Share

Kontrak Pernikahan Ceo Arogan
Kontrak Pernikahan Ceo Arogan
Penulis: srafile

01 | The arrogant CEO

Penulis: srafile
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-22 12:15:23

Javier memijat jari-jari tangannya, di depannya telah duduk ayah dan ibu beserta saudara-saudaranya dengan tatapan mengintimidasi. Tadi pagi saat dia sedang meeting di kantor, Lika, sekretaris sekaligus sahabatnya memberitahu dan memaksa Javier Wijaya si putra tengah untuk segera pulang ke rumah karena Davendra Wijaya, ayah sekaligus pemilik seluruh bisnis yang Vier kelola ingin menemui anaknya.

"Kamu harus nikah dalam waktu seminggu!" Ucap Davendra tegas.

"Vier tahu pasti masalah ini," kata Javier pelan sambil menghembuskan nafasnya. "Mau nikah gimana orang gak ada jodohnya." Seharusnya Javier menikah satu tahun yang lalu tetapi suatu kejadian membuat mereka harus putus dan membatalkan pernikahan, lagi pula keluarga Wijaya sudah tidak merestui pernikahan tersebut dari awal.

"Aidan sama Yara sudah punya anak, Kai dan Keiza mungkin sebentar lagi, kamu kapan?" Mira, ibu Javier terus memaksa anaknya itu untuk menikah karena menurutnya harus ada yang mengurus putranya yang paling cuek itu.

"Tau nih, udah muka lo gak ganteng-ganteng amat." Sambung Kai.

"Tua lagi" Tambah Aidan.

"Tuaan lo." Balas Vier pelan.

Membuat ketiga putra keluarga wijaya itu tertawa.

"Kalau dalam satu minggu kamu gak mengenalkan pacar kamu dan bersiap menikah, papa akan tarik perusahaan dan kamu gak akan jadi CEO lagi" Ancaman keluar dari mulut Davendra, Vier memang tidak peduli pada apapun selalu perusahaan yang dipegangnya.

Cuman jabatan CEO itu yang bisa hidupnya mudah, kalau dia harus lengser dari posisi tersebut mungkin Javier tidak akan sanggup hidup lagi. Dia tidak bekerja keras seperti Aidan, atau punya skill mengagumkan seperti Kai. Dia hanyalah putra tengah keluarga Wijaya yang bergantung pada ayahnya.

"Gak bisa gitu dong pah, emang cari pacar kek cari batagor." ucap Javier datar. "Lagian Vier masih sayang sama Thalita."

"Apa yang mau kamu harapkan dari Thalita? dia sudah lari ke Amerika sama bule gak jelas. Pokoknya papa mau semua anak papa sudah punya pasangan saat acara pembukaan bisnis barunya Om Bena." Davendra sudah berjanji pada saingan bisnisnya Bena yang adalah ayah Thalita, bahwa nanti jika pembukaan bisnis baru semua anaknya sudah memiliki pasangan tidak akan seperti Thalita yang kabur-kaburan tidak jelas ke Amerika.

"Papa ngelakuin ini supaya citra papa lebih baik aja dari om Bena?," Javier berdiri. "Vier kirain papa peduli sama Vier." Ungkapnya kesal. bergegas meninggalkan rumah bergaya klasik Amerika dengan halaman luas tempat dia tumbuh sedari kecil.

"Papa peduli, kalau gak gini kamu gak akan menikah. Ingat kalau bisnis papa hancur, perusahaan kamu dapat akibatnya." Davendra menepuk pundak Javier.

Laki-laki berumur 32 tahun itu diam saja, dia bergegas meninggalkan rumahnya dan segera menaiki mobil sport berwarna hitam dengan harga selangit kembali ke kantor.

Di kantor semua orang langsung heboh berlarian kembali ke meja kerja saat kedatangan Javier yang terkenal dingin dan tegas. "Saya tau kalian semua pura-pura kerja!" Bentak Javier saat melewati anak buahnya yang pura-pura bekerja saat dirinya masuk.

"Likaaaaa!" Javier membuka pintu ruangannya dan masuk ke dalam, aura dingin dan tegasnya menghilang begitu hanya ada dia dan Lika.

Mereka sudah bersahabat dari sewaktu keduanya kuliah S1 di Universitas Indonesia, setelah Javier menyelesaikan studi magister di Amerika, dia meminta Lika menjadi sekretaris sekaligus tangan kanannya tapi seringnya Lika yang mengambil semua keputusan perusahaan.

"Ka, nikah sama aku please?" Tanya Javier sambil membuka jasnya dan melemparkannya sembarangan ke kursi. Dia berlutut memohon pada Lika.

Lika menatap Javier datar. "Sorry masih normal, gak minat nikah sama orang gila."

Javier tersenyum masam. "Makasih pujiannya," ia langsung duduk di sofa menyandarkan kepalanya. "Serius nih, cariin orang yang bisa di nikahin dong."

"Enak banget ngomong, kamu kira nikah kek-"

"Beli batagor." Sambung Javier.

"Nah tu tau, ya kalau yang ngajak nikah cowok baik, lembut, ganteng, itu sih orang mikir-mikir. Nah ini modelan kamu!" Lika duduk di samping Javier, mencerca panjang bosnya seenak hati.

"Tai," Ucapnya menatap Lika dengan wajah kesal. "Gimana caranya ya?" Javier melipat kedua tangannya di dada.

Kring! kring!

Telepon di ruangan Lika dan Javier tiba-tiba berbunyi, Lika langsung mengangkatnya. "Ya?" Ucap Lika lembut, Javier memperhatikan ekspresi wajah sahabatnya yang berubah bingung "Keributan?" Lika mengerutkan keningnya.

Javier berdiri dan berjalan ke arah dinding kaca di ruangannya, ia melihat kearah luar dan mendapati seorang gadis yang tengah berdebat dengan staffnya "Dia cocok." ucap Javier sambil tersenyum kearah Lika.

Lika menutup teleponnya dan langsung berdiri di samping Javier "Jangan gila." Lika menggeleng.

Javier tersenyum, "I'm Javier Lika, crazy is part of it." ia mengambil jasnya berjalan cepat menuju pintu lift.

"Kamu gak mikir? emang anak orang mau gitu aja?" Lika berjalan cepat kearah Javier yang tak memperdulikan dirinya. "Kita belum kenal dia siapa, kamu kira orang tua kamu setuju? Kita kan gak tau asal usulnya." Lika tak henti-hentinya mengoceh di samping Javier.

Javier berhenti, ia berbalik dan meletakan telunjuknya di bibir Lika. "Bacot." ucapnya lalu masuk ke lift dan turun ke lantai bawah. Sebelum lift tertutup Javier melihat karyawannya yang tercengang melihat dirinya dan Lika "Kerja!" Teriak Javier.

"Lihat apa kalian?" Lika berbalik arah menatap rekan kerjanya. "Kalian gak dengar dia bilang ap?" lalu masuk ke lift lainnya.

Pintu lift terbuka, Javier berjalan keluar sambil mengancing jasnya. Menembus sinar matahari Jakarta siang itu.

"Hei." Dia masuk ke perdebatan gadis yang belum dikenalnya itu. "Javier, saya CEO perusahaan ini" Javier menawarkan tangannya untuk bersalaman.

"Oh jadi anda?!," Serena, gadis yang dari tadi mencak-mencak protes kini menepis tangan Javier. "saya harusnya kerja disini, tapi karena ada kandidat lain dan cuman karena dia lebih cantik, dia keterima!" Serena tak terima karena penolakan surat lamaran kerjanya.

"Kalian masuk ke dalam." Lika datang dan segera menyuruh staff kantor lainnya masuk.

"Anda diterima kerja." ucap Javier sambil memasukan tangannya ke saku celana.

"Hah?!" Serena terkaget.

"Oh my God Vier!" Lika menatap Javier kesal.

Bab terkait

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   02 | Keputusan gila

    Serena dibawa oleh Javier ke salah satu restoran untuk makan siang, mereka duduk berhadapan. Sementara Lika disuruh Vier untuk kembali ke kantor membuat surat kontrak kerja untuk entah gadis dari mana ini. Serena masih bingung ia tiba-tiba di terima kerja oleh lelaki yang mengaku seorang ceo dari perusahaan yang awalnya menolak dirinya, baru beberapa jam lalu dia mendatangi kantor ini dan protes tak terima dengan keputusan mereka, namun kini dia berhadapan dengan lelaki yang dari tadi sibuk makan steak wagyu a5 dan segelas anggur di siang hari, bahkan tidak bertanya apakah Serena berniat memesan makanan atau tidak. "Nama anda?" Tanya Javier datar. "Serena." jawab Serena pelan. Javier hanya mengangguk, dia tidak tersenyum. Hanya menatap gadis itu tajam. "Nih," Lika datang ke meja Serena dan Javier sambil membawa map dan pulpen. "Sumpah kamu gila." Ucapnya duduk di samping Vier. "Berisik," Javier merebut map dari tangan Lika. "Tanda tangan." Javier meletakan map di depan Serena."

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   03 | Meet the future wife

    Keesokan harinya Serena kembali ke kantor Javier, dia bahkan tidak punya kontak Javier dan wanita yang kemarin membawakan kontrak. Jadinya dari pagi Serena hanya duduk di lobi kantor mewah itu dengan perut kosong belum sempat sarapan, menunggu Javier datang. "Javier!" Serena memanggil Javier saat laki-laki itu datang dengan setelan jas berwarna biru gelap dan dasi berwarna hitam. Javier menoleh kearah suara, ia berjalan mendekat kearah Serena. "Jadi?" Tanya Javier."Saya mau." Serena tetap datar. "Ok," Javier tersenyum. "Silahkan." ia membiarkan Serena berjalan terlebih dahulu masuk ke lift menuju ruangannya. "Telepon Lika bilang saya tunggu di ruangan!" Javier berteriak pada resepsionisnya. Dengan sigap dan takut resepsionis itu langsung menelpon Lika. Sementara Javier dan Serena menghilang naik lift bersama. "Kamu kenapa teriak-teriak sih?" Tanya Serena penasaran, bagaimana seorang dengan setelah mewah, rambut rapi, sepatu mengkilat, malah berteriak-teriak pada karyawannya. "S

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   04 | Makan malam with the Wijaya's

    Seusai dari butik Serena langsung dibawa makan malam di sebuah restoran mewah untuk menemui keluarga Javier, laki-laki itu sudah berjanji akan mengenalkan pacarnya pada seluruh anggota keluarganya malam ini. Dia memang sudah mengira Serena akan menerima tawaran pekerjaan darinya. "Di mana restorannya?" Serena turun dari mobil sport Javier yang berhenti di depan sebuah gedung mewah. Kebingungan. Javier terkekeh sambil menggeleng, "Parkir." Javier melempar kunci mobilnya pada petugas valet yang berdiri di depan mereka dengan seragam lengkap. Javier memasukan tangannya di saku, berjalan masuk ke dalam gedung itu sedangkan Serena hanya mengekor di belakang. Pintu dibukakan perlahan untuk Serena dan Javier, satu orang wanita mengarahkan mereka masuk ke dalam lift dan Javier menekan tombol paling atas. "Bilang sama mereka kamu temannya Lika, kenal sama saya dari 6 bulan yang lalu. Selanjutnya terserah." Ucap Javier datar saat di dalam Lift, memberikan arahan Serena harus seperti apa. "

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   05 | Tunangan Tiba-tiba

    Seperti yang sudah dijanjikan Javier kemarin, Serena bisa mendapatkan paspor dan berbagai hal lainnya untuk keperluan Kafeel ikut olimpiade Internasional ke Singapura. "Makasih ya, Lika." Ucap Serena pada Lika yang sudah mengurus keperluan Kafeel bahkan mengantarkan Serena dan Kafeel ke bandara. "Santai, ini kamu beneran gakpapa balik sendirian ntar?" Tanya Lika lagi memastikan, Serena memang tidak ingin terlalu merepotkan. "Iya, gakpapa kok." "Oke deh, Kafeel hati-hati ya di Singapura.""Iya, kak Lika. Makasih ya."Lika mengacungkan jempolnya ke arah Kafeel yang turun bersamaan dengan Serena. Dia hanya membawa satu tas dan koper jadi tidak perlu dimasukan ke dalam bagasi mobil Lika. "Kakak beneran gak kerja macam-macam?" Tanya Kafeel lagi memastikan, khawatir dengan kakaknya. "Engga, apaan sih." Bohong Serena, dia tidak bisa memberi tahu Kafeel tentang hubungan pura-pura nya dengan Javier. Tentu adiknya akan protes dan tidak setuju lalu membatalkan ikut olimpiade. "Soalnya tib

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   06 | The engagement party

    "Javier!!" Riuh teriakan langsung terdengar begitu Serena dan Javier memasuki area rumah keluarga Wijaya. Meja disjoki ditengah-tengah dengan musik menggema, satu meja penuh berisi berbagai minuman alkohol, berbagai orang yang Serena kenal menari bahkan ada sebagian yang berenang di kolam kediaman keluarga Wijaya. Javier melepaskan tangan Serena dan segera berlari menemui teman-temannya, sementara Serena ditinggalkan sendirian. Wanita itu hanya terdiam sendirian, dia tidak nyaman dengan musik yang terlalu nyaring. Keiza, Yara, dan Lika juga belum kelihatan. "GUYSSS!" Tiba-tiba suara Kai terdengar dari arah meja disjoki. "MY BROTHER IS GETTING MARRIED!" Riuh tepuk tangan langsung terdengar, Javier di tarik menuju meja disjoki untuk memberikan pengumuman pernikahannya yang mungkin sudah dipersiapkan oleh keluarga Wijaya yang saat ini sedang di Jogja. "Gue tahu ini berita buruk buat kalian karena the hottest man alive, Javier Wijaya finally sold out." Ungkap Javier dengan mic sambil

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   07 | Konsep Pernikahan

    Hari ini Serena bisa istirahat sejenak dirumahnya, Kafeel yang sedang di Singapura membuatnya bisa menikmati waktu sendirian bersantai menonton televisi dan mungkin makan mie ayam favoritnya. "Serena." Ketukan pintu terdengar dari arah luar beserta suara memanggil Serena, dia sudah tahu suara itu. Entah kegiatan apalagi yang harus Serena lakukan untuk memenuhi tugas sebagai calon istri seorang Javier Wijaya. "Serena!" Panggilnya lagi."Sebentar!" Balas Serena ketus sambil berjalan ke pintu depan. Saat Serena membuka pintu laki-laki itu sudah bersandar di dinding memakai kacamata hitam, tubuhnya lemas karena akibat pengar semalam yang belum sepenuhnya hilang."Lama banget sih buka pintunya." Ucapnya lalu berjalan masuk tanpa Serena persilahkan lebih dulu. Javier langsung menuju kursi tamu di rumah Serena, kursi yang tidak sebanding dengan sofa di rumah keluarga Wijaya. Namun laki-laki itu sudah merebahkan badannya di sana. "Sana siap-siap." Ucapnya pelan sambil memejamkan mata, k

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   08 | Simpati

    "Serena, ayo sini liat dress nya." Panggil Mira saat sudah menyadari kedatangan Serena yang berdiri terpaku bersama Yara dan Keiza.Gadis itu menghembuskan nafasnya sekali lagi, menampilkan seutas senyum penuh paksaan berjalan menuju Mira. Javier tengah duduk mengobrol santai dengan Kai, dia tidak memperhatikan Serena. "Kamu suka yang ini gak? coba deh. Kayanya cocok di kamu." Mira menarik Serena berdiri berdampingan dengan manequin, mencocokan Serena dengan gaun pengantin putih panjang yang elegan disampingnya. "Ah kayanya too much ya," Ucap Mira pada dirinya sendiri. "Coba pindah ke sini." Tariknya lagi Serena agar berdiri ke manequin satunya.Serena tidak mengatakan apapun dia hanya mengikuti kehendak Mira, melakukan apapun yang disuruh oleh ibunda Javier tersebut. "Eh kamu udah cobain wedding cake nya belum? yang ini tante suka banget." Tangan Serena ditarik lagi, menuju meja yang penuh dengan berbagai wedding cake.Dia mencoba beberapa kue tersebut dan Serena merasa semuanya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   09 | Mie ayam

    Serena, Javier dan Lika memilih diam saja selama di mobil. Ketiganya berputar-putar keliling Jakarta tanpa tahu ingin kemana, Lika dan Javier enggan membuka topik obrolan karena takut Serena masih merasa tidak nyaman setelah ditanyai banyak pertanyaan oleh Mira dan anggota keluarga Wijaya saat di rumah tadi. "Makan mie ayam aja yuk, aku tau tempat yang enak." Serena mengeluarkan suaranya setelah lama dia diam mengikuti Javier dan Lika. Wanita itu sadar Javier dan Lika sengaja diam karena takut menyinggung perasaan Serena. Padahal dia sama sekali tidak masalah dengan pertanyaan yang dilontarkan keluarga Wijaya padanya. Lika mengangguk sementara Javier langsung bertanya arah tempat pada Serena, dia melajukan mobilnya mengikuti petunjuk dari Serena.Mie ayam favorit Serena letaknya tidak juh dari panti asuhan, dia sudah sering makan di sana sejak SMP."Maaf ya kalian harus makan pinggir jalan, tapi ini enak kok." Ungkap Serena saat ketiganya turun dari mobil. Lika dan Javier beradu t

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-09

Bab terbaru

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   10 | Serena, objek charity

    Javier pulang ke rumahnya setelah mengantarkan Lika dan Serena pulang, dia tahu seluruh anggota keluarganya masih ada di rumah utama, apalagi waktu sudah menjelang sore, tentunya Aidan dan Devandra sudah ikut berkumpul di rumah. Ketika laki-laki itu sampai dia melihat Jaden yang berlari sendirian di halaman depan mengejar-ngejar anjing peliharaan keluarga mereka, babysitter anak itu hanya memandangi dari jauh. Javier tersenyum mendekat ke arah Jaden, cucu pertama sekaligus keponakan pertama keluarga Wijaya. Anak itu akan hidup dengan pressure yang lebih berat daripada dirinya dan saudara-saudaranya. "Jaden mau main kejar-kejaran sama uncle?" Javier berlutut mensejajarkan tingginya untuk berbicara pada anak kecil berumur 4 tahun itu. "Mau mau." Jawab Jaden bersemangat. Javier mulai mengejar Jaden di halaman depan rumah bersama dengan anjing mereka yang juga ikut main, sesekali dia menggendong anak itu membuatnya seolah pesawat kecil yang dia pegang. Jaden tertawa merentangkan ked

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   09 | Mie ayam

    Serena, Javier dan Lika memilih diam saja selama di mobil. Ketiganya berputar-putar keliling Jakarta tanpa tahu ingin kemana, Lika dan Javier enggan membuka topik obrolan karena takut Serena masih merasa tidak nyaman setelah ditanyai banyak pertanyaan oleh Mira dan anggota keluarga Wijaya saat di rumah tadi. "Makan mie ayam aja yuk, aku tau tempat yang enak." Serena mengeluarkan suaranya setelah lama dia diam mengikuti Javier dan Lika. Wanita itu sadar Javier dan Lika sengaja diam karena takut menyinggung perasaan Serena. Padahal dia sama sekali tidak masalah dengan pertanyaan yang dilontarkan keluarga Wijaya padanya. Lika mengangguk sementara Javier langsung bertanya arah tempat pada Serena, dia melajukan mobilnya mengikuti petunjuk dari Serena.Mie ayam favorit Serena letaknya tidak juh dari panti asuhan, dia sudah sering makan di sana sejak SMP."Maaf ya kalian harus makan pinggir jalan, tapi ini enak kok." Ungkap Serena saat ketiganya turun dari mobil. Lika dan Javier beradu t

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   08 | Simpati

    "Serena, ayo sini liat dress nya." Panggil Mira saat sudah menyadari kedatangan Serena yang berdiri terpaku bersama Yara dan Keiza.Gadis itu menghembuskan nafasnya sekali lagi, menampilkan seutas senyum penuh paksaan berjalan menuju Mira. Javier tengah duduk mengobrol santai dengan Kai, dia tidak memperhatikan Serena. "Kamu suka yang ini gak? coba deh. Kayanya cocok di kamu." Mira menarik Serena berdiri berdampingan dengan manequin, mencocokan Serena dengan gaun pengantin putih panjang yang elegan disampingnya. "Ah kayanya too much ya," Ucap Mira pada dirinya sendiri. "Coba pindah ke sini." Tariknya lagi Serena agar berdiri ke manequin satunya.Serena tidak mengatakan apapun dia hanya mengikuti kehendak Mira, melakukan apapun yang disuruh oleh ibunda Javier tersebut. "Eh kamu udah cobain wedding cake nya belum? yang ini tante suka banget." Tangan Serena ditarik lagi, menuju meja yang penuh dengan berbagai wedding cake.Dia mencoba beberapa kue tersebut dan Serena merasa semuanya s

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   07 | Konsep Pernikahan

    Hari ini Serena bisa istirahat sejenak dirumahnya, Kafeel yang sedang di Singapura membuatnya bisa menikmati waktu sendirian bersantai menonton televisi dan mungkin makan mie ayam favoritnya. "Serena." Ketukan pintu terdengar dari arah luar beserta suara memanggil Serena, dia sudah tahu suara itu. Entah kegiatan apalagi yang harus Serena lakukan untuk memenuhi tugas sebagai calon istri seorang Javier Wijaya. "Serena!" Panggilnya lagi."Sebentar!" Balas Serena ketus sambil berjalan ke pintu depan. Saat Serena membuka pintu laki-laki itu sudah bersandar di dinding memakai kacamata hitam, tubuhnya lemas karena akibat pengar semalam yang belum sepenuhnya hilang."Lama banget sih buka pintunya." Ucapnya lalu berjalan masuk tanpa Serena persilahkan lebih dulu. Javier langsung menuju kursi tamu di rumah Serena, kursi yang tidak sebanding dengan sofa di rumah keluarga Wijaya. Namun laki-laki itu sudah merebahkan badannya di sana. "Sana siap-siap." Ucapnya pelan sambil memejamkan mata, k

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   06 | The engagement party

    "Javier!!" Riuh teriakan langsung terdengar begitu Serena dan Javier memasuki area rumah keluarga Wijaya. Meja disjoki ditengah-tengah dengan musik menggema, satu meja penuh berisi berbagai minuman alkohol, berbagai orang yang Serena kenal menari bahkan ada sebagian yang berenang di kolam kediaman keluarga Wijaya. Javier melepaskan tangan Serena dan segera berlari menemui teman-temannya, sementara Serena ditinggalkan sendirian. Wanita itu hanya terdiam sendirian, dia tidak nyaman dengan musik yang terlalu nyaring. Keiza, Yara, dan Lika juga belum kelihatan. "GUYSSS!" Tiba-tiba suara Kai terdengar dari arah meja disjoki. "MY BROTHER IS GETTING MARRIED!" Riuh tepuk tangan langsung terdengar, Javier di tarik menuju meja disjoki untuk memberikan pengumuman pernikahannya yang mungkin sudah dipersiapkan oleh keluarga Wijaya yang saat ini sedang di Jogja. "Gue tahu ini berita buruk buat kalian karena the hottest man alive, Javier Wijaya finally sold out." Ungkap Javier dengan mic sambil

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   05 | Tunangan Tiba-tiba

    Seperti yang sudah dijanjikan Javier kemarin, Serena bisa mendapatkan paspor dan berbagai hal lainnya untuk keperluan Kafeel ikut olimpiade Internasional ke Singapura. "Makasih ya, Lika." Ucap Serena pada Lika yang sudah mengurus keperluan Kafeel bahkan mengantarkan Serena dan Kafeel ke bandara. "Santai, ini kamu beneran gakpapa balik sendirian ntar?" Tanya Lika lagi memastikan, Serena memang tidak ingin terlalu merepotkan. "Iya, gakpapa kok." "Oke deh, Kafeel hati-hati ya di Singapura.""Iya, kak Lika. Makasih ya."Lika mengacungkan jempolnya ke arah Kafeel yang turun bersamaan dengan Serena. Dia hanya membawa satu tas dan koper jadi tidak perlu dimasukan ke dalam bagasi mobil Lika. "Kakak beneran gak kerja macam-macam?" Tanya Kafeel lagi memastikan, khawatir dengan kakaknya. "Engga, apaan sih." Bohong Serena, dia tidak bisa memberi tahu Kafeel tentang hubungan pura-pura nya dengan Javier. Tentu adiknya akan protes dan tidak setuju lalu membatalkan ikut olimpiade. "Soalnya tib

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   04 | Makan malam with the Wijaya's

    Seusai dari butik Serena langsung dibawa makan malam di sebuah restoran mewah untuk menemui keluarga Javier, laki-laki itu sudah berjanji akan mengenalkan pacarnya pada seluruh anggota keluarganya malam ini. Dia memang sudah mengira Serena akan menerima tawaran pekerjaan darinya. "Di mana restorannya?" Serena turun dari mobil sport Javier yang berhenti di depan sebuah gedung mewah. Kebingungan. Javier terkekeh sambil menggeleng, "Parkir." Javier melempar kunci mobilnya pada petugas valet yang berdiri di depan mereka dengan seragam lengkap. Javier memasukan tangannya di saku, berjalan masuk ke dalam gedung itu sedangkan Serena hanya mengekor di belakang. Pintu dibukakan perlahan untuk Serena dan Javier, satu orang wanita mengarahkan mereka masuk ke dalam lift dan Javier menekan tombol paling atas. "Bilang sama mereka kamu temannya Lika, kenal sama saya dari 6 bulan yang lalu. Selanjutnya terserah." Ucap Javier datar saat di dalam Lift, memberikan arahan Serena harus seperti apa. "

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   03 | Meet the future wife

    Keesokan harinya Serena kembali ke kantor Javier, dia bahkan tidak punya kontak Javier dan wanita yang kemarin membawakan kontrak. Jadinya dari pagi Serena hanya duduk di lobi kantor mewah itu dengan perut kosong belum sempat sarapan, menunggu Javier datang. "Javier!" Serena memanggil Javier saat laki-laki itu datang dengan setelan jas berwarna biru gelap dan dasi berwarna hitam. Javier menoleh kearah suara, ia berjalan mendekat kearah Serena. "Jadi?" Tanya Javier."Saya mau." Serena tetap datar. "Ok," Javier tersenyum. "Silahkan." ia membiarkan Serena berjalan terlebih dahulu masuk ke lift menuju ruangannya. "Telepon Lika bilang saya tunggu di ruangan!" Javier berteriak pada resepsionisnya. Dengan sigap dan takut resepsionis itu langsung menelpon Lika. Sementara Javier dan Serena menghilang naik lift bersama. "Kamu kenapa teriak-teriak sih?" Tanya Serena penasaran, bagaimana seorang dengan setelah mewah, rambut rapi, sepatu mengkilat, malah berteriak-teriak pada karyawannya. "S

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   02 | Keputusan gila

    Serena dibawa oleh Javier ke salah satu restoran untuk makan siang, mereka duduk berhadapan. Sementara Lika disuruh Vier untuk kembali ke kantor membuat surat kontrak kerja untuk entah gadis dari mana ini. Serena masih bingung ia tiba-tiba di terima kerja oleh lelaki yang mengaku seorang ceo dari perusahaan yang awalnya menolak dirinya, baru beberapa jam lalu dia mendatangi kantor ini dan protes tak terima dengan keputusan mereka, namun kini dia berhadapan dengan lelaki yang dari tadi sibuk makan steak wagyu a5 dan segelas anggur di siang hari, bahkan tidak bertanya apakah Serena berniat memesan makanan atau tidak. "Nama anda?" Tanya Javier datar. "Serena." jawab Serena pelan. Javier hanya mengangguk, dia tidak tersenyum. Hanya menatap gadis itu tajam. "Nih," Lika datang ke meja Serena dan Javier sambil membawa map dan pulpen. "Sumpah kamu gila." Ucapnya duduk di samping Vier. "Berisik," Javier merebut map dari tangan Lika. "Tanda tangan." Javier meletakan map di depan Serena."

DMCA.com Protection Status