Home / Rumah Tangga / Kontrak Pernikahan Ceo Arogan / 04 | Makan malam with the Wijaya's

Share

04 | Makan malam with the Wijaya's

Author: srafile
last update Last Updated: 2023-05-22 13:21:39

Seusai dari butik Serena langsung dibawa makan malam di sebuah restoran mewah untuk menemui keluarga Javier, laki-laki itu sudah berjanji akan mengenalkan pacarnya pada seluruh anggota keluarganya malam ini. Dia memang sudah mengira Serena akan menerima tawaran pekerjaan darinya.

"Di mana restorannya?" Serena turun dari mobil sport Javier yang berhenti di depan sebuah gedung mewah. Kebingungan.

Javier terkekeh sambil menggeleng, "Parkir." Javier melempar kunci mobilnya pada petugas valet yang berdiri di depan mereka dengan seragam lengkap. Javier memasukan tangannya di saku, berjalan masuk ke dalam gedung itu sedangkan Serena hanya mengekor di belakang.

Pintu dibukakan perlahan untuk Serena dan Javier, satu orang wanita mengarahkan mereka masuk ke dalam lift dan Javier menekan tombol paling atas.

"Bilang sama mereka kamu temannya Lika, kenal sama saya dari 6 bulan yang lalu. Selanjutnya terserah." Ucap Javier datar saat di dalam Lift, memberikan arahan Serena harus seperti apa.

"Jadi, semuanya terserah aku?" Serena melirik Javier.

Javier menjawab dengan anggukan.

"Kalau mereka gak suka sama aku?" Serena berpindah posisi di depan Javier.

"Bagus." Javier tersenyum. "Biar kamu gak usah lama-lama kerjanya, mana ada orang betah sama saya." Katanya datar.

Serena terdiam sejenak, tidak ada nada sombong dan arogan dari perkataan Javier.

Laki-laki itu menggenggam tangan Serena ketika mereka sudah sampai lantai yang dituju.

"Kamu bilang gak bakal nyentuh aku." Serena menarik tangannya dari tangan Javier.

"Kalau kita lagi berdua atau sama Lika. Tapi, kalau lagi ketemu orang lain terserah saya." Javier kembali menarik tangan Serena, menggenggamnya erat agar wanita itu tidak bisa melepaskannya lagi seperti tadi.

Sebuah rooftop dengan pemandangan gedung-gedung tinggi pencakar langit adalah pilihan keluarga Wijaya hari ini.

"Uncle Vier!" Seorang anak kecil berlari memeluk kaki Javier sambil tersenyum.

Javier membalasnya dengan mengendong anak itu. "How are you, Jaden?" Tanya Javier sambil mencium pipi anak yang diketahui bernama Jaden tersebut.

"Jaden sini sama daddy, kayaknya uncle Vier punya tamu yang mau dikenalin ke kita." Aidan mengambil Justin dari gendongan Javier dan tersenyum pada Serena yang diam saja di belakang.

"Sini Ren," Javier menyuruh Serena duduk di kursi kosong bersebelahan dengan Javier. "Jadi ini Serena, pacar Vier." kata Javier datar tanpa ekspresi sambil membuka kancing jasnya.

"Selamat datang di keluarga Wijaya Serena, tante Mira mamanya Javier, ini om Devandra papanya Vier. Itu Aidan sama Yara dan Kai sama Keiza terus yang kecil itu anaknya Aidan, Jaden namanya." Mira tersenyum pada Serena menjelaskan satu persatu semua anggota keluarganya dengan semangat, terlihat jelas wanita paruh baya yang masih cantik itu sangat bangga pada keluarganya. Begitu pula Davendra dan yang lainnya, menyambut hangat kedatangan Serena.

"Now, where's the food?" Javier memanggil waiters dan satu persatu makanan mewah beserta dua pilihan wina di sajikan, di hadapan mereka.

Serena adalah orang yang mudah akrab, makanya itu dia bisa langsung mengobrol banyak dengan Yara dan Keiza, Sedang Javier terlihat lebih pendiam dan tidak memperdulikan apapun, dia hanya terus makan sambil meneguk red wine miliknya. Bahkan berbicara pada keluarganya saja tidak, apalagi pada Serena. Keduanya sangat terlihat seperti orang asing.

"Aidan senang Vier bisa move on dari Thalita." ucap Aidan sambil tersenyum pada Javier.

"Aku gak move on dan gak akan pernah mau move on." ucap Javier datar, dia tetap jujur tentang perasaannya pada Thalita.

Seketika suasana langsung senyap, keluarga Davendra tak menyangka laki-laki itu bisa berkata seperti itu di depan Serena yang saat ini mereka tahu berstatus sebagai pacar Javier.

"Vier," Panggil Aidan tegas, dia mengelap mulutnya dengan tisu. "Kakak gak mau dengar lagi kamu ngomong gitu, apalagi di depan Serena. Thalita bukan orang yang tepat buat kamu dan sekarang kamu harusnya bisa menjalani hidup baru sama Serena. Pilihan kamu sendiri." Aidan menatap adiknya kesal, jika ia sudah berbicara dengan title 'kakak' tentu saja pembicaraannya sangat amat serius.

"Udahlah, tentuin aja tanggal pernikahannya. Javier sama Serena bakal lakuin itu," Javier berdiri, ia mengancing jasnya dan menarik lengan Serena "Ayo Ren."

"Hah?," Serena melihat kearah Javier. "Kemana?"

"Pulang." Javier menarik tangan Serena dan keluar dari tempat itu, Serena sempat pamit pada mama dan papa Javier. Dia tidak ingin hanya pergi seenaknya seperti Javier.

Di lift Serena bisa merasakan kekesalan dari sorot mata Javier, dia diam saja. Bahkan tidak memainkan ponselnya seperti biasa.

"Kamu iri sama Aidan?" Tanya Serena, dia melipat tangannya di dada.

"Maksudnya?" Javier mengangkat alisnya.

"Keliatan dari muka kamu." Serena menunjuk wajah Javier berubah tegang sedari keluar restoran, rahangnya mengeras menahan amarah.

"Dia sempurna, punya karir bagus, istri sama anak yang sayang sama dia, semua karyawannya suka sama dia. Saya selalu pengen jadi dia." ucap Javier datar, walaupun intonasi suaranya agak ragu mengungkapkan itu pada Serena.

"Iyalah orang lebih suka sama dia, orang kamu sendiri kayak monster." Serena keluar dari lift dan berjalan lebih dahulu.

Mobil Javier sudah siap di depan, Serena malah melewatinya.

"Hei!" Javier menarik tangan Serena.

"Aku pulang sendiri aja." Serena melepaskan tangan Javier.

"Kamu gak bisa pulang sendiri." Javier menarik kembali tangan Serena.

"Kenapa?" Serena mengeraskan tubuhnya agar Javier susah menariknya.

"Karena saya bilang gitu." Javier berjalan mendekat dan menggendong tubuh Serena ke mobil.

"Javier lepasin!" Serena memukul-mukul Javier pelan.

"Ssst!" Javier membuka pintu mobil dan menurunkan Serena di dalamnya lalu ia memasangkan seatbelt untuk Serena.

Serena terdiam saat Javier menarik seatbelt, wajah laki-laki sangat dekat dengan dirinya. Bahkan hembusan nafas Javier terdengar.

"Aku bisa sendiri!" Serena mendorong tubuh Javier.

"Aduh!" Javier memegang kepalanya yang terantuk atap mobil. "Kamu tuh ya, kebanyakan protes." Javier menutup pintu mobil dan berjalan memutari mobil masuk ke samping Serena.

"Rumah kamu dimana?" Tanya Javier saat di jalan mengantar Serena

"Jalan aja ntar aku kasih tahu," ucap Serena pelan, ia bersandar dan melihat kearah luar jendela. Tak pernah terpikirkan oleh Serena ia akan menyerahkan kehidupannya pada lelaki dengan wajah dan tubuh yang sempurna tetapi punya sikap sebaliknya.

"Stop!" Ucap Serena di persimpangan jalan rumahnya.

"Mana rumahnya?," Javier membuka kaca mobil. "Ini jalan semua." Ungkapnya melihat sekitar.

"Rumah gue gak jauh dari sini, kalau kamu antar ke rumah adik aku bisa banyak nanya." Serena keluar dari mobil Javier dan pulang berjalan kaki.

Javier tak pergi sampai punggung Serena benar-benar tak terlihat lagi di matanya memastikan wanita itu dia pergi dengan aman.

Ketika hendak pergi lelaki itu mencium aroma parfumnya yang sudah bercampur dengan milik Serena karena menggendong wanita itu. "Gak jelas banget tuh orang." ucap Javier sambil tersenyum.

Related chapters

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   05 | Tunangan Tiba-tiba

    Seperti yang sudah dijanjikan Javier kemarin, Serena bisa mendapatkan paspor dan berbagai hal lainnya untuk keperluan Kafeel ikut olimpiade Internasional ke Singapura. "Makasih ya, Lika." Ucap Serena pada Lika yang sudah mengurus keperluan Kafeel bahkan mengantarkan Serena dan Kafeel ke bandara. "Santai, ini kamu beneran gakpapa balik sendirian ntar?" Tanya Lika lagi memastikan, Serena memang tidak ingin terlalu merepotkan. "Iya, gakpapa kok." "Oke deh, Kafeel hati-hati ya di Singapura.""Iya, kak Lika. Makasih ya."Lika mengacungkan jempolnya ke arah Kafeel yang turun bersamaan dengan Serena. Dia hanya membawa satu tas dan koper jadi tidak perlu dimasukan ke dalam bagasi mobil Lika. "Kakak beneran gak kerja macam-macam?" Tanya Kafeel lagi memastikan, khawatir dengan kakaknya. "Engga, apaan sih." Bohong Serena, dia tidak bisa memberi tahu Kafeel tentang hubungan pura-pura nya dengan Javier. Tentu adiknya akan protes dan tidak setuju lalu membatalkan ikut olimpiade. "Soalnya tib

    Last Updated : 2023-05-28
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   06 | The engagement party

    "Javier!!" Riuh teriakan langsung terdengar begitu Serena dan Javier memasuki area rumah keluarga Wijaya. Meja disjoki ditengah-tengah dengan musik menggema, satu meja penuh berisi berbagai minuman alkohol, berbagai orang yang Serena kenal menari bahkan ada sebagian yang berenang di kolam kediaman keluarga Wijaya. Javier melepaskan tangan Serena dan segera berlari menemui teman-temannya, sementara Serena ditinggalkan sendirian. Wanita itu hanya terdiam sendirian, dia tidak nyaman dengan musik yang terlalu nyaring. Keiza, Yara, dan Lika juga belum kelihatan. "GUYSSS!" Tiba-tiba suara Kai terdengar dari arah meja disjoki. "MY BROTHER IS GETTING MARRIED!" Riuh tepuk tangan langsung terdengar, Javier di tarik menuju meja disjoki untuk memberikan pengumuman pernikahannya yang mungkin sudah dipersiapkan oleh keluarga Wijaya yang saat ini sedang di Jogja. "Gue tahu ini berita buruk buat kalian karena the hottest man alive, Javier Wijaya finally sold out." Ungkap Javier dengan mic sambil

    Last Updated : 2023-05-29
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   07 | Konsep Pernikahan

    Hari ini Serena bisa istirahat sejenak dirumahnya, Kafeel yang sedang di Singapura membuatnya bisa menikmati waktu sendirian bersantai menonton televisi dan mungkin makan mie ayam favoritnya. "Serena." Ketukan pintu terdengar dari arah luar beserta suara memanggil Serena, dia sudah tahu suara itu. Entah kegiatan apalagi yang harus Serena lakukan untuk memenuhi tugas sebagai calon istri seorang Javier Wijaya. "Serena!" Panggilnya lagi."Sebentar!" Balas Serena ketus sambil berjalan ke pintu depan. Saat Serena membuka pintu laki-laki itu sudah bersandar di dinding memakai kacamata hitam, tubuhnya lemas karena akibat pengar semalam yang belum sepenuhnya hilang."Lama banget sih buka pintunya." Ucapnya lalu berjalan masuk tanpa Serena persilahkan lebih dulu. Javier langsung menuju kursi tamu di rumah Serena, kursi yang tidak sebanding dengan sofa di rumah keluarga Wijaya. Namun laki-laki itu sudah merebahkan badannya di sana. "Sana siap-siap." Ucapnya pelan sambil memejamkan mata, k

    Last Updated : 2023-06-07
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   08 | Simpati

    "Serena, ayo sini liat dress nya." Panggil Mira saat sudah menyadari kedatangan Serena yang berdiri terpaku bersama Yara dan Keiza.Gadis itu menghembuskan nafasnya sekali lagi, menampilkan seutas senyum penuh paksaan berjalan menuju Mira. Javier tengah duduk mengobrol santai dengan Kai, dia tidak memperhatikan Serena. "Kamu suka yang ini gak? coba deh. Kayanya cocok di kamu." Mira menarik Serena berdiri berdampingan dengan manequin, mencocokan Serena dengan gaun pengantin putih panjang yang elegan disampingnya. "Ah kayanya too much ya," Ucap Mira pada dirinya sendiri. "Coba pindah ke sini." Tariknya lagi Serena agar berdiri ke manequin satunya.Serena tidak mengatakan apapun dia hanya mengikuti kehendak Mira, melakukan apapun yang disuruh oleh ibunda Javier tersebut. "Eh kamu udah cobain wedding cake nya belum? yang ini tante suka banget." Tangan Serena ditarik lagi, menuju meja yang penuh dengan berbagai wedding cake.Dia mencoba beberapa kue tersebut dan Serena merasa semuanya s

    Last Updated : 2023-06-08
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   09 | Mie ayam

    Serena, Javier dan Lika memilih diam saja selama di mobil. Ketiganya berputar-putar keliling Jakarta tanpa tahu ingin kemana, Lika dan Javier enggan membuka topik obrolan karena takut Serena masih merasa tidak nyaman setelah ditanyai banyak pertanyaan oleh Mira dan anggota keluarga Wijaya saat di rumah tadi. "Makan mie ayam aja yuk, aku tau tempat yang enak." Serena mengeluarkan suaranya setelah lama dia diam mengikuti Javier dan Lika. Wanita itu sadar Javier dan Lika sengaja diam karena takut menyinggung perasaan Serena. Padahal dia sama sekali tidak masalah dengan pertanyaan yang dilontarkan keluarga Wijaya padanya. Lika mengangguk sementara Javier langsung bertanya arah tempat pada Serena, dia melajukan mobilnya mengikuti petunjuk dari Serena.Mie ayam favorit Serena letaknya tidak juh dari panti asuhan, dia sudah sering makan di sana sejak SMP."Maaf ya kalian harus makan pinggir jalan, tapi ini enak kok." Ungkap Serena saat ketiganya turun dari mobil. Lika dan Javier beradu t

    Last Updated : 2023-06-09
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   10 | Serena, objek charity

    Javier pulang ke rumahnya setelah mengantarkan Lika dan Serena pulang, dia tahu seluruh anggota keluarganya masih ada di rumah utama, apalagi waktu sudah menjelang sore, tentunya Aidan dan Devandra sudah ikut berkumpul di rumah. Ketika laki-laki itu sampai dia melihat Jaden yang berlari sendirian di halaman depan mengejar-ngejar anjing peliharaan keluarga mereka, babysitter anak itu hanya memandangi dari jauh. Javier tersenyum mendekat ke arah Jaden, cucu pertama sekaligus keponakan pertama keluarga Wijaya. Anak itu akan hidup dengan pressure yang lebih berat daripada dirinya dan saudara-saudaranya. "Jaden mau main kejar-kejaran sama uncle?" Javier berlutut mensejajarkan tingginya untuk berbicara pada anak kecil berumur 4 tahun itu. "Mau mau." Jawab Jaden bersemangat. Javier mulai mengejar Jaden di halaman depan rumah bersama dengan anjing mereka yang juga ikut main, sesekali dia menggendong anak itu membuatnya seolah pesawat kecil yang dia pegang. Jaden tertawa merentangkan ked

    Last Updated : 2023-06-13
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   01 | The arrogant CEO

    Javier memijat jari-jari tangannya, di depannya telah duduk ayah dan ibu beserta saudara-saudaranya dengan tatapan mengintimidasi. Tadi pagi saat dia sedang meeting di kantor, Lika, sekretaris sekaligus sahabatnya memberitahu dan memaksa Javier Wijaya si putra tengah untuk segera pulang ke rumah karena Davendra Wijaya, ayah sekaligus pemilik seluruh bisnis yang Vier kelola ingin menemui anaknya."Kamu harus nikah dalam waktu seminggu!" Ucap Davendra tegas. "Vier tahu pasti masalah ini," kata Javier pelan sambil menghembuskan nafasnya. "Mau nikah gimana orang gak ada jodohnya." Seharusnya Javier menikah satu tahun yang lalu tetapi suatu kejadian membuat mereka harus putus dan membatalkan pernikahan, lagi pula keluarga Wijaya sudah tidak merestui pernikahan tersebut dari awal. "Aidan sama Yara sudah punya anak, Kai dan Keiza mungkin sebentar lagi, kamu kapan?" Mira, ibu Javier terus memaksa anaknya itu untuk menikah karena menurutnya harus ada yang mengurus putranya yang paling cuek i

    Last Updated : 2023-05-22
  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   02 | Keputusan gila

    Serena dibawa oleh Javier ke salah satu restoran untuk makan siang, mereka duduk berhadapan. Sementara Lika disuruh Vier untuk kembali ke kantor membuat surat kontrak kerja untuk entah gadis dari mana ini. Serena masih bingung ia tiba-tiba di terima kerja oleh lelaki yang mengaku seorang ceo dari perusahaan yang awalnya menolak dirinya, baru beberapa jam lalu dia mendatangi kantor ini dan protes tak terima dengan keputusan mereka, namun kini dia berhadapan dengan lelaki yang dari tadi sibuk makan steak wagyu a5 dan segelas anggur di siang hari, bahkan tidak bertanya apakah Serena berniat memesan makanan atau tidak. "Nama anda?" Tanya Javier datar. "Serena." jawab Serena pelan. Javier hanya mengangguk, dia tidak tersenyum. Hanya menatap gadis itu tajam. "Nih," Lika datang ke meja Serena dan Javier sambil membawa map dan pulpen. "Sumpah kamu gila." Ucapnya duduk di samping Vier. "Berisik," Javier merebut map dari tangan Lika. "Tanda tangan." Javier meletakan map di depan Serena."

    Last Updated : 2023-05-22

Latest chapter

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   10 | Serena, objek charity

    Javier pulang ke rumahnya setelah mengantarkan Lika dan Serena pulang, dia tahu seluruh anggota keluarganya masih ada di rumah utama, apalagi waktu sudah menjelang sore, tentunya Aidan dan Devandra sudah ikut berkumpul di rumah. Ketika laki-laki itu sampai dia melihat Jaden yang berlari sendirian di halaman depan mengejar-ngejar anjing peliharaan keluarga mereka, babysitter anak itu hanya memandangi dari jauh. Javier tersenyum mendekat ke arah Jaden, cucu pertama sekaligus keponakan pertama keluarga Wijaya. Anak itu akan hidup dengan pressure yang lebih berat daripada dirinya dan saudara-saudaranya. "Jaden mau main kejar-kejaran sama uncle?" Javier berlutut mensejajarkan tingginya untuk berbicara pada anak kecil berumur 4 tahun itu. "Mau mau." Jawab Jaden bersemangat. Javier mulai mengejar Jaden di halaman depan rumah bersama dengan anjing mereka yang juga ikut main, sesekali dia menggendong anak itu membuatnya seolah pesawat kecil yang dia pegang. Jaden tertawa merentangkan ked

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   09 | Mie ayam

    Serena, Javier dan Lika memilih diam saja selama di mobil. Ketiganya berputar-putar keliling Jakarta tanpa tahu ingin kemana, Lika dan Javier enggan membuka topik obrolan karena takut Serena masih merasa tidak nyaman setelah ditanyai banyak pertanyaan oleh Mira dan anggota keluarga Wijaya saat di rumah tadi. "Makan mie ayam aja yuk, aku tau tempat yang enak." Serena mengeluarkan suaranya setelah lama dia diam mengikuti Javier dan Lika. Wanita itu sadar Javier dan Lika sengaja diam karena takut menyinggung perasaan Serena. Padahal dia sama sekali tidak masalah dengan pertanyaan yang dilontarkan keluarga Wijaya padanya. Lika mengangguk sementara Javier langsung bertanya arah tempat pada Serena, dia melajukan mobilnya mengikuti petunjuk dari Serena.Mie ayam favorit Serena letaknya tidak juh dari panti asuhan, dia sudah sering makan di sana sejak SMP."Maaf ya kalian harus makan pinggir jalan, tapi ini enak kok." Ungkap Serena saat ketiganya turun dari mobil. Lika dan Javier beradu t

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   08 | Simpati

    "Serena, ayo sini liat dress nya." Panggil Mira saat sudah menyadari kedatangan Serena yang berdiri terpaku bersama Yara dan Keiza.Gadis itu menghembuskan nafasnya sekali lagi, menampilkan seutas senyum penuh paksaan berjalan menuju Mira. Javier tengah duduk mengobrol santai dengan Kai, dia tidak memperhatikan Serena. "Kamu suka yang ini gak? coba deh. Kayanya cocok di kamu." Mira menarik Serena berdiri berdampingan dengan manequin, mencocokan Serena dengan gaun pengantin putih panjang yang elegan disampingnya. "Ah kayanya too much ya," Ucap Mira pada dirinya sendiri. "Coba pindah ke sini." Tariknya lagi Serena agar berdiri ke manequin satunya.Serena tidak mengatakan apapun dia hanya mengikuti kehendak Mira, melakukan apapun yang disuruh oleh ibunda Javier tersebut. "Eh kamu udah cobain wedding cake nya belum? yang ini tante suka banget." Tangan Serena ditarik lagi, menuju meja yang penuh dengan berbagai wedding cake.Dia mencoba beberapa kue tersebut dan Serena merasa semuanya s

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   07 | Konsep Pernikahan

    Hari ini Serena bisa istirahat sejenak dirumahnya, Kafeel yang sedang di Singapura membuatnya bisa menikmati waktu sendirian bersantai menonton televisi dan mungkin makan mie ayam favoritnya. "Serena." Ketukan pintu terdengar dari arah luar beserta suara memanggil Serena, dia sudah tahu suara itu. Entah kegiatan apalagi yang harus Serena lakukan untuk memenuhi tugas sebagai calon istri seorang Javier Wijaya. "Serena!" Panggilnya lagi."Sebentar!" Balas Serena ketus sambil berjalan ke pintu depan. Saat Serena membuka pintu laki-laki itu sudah bersandar di dinding memakai kacamata hitam, tubuhnya lemas karena akibat pengar semalam yang belum sepenuhnya hilang."Lama banget sih buka pintunya." Ucapnya lalu berjalan masuk tanpa Serena persilahkan lebih dulu. Javier langsung menuju kursi tamu di rumah Serena, kursi yang tidak sebanding dengan sofa di rumah keluarga Wijaya. Namun laki-laki itu sudah merebahkan badannya di sana. "Sana siap-siap." Ucapnya pelan sambil memejamkan mata, k

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   06 | The engagement party

    "Javier!!" Riuh teriakan langsung terdengar begitu Serena dan Javier memasuki area rumah keluarga Wijaya. Meja disjoki ditengah-tengah dengan musik menggema, satu meja penuh berisi berbagai minuman alkohol, berbagai orang yang Serena kenal menari bahkan ada sebagian yang berenang di kolam kediaman keluarga Wijaya. Javier melepaskan tangan Serena dan segera berlari menemui teman-temannya, sementara Serena ditinggalkan sendirian. Wanita itu hanya terdiam sendirian, dia tidak nyaman dengan musik yang terlalu nyaring. Keiza, Yara, dan Lika juga belum kelihatan. "GUYSSS!" Tiba-tiba suara Kai terdengar dari arah meja disjoki. "MY BROTHER IS GETTING MARRIED!" Riuh tepuk tangan langsung terdengar, Javier di tarik menuju meja disjoki untuk memberikan pengumuman pernikahannya yang mungkin sudah dipersiapkan oleh keluarga Wijaya yang saat ini sedang di Jogja. "Gue tahu ini berita buruk buat kalian karena the hottest man alive, Javier Wijaya finally sold out." Ungkap Javier dengan mic sambil

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   05 | Tunangan Tiba-tiba

    Seperti yang sudah dijanjikan Javier kemarin, Serena bisa mendapatkan paspor dan berbagai hal lainnya untuk keperluan Kafeel ikut olimpiade Internasional ke Singapura. "Makasih ya, Lika." Ucap Serena pada Lika yang sudah mengurus keperluan Kafeel bahkan mengantarkan Serena dan Kafeel ke bandara. "Santai, ini kamu beneran gakpapa balik sendirian ntar?" Tanya Lika lagi memastikan, Serena memang tidak ingin terlalu merepotkan. "Iya, gakpapa kok." "Oke deh, Kafeel hati-hati ya di Singapura.""Iya, kak Lika. Makasih ya."Lika mengacungkan jempolnya ke arah Kafeel yang turun bersamaan dengan Serena. Dia hanya membawa satu tas dan koper jadi tidak perlu dimasukan ke dalam bagasi mobil Lika. "Kakak beneran gak kerja macam-macam?" Tanya Kafeel lagi memastikan, khawatir dengan kakaknya. "Engga, apaan sih." Bohong Serena, dia tidak bisa memberi tahu Kafeel tentang hubungan pura-pura nya dengan Javier. Tentu adiknya akan protes dan tidak setuju lalu membatalkan ikut olimpiade. "Soalnya tib

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   04 | Makan malam with the Wijaya's

    Seusai dari butik Serena langsung dibawa makan malam di sebuah restoran mewah untuk menemui keluarga Javier, laki-laki itu sudah berjanji akan mengenalkan pacarnya pada seluruh anggota keluarganya malam ini. Dia memang sudah mengira Serena akan menerima tawaran pekerjaan darinya. "Di mana restorannya?" Serena turun dari mobil sport Javier yang berhenti di depan sebuah gedung mewah. Kebingungan. Javier terkekeh sambil menggeleng, "Parkir." Javier melempar kunci mobilnya pada petugas valet yang berdiri di depan mereka dengan seragam lengkap. Javier memasukan tangannya di saku, berjalan masuk ke dalam gedung itu sedangkan Serena hanya mengekor di belakang. Pintu dibukakan perlahan untuk Serena dan Javier, satu orang wanita mengarahkan mereka masuk ke dalam lift dan Javier menekan tombol paling atas. "Bilang sama mereka kamu temannya Lika, kenal sama saya dari 6 bulan yang lalu. Selanjutnya terserah." Ucap Javier datar saat di dalam Lift, memberikan arahan Serena harus seperti apa. "

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   03 | Meet the future wife

    Keesokan harinya Serena kembali ke kantor Javier, dia bahkan tidak punya kontak Javier dan wanita yang kemarin membawakan kontrak. Jadinya dari pagi Serena hanya duduk di lobi kantor mewah itu dengan perut kosong belum sempat sarapan, menunggu Javier datang. "Javier!" Serena memanggil Javier saat laki-laki itu datang dengan setelan jas berwarna biru gelap dan dasi berwarna hitam. Javier menoleh kearah suara, ia berjalan mendekat kearah Serena. "Jadi?" Tanya Javier."Saya mau." Serena tetap datar. "Ok," Javier tersenyum. "Silahkan." ia membiarkan Serena berjalan terlebih dahulu masuk ke lift menuju ruangannya. "Telepon Lika bilang saya tunggu di ruangan!" Javier berteriak pada resepsionisnya. Dengan sigap dan takut resepsionis itu langsung menelpon Lika. Sementara Javier dan Serena menghilang naik lift bersama. "Kamu kenapa teriak-teriak sih?" Tanya Serena penasaran, bagaimana seorang dengan setelah mewah, rambut rapi, sepatu mengkilat, malah berteriak-teriak pada karyawannya. "S

  • Kontrak Pernikahan Ceo Arogan   02 | Keputusan gila

    Serena dibawa oleh Javier ke salah satu restoran untuk makan siang, mereka duduk berhadapan. Sementara Lika disuruh Vier untuk kembali ke kantor membuat surat kontrak kerja untuk entah gadis dari mana ini. Serena masih bingung ia tiba-tiba di terima kerja oleh lelaki yang mengaku seorang ceo dari perusahaan yang awalnya menolak dirinya, baru beberapa jam lalu dia mendatangi kantor ini dan protes tak terima dengan keputusan mereka, namun kini dia berhadapan dengan lelaki yang dari tadi sibuk makan steak wagyu a5 dan segelas anggur di siang hari, bahkan tidak bertanya apakah Serena berniat memesan makanan atau tidak. "Nama anda?" Tanya Javier datar. "Serena." jawab Serena pelan. Javier hanya mengangguk, dia tidak tersenyum. Hanya menatap gadis itu tajam. "Nih," Lika datang ke meja Serena dan Javier sambil membawa map dan pulpen. "Sumpah kamu gila." Ucapnya duduk di samping Vier. "Berisik," Javier merebut map dari tangan Lika. "Tanda tangan." Javier meletakan map di depan Serena."

DMCA.com Protection Status