Share

Kontrak Cinta Sang Pewaris
Kontrak Cinta Sang Pewaris
Penulis: Blue Apple

Dijual Ibu Kandung

Penulis: Blue Apple
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-23 23:02:45

            “Bu, Sienna tidak mau dijual sama pria tua itu. Sienna akan lakukan apapun untuk Ibu yang penting Ibu tidak menjual Sienna. Sienna takut, Bu.”

            Sienna terus memohon pada Ibunya. Tapi, Ranum tetap mengabaikan permohonan putri sulungnya itu sekalipun Sienna sudah bersimpuh di hadapannya, memeluk kakinya, bahkan sampai mencium kakinya.

            “Bu, Sienna akan bekerja keras untuk menghidupi keluarga kita. Sienna yakin kalau Sienna bisa membayar seluruh hutang Ibu pada rentenir itu dan juga membayar biaya pengobatan Bapak di Rumah Sakit.”

            “Sienna!” Ranum membentak putrinya sambil menghentakkan kakinya yang dipeluk oleh Sienna hingga membuat Sienna langsung terdorong kasar dan tersungkur di atas lantai.

            “Memangnya kamu pikir mudah mencari pekerjaan dengan gaji besar hanya dari lulusan SMA saja? Ibu yang seorang Sarjana saja kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan kita selama ini. Saking kekurangannya uang, Ibu sampai harus pinjam uang sana sini demi menutupi kebutuhan harian kita. Lalu, dengan mudahnya kamu bicara akan bekerja keras, sedangkan kamu belum punya pengalaman bekerja dan waktu tenggat untuk bayar semua hutang keluarga kita pada rentenir kurang dari satu bulan lagi!”

            “Jadi, Ibu akan tetap menjual Sienna? Ibu tega mau jual anak Ibu sendiri? Padahal, anak Ibu ini sudah berusaha menjadi anak yang berbakti selama ini.”

            “Ibu tidak punya pilihan lain. Hanya itu satu-satunya cara untuk bisa keluar dari kehidupan kita yang sangat suram selama ini.”

            “Lebih baik Ibu bunuh saja Sienna daripada Ibu menjual Sienna dengan pria tua yang tidak Sienna kenal.”

            “Kalau Ibu sampai membunuh kamu, itu sama saja Ibu menambah masalah di dalam hidup Ibu! Lagipula, Ibu tidak benar-benar menjual kamu, Ibu hanya akan menikahkan kamu dengan pemilik uang yang selama ini telah bersedia meminjami kita uang.”

            “Apa bedanya, Bu? Bahkan Ibu sendiri belum melihat siapa orangnya.”

            “Sudahlah, Sienna. Kamu jangan terlalu bersedih seperti itu. Ibu yakin kalau pria itu adalah pria yang baik. Hidup kita juga akan berubah menjadi lebih baik setelah kamu menikah dengannya nanti.”

            “Memangnya Ibu tahu Sienna akan dijadikan istrinya yang ke berapa? Kedua? Ketiga? Keempat? Atau, lebih? Apa Ibu juga tahu pria itu akan memperlakukan Sienna seperti apa nanti?”

            “BERHENTI, SIENNA!!” Ranum menghentak dengan kencang. “Ibu pusing mendengar ocehan kamu itu. Pokoknya, Ibu tidak akan mengubah keputusan Ibu untuk menikahkan kamu dengan pria itu!”

            Ranum pun berjalan masuk ke dalam kamarnya sambil membanting pintu. Dia sendiri tidak kuasa menahan kepedihannya yang amat dalam karena harus menyerahkan putri kandungnya sendiri pada pria yang belum dia ketahui sosoknya seperti apa.

            Hanya air mata dan penyesalan yang luar biasa yang kini terbelenggu di dalam dirinya. Namun, apapun alasannya, Ranum tetap akan menikahkan putri sulungnya itu dengan si rentenir karena hal itu sudah menjadi perjanjiannya dengan rentenir itu untuk menjadikan Sienna jaminan ketika dia tidak mampu membayar hutangnya kelak. Dan kini, waktu itu akhirnya tiba. Waktu yang paling ditakuti oleh Ranum dan waktu yang paling tidak pernah ditunggu oleh Ranum.

**

            Malam harinya, dua orang pria berjas hitam lengkap dengan kacamata hitam dan bertubuh tinggi besar mendatangi rumah Sienna. Tanpa ada basa-basi dua pria itu langsung meminta Sienna ikut bersama mereka ke suatu tempat.

            Sienna pergi tanpa pendampingan dari Ibunya. Saat ini, dia sudah pasrah akan diperlakukan seperti apa oleh dua pria itu nantinya. Yang Sienna lakukan sepanjan perjalanan menuju tempat yang tidak dia ketahui hanyalah menangis dan terus menangis.

            Suara dari isakan tangisan Sienna yang terdengar cukup kencang membuat kesal dua pria yang tengah duduk mengapitnya. Mereka pun meminta Sienna untuk berhenti menangis, tapi Sienna malah semakin mengencangkan suara tangisannya, hingga akhirnya salah satu dari pria itu mengambil jalan cepat untuk menghentikan tangisan Sienna, yaitu dengan membius Sienna menggunakan sapu tangan yang telah disemprotkan cairan untuk membuat Sienna langsung tertidur seketika.

            Beberapa jam kemudian setelah Sienna tidak sadarkan diri, akhirnya Sienna pun terbangun.

            Dia membuka satu persatu kedua matanya dengan kepala yang terasa sangat berat. Saat kedua matanya sudah terbuka sempurna, benda yang pertama kali dia lihat adalah sebuah lampu gantung mewah yang berada di atas langit-langit tepat di depan matanya saat ini.

            Sienna yang merasa asing dengan lampu gantung tersebut lantaran belum pernah melihatnya sebelumnya langsung membangunkan cepat tubuhnya dan mengubahnya menjadi duduk.

            Sontak saja Sienna langsung terkejut begitu dia melihat ada seorang pria tengah duduk menumpuk kakinya di kursi sambil memegang tablet di tangannya. Tanpa menoleh ke arahnya, pria itu langsung mengatakan pada Sienna.

            “Akhirnya kamu bangun juga.”

            “Siapa kamu?” Sienna bertanya dengan rasa takut yang luar biasa yang tengah melandanya saat ini.

            Sebelum menjawab pertanyaan Sienna, pria itu lebih dulu meletakkan tabletnya di atas meja kecil di samping kursi yang di dudukinya, lalu dia beranjak dari kursi dan berjalan tegap sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya dan menghadapi Sienna.

            Dengan lukisan senyuman manis di wajahnya yang sangat tampan, pria dewasa itu menjawab pertanyaan Sienna.

            “Perkenalkan. Saya adalah Kala Sailendra. Saya adalah Pemilik uang dari semua hutang yang kedua orang tua kamu miliki selama ini.”

            Sienna bergeming seketika. Dia sama sekali tidak menyangka kalau ternyata Tuan rentenir yang meminjami uang pada kedua orang tuanya selama ini bukanlah pria tua seperti yang dia pikirkan selama ini, melainkan seorang pangeran tampan yang seolah seperti keluar dari negeri dongeng. Saking terpesonannya Sienna sampai-sampai dia meneguk beberapa kali savilanya tanpa mengedipkan matanya sekalipun.

            Tapi, jentikan jari dari tangan Kala Sailendra berhasil memecahkan lamunan singkat Sienna.

            Saat lamunan Sienna lenyap, saat itu juga Sienna langsung melompat dari atas ranjang lalu bersimpuh di hadapan Kala dan memohon hal yang sama seperti dia memohon pada Ibunya.

            “Tuan rentenir.”

            Kala tersontak kaget saat dia mendengar panggilan untuk dirinya yang disematkan oleh gadis belia yang ada di hadapannya saat ini.

            “Saya mohon sama Tuan rentenir. Tolong jangan nikahi saya. Saya masih muda, belum berpengalaman apa-apa, dan masih sangat lugu untuk segala hal. Saya jamin 100%, Tuan rentenir akan menyesal sekali kalau Tuan rentenir sampai menikahi saya. Jadi, tolong lepaskan saya. Saya janji akan melunasi semua hutang orang tua saya, asalkan Tuan renternir bersedia memberikan saya waktu sampai satu tahun lamanya. Tidak. Dua tahun, dengan jumlah hutang sebanyak itu.” Sienna merapatkan kedua tangannya dan menundukkan dalam kepalanya di hadapan Kala yang tengah mematung.

            “Hei, anak kecil. Kamu pikir, janji kamu itu bisa saya percayai? Janji kamu itu sama persis seperti janji Ibu kamu ke saya dari dua tahun yang lalu. Tapi, buktinya apa? Janji Ibu kamu tidak juga bisa ditepati. Ada berbagai alasan yang dia buat untuk terus mengulur waktu pelunasan semua hutang dia pada saya!”

            “Apapun! Apapun saya akan lakukan untuk Tuan rentenir, asalkan bukan pernikahan yang Tuan rentenir minta pada saya.” Sienna semakin memohon pada Kala.

            “Kalau memang kamu tidak ingin saya nikahi, maka kamu layani saya dengan tubuh kamu itu. Saya akan jadikan kamu pemuas nafsu saya ketika saya sedang ingin bercinta.”

            Deg!

***

Bab terkait

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Pemuas Nafsu

    “Jadilah pemuas nafsu saya jika memang kamu tidak mau saya nikahi.” Kala mengatakan dengan senyuman nakal. Senyuman serta perkataan yang langsung tidak bisa Sienna terima dengan perasaan apapun. Sienna pun langsung membisu setelah Kala mengatakan hal itu padanya. Dia merasa sangat direndahkan sebagai seorang perempuan yang menjaga dirinya dengan sangat hati-hati selama ini. “Jangan terlalu banyak bergurau anak kecil. Tugasmu hanyalah patuh pada perintah orang tua kamu yang sudah melahirkan kamu ke dunia ini. Kalau kamu menolak perintah mereka, maka kamu akan dicap sebagai anak durhaka.” Kala malah sengaja meledeknya saat dia melihat raut wajah murka yang tengah menyelimuti wajah ayu Sienna. “Tuan rentenir memangnya tahu apa soal anak durhaka? Memangnya Tuan rentenir sudah menjadi anak yang berbakti pada kedua orang tua, Tuan rentenir?” Sienna dengan berani membalas perkataan Kala sambil membangunkan tubuhnya untuk kembali berdiri tegak.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Salah Masuk Kamar

    Sienna membeku ketika dia sadar kalau dia sudah salah masuk kamar. “Apa lagi yang kamu tunggu? Cepat keluar dari kamarku sekarang juga!” Titah lelaki muda itu dengan hentakan kasar. Sienna dengan raut wajah sedihnya segera menuruni ranjang dan memungut semua pakaiannya yang berserakan di atas lantai, lalu dia memakainya di dalam kamar mandi setelah meminta izin pada lelaki muda itu. Usai memakai pakaiannya, Sienna berpamitan untuk meninggalkan kamar itu. Dengan sikap dinginnya yang masih berada di atas ranjang, lelaki muda itu mengiyakan ucapan Sienna dengan dehaman lugas. “Bodoh! Dasar bodoh!” Sienna mengutuk dirinya sendiri setelah dia masuk ke dalam kamarnya kembali sambil menyandarkan tubuhnya pada pintu. “Memangnya kebodohan apa yang telah kamu lakukan?” Tanya Kala, yang muncul secara tiba-tiba di dalam kamar Sienna. Kedua mata Sienna langsung membeliak sempurna begitu dia melihat sosok Tuan rentenir sudah ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bertemu Calon Mertua

    “Jadi, Gadis muda itu yang akan Kak Kala nikahi?” Kava bertanya dengan nada kecewa. “Aku tidak punya pilihan lain. Hanya dia yang pantas untuk menyumbangkan sel telur untuk disatukan dengan spermaku.” “Itu hanya alasan Kak Kala saja. Aku yakin, pasti ada alasan lain sampai Kak Kala menikahi perempuan yang usianya sangat berbeda jauh dengan usia Kakak!” “Kenapa kamu jadi semarah itu padaku? Seharusnya ini bukanlah urusan kamu!” “Tentu saja ini menjadi urusanku!” Kala merengut tajam sambil menatap Kava. “Membohongi Papa dan Mama sama saja bagian dari pengkhianatan Kakak pada keluarga kita!” “Kamu pikir aku mau melakukannya? Kalau bukan karena kesalahan yang telah kamu lakukan, maka Papa dan Mama tidak akan memintaku untuk memberikan mereka keturunan. Sialnya, mereka menunggu kabar dariku hanya sampai Minggu depan saja. Kalau tidak...” Kala menahan kalimatnya. Dia diam sambil tetap menatap Adiknya yang men

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Sudah Tidak Perawan

    “Aku akan tetap menikahinya meski Mama dan Papa melarangku!” “Kala?? Dia masih terlalu kecil untuk kamu. Lebih baik kamu kembali pada Aluna daripada kamu menikahi gadis yang tidak jelas asal-usulnya! Apa kamu sudah gila mau menikahi gadis kampungan itu?” “Setidaknya dia masih jauh lebih baik daripada Aluna!” “Apa kamu bilang?!!” Dion kesal mendengar ucapan Kala. Tanpa ragu, dia langsung menampar wajah Kala dengan tenaganya yang cukup kencang. PLAKKK!! Wajah Kala langsung terlempar ke samping. Lisa yang berdiri di dekat putranya langsung membeliakkan kedua matanya dengan geram. “Apa permasalahan yang terjadi pada keluarga kita masih belum cukup untuk menyadarkan kamu kalau keluarga kita sedang dalam masalah besar!!??” Dion murka. Dia hampir menampar wajah Kala kembali. Tapi, tidak peduli semarah apapun kedua orang tuanya padanya untuk tidak memberikannya restu pada pernikahannya dengan Sienna, Kala tetap

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Terikat Perjanjian

    Sienna dan Kala sarapan bersama pagi ini. Suasana sarapan pun terasa sangat tegang dan suram. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Kala. Pria itu hanya makan sarapannya dengan tenang tanpa melihat ke arah Sienna yang duduk di hadapannya sedikit pun. Kala mengakhiri sarapannya dengan meneguk sampai habis segelas air putih, lalu dia beranjak dari kursi untuk meninggalkan ruang makan. Sienna pun bergegas menghampiri Kala saat Kala ingin pergi. Dia menghadang Kala dengan cara merentangkan kedua tangannya di depan Kala. “Apa yang ingin kamu katakan?” Kala bertanya, lalu dia meraih tangannya dan melihat jam di tangannya. “Aku beri waktu 5 menit untuk kamu bicara.” Tanpa basa-basi lantaran dia hanya diberi waktu lima menit saja oleh Kala untuk bicara, akhirnya Sienna pun langsung mengatakan pada poin dari hal yang ingin dia katakan pada Kala. “Cium aku!” Kala tercengang mendengar ucapan Sienna yang dikatakan den

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bercinta

    “Dengan siapa kamu telah melepaskan keperawananmu? Sedangkan, Ibumu sudah memastikan padaku kalau kamu masih perawan dan belum pernah pacaran sekalipun seumur hidup kamu. Jadi, cepat beritahu padaku sekarang juga!!” Sienna bergeming saat dia diberikan pertanyaan itu. Pertanyaan yang tidak akan bisa dia jawab dengan baik.** “Aku akan memberitahu Om Kala tentang kejadian malam itu.” Sambil memegang handycam, Kava membalas ucapan Sienna dengan pertanyaan. “Kenapa kamu jadi ingin memberitahunya?” “Karena dia terus bertanya, mendesak aku untuk menjawabnya, dan membuatku merasa jadi terpojokkan karena ancamannya.” “Lagi-lagi dia suka mengancam orang. Aku kira hanya aku saja yang diperlakukan tidak adil olehnya, ternyata kamu juga.” “Apa maksud kamu dengan diperlakukan tidak adil?” “Kala itu— egois.” Jawabnya, dengan wajah lirih setelah dia menurunkan handycamnya yang sedang merekam sesuatu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Tragedi di Acara Pelelangan

    “Dia benar-benar ingkar padaku!!” Sienna menggerutu kesal saat Kala mendadak membatalkan janjinya untuk pergi ke Pantai bersamanya hari ini. Gerutuan Sienna pun terdengar sampai ke telinganya Kava yang sedang memegang kamera dan memotret pemandangan di sekitarnya. “Dasar cewek gabut!” Decitnya dengan tawa menyudut ketika melihat Sienna sedang marah-marah sendirian di depan kolam ikan. Kava pun segera mendekatinya dan mengajaknya pergi tanpa ada basa-basi. “Ayo, pergi ke Pantai bersamaku!” Ajaknya, lalu berlalu pergi begitu saja. Tentu saja ajakan Kava mengherankan Sienna yang langsung diam mematung. Ketika menyadari kalau Sienna hanya diam saja tanpa mengikutinya, Kava pun segera membalikkan badannya dan menghampiri Sienna kembali. Desahan tawa melihat Sienna hanya diam saja sambil menatapnya dengan datar membuat Kava jengkel. Tanpa ragu, Kava langsung meraih tangan Sienna dan menariknya unt

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Pengakuan Cinta

    Sudah hampir setengah jam lamanya Kala hanya terduduk diam sambil menatap Sienna yang sedang terbaring di atas ranjang dengan tangan terinfus. Ada perasaan tidak tenang yang menyelimuti perasaannya belakangan ini tetang gadis belia di depannya. Tapi, dia tidak tahu perasaan apa itu meski dia terus memikirkannya dan mencari tahu, Kala tetap belum menemukan jawabannya. Namun, suatu ketika dia pernah menerka tentang perasaannya tersebut dan yang dia pikirkan adalah perasaan suka yang tidak biasa terhadap Sienna. Akan tetapi, dia menepis keras tentang perasaan sukanya itu yang mustahil hadir di dalam dirinya karena Sienna terlalu kecil untuk bisa dia cintai. Kala pun menghembuskan nafasnya berkali-kali sambil berpikir keras dengan kening yang merengut kecil. Saat tangannya ingin menggenggam tangan Sienna yang jauh lebih kecil dari tangannya, dia pun langsung mengurungkannya dan perlahan menjauhkan kembali tangannya untuk tidak jadi menyentuh

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18

Bab terbaru

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Hidup yang Terlanjur Berantakan

    “Siva, cepat beritahu Kakak, apa telah terjadi sesuatu pada Ibu?” Dengan suara lemah, Siva menjawab pertanyaan Sienna. “Memangnya, apa yang Kakak harapkan dari kehidupan Ibu sekarang, setelah Ibu menjual Kakak pada rentenir itu?” Ucapan Siva yang cukup kencang membuat Sienna langsung panik karena takut ada orang yang mendengarnya. Dia pun segera menarik tangan adiknya untuk bicara dipojok ruangan agar tidak ada orang yang bisa mendengar obrolan mereka. Sienna pun terdiam sesaat sambil menatap Siva dengan resah. Sedangkan Siva, dia memalingkan wajahnya dari tatapan Sienna dengan raut wajah bimbang. “Kakak berharap, Ibu dalam keadaan baik, sehat, dan bahagia.” “Bohong.” Decitnya. “Kakak bohong menginginkan semua itu untuk hidup Ibu.” “Kakak tidak bohong. Memang itulah yang Kakak harapkan, sekalipun perbuatan Ibu sulit termaafkan.” “Kenapa Kakak tidak mendoakan saja agar Ibu cepat mati?” Mende

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Ingatan yang Hilang

    Cklek,Begitu mendengar suara pintu ruang perawatan itu dibuka, Sienna langsung menolehkan pandangan matanya ke arah pintu ruangan itu. Betapa terkejutnya Sienna saat dia melihat orang yang baru saja keluar dari ruangan itu adalah— “Kava???” Sienna bergumam pelan dengan mata yang membesar sempurna. Dia pun langsung mengangkat tubuhnya perlahan dari atas kursi lalu berdiri tegak di hadapan Kava. Akan tetapi, jauh di luar ekspektasinya ketika dia melihat respon dari Kava, ternyata Kava hanya diam saja dan justru tampak mempertanyakan siapa dirinya melalui raut wajahnya yang Kava tunjukkan pada Sienna saat ini. “Apa kita saling mengenal?” Deg! Pertanyaan itu sangat mengejutkan Sienna. “A-apa kamu tidak mengenali aku?” “Tidak.” Kava menggelengkan kepalanya dengan raut wajah ragu. “Sungguh?” Sienna mencoba memastikan jawaban itu. “Iya, sungguh. Aku sama sekali tidak mengenalimu. Memangnya kamu

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Pertemuan Kembali

    24 “Apa berpisah dengan putramu akan membuat kamu bisa hidup lebih bahagia nantinya?” Sienna bahkan tidak menyadari akan hal itu. Pikirannya selama ini hanyalah tertuju pada dirinya sendiri, kalau hatinya sudah bulat ingin segera berpisah secepatnya dari Kala. Tanpa dia sadari kalau semakin cepat dia meminta perpisahan dengan Kala, maka semakin cepat pula dia akan berpisah dengan anaknya. Sienna bergeming dan tidak bisa menjawabnya. Butuh waktu yang lama dan sangat berat untuk Sienna akhirnya bisa mengatakan kalau dia akan menyerahkan sepenuhnya putranya kepada Kala. Betapa tersiksanya batin Sienna saat dia harus rela melepaskan putranya pada Kala, sekalipun dia melepaskannya pada orang yang tepat. Akan tetapi, tidak hanya merelakan putranya yang akan dirawat oleh Kala saja, tapi juga dia harus rela membiarkan Kala untuk mengganti nama putranya menjadi nama lain, nama yang tidak boleh diketahui oleh Sienna. Dua Mi

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Waktunya Berpisah

    “Bisakah kamu pergi dari kehidupan kedua putraku?” Sienna tidak bisa menjawab pertanyaan itu ketika Lisa datang padanya secara tiba-tiba. Keberadaan Kala yang sedang tidak bersamanya membuat Sienna merasa sedikit ketakutan. “Kala tidak ingin meninggalkanmu dan juga menceraikanmu. Dia mengatakan padaku kalau dia akan membatalkan pernikahan kontrak kalian. Jadi, aku ingin memintamu untuk meninggalkan Kala dengan cara apapun.” “A-apa yang harus saya lakukan untuk meninggalkan Kala?” “Terserah. Menyakiti perasaannya pun aku izinkan. Asalkan kamu tidak pernah datang kembali ke dalam kehidupan keluargaku! Kamu mengerti?” “I-iya, mengerti.” “Aku akan memberikanmu waktu sampai Minggu depan. Kalau kamu masih belum juga pergi menghilang dari kehidupan Kala, maka bayimu yang akan menjadi tanggungannya.” “A-apa yang akan Nyonya lakukan pada bayi saya? Ba-bayi ini kan cucu Nyonya juga.” “Apa kamu sudah

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Pendirian yang Kuat

    Satu bulan kemudian... Dokter sedang memeriksa kandungan Sienna melalui USG dan keadaan kandungannya dalam kondisi yang sehat, baik janin maupun Ibunya. Sebelum Sienna dan Kala meninggalkan ruangan tersebut, Dokter menyarankan agar Sienna dan Kala sesering mungkin melakukan hubungan suami istri demi memudahkan jalan lahir untuk bayinya saat Sienna akan melahirkan nanti. Saran dari Dokter itu pun diiyakan oleh Kala dengan senyuman kelu, sedangkan Sienna hanya diam saja sambil menurunkan pandangan matanya tanpa merespon. Lalu, keduanya meninggalkan ruangan tersebut dan pergi ke bagian Apotek untuk menebus vitamin. Selama lima belas menit menunggu, baik Sienna maupun Kala hanya saling diam satu sama lain. Sebenarnya keduanya ingin saling bicara untuk membahas sesuatu, tapi mereka bingung harus memulai pembicaraan itu dari mana. Sampai akhirnya, Sienna yang membuka suaranya duluan. “Aku— merindukan—“ Kala menoleh lema

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Meninggalkanmu Tanpa Pesan

    “Oke. Kita lakukan gencatan senjata dengan keluarga Bjorka setelah kepergianmu bersama wanita itu ke Paris nanti.” Dengan berat hati, Kala menerima perintah itu. “Iya, baik.” “Papa, Mama, dan beberapa anak buah kita akan mengadakan pertemuan tertutup di Hotel bintang 6 besok malam. Kamu tidak perlu hadir meski hanya melalui video saja. Kamu cukup percayakan pada Papa dan Mama untuk melakukan semuanya sampai selesai. Yang mereka inginkan hanyalah pernikahan Kava dengan Sabira. Mereka juga sudah sepakat untuk pertaruhkan putra kedua mereka sebagai pengganti atas nyawa Kakek yang telah mereka bunuh secara tidak sengaja.” “Apa yang akan Papa lakukan pada Argaza setelah mereka sudah menyerahkannya pada kita?” “Aku akan menjadikannya umpan saat kita membutuhkannya untuk pekerjaan kita nanti. Aku tidak akan menyentuhnya sebelum aku benar-benar membutuhkannya. Jadi, akan aku biarkan dia bebas sampai waktu yang aku inginkan tiba.”

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Mengakhiri Segalanya

    “Apa yang terjadi pada Kava? Cepat beritahu aku.” Sienna memohon dengan lemah. Kedua tangannya meraih kemeja Kala dan meremasnya. “Kava— tertembak.” Hanya tiga detik saja Sienna mampu menahan tubuhnya, setelah itu dia terjatuh pingsan di atas pangkuan tangan Kala.** Hari itu... Sienna melambaikan tangannya ke arah Kava yang baru saja keluar dari Kafe, tempat Kava bekerja. Kava pun bergegas menghampiri Sienna dengan langkah penuh semangat. “Kejutan!” Ucap Kava. “Iya, kejutan. Aku sengaja ingin memberi kamu kejutan dengan menjemput kamu sekali saja meski kamu tidak pernah mengizinkan aku untuk melakukannya.” Tentu Kava punya alasan mengapa dia tidak pernah mengizinkan Sienna untuk datang ke tempat kerjanya. Itu karena... “KAVAAAAA!!!” Kava memiliki banyak sekali fans yang cukup fanatik. Ketampanan Kava serta keahlian Kava dalam

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Pertemuan Haru

    Dddrrrr... dddrrr... Suara getaran ponsel di dalam laci meja kasir langsung mempercepat gerakan tangan Sienna yang sedang melayani pembeli. Setelah selesai melayani pembeli, Sienna segera melihat ponselnya tapi panggilan telpon itu sudah keburu mati duluan. Karena merasa tidak mengenal nomer itu, Sienna pun tidak menghubunginya kembali dan dia memasukkan ponselnya ke dalam laci kembali untuk melayani pembeli yang akan membayar belanjaannya. Malam harinya, setelah bergantian shift dengan staf lain, Sienna menunggu Kava datang untuk menjemputnya. Kebiasaan yang selalu Kava lakukan secara rutin itu sengaja dia luangkan di tengah kesibukannya bekerja. Beruntungnya, Bosnya mengizinkannya untuk melakukan tugasnya itu. Setiap kali Kava menjemputnya, Sienna selalu tersenyum bahagia menyambut kedatangannya dan tangan kanannya selalu dia lingkarkan di tangan kanan Kava. Perjalanan yang tidak terlalu jauh dari Mini Market ke tempat

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Kehidupan Baru

    Kava mulai mencari pekerjaan di beberapa Kafe dekat tempat tinggal mereka dan dia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai Bartender setelah dua hari berkeliling mencari pekerjaan. Hampir dua bulan sudah Kava sibuk dengan pekerjaannya. Baginya, siang adalah malam dan malam adalah siang. Sejak Kava bekerja, komunikasinya dengan Sienna jadi berkurang dan hal itu membuat Sienna merasa kesepian. Hingga suatu hari... “Aku juga ingin bekerja.” Gerakan tangan Kava yang sedang memegang sendok langsung terhenti seketika begitu mendengar keinginan Sienna tersebut. Sambil merengutkan keningnya, Kava pun merespon keinginan Sienna itu. “Untuk apa kamu bekerja? Kamu kan sedang hamil dan usia kandungan kamu sudah memasuki trisemester ketiga. Aku tidak mau terjadi sesuatu yang buruk sama kamu dan bayi kita. Kejadian salah kasih kamu vitamin waktu itu cukup membuat aku merasa trauma dan aku tidak mau hal itu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status