Share

02. Perjanjian yang Mengubah Segalanya

Derana duduk di sebuah kafe mewah, tangannya gemetar saat memegang cangkir kopi. Matanya terus melirik ke arah pintu, menunggu kedatangan Arash. Pikirannya penuh dengan keraguan dan ketakutan, namun juga ada secercah harapan untuk membalaskan dendam pada suaminya yang telah menghancurkan hatinya.

Kata-kata Arash semalam masih menggema di hati Derana. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasakan semangat baru. Pertemuan ini bukan sekadar kebetulan, tetapi sebuah titik balik. Derana berharap, dengan bantuan Arash, ia bisa menemukan kembali makna hidup dan tujuan yang selama ini hilang.

Arash bukan hanya seorang CEO, tetapi dia juga dikenal sebagai Ikon Industri, seorang pemimpin yang dihormati dan cukup disegani.

Kekayaan yang dimiliki lelaki itu sudah tak terhitung dan jaringan koneksi yang dimilikinya sangat membentang luas. Derana sering mendengarnya, jika banyak orang-orang berbondong-bodong mengejar kerja sama dengan Arash, berharap mendapatkan sepotong dari keberhasilannya. Tentu, bertemu dengan pria itu tidaklah mudah. Derana termasuk salah satu perempuan yang beruntung karena memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Arash. Maka dari itu, Derana tidak akan menyia-nyiakan waktu yang langka ini.

Lelaki itu memiliki hubungan dengan orang-orang yang berpengaruh, koneksi dan jaringan sosialnya cukup kuat. Dan hal itu yang membuat kesempatan besar bagi Derana, koneksi itu pasti akan memudahkan aksesnya. Dan Derana sangat yakin, jika ia tidak salah orang untuk dijadikan kerja sama.

Hampir kopi itu tandas, pintu kafe yang terbuka membuatnya menoleh. Terlihat, Arash masuk dengan langkah mantap. Sosoknya yang tinggi dan berwibawa menarik perhatian semua orang di ruangan itu. Dia berjalan menuju meja Derana dengan senyum tipis di wajahnya.

“Maaf membuat Anda menunggu lama,” kata Arash sambil duduk di hadapannya. “Aku tahu Anda juga pasti sangat sibuk.”

Derana menelan ludah, mencoba mengumpulkan keberanian. “Tidak apa-apa. Aku hanya ingin tahu lebih banyak tentang perjanjian ini,” katanya dengan suara bergetar.

Arash mengeluarkan sebuah dokumen dari tasnya dan meletakkannya di meja. “Ini adalah kontrak pernikahan kita. Satu tahun, dan selama itu, Anda akan menjadi istriku. Sebagai imbalannya, aku akan membantu Anda menghancurkan Haka dan Ilona.”

“Bagaimana? Waktu semalam sudah cukup untuk berpikir, bukan?”

Derana meraih dokumen itu dengan tangan gemetar, lalu membaca setiap kata dengan seksama.

“Apa yang kamu inginkan dariku sebagai gantinya?” tanyanya, matanya menatap tajam ke arah Arash. Dirinya masih belum paham, kenapa Arash mempertaruhkan reputasinya?

Arash tersenyum dingin. “Aku hanya ingin Anda menjadi istriku yang setia di depan publik. Kita hanya akan berpura-pura menjadi pasangan yang bahagia. Anda tidak perlu tahu alasan lain.

“Bukankah tujuan Anda ingin membalas dendam? Jangan khawatir! Di balik itu, aku akan memastikan Haka dan Ilona merasakan penderitaan yang sama seperti yang dia berikan pada Anda,” lanjutnya.

Derana terdiam. Kerutan pada keningnya semakin dalam. Dirinya masih tak yakin tentang tujuan lelaki itu. Tetapi, dirinya juga tidak boleh kehilangan kesempatan ini.

Derana merasa hatinya berdebar kencang. “Dan jika aku menolak?”

Arash mencondongkan tubuhnya ke depan, dengan fokus intens, seolah-olah menembus jiwa lawan bicara.

“Jika Anda menolak, aku akan memastikan hidupmu menjadi lebih sulit daripada yang sudah ada. Anda tidak punya pilihan lain, Derana,” ucapnya dengan suara rendah dan penuh ancaman. Lalu, sembari menegakan kembali posisi duduknya pria itu justru terkekeh.

“Anda percaya? Anda memanfaatkan saya, juga sebaliknya. Keputusan sekarang ada di tangan Anda.”

Derana menatap Arash dengan mata penuh kebencian, namun dirinya tahu bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk membalas dendam. Dengan tangan gemetar, tanpa berpikir ulang ia segera menandatangani kontrak itu.

Derai tawa terurai ketika Arash mengambil dokumen itu dan menyimpannya kembali ke dalam tasnya. “Selamat datang di permainan ini, Derana. Semoga kita berdua mendapatkan apa yang kita inginkan.”

Di malam itu, Derana dan Arash menandatangani perjanjian kontrak yang akan mengubah hidup mereka selama setahun ke depan. Derana tidak tahu apa yang menantinya, tetapi ia tahu bahwa ia telah memasuki dunia yang penuh misteri dan manipulasi.

“Semoga saja kau tidak membuatku menyesal Arash!” batinnya berkata, sambil memandangi wajah Arash yang penuh teka-teki.

Meski tak bohong jika Derana merasa kalut, campuran antara ketakutan dan tekad. Namun, perasaan itu semakin menggebu setelah Arash berdiri dan mengulurkan tangannya.

“Mari kita mulai,” katanya dengan nada tegas.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status