding memakai kacamata hitam, tubuhnya lemas karena akibat pengar semalam yang belum sepenuhnya hilang."Lama banget sih buka pintunya." Ucapnya lalu berjalan masuk tanpa Serena persilahkan lebih dulu. Javier langsung menuju kursi tamu di rumah Serena, kursi yang tidak sebanding dengan sofa di rumah keluarga Wijaya. Namun laki-laki itu sudah merebahkan badannya di sana. "Sana siap-siap." Ucapnya pelan sambil memejamkan mata, k

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   06 | The engagement party

    "Javier!!" Riuh teriakan langsung terdengar begitu Serena dan Javier memasuki area rumah keluarga Wijaya. Meja disjoki ditengah-tengah dengan musik menggema, satu meja penuh berisi berbagai minuman alkohol, berbagai orang yang Serena kenal menari bahkan ada sebagian yang berenang di kolam kediaman keluarga Wijaya. Javier melepaskan tangan Serena dan segera berlari menemui teman-temannya, sementara Serena ditinggalkan sendirian. Wanita itu hanya terdiam sendirian, dia tidak nyaman dengan musik yang terlalu nyaring. Keiza, Yara, dan Lika juga belum kelihatan. "GUYSSS!" Tiba-tiba suara Kai terdengar dari arah meja disjoki. "MY BROTHER IS GETTING MARRIED!" Riuh tepuk tangan langsung terdengar, Javier di tarik menuju meja disjoki untuk memberikan pengumuman pernikahannya yang mungkin sudah dipersiapkan oleh keluarga Wijaya yang saat ini sedang di Jogja. "Gue tahu ini berita buruk buat kalian karena the hottest man alive, Javier Wijaya finally sold out." Ungkap Javier dengan mic sambil

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   05 | Tunangan Tiba-tiba

    Seperti yang sudah dijanjikan Javier kemarin, Serena bisa mendapatkan paspor dan berbagai hal lainnya untuk keperluan Kafeel ikut olimpiade Internasional ke Singapura. "Makasih ya, Lika." Ucap Serena pada Lika yang sudah mengurus keperluan Kafeel bahkan mengantarkan Serena dan Kafeel ke bandara. "Santai, ini kamu beneran gakpapa balik sendirian ntar?" Tanya Lika lagi memastikan, Serena memang tidak ingin terlalu merepotkan. "Iya, gakpapa kok." "Oke deh, Kafeel hati-hati ya di Singapura.""Iya, kak Lika. Makasih ya."Lika mengacungkan jempolnya ke arah Kafeel yang turun bersamaan dengan Serena. Dia hanya membawa satu tas dan koper jadi tidak perlu dimasukan ke dalam bagasi mobil Lika. "Kakak beneran gak kerja macam-macam?" Tanya Kafeel lagi memastikan, khawatir dengan kakaknya. "Engga, apaan sih." Bohong Serena, dia tidak bisa memberi tahu Kafeel tentang hubungan pura-pura nya dengan Javier. Tentu adiknya akan protes dan tidak setuju lalu membatalkan ikut olimpiade. "Soalnya tib

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   04 | Makan malam with the Wijaya's

    Seusai dari butik Serena langsung dibawa makan malam di sebuah restoran mewah untuk menemui keluarga Javier, laki-laki itu sudah berjanji akan mengenalkan pacarnya pada seluruh anggota keluarganya malam ini. Dia memang sudah mengira Serena akan menerima tawaran pekerjaan darinya. "Di mana restorannya?" Serena turun dari mobil sport Javier yang berhenti di depan sebuah gedung mewah. Kebingungan. Javier terkekeh sambil menggeleng, "Parkir." Javier melempar kunci mobilnya pada petugas valet yang berdiri di depan mereka dengan seragam lengkap. Javier memasukan tangannya di saku, berjalan masuk ke dalam gedung itu sedangkan Serena hanya mengekor di belakang. Pintu dibukakan perlahan untuk Serena dan Javier, satu orang wanita mengarahkan mereka masuk ke dalam lift dan Javier menekan tombol paling atas. "Bilang sama mereka kamu temannya Lika, kenal sama saya dari 6 bulan yang lalu. Selanjutnya terserah." Ucap Javier datar saat di dalam Lift, memberikan arahan Serena harus seperti apa. "

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   03 | Meet the future wife

    Keesokan harinya Serena kembali ke kantor Javier, dia bahkan tidak punya kontak Javier dan wanita yang kemarin membawakan kontrak. Jadinya dari pagi Serena hanya duduk di lobi kantor mewah itu dengan perut kosong belum sempat sarapan, menunggu Javier datang. "Javier!" Serena memanggil Javier saat laki-laki itu datang dengan setelan jas berwarna biru gelap dan dasi berwarna hitam. Javier menoleh kearah suara, ia berjalan mendekat kearah Serena. "Jadi?" Tanya Javier."Saya mau." Serena tetap datar. "Ok," Javier tersenyum. "Silahkan." ia membiarkan Serena berjalan terlebih dahulu masuk ke lift menuju ruangannya. "Telepon Lika bilang saya tunggu di ruangan!" Javier berteriak pada resepsionisnya. Dengan sigap dan takut resepsionis itu langsung menelpon Lika. Sementara Javier dan Serena menghilang naik lift bersama. "Kamu kenapa teriak-teriak sih?" Tanya Serena penasaran, bagaimana seorang dengan setelah mewah, rambut rapi, sepatu mengkilat, malah berteriak-teriak pada karyawannya. "S

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   02 | Keputusan gila

    Serena dibawa oleh Javier ke salah satu restoran untuk makan siang, mereka duduk berhadapan. Sementara Lika disuruh Vier untuk kembali ke kantor membuat surat kontrak kerja untuk entah gadis dari mana ini. Serena masih bingung ia tiba-tiba di terima kerja oleh lelaki yang mengaku seorang ceo dari perusahaan yang awalnya menolak dirinya, baru beberapa jam lalu dia mendatangi kantor ini dan protes tak terima dengan keputusan mereka, namun kini dia berhadapan dengan lelaki yang dari tadi sibuk makan steak wagyu a5 dan segelas anggur di siang hari, bahkan tidak bertanya apakah Serena berniat memesan makanan atau tidak. "Nama anda?" Tanya Javier datar. "Serena." jawab Serena pelan. Javier hanya mengangguk, dia tidak tersenyum. Hanya menatap gadis itu tajam. "Nih," Lika datang ke meja Serena dan Javier sambil membawa map dan pulpen. "Sumpah kamu gila." Ucapnya duduk di samping Vier. "Berisik," Javier merebut map dari tangan Lika. "Tanda tangan." Javier meletakan map di depan Serena."

DMCA.com Protection Status