Share

Memberikan Alasan

last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-19 02:23:05

🏵️🏵️🏵️

“Sekarang Revan belum berpikir untuk memiliki momongan, Mih.” Revan memberikan jawaban penolakan kepada ibunya.

“Kenapa, Van? Apa salahnya memiliki momongan sekarang.” Bu Sandra merasa heran mendengar jawaban anaknya.

“Masih ingin fokus bantu Papi ngurus perusahaan, lagi pula Ratu juga masih kuliah, Mih.” Revan tetap berusaha memberikan jawaban yang dapat meyakinkan sang ibu.

“Kamu tahu sendiri, Van, Kakak kamu anaknya sudah dua. Mereka perempuan semua, Mami ingin punya cucu laki-laki.” Bu Sandra masih tetap bersikeras dengan keinginannya.

“Maafin Revan, Mih. Revan belum sanggup memenuhi permintaan Mami.”

“Alasan kamu sepele menurut Mami. Jangan bilang kamu lagi ada masalah dengan Ratu.” Bu Sandra sebagai seorang ibu mengetahui apa yang ada dalam pikiran anaknya.

“Kok, Mami, ngomongnya gitu? Revan dan Ratu baik-baik aja, Mih.” Revan meraih jemari sang ibu lalu menggenggamnya.

“Jangan sampai kamu membuat menantu Mami sedih, dia anak baik. Mami dan Papi sayang banget sama dia.”

“Iya, Mih, tenang aja.” Revan tidak memiliki rasa bersalah mengucapkan kebohongan di depan Bu Sandra.

Sementara itu, seorang wanita yang penuh kelembutan ternyata mendengarkan semua pembicaraan suami dan ibu mertuanya. Ratu berjalan dari arah dapur membawa secangkir kopi untuk laki-laki yang ia cintai. Ia tidak percaya bahwa Revan berani berbohong di depan ibu kandungnya.

Bu Sandra pasti tidak percaya jika ia mengetahui perbuatan putra bungsunya kepada sang menantu. Selama ini, wanita paruh baya itu tidak tahu bahwa Revan tidak pernah menginginkan pernikahannya dengan Ratu karena hati dan perasaannya hanya untuk perempuan lain.

Ratu mengembangkan senyum kepada suami dan ibu mertuanya. Ia berusaha bersikap seperti tidak terjadi sesuatu dengan sang suami. Begitu juga sebaliknya, Revan berusaha lembut kepada Ratu di depan Bu Sandra hingga wanita tersebut tidak menaruh curiga sama sekali terhadap anaknya.

“Ini kopinya, Mas.” Ratu menyuguhkan secangkir kopi buatannya kepada Revan.

“Terima kasih,” balas Revan dengan lembut lalu melepas genggaman dari tangan ibunya.

Ratu sangat bahagia melihat perlakuan sang suami yang tetap lembut di depan ibu mertuanya. Laki-laki itu menyeruput kopi buatannya. Ratu sangat terharu melihat sikap Revan.

Bu Sandra yang memperhatikan sikap istri dari anaknya yang sedang malu-malu, merasa bangga karena memiliki menantu seperti Ratu. Baginya, Ratu merupakan perempuan lembut, baik, dan penyayang.

Semua itu telah ia ketahui semenjak bertunangan dengan Revan. Ratu selalu menghargai Bu Sandra dan Pak Wijaya, ayah Revan layaknya seperti orang tua kandung. Kasih sayang dan perhatian yang ditunjukkan oleh sang menantu sungguh tulus dan ikhlas.

“Gimana kuliah kamu, Nak?” tanya Bu Sandra kepada Ratu.

“Alhamdulillah lancar, Mih,” jawab Ratu kepada ibu mertuanya.

“Kelarnya masih lama, ya?”

“Udah tingkat akhir, Mih. Sekarang Ratu lagi siap-siap menyusun laporan akhir.”

“Oh … pasti sibuk banget, ya, Nak.” Bu Sandra mencoba memahami kesibukan menantunya.

Sebenarnya Ratu sangat mengerti arah pembicaraan ibu mertuanya. Namun, itu harus bisa menyakinkan Bu Sandra untuk membuat suaminya bahagia dan tidak merasa terbebani. Kenyataan yang sebenarnya bahwa Ratu tidak terlalu sibuk dengan kuliahnya.

🏵️🏵️🏵️

Hari sudah gelap karena matahari telah pulang ke peraduan. Sementara Bu Sandra kembali ke rumahnya setelah dijemput oleh sopir pribadi keluarga. Ia berpesan kepada Revan agar memikirkan permintaan yang ia ajukan, ingin memiliki cucu dari putra bungsunya tersebut.

Revan sebagai anak hanya berusaha memberikan senyuman kepada sang ibu walaupun hati kecilnya mengatakan tidak ingin memiliki anak dari wanita yang tidak pernah ia cintai. Revan bahkan sangat menginginkan perpisahan dengan perempuan yang kini berstatus sebagai istrinya.

Seperti biasa malam ini, mereka kembali melakukan rutinitas makan malam bersama. Suasana di meja makan tetap hening tanpa ada keluar sepatah kata dari dua insan tersebut. Mereka duduk selalu berjauhan layaknya orang yang sedang bermusuhan.

“Tadi ngomong apa aja sama Mami?” Ratu terkejut mendengar suara suaminya. Tidak seperti biasanya, Revan selalu bersikap dingin dan tidak berbicara sedikit pun jika sedang berada di meja makan.

“Ngomong biasa aja, Mas.”

“Biasanya seperti apa?”

“Ya, biasa.”

“Jangan bilang kamu ngadu ke Mami tentang sikapku.”

“Aku sama sekali tidak pernah berniat seperti itu, Mas.”

“Bagus, deh, kalau kamu ngerti.”

“Kenapa kamu bertanya seperti itu, Mas? Apa kamu takut kalau Mami sampai tahu tentang hubungan kita yang sebenarnya?” Ratu mencoba menggali alasan suaminya.

“Ngapain takut. Aku hanya tidak ingin jika Mami sedih karena melihat pernikahan anaknya tidak sesuai dengan yang diinginkan.”

Ratu hanya bisa mengusap dada dan tetap ikhlas mendengar pernyataan suaminya. Ia juga tidak ingin mengatakan kenyataan yang sebenarnya kepada Bu Sandra. Hati kecilnya tidak ingin memberikan kesedihan kepada wanita yang telah melahirkan Revan.

Setelah selesai menyantap makan malam, Revan kembali melanjutkan rutinitasnya dengan menyaksikan acara yang sudah ia tunggu-tunggu di ruang TV. Tiba-tiba terdengar nada panggilan masuk dari ponselnya, dengan wajah berseri, ia langsung mengangkat telepon tersebut.

“Lani ….” Revan menyebut nama seorang wanita dalam pembicaraannya di telepon.

“Kamu apa kabar, Van?” tanya Lani, wanita pemilik nama tersebut.

“Aku hancur.”

“Kamu ngomongnya, kok, gitu?”

“Kamu yang sudah menghancurkan hidupku.”

“Jangan pernah ngomong seperti itu, Van. Kamu yang memaksaku memilih laki-laki lain. Aku juga saat ini bahagia dengan pilihanku.”

“Kalau benar kamu bahagia, kenapa kamu masih menghubungiku?”

“Tidak bolehkah seorang teman bertanya tentang kabar sahabatnya sendiri?”

“Apa kamu ingin mentertawakan kehancuranku?”

“Aku tidak pernah berniat menghancurkanmu, niatku hanya ingin mengucapkan selamat atas pernikahanmu. Semoga kamu bahagia dan tetap langgeng.”

“Stop, Lani! Aku tidak ingin mendengar omong kosongmu. Kalau niatmu menghubungiku hanya untuk itu, aku matiin teleponnya.”

“Kamu benar-benar berubah, Van.”

“Semua itu karena kamu!”

Revan mengakhiri pembicaraan lalu menutup telepon. Dia merasa sangat kesal mendengar ucapan selamat dari Lani yang merupakan wanita masa lalunya, juga perempuan yang selalu bersemayam dalam hatinya. Revan berpikir bahwa Lani sangat bahagia di atas penderitaan yang menimpa dirinya.

Ia melemparkan ponselnya ke lantai hingga membuat Ratu terkejut yang sejak tadi sedang mengerjakan tugas kuliah di kamar tamu. Suara benda keras itu terdengar di telinga Ratu karena jaraknya ke ruang tamu berdekatan. Ia segera melangkah ke arah datangnya suara dan mendapati Revan dengan wajah memerah.

“Itu suara apaan, Mas?” tanya Ratu kepada suaminya.

“Itu bukan urusanmu!” Revan justru membentak sang istri.

“Suara itu sepertinya dari arah sini. Ada apa, Mas? Kamu baik-baik aja?” Ratu mendekati suaminya.

“Nggak usah sok perhatian! Aku makin muak melihat tingkahmu!” Revan mendorong tubuh Ratu hingga terduduk di sofa.

“Kamu kenapa, Mas? Apa salah jika seorang istri perhatian pada suaminya?”

“Kamu nggak pantas memberikan perhatian padaku!”

“Tapi aku istri kamu, Mas.”

“Istri yang tidak pernah aku harapkan.”

“Tadi sore kamu sudah bersikap lembut, tapi malam ini kamu kembali kasar pada istrimu sendiri.”

“Kamu pikir aku benar-benar bersikap lembut padamu? Jangan mimpi! Aku melakukan semua itu demi Mami! Ngerti, nggak?”

“Kenapa kamu masih tetap membenciku, Mas?” Ratu tidak sanggup lagi untuk tidak menumpahkan bening kristal dari pelupuk matanya.

“Percuma kamu mengeluarkan air mata buaya di depanku, justru aku semakin membencimu!”

Revan beranjak meninggalkan Ratu. Ia tidak tahu kalau hati wanita itu sangat pilu sakit. Ratu tidak mengerti dengan hati suaminya yang sangat keras dan tidak memiliki rasa belas kasihan. Revan tetap bersikap kasar dan berusaha selalu menyakiti hati dan perasaan istrinya.

===============

Bab terkait

  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Bertemu Mantan Kekasih

    🏵️🏵️🏵️Cuaca hari ini sangat cerah, tetapi tidak dengan hati seorang wanita yang selalu mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya.Usia pernikahan yang kini memasuki bulan ketiga, belum mampu mengusir bayangan wanita masa lalu Revan. Kenangan tersebut telah membuat laki-laki itu lupa akan tanggung jawab sebagai seorang suami yang harus melindungi sang istri.Sesuatu yang keluar dari mulut Revan tidak pernah dipikirkan terlebih dahulu. Ia dengan mudah selalu melemparkan kesalahan kepada Ratu. Namun, wanita itu berusaha untuk tetap kuat dan bersabar dalam mengahadapi perlakuan sang yang kian hari makin melampaui batas kesabaran.Seperti kejadian pagi ini, tiada angin dan hujan, tiba-tiba Revan dengan sengaja selalu berusaha membuat sang istri tetap bersalah. Sepertinya tujuannya menyetujui menikah dengan Ratu hanya untuk memberikan penderitaan dan kepedihan semata.“Kaus kakiku di mana?” Revan berteriak kepada Ratu yang sedang menyiapkan sarapan.“Di laci, Mas. Aku baru susun semalam

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-19
  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Hasrat yang Terlaksana

    🏵️🏵️🏵️ Waktu telah menunjukkan pukul 23.31 WIB, Ratu mondar-mandir di ruang tamu rumahnya. Dia masih setia menunggu kedatangan sang suami yang belum kembali hingga larut malam. Wanita berhati lembut itu sangat bingung karena tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya. Biasanya sebelum waktu azan Magrib berkumandang, Revan sudah tiba di rumah. Namun hari ini, laki-laki itu belum juga pulang hingga membuat Ratu khawatir dan juga panik. Dia sudah menghubungi suaminya itu berkali-kali, tetapi tidak ada jawaban. Kegelisahan dan keresahan Ratu akhirnya terjawab, terdengar suara bel yang menandakan ada seseorang di luar rumah. Ratu segera melangkah ke arah pintu bercat cokelat itu. Setelah memastikan siapa yang menekan bel dari balik jendela, dia langsung membukakan pintu tersebut. “Astagfirullah. Kamu kenapa seperti ini, Mas?” Ratu sangat terkejut melihat keadaan suaminya. Ternyata seseorang yang menekan bel di depan pintu rumah Ratu mengaku sebagai salah satu karyawan di kantor Revan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-18
  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Mulai Perhatian

    🏵️🏵️🏵️ Kejadian malam itu masih tidak dapat Revan percaya. Minuman memabukkan yang ia tenggak telah membuatnya tidak sadarkan diri hingga melakukan hubungan yang sebelumnya tidak pernah ia inginkan sama sekali. Bagi Revan, semua itu terjadi karena unsur ketidaksengajaan. Revan masih sangat ingat kenapa dirinya harus berada di bar malam itu. Ia tidak terima kalau Lani—sang mantan kekasih, benar-benar telah jatuh dalam pelukan laki-laki lain hingga mengandung. Dirinya merasa tidak memiliki harapan lagi untuk memperjuangkan wanita tersebut. Kini, Revan hanya ingin mencoba untuk melupakan wanita yang dulu selalu mengisi hari-harinya. Cinta mereka tidak dapat bersatu karena takdir tidak mempertemukannya dalam ikatan sakral. Kini, Lani sudah hidup bahagia bersama laki-laki pilihannya. Bayangan Lani kembali memasuki pikiran Revan saat mereka masih berstatus sebagai sepasang kekasih. Hubungan kala itu masih sangat harmonis dan penuh dengan kebahagiaan, juga keromantisan. Dua insan yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Alat Tes Kehamilan

    🏵️🏵️🏵️ Hari ini, Ratu tidak dapat mengikuti mata kuliah di kampus, sebab mual yang ia rasakan justru makin membuatnya tidak berdaya. Ratu kembali ke kamar mandi dan berusaha mengeluarkan apa yang akan keluar dari perutnya, tetapi tidak berhasil karena hanya air liur saja. Bi Inah merasa kasihan menyaksikan majikannya. Ia yang sudah berpengalaman mencoba menjelaskan apa yang terjadi terhadap Ratu. Asisten rumah tangga tersebut ingin berbagi pengalaman kepada wanita yang telah mempekerjakan dirinya. “Sepertinya mual Ibu makin sering, ya,” ucap Bi Inah kepada Ratu. “Iya, Bik. Saya capek dan semakin lemas.” “Saya boleh kasih minyak angin di leher Ibu?” “Boleh, deh, Bik.” Ratu beranjak dari kamar mandi lalu mereka menuju ruang TV. “Kalau menurut pengalaman saya, sepertinya ini bukan mual biasa, Bu.” Bi Inah mulai berbicara pada topik yang sesuai dengan pengalamannya, sambil memberikan pijatan di leher sang majikan. “Maksudnya apa, Bik?” tanya Ratu penasaran. “Menurut pengalaman

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20
  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Perubahan yang Diidamkan

    🏵️🏵️🏵️ Menyadari waktu yang makin sore, Revan mencoba membangunkan Ratu. Ia ingin mengetahui keadaannya. Laki-laki itu tidak pernah melihat pendamping hidupnya tidur saat ia pulangkantor. Revan tersenyum memandang wajah cantik wanita yang dulu paling ia benci. “Ratu ... bangun. Ini udah sore.” Revan menggoyang-goyang pelan tubuh istrinya. Ratu langsung terbangun setelah mendengar suara suaminya. “Maaf, Mas … aku ketiduran. Ternyata kamu udah pulang.” Ia pun duduk. “Kenapa tidurnya di sini?” tanya Revan kepada istrinya. “Tadi rencana mau istirahat sebentar aja, Mas. Ternyata malah kebablasan sampai sore.” “Gimana perasaan kamu hari ini? Masih mual?” Ratu makin terharu dengan perhatian yang Revan tunjukkan. “Masih, Mas. Aku sengaja bawa tidur supaya mualnya hilang.” “Oh. Btw, kamu udah makan?” Ratu makin terpesona melihat suaminya. “Nggak selera, Mas. Nanti aja kalau udah lapar.” “Walaupun hanya sedikit harus tetap makan. Nanti masuk angin dan makin mual.” “Terima kasih ata

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Positif Hamil

    🏵️🏵️🏵️ Waktu menunjukkan pukul 04.46 WIB, dan ini waktu yang Ratu tunggu-tunggu. Ia terbangun lebih awal karena tidak sabar untuk mengetahui apa hasil dari mual yang ia rasakan akhir-akhir ini. Ia melihat Revan masih terlelap di sampingnya. Dirinya menggunakan kesempatan itu untuk keluar kamar. Ratu sangat bersyukur karena tubuhnya hari ini lebih kuat dibandingkan kemarin. Ratu melangkah menuju ruang TV untuk mengambil alat tes kehamilan yang sengaja ia simpan dalam laci lemari televisi. Sekilas, ia melihat map berwarna kuning, berisi surat perjanjian yang Revan berikan beberapa bulan lalu. Ratu sedih membaca isi dan syarat dalam surat itu. Di sana juga terdapat tanda tangannya yang menyatakan telah menyetujui perjanjian yang Revan berikan. Ratu kembali tersadar dan mengingat tujuannya untuk menggunakan benda yang kini dalam genggamannya. Ia kembali menyimpan surat perjanjian yang membuat hati dan perasaanya sangat sakit. Ratu berjalan memasuki kamar mandi. Setelah mengunci pin

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-23
  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Ketahuan

    🏵️🏵️🏵️ “Aku sehat-sehat aja, kok, Mas. Mungkin kemarin-kemarin kecapekan ngerjain tugas kampus.” Ia tetap berusaha memberikan alasan kepada suaminya. “Udah seminggu kamu nggak ngampus. Coba dokter memeriksa keadaan kamu, jadi tahu apa penyebab mual yang kamu rasakan. Apa kamu nggak merasa capek dengan kondisi seperti ini?” Ratu makin bingung dengan pertanyaan Revan. “Aku nggak apa-apa, Mas. Santai aja. Sekarang kamu berangkat aja ke kantor, sarapannya juga udah kelar.” Wanita itu berusaha mengalihkan pembicaraan. “Ya, udah. Aku berangkat, ya. Kalau ada apa-apa, langsung telpon.” Revan meraih tasnya yang telah dipersiapkan di kursi meja makan. Sebelum berangkat, Ratu mencium punggung tangan Revan. Sekarang, laki-laki tersebut tidak merasa keberatan jika sang istri melakukan hal itu. Hatinya makin terbuka untuk menerima keberadaan Ratu sebagai pendamping hidup. Saat melangkah dan akan meninggalkan meja makan, perut Ratu tiba-tiba sakit. Ia tidak mengerti dengan keadaannya semenj

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-24
  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Bingung dan Pasrah

    🏵️🏵️🏵️ Bu Bella tidak pernah menyangka kalau putri yang sangat ia sayangi telah mendapatkan perlakuan yang sulit diterima akal. Revan dengan tega mempermainkan hati seorang istri yang sangat mencintainya. Bu Bella sangat terharu melihat pengorbanan anak tersayangnya. Sekarang Ratu harus mengikuti kemauan sang ibu untuk meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan suaminya. Bu Bella telah memaksa dirinya agar pergi dari istana cinta yang sangat ia dambakan selama ini. Ratu tidak dapat menolak keputusan Bu Bella sekarang. Sementara itu, Revan sengaja meminta pada ayahnya agar pulang lebih awal dari kantor karena masih memikirkan kondisi Ratu tadi pagi. Ia tidak fokus melakukan pekerjaan, sebab yang ada dalam pikirannya hanya Ratu. Sebelum istirahat makan siang, Revan segera bergegas agar segera tiba di rumah. Setelah Revan sampai di istana cinta miliknya dan Ratu, ia tidak mendapati Ratu di ruang TV. Revan mencoba mencari ke kamar, terapi tetap tidak menemukan wanita yang ia pikirkan it

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-25

Bab terbaru

  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Istana Cinta

    🏵️🏵️🏵️ “Iya, Mas. Aku hanya sekadar mengenang masa itu. Aku percaya kalau sekarang kamu mencintaiku. Kamu sudah membuktikannya padaku.” Ratu mengembangkan senyuman. Dua insan itu sangat bahagia. Revan dan Ratu akhirnya menjalankan tugas sebagai sepasang suami istri. Tidak ada obrolan lagi selain desahan dan bunyi ranjang tempat mereka memadu kasih. Revan dan Ratu menikmati indahnya bercinta di malam pertama. “Terima kasih, Sayang,” ucap Revan kepada Ratu setelah selesai menjalankan hasrat suami istri tersebut. Laki-laki itu mendaratkan ciuman di kening sang istri. “Itu sudah menjadi kewajibanku, Mas.” “Aku ingin agar Andra secepatnya punya adik. Seorang adik perempuan yang cantik seperti mamanya.” “Iya, Mas. Semoga harapan kita segera terkabul.” Hubungan suami istri yang Revan dan Ratu jalani saat ini, tidak hanya tertulis di atas kertas seperti sebelumnya. Dua insan itu menjalani pernikahan dengan ikhlas dan sepenuh hati. Dasar dari ikatan sakral mereka adalah cinta, bukan k

  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Lamaran dan Pernikahan

    🏵️🏵️🏵️Setelah beberapa hari berlalu, Revan dan kedua orang tuanya pun berkunjung ke rumah orang tua Ratu. Tujuannya untuk menyampaikan keinginan yang selama ini mereka nantikan, mengajukan lamaran agar Ratu kembali menjadi istri Revan.Pak Wijaya dan Bu Sandra sangat bahagia karena harapan mereka akan segera terwujud. Kedua orang tua itu dari dulu tidak pernah menginginkan perpisahan Ratu dan Revan. Mereka selalu berharap agar hubungan orang yang mereka sayangi tetap langgeng selamanya.“Apa kabar, Man?” tanya Pak Wijaya kepada Pak Arman. Saat ini, kedua keluarga itu sedang duduk di ruang keluarga rumah orang tua Ratu.“Alhamdulillah, kabar baik, Jay.” Pak Arman menepuk-nepuk pundak sahabatnya.Sementara Bu Sandra memilih menikmati bermain dengan cucunya. Wanita paruh baya tersebut tidak sabar ingin melihat Revan dan Ratu kembali bersama dan memberikan cucu yang banyak untuknya. Dulu, ia sangat sedih karena tidak dapat mencegah perpisahan sang anak dengan wanita yang ia cintai.Ak

  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Ingin Rujuk

    🏵️🏵️🏵️ “Maksudku bukan seperti itu, Mas. Tapi nggak enak sama tetangga.” “Kalau kamu merasa nggak enak sama tetangga, kita pulang ke rumah, yuk.” Ratu terkejut mendengar ajakan Revan. “Ke rumah mana?” tanya Ratu penasaran. “Ke rumah kita.” Revan memainkan alisnya. “Kamu bisa aja. Keadaannya nggak seperti dulu lagi, Mas. Kita sudah menjalani hidup masing-masing.” “Tapi aku ingin kita kembali seperti dulu. Membina keluarga yang bahagia. Kita belum pernah merasakan hidup bersama di istana cinta kita setelah Andra lahir. Aku sudah lama menantikan saat indah itu.” “Aku ….” “Apa lagi yang kamu tunggu, Sayang? Kita sudah jujur dengan perasaan masing-masing. Kita saling mencintai. Bukankah sudah sewajarnya kita kembali mengikat hubungan kita dalam pernikahan?” “Kasih aku waktu untuk berpikir, Mas.” “Berapa lama lagi kamu menggantung perasaanku, Sayang?” “Beri aku waktu seminggu lagi. Aku pasti akan memberikan jawaban.” “Aku ingin seperti keluarga yang lain. Hidup bersama dengan

  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Fakta yang Terungkap

    🏵️🏵️🏵️ “Hai, Neng.” Bimo langsung menyapa setelah Ratu duduk. “Hai juga.” Ratu berusaha tersenyum. “Maaf, aku mengganggu.” “Nggak, kok.” Ratu terpaksa mengatakan kebohongan di depan Bimo, padahal hati kecilnya mengatakan kalau dirinya tidak suka melihat kedatangan laki-laki itu. “Aku ingin ngomong penting sama kamu.” Ratu melihat keseriusan di wajah Bimo. “Mau ngomong apa?” tanya Ratu penasaran. “Aku udah cerita pada orang tuaku kalau aku mencintaimu. Mereka meminta agar aku secepatnya melamar kamu.” Ratu sangat terkejut mendengar penjelasan Bimo. “Itu nggak mungkin, Bimo. Udah berapa kali aku bilang ke kamu kalau aku menganggap kamu itu tetap sebagai teman, nggak lebih.” Ratu kembali mengatakan penolakan di depan Bimo. “Tapi aku sangat mencintaimu, Neng. Apa yang kurang dariku? Bertahun-tahun lamanya aku memendam rasa dan tetap setia mencintaimu. Setelah kamu berpisah dengan mantan suamimu, aku merasa kalau itu suatu pertanda kalau kamu ditakdirkan untukku.” Ratu makin tid

  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Kebersamaan Mengharukan

    🏵️🏵️🏵️ Revan berdiri lalu menarik kaus yang Bimo gunakan. Ratu yang menyaksikan hal itu segera meminta mantan suaminya untuk tidak melakukan kekerasan. Ratu sangat tahu seperti apa rasa tidak suka Revan terhadap Bimo sejak dulu. Ayah dari anaknya itu tidak rela melihat keberadaan sahabatnya. Bimo sosok yang sangat Revan benci. Ratu tidak tahu kenapa tebakan mantan suaminya sangat tepat tentang perasaan Bimo yang sudah lama terpendam untuk dirinya. Kebenaran itu terungkap ketika akhirnya teman yang telah lama ia kenal itu mengungkapkan perasaannya. “Aku mencintaimu, Neng,” ungkap Bimo beberapa bulan yang lalu. “Aku minta maaf karena belum dapat membalas perasaanmu.” Ratu kala itu memberikan penolakan. “Aku akan sabar menunggu saat kamu akhirnya akan membalas cintaku.” “Jangan, Bim. Selama ini aku menganggapmu hanya sebagai teman, nggak lebih.” “Aku akan sabar menunggu sampai kamu membuka hati untukku.” Ratu saat ini dihadapkan pada dua laki-laki yang memiliki perasaan cinta u

  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Butuh Kepastian

    🏵️🏵️🏵️ Waktu terus berlalu, hari ini Andra genap berusia dua tahun. Ratu dengan semangat mengadakan perayaan bertambahnya usia putra semata wayangnya. Ia tetap menghargai Revan sebagai ayah dari anaknya. Oleh karena itu, laki-laki tersebut turut hadir beserta anggota keluarganya. Kebencian Ratu kepada Revan tidak seperti dulu lagi. Ia mulai membuka diri untuk memberikan maaf terhadap mantan suaminya itu. Ratu sadar, bahwa kebencian yang ada dalam hatinya tidak membawa ketenangan, tetapi justru sakit yang mendalam. Walaupun Revan dan Ratu bukan pasangan suami istri lagi, Revan masih tetap setia hanya mencintai mantan istrinya seorang. Ia selalu berusaha agar Ratu kembali menerima dirinya seperti dulu lagi. Kemajuan itu telah ia rasakan saat ini. “Terima kasih, Sayang, karena kamu bersedia mengundangku dan keluarga.” Revan berbincang berdua bersama Ratu setelah acara selesai. Sebutan 'Sayang' untuk Ratu masih tetap tidak berubah dari Revan. “Kalian juga keluarga Andra. Kamu sebag

  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Rahasia Besar

    🏵️🏵️🏵️ Setelah mendengar apa yang keluar dari mulut Revan, dada Ratu terasa sesak dan tidak ingin percaya dengan pengakuan suaminya itu. Ia merasa seperti orang yang kehilangan arah mengetahui ayah dari anaknya telah menikah lagi tanpa sepengetahuan dirinya. Ratu pun makin memantapkan diri agar segera berpisah dengan Revan. Pengakuan Revan membuatnya seperti berada dalam mimpi buruk yang dengan sengaja memasuki alam bawah sadar. “Apa? Keterlaluan kamu, Van. Mama berusaha memberimu kesempatan kedua, tapi justru ini yang kamu berikan. Ternyata kamu sama sekali tidak ingin memperbaiki hubungan kalian. Mama tidak percaya dengan apa yang kamu pikirkan.” Bu Bella sangat terkejut mendengar pengakuan menantunya. Revan akhirnya menjelaskan kenyataan yang sebenarnya kepada istri dan ibu mertuanya. Ia tidak tega melihat isakan tangis Ratu karena perbuatannya. Dirinya mencoba mendekati wanita itu dan berharap tidak mendapat penolakan. Akan tetapi, Ratu tetap tidak terima dengan tindakan la

  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Rahasia Besar

    🏵️🏵️🏵️ “Dia merawat wanita masa lalunya yang sedang sakit.” “Apa?” Bu Bella terkejut mendengar penjelasan putrinya. “Iya, Mah. Ratu akhirnya meminta cerai dari dia. Ratu udah nggak kuat, Mah. Ratu capek menjalani hubungan seperti ini.” “Kamu yang sabar, ya, Sayang.” Bu Bella mencium kepala anaknya. “Ratu akan tetap kuat dan semangat untuk Andra, Mah. Sekarang harapan Ratu hanya Andra.” “Mama dan papa secepatnya akan membicarakan ini dengan orang tua Revan. Kamu jangan larut dalam kesedihan. Mungkin dia bukan suami terbaik untukmu.” “Iya, Mah. Ratu harus tetap tegar menghadapi semua ini.” “Mama nggak habis pikir, ternyata Revan tega berbuat seperti itu. Dia tidak berusaha memanfaatkan kesempatan kedua yang Mama berikan. Justru perbuatannya semakin sulit diterima akal dan pikiran.” “Dia tidak berniat untuk memperbaiki hubungan kami, Mah.” “Sekarang, pilihan ada di tangan kamu. Ikuti kata hatimu, semoga pilihanmu yang terbaik.” Bu Bella menggenggam jemari putrinya. Ratu tela

  • Kontrak Cinta Satu Tahun   Kenyataan Pahit

    🏵️🏵️🏵️ Hari ini, Ratu ingin membuktikan kebenaran dari apa yang telah ia dengar dari sahabat dan suaminya. Ia meminta Bu Bella untuk menjaga Andra. Ia merasa tidak kuat untuk tetap berdiam diri di rumah hingga tidak tahu apa yang dilakukan suaminya. “Ratu titip Andra, ya, Mah.” “Sebenarnya kamu mau ke mana, sih, Sayang?” Bu Bella penasaran. “Ini benar-benar penting banget, Mah “ “Sepenting apa, sih. Cerita, dong, sama Mama.” “Nanti kalau jawabannya sudah Ratu dapatkan, pasti cerita ke Mama. Oh, ya, Ratu pinjam mobil Mama, ya.” “Iya, deh. Mama tunggu cerita kamu.” “Ratu pergi, ya, Mah. Assalamualaikum.” Ratu beranjak meninggalkan ibu dan anaknya. “Waalalikumsalam.” Bu Bella membalas salam sambil memandang kepergian Ratu. Ia heran dengan sikap putrinya yang tidak seperti biasanya. Ratu kembali melihat pemandangan di sepanjang jalan. Semenjak kehamilannya setahun yang lalu, ini pertama kali ia mengendarai kendaraan sendiri. Selama ini, ia lebih banyak menghabiskan waktu di ru

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status