Share

05 | Tunangan Tiba-tiba

Penulis: srafile
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-28 20:09:33

Seperti yang sudah dijanjikan Javier kemarin, Serena bisa mendapatkan paspor dan berbagai hal lainnya untuk keperluan Kafeel ikut olimpiade Internasional ke Singapura.

"Makasih ya, Lika." Ucap Serena pada Lika yang sudah mengurus keperluan Kafeel bahkan mengantarkan Serena dan Kafeel ke bandara.

"Santai, ini kamu beneran gakpapa balik sendirian ntar?" Tanya Lika lagi memastikan, Serena memang tidak ingin terlalu merepotkan.

"Iya, gakpapa kok."

"Oke deh, Kafeel hati-hati ya di Singapura."

"Iya, kak Lika. Makasih ya."

Lika mengacungkan jempolnya ke arah Kafeel yang turun bersamaan dengan Serena. Dia hanya membawa satu tas dan koper jadi tidak perlu dimasukan ke dalam bagasi mobil Lika.

"Kakak beneran gak kerja macam-macam?" Tanya Kafeel lagi memastikan, khawatir dengan kakaknya.

"Engga, apaan sih." Bohong Serena, dia tidak bisa memberi tahu Kafeel tentang hubungan pura-pura nya dengan Javier. Tentu adiknya akan protes dan tidak setuju lalu membatalkan ikut olimpiade.

"Soalnya tiba-tiba jadi cantik gini, terus punya temen orang kaya gitu." Ungkap Kafeel.

Serena tersenyum, "Keren kan kakak kamu."

"Iya deh keren." Jawab Kafeel seadaanya, dia memang selalu mengharapkan Serena mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik dari pada harus bekerja kasar seperti biasanya.

Serena melihat kearah tangannya yang di genggam oleh tangan Kafeel, ia mengeratkan genggamannya. Kalau bukan karena Javier, Kafeel mungkin tak akan bisa pergi ke Singapura dan mengikuti olimpiade.

"Jangan sampai pesawatnya dibajak sama teroris, atau kehilangan tekanan kabin dan jatuh dari udara terus-" Serena mengkhawatirkan berbagai hal yang mustahil terjadi pada adiknya.

"Aku bisa gak berangkat lho." Kafeel melihat Serena sambil tersenyum.

"Kak Rena serius!" Serena melotot kearah adiknya.

Kafeel tertawa kecil. "Iya iya" dia melepaskan tangan kakaknya dan berdiri di depan Serena.

Serena masih memegang kedua tangan Kafeel yang sudah lebih tinggi dari dirinya. Serena berjinjit memeluknya, tak pernah terpikirkan bahwa dia akan membohongi keluarganya satu-satunya itu, bagaimana jika Kafeel tahu Serena menikah untuk sebuah bayaran. Tentu saja Kafeel akan marah dan mungkin akan membencinya seumur hidup.

Kafeel melepaskan pelukan kakaknya. "Kakak kenapa? aku cuman pergi seminggu."

Serena tak menyangka dirinya akan menangis, saat menyadari itu ia langsung menghapusnya.

"Kenapa nangis?" Kafeen segara ingin tahu alasan sebenarnya kakaknya menangis. "Kerjaan di tempat baru ga asik ya?"

"Enggak," Serena mengedipkan matanya beberapa kali. "Kakak terharu aja kamu pergi" Serena tersenyum.

"Dasar," Kafeel terkekeh lalu mendorong Serena pelan. "yaudah kafeel pergi dulu." dia mengelus pundak Serena pelan lalu pergi sambil tersenyum.

"I miss you already!" Teriak Serena saat Kafeel sudah ingin masuk ke gate pesawat, walaupun adiknya itu tak mendengar lagi karena mereka terbatas oleh kaca.

Serena keluar dari bandara, menyeka air matanya. Ingin segera pulang ke rumah, mungkin makan mie ayam favoritnya karena beberapa hari ini dia keseringan makan di tempat mahal bersama Javier dan Lika. Namun yang Serena pikirkan datang, Javier sudah berdiri di samping mobil sportnya dengan kaca mata hitam sambil memainkan handphone, dia tidak memakai jas seperti biasa. Hanya kemeja hitam polos yang dibiarkan terbuka tiga kancing teratasnya.

"Ngapain disini?" Tanya Serena sambil berjalan ke arah Javier.

"Jemput kamu," Javier membuka kaca matanya sedikit dan melirik Seren "Kita nikah minggu depan." sambungnya lagi.

"Hah?!" Serena kaget mendengar itu.

Javier merogoh saku celananya, "Nih," ia melempar kotak cincin berwarna hitam ke arah Serena. "orang-orang taunya kita udah tunangan"

"Tt...tapi-" Serena membuka kotak cincin itu.

Menampilkan sebuah cincin berlian yang ukurannya tidak terlalu besar, terlihat sangat elegan. Serena tidak pernah membayangkan akan memakai cincin seperti itu untuk pernikahan, apalagi sekedar tunangan. Namun bagi orang-orang seperti Javier cincin itu tidak lebih dari sekedar angka yang bisa dilempar kapan saja pada siapa saja, bagaimanapun disini Serena hanya bekerja. Dia memakai cincin itu di jari manisnya.

"Baju kamu udah saya siapin di dalam. Kita pergi ke bachelor and bachelorette party yang udah disiapin teman-teman saya." Javier menarik Serena masuk ke dalam mobil untuk mengganti bajunya.

"Kok Lika gak bilang?"

"Surprise." Ucap Javier memaksakan senyum. "Cepetan ganti baju."

"Jangan ngintip!" Serena membuka kaca mobil dan memperingatkan Javier.

"Ngapain ngintip, nanti juga kamu jadi istri saya." Javier tersenyum lebar.

"Males!" Serena mendorong tubuh Javier.

Javier tertawa kecil melihat itu.

Serena mengganti pakaiannya dengan dress hitam yang senada dengan warna baju Javier, dia jarang sekali memakai dress apalagi lelaki itu juga membawakannya high heels ditambah mereka harus pergi ke sebuah pesta, Serena sama sekali tidak pernah menghadiri pesta selain pesta pernikahan tetangganya.

"Kita mau kemana?" Tanya Serena.

"Rumah saya, papa mama lagi ke Jogja." Javier masuk ke mobil memasang seatbelt, melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah.

Sebuah rumah besar di kawasan pondok indah adalah tujuan mereka, Serena belum pernah melihat dan mendatangi rumah keluarga Wijaya. Rumah dengan gaya Amerika bernuansa putih dengan sedikit aksen hitam dan jendela besar itu sudah terlihat ramai dari jauh, mobil-mobil mewah terparkir rapi. Banyak tamu berdatangan, kebanyakan teman Javier. Sisanya dia sendiri tidak kenal, pasti saudara-saudaranya yang mengundang.

"Nih handphone baru." Sebelum mereka turun, Javier memberikan Serena handphone yang sama dengan dirinya. Dia memang tidak pernah meminta nomor handphone Serena, lebih baik memberikan gadis itu handphone baru saja.

"Buat apa?"

"Ya, buat kamu. Kalau ada keperluan udah ada nomor saya sama Lika di sana, ntar sekalian mintain aja nomor cowok ganteng di party, siapa tau mereka jodoh kamu."

Serena menekan tombol power handphone tersebut, menampilkan foto Javier yang sedang selfie di cermin sambil menyikat gigi dengan rambut berantakan. Serena terkekeh melihat Javier, lalu segera ingin mengganti wallpaper itu dengan gambar lain.

"Eeets," tahan Javier sambil memperlihatkan wallpaper handphonenya yang juga foto Serena. "gak boleh ganti wallpaper nya."

"Kapan lo sempat motoin gue?" Serena bertanya pada Javier sambil melihat fotonya di handphone Javier, dia tidak sadar kapan lelaki itu sempat menggunakan kamera handphone miliknya.

"Tadi pas di mobil." Javier menyimpan handphonenya ke dalam saku dan menawarkan tangannya untuk Serena genggam.

Serena menarik nafasnya, ia dengan pasrah memegang tangan Javier masuk ke rumah besar dengan banyak tamu beserta musik yang sudah terdengar dari luar.

Bab terkait

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   06 | The engagement party

    "Javier!!" Riuh teriakan langsung terdengar begitu Serena dan Javier memasuki area rumah keluarga Wijaya. Meja disjoki ditengah-tengah dengan musik menggema, satu meja penuh berisi berbagai minuman alkohol, berbagai orang yang Serena kenal menari bahkan ada sebagian yang berenang di kolam kediaman keluarga Wijaya. Javier melepaskan tangan Serena dan segera berlari menemui teman-temannya, sementara Serena ditinggalkan sendirian. Wanita itu hanya terdiam sendirian, dia tidak nyaman dengan musik yang terlalu nyaring. Keiza, Yara, dan Lika juga belum kelihatan. "GUYSSS!" Tiba-tiba suara Kai terdengar dari arah meja disjoki. "MY BROTHER IS GETTING MARRIED!" Riuh tepuk tangan langsung terdengar, Javier di tarik menuju meja disjoki untuk memberikan pengumuman pernikahannya yang mungkin sudah dipersiapkan oleh keluarga Wijaya yang saat ini sedang di Jogja. "Gue tahu ini berita buruk buat kalian karena the hottest man alive, Javier Wijaya finally sold out." Ungkap Javier dengan mic sambil

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   07 | Konsep Pernikahan

    Hari ini Serena bisa istirahat sejenak dirumahnya, Kafeel yang sedang di Singapura membuatnya bisa menikmati waktu sendirian bersantai menonton televisi dan mungkin makan mie ayam favoritnya. "Serena." Ketukan pintu terdengar dari arah luar beserta suara memanggil Serena, dia sudah tahu suara itu. Entah kegiatan apalagi yang harus Serena lakukan untuk memenuhi tugas sebagai calon istri seorang Javier Wijaya. "Serena!" Panggilnya lagi."Sebentar!" Balas Serena ketus sambil berjalan ke pintu depan. Saat Serena membuka pintu laki-laki itu sudah bersandar di dinding memakai kacamata hitam, tubuhnya lemas karena akibat pengar semalam yang belum sepenuhnya hilang."Lama banget sih buka pintunya." Ucapnya lalu berjalan masuk tanpa Serena persilahkan lebih dulu. Javier langsung menuju kursi tamu di rumah Serena, kursi yang tidak sebanding dengan sofa di rumah keluarga Wijaya. Namun laki-laki itu sudah merebahkan badannya di sana. "Sana siap-siap." Ucapnya pelan sambil memejamkan mata, k

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   08 | Simpati

    "Serena, ayo sini liat dress nya." Panggil Mira saat sudah menyadari kedatangan Serena yang berdiri terpaku bersama Yara dan Keiza.Gadis itu menghembuskan nafasnya sekali lagi, menampilkan seutas senyum penuh paksaan berjalan menuju Mira. Javier tengah duduk mengobrol santai dengan Kai, dia tidak memperhatikan Serena. "Kamu suka yang ini gak? coba deh. Kayanya cocok di kamu." Mira menarik Serena berdiri berdampingan dengan manequin, mencocokan Serena dengan gaun pengantin putih panjang yang elegan disampingnya. "Ah kayanya too much ya," Ucap Mira pada dirinya sendiri. "Coba pindah ke sini." Tariknya lagi Serena agar berdiri ke manequin satunya.Serena tidak mengatakan apapun dia hanya mengikuti kehendak Mira, melakukan apapun yang disuruh oleh ibunda Javier tersebut. "Eh kamu udah cobain wedding cake nya belum? yang ini tante suka banget." Tangan Serena ditarik lagi, menuju meja yang penuh dengan berbagai wedding cake.Dia mencoba beberapa kue tersebut dan Serena merasa semuanya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   09 | Mie ayam

    Serena, Javier dan Lika memilih diam saja selama di mobil. Ketiganya berputar-putar keliling Jakarta tanpa tahu ingin kemana, Lika dan Javier enggan membuka topik obrolan karena takut Serena masih merasa tidak nyaman setelah ditanyai banyak pertanyaan oleh Mira dan anggota keluarga Wijaya saat di rumah tadi. "Makan mie ayam aja yuk, aku tau tempat yang enak." Serena mengeluarkan suaranya setelah lama dia diam mengikuti Javier dan Lika. Wanita itu sadar Javier dan Lika sengaja diam karena takut menyinggung perasaan Serena. Padahal dia sama sekali tidak masalah dengan pertanyaan yang dilontarkan keluarga Wijaya padanya. Lika mengangguk sementara Javier langsung bertanya arah tempat pada Serena, dia melajukan mobilnya mengikuti petunjuk dari Serena.Mie ayam favorit Serena letaknya tidak juh dari panti asuhan, dia sudah sering makan di sana sejak SMP."Maaf ya kalian harus makan pinggir jalan, tapi ini enak kok." Ungkap Serena saat ketiganya turun dari mobil. Lika dan Javier beradu t

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   10 | Serena, objek charity

    Javier pulang ke rumahnya setelah mengantarkan Lika dan Serena pulang, dia tahu seluruh anggota keluarganya masih ada di rumah utama, apalagi waktu sudah menjelang sore, tentunya Aidan dan Devandra sudah ikut berkumpul di rumah. Ketika laki-laki itu sampai dia melihat Jaden yang berlari sendirian di halaman depan mengejar-ngejar anjing peliharaan keluarga mereka, babysitter anak itu hanya memandangi dari jauh. Javier tersenyum mendekat ke arah Jaden, cucu pertama sekaligus keponakan pertama keluarga Wijaya. Anak itu akan hidup dengan pressure yang lebih berat daripada dirinya dan saudara-saudaranya. "Jaden mau main kejar-kejaran sama uncle?" Javier berlutut mensejajarkan tingginya untuk berbicara pada anak kecil berumur 4 tahun itu. "Mau mau." Jawab Jaden bersemangat. Javier mulai mengejar Jaden di halaman depan rumah bersama dengan anjing mereka yang juga ikut main, sesekali dia menggendong anak itu membuatnya seolah pesawat kecil yang dia pegang. Jaden tertawa merentangkan ked

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   01 | The arrogant CEO

    Javier memijat jari-jari tangannya, di depannya telah duduk ayah dan ibu beserta saudara-saudaranya dengan tatapan mengintimidasi. Tadi pagi saat dia sedang meeting di kantor, Lika, sekretaris sekaligus sahabatnya memberitahu dan memaksa Javier Wijaya si putra tengah untuk segera pulang ke rumah karena Davendra Wijaya, ayah sekaligus pemilik seluruh bisnis yang Vier kelola ingin menemui anaknya."Kamu harus nikah dalam waktu seminggu!" Ucap Davendra tegas. "Vier tahu pasti masalah ini," kata Javier pelan sambil menghembuskan nafasnya. "Mau nikah gimana orang gak ada jodohnya." Seharusnya Javier menikah satu tahun yang lalu tetapi suatu kejadian membuat mereka harus putus dan membatalkan pernikahan, lagi pula keluarga Wijaya sudah tidak merestui pernikahan tersebut dari awal. "Aidan sama Yara sudah punya anak, Kai dan Keiza mungkin sebentar lagi, kamu kapan?" Mira, ibu Javier terus memaksa anaknya itu untuk menikah karena menurutnya harus ada yang mengurus putranya yang paling cuek i

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   02 | Keputusan gila

    Serena dibawa oleh Javier ke salah satu restoran untuk makan siang, mereka duduk berhadapan. Sementara Lika disuruh Vier untuk kembali ke kantor membuat surat kontrak kerja untuk entah gadis dari mana ini. Serena masih bingung ia tiba-tiba di terima kerja oleh lelaki yang mengaku seorang ceo dari perusahaan yang awalnya menolak dirinya, baru beberapa jam lalu dia mendatangi kantor ini dan protes tak terima dengan keputusan mereka, namun kini dia berhadapan dengan lelaki yang dari tadi sibuk makan steak wagyu a5 dan segelas anggur di siang hari, bahkan tidak bertanya apakah Serena berniat memesan makanan atau tidak. "Nama anda?" Tanya Javier datar. "Serena." jawab Serena pelan. Javier hanya mengangguk, dia tidak tersenyum. Hanya menatap gadis itu tajam. "Nih," Lika datang ke meja Serena dan Javier sambil membawa map dan pulpen. "Sumpah kamu gila." Ucapnya duduk di samping Vier. "Berisik," Javier merebut map dari tangan Lika. "Tanda tangan." Javier meletakan map di depan Serena."

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   03 | Meet the future wife

    Keesokan harinya Serena kembali ke kantor Javier, dia bahkan tidak punya kontak Javier dan wanita yang kemarin membawakan kontrak. Jadinya dari pagi Serena hanya duduk di lobi kantor mewah itu dengan perut kosong belum sempat sarapan, menunggu Javier datang. "Javier!" Serena memanggil Javier saat laki-laki itu datang dengan setelan jas berwarna biru gelap dan dasi berwarna hitam. Javier menoleh kearah suara, ia berjalan mendekat kearah Serena. "Jadi?" Tanya Javier."Saya mau." Serena tetap datar. "Ok," Javier tersenyum. "Silahkan." ia membiarkan Serena berjalan terlebih dahulu masuk ke lift menuju ruangannya. "Telepon Lika bilang saya tunggu di ruangan!" Javier berteriak pada resepsionisnya. Dengan sigap dan takut resepsionis itu langsung menelpon Lika. Sementara Javier dan Serena menghilang naik lift bersama. "Kamu kenapa teriak-teriak sih?" Tanya Serena penasaran, bagaimana seorang dengan setelah mewah, rambut rapi, sepatu mengkilat, malah berteriak-teriak pada karyawannya. "S

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22

Bab terbaru

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   10 | Serena, objek charity

    Javier pulang ke rumahnya setelah mengantarkan Lika dan Serena pulang, dia tahu seluruh anggota keluarganya masih ada di rumah utama, apalagi waktu sudah menjelang sore, tentunya Aidan dan Devandra sudah ikut berkumpul di rumah. Ketika laki-laki itu sampai dia melihat Jaden yang berlari sendirian di halaman depan mengejar-ngejar anjing peliharaan keluarga mereka, babysitter anak itu hanya memandangi dari jauh. Javier tersenyum mendekat ke arah Jaden, cucu pertama sekaligus keponakan pertama keluarga Wijaya. Anak itu akan hidup dengan pressure yang lebih berat daripada dirinya dan saudara-saudaranya. "Jaden mau main kejar-kejaran sama uncle?" Javier berlutut mensejajarkan tingginya untuk berbicara pada anak kecil berumur 4 tahun itu. "Mau mau." Jawab Jaden bersemangat. Javier mulai mengejar Jaden di halaman depan rumah bersama dengan anjing mereka yang juga ikut main, sesekali dia menggendong anak itu membuatnya seolah pesawat kecil yang dia pegang. Jaden tertawa merentangkan ked

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   09 | Mie ayam

    Serena, Javier dan Lika memilih diam saja selama di mobil. Ketiganya berputar-putar keliling Jakarta tanpa tahu ingin kemana, Lika dan Javier enggan membuka topik obrolan karena takut Serena masih merasa tidak nyaman setelah ditanyai banyak pertanyaan oleh Mira dan anggota keluarga Wijaya saat di rumah tadi. "Makan mie ayam aja yuk, aku tau tempat yang enak." Serena mengeluarkan suaranya setelah lama dia diam mengikuti Javier dan Lika. Wanita itu sadar Javier dan Lika sengaja diam karena takut menyinggung perasaan Serena. Padahal dia sama sekali tidak masalah dengan pertanyaan yang dilontarkan keluarga Wijaya padanya. Lika mengangguk sementara Javier langsung bertanya arah tempat pada Serena, dia melajukan mobilnya mengikuti petunjuk dari Serena.Mie ayam favorit Serena letaknya tidak juh dari panti asuhan, dia sudah sering makan di sana sejak SMP."Maaf ya kalian harus makan pinggir jalan, tapi ini enak kok." Ungkap Serena saat ketiganya turun dari mobil. Lika dan Javier beradu t

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   08 | Simpati

    "Serena, ayo sini liat dress nya." Panggil Mira saat sudah menyadari kedatangan Serena yang berdiri terpaku bersama Yara dan Keiza.Gadis itu menghembuskan nafasnya sekali lagi, menampilkan seutas senyum penuh paksaan berjalan menuju Mira. Javier tengah duduk mengobrol santai dengan Kai, dia tidak memperhatikan Serena. "Kamu suka yang ini gak? coba deh. Kayanya cocok di kamu." Mira menarik Serena berdiri berdampingan dengan manequin, mencocokan Serena dengan gaun pengantin putih panjang yang elegan disampingnya. "Ah kayanya too much ya," Ucap Mira pada dirinya sendiri. "Coba pindah ke sini." Tariknya lagi Serena agar berdiri ke manequin satunya.Serena tidak mengatakan apapun dia hanya mengikuti kehendak Mira, melakukan apapun yang disuruh oleh ibunda Javier tersebut. "Eh kamu udah cobain wedding cake nya belum? yang ini tante suka banget." Tangan Serena ditarik lagi, menuju meja yang penuh dengan berbagai wedding cake.Dia mencoba beberapa kue tersebut dan Serena merasa semuanya s

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   07 | Konsep Pernikahan

    Hari ini Serena bisa istirahat sejenak dirumahnya, Kafeel yang sedang di Singapura membuatnya bisa menikmati waktu sendirian bersantai menonton televisi dan mungkin makan mie ayam favoritnya. "Serena." Ketukan pintu terdengar dari arah luar beserta suara memanggil Serena, dia sudah tahu suara itu. Entah kegiatan apalagi yang harus Serena lakukan untuk memenuhi tugas sebagai calon istri seorang Javier Wijaya. "Serena!" Panggilnya lagi."Sebentar!" Balas Serena ketus sambil berjalan ke pintu depan. Saat Serena membuka pintu laki-laki itu sudah bersandar di dinding memakai kacamata hitam, tubuhnya lemas karena akibat pengar semalam yang belum sepenuhnya hilang."Lama banget sih buka pintunya." Ucapnya lalu berjalan masuk tanpa Serena persilahkan lebih dulu. Javier langsung menuju kursi tamu di rumah Serena, kursi yang tidak sebanding dengan sofa di rumah keluarga Wijaya. Namun laki-laki itu sudah merebahkan badannya di sana. "Sana siap-siap." Ucapnya pelan sambil memejamkan mata, k

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   06 | The engagement party

    "Javier!!" Riuh teriakan langsung terdengar begitu Serena dan Javier memasuki area rumah keluarga Wijaya. Meja disjoki ditengah-tengah dengan musik menggema, satu meja penuh berisi berbagai minuman alkohol, berbagai orang yang Serena kenal menari bahkan ada sebagian yang berenang di kolam kediaman keluarga Wijaya. Javier melepaskan tangan Serena dan segera berlari menemui teman-temannya, sementara Serena ditinggalkan sendirian. Wanita itu hanya terdiam sendirian, dia tidak nyaman dengan musik yang terlalu nyaring. Keiza, Yara, dan Lika juga belum kelihatan. "GUYSSS!" Tiba-tiba suara Kai terdengar dari arah meja disjoki. "MY BROTHER IS GETTING MARRIED!" Riuh tepuk tangan langsung terdengar, Javier di tarik menuju meja disjoki untuk memberikan pengumuman pernikahannya yang mungkin sudah dipersiapkan oleh keluarga Wijaya yang saat ini sedang di Jogja. "Gue tahu ini berita buruk buat kalian karena the hottest man alive, Javier Wijaya finally sold out." Ungkap Javier dengan mic sambil

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   05 | Tunangan Tiba-tiba

    Seperti yang sudah dijanjikan Javier kemarin, Serena bisa mendapatkan paspor dan berbagai hal lainnya untuk keperluan Kafeel ikut olimpiade Internasional ke Singapura. "Makasih ya, Lika." Ucap Serena pada Lika yang sudah mengurus keperluan Kafeel bahkan mengantarkan Serena dan Kafeel ke bandara. "Santai, ini kamu beneran gakpapa balik sendirian ntar?" Tanya Lika lagi memastikan, Serena memang tidak ingin terlalu merepotkan. "Iya, gakpapa kok." "Oke deh, Kafeel hati-hati ya di Singapura.""Iya, kak Lika. Makasih ya."Lika mengacungkan jempolnya ke arah Kafeel yang turun bersamaan dengan Serena. Dia hanya membawa satu tas dan koper jadi tidak perlu dimasukan ke dalam bagasi mobil Lika. "Kakak beneran gak kerja macam-macam?" Tanya Kafeel lagi memastikan, khawatir dengan kakaknya. "Engga, apaan sih." Bohong Serena, dia tidak bisa memberi tahu Kafeel tentang hubungan pura-pura nya dengan Javier. Tentu adiknya akan protes dan tidak setuju lalu membatalkan ikut olimpiade. "Soalnya tib

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   04 | Makan malam with the Wijaya's

    Seusai dari butik Serena langsung dibawa makan malam di sebuah restoran mewah untuk menemui keluarga Javier, laki-laki itu sudah berjanji akan mengenalkan pacarnya pada seluruh anggota keluarganya malam ini. Dia memang sudah mengira Serena akan menerima tawaran pekerjaan darinya. "Di mana restorannya?" Serena turun dari mobil sport Javier yang berhenti di depan sebuah gedung mewah. Kebingungan. Javier terkekeh sambil menggeleng, "Parkir." Javier melempar kunci mobilnya pada petugas valet yang berdiri di depan mereka dengan seragam lengkap. Javier memasukan tangannya di saku, berjalan masuk ke dalam gedung itu sedangkan Serena hanya mengekor di belakang. Pintu dibukakan perlahan untuk Serena dan Javier, satu orang wanita mengarahkan mereka masuk ke dalam lift dan Javier menekan tombol paling atas. "Bilang sama mereka kamu temannya Lika, kenal sama saya dari 6 bulan yang lalu. Selanjutnya terserah." Ucap Javier datar saat di dalam Lift, memberikan arahan Serena harus seperti apa. "

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   03 | Meet the future wife

    Keesokan harinya Serena kembali ke kantor Javier, dia bahkan tidak punya kontak Javier dan wanita yang kemarin membawakan kontrak. Jadinya dari pagi Serena hanya duduk di lobi kantor mewah itu dengan perut kosong belum sempat sarapan, menunggu Javier datang. "Javier!" Serena memanggil Javier saat laki-laki itu datang dengan setelan jas berwarna biru gelap dan dasi berwarna hitam. Javier menoleh kearah suara, ia berjalan mendekat kearah Serena. "Jadi?" Tanya Javier."Saya mau." Serena tetap datar. "Ok," Javier tersenyum. "Silahkan." ia membiarkan Serena berjalan terlebih dahulu masuk ke lift menuju ruangannya. "Telepon Lika bilang saya tunggu di ruangan!" Javier berteriak pada resepsionisnya. Dengan sigap dan takut resepsionis itu langsung menelpon Lika. Sementara Javier dan Serena menghilang naik lift bersama. "Kamu kenapa teriak-teriak sih?" Tanya Serena penasaran, bagaimana seorang dengan setelah mewah, rambut rapi, sepatu mengkilat, malah berteriak-teriak pada karyawannya. "S

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   02 | Keputusan gila

    Serena dibawa oleh Javier ke salah satu restoran untuk makan siang, mereka duduk berhadapan. Sementara Lika disuruh Vier untuk kembali ke kantor membuat surat kontrak kerja untuk entah gadis dari mana ini. Serena masih bingung ia tiba-tiba di terima kerja oleh lelaki yang mengaku seorang ceo dari perusahaan yang awalnya menolak dirinya, baru beberapa jam lalu dia mendatangi kantor ini dan protes tak terima dengan keputusan mereka, namun kini dia berhadapan dengan lelaki yang dari tadi sibuk makan steak wagyu a5 dan segelas anggur di siang hari, bahkan tidak bertanya apakah Serena berniat memesan makanan atau tidak. "Nama anda?" Tanya Javier datar. "Serena." jawab Serena pelan. Javier hanya mengangguk, dia tidak tersenyum. Hanya menatap gadis itu tajam. "Nih," Lika datang ke meja Serena dan Javier sambil membawa map dan pulpen. "Sumpah kamu gila." Ucapnya duduk di samping Vier. "Berisik," Javier merebut map dari tangan Lika. "Tanda tangan." Javier meletakan map di depan Serena."

DMCA.com Protection Status