Share

Bab 6

Penulis: Blue Apple
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-14 16:44:31

            “Tante, aku mau resign dari pekerjaan ini.”

            “Apa maksud kamu dengan resign?” Onna masih belum paham dengan ucapan dari salah satu anak emasnya dalam dunia prostitusi.

            “Aku sudah tidak bisa bekerja lagi dengan tante.”

            “Oh. Maksud kamu, kamu sudah mendapatkan mucikari lain?”

            “Bukan, tante. Tapi, aku sudah tidak bisa bekerja seperti ini lagi karena aku sudah menikah.”

            “Kamu pikir aku peduli kalau kamu sudah menikah!?”

            Senja mengerutkan dahinya.

            “Kamu sudah menandatangani kontrak selama dua tahun untuk bekerja denganku. Selama masa kontrak itu belum selesai maka kamu tidak punya alasan untuk berhenti dari pekerjaan ini. Karena pekerjaan ini atas dasar permintaanmu dibawah kuasaku.”

            “Tapi, tan.”

            “Aku tidak peduli. Pokoknya, kamu harus tetap menuntaskan masa kontrakmu denganku, jika tidak...” Onna mendekati telingan Senja. “Aku akan membuat hidupmu menderita.”

            Saat itu juga mata Senja langsung menganga kuat begitu ancaman datang padanya dari wanita yang selama ini menjadi angel untuknya, lantaran Onna selalu bersedia membantu kesulitannya kapanpun Senja membutuhkan bantuannya. Akan tetapi, Senja tidak menyangka kalau hubungan kerjanya dengan Onna sangatlah ketat dan rumit.

            “Malam ini ada klien eksekutif yang menginginkan kamu. Dia hanya ingin dilayani oleh kamu, karena dia tahu kalau kamu tidak akan mau melayani pria yang sama lebih dari dua kali, jadi kamu harus datang ke hotel yang akan aku kirim alamatnya padamu lewat pesan. Ingat! Jangan macam-macam denganku.” Onna pun pergi meninggalkan Senja setelah dia mengingatkan Senja melalui ancamannya.

            Senja langsung menghela nafas kasar dan meneguk cepat sisa whiskey sampai habis tak tersisa, setelah mucikarinya hilang dari pandangan matanya.

            Senja cukup frustasi setelah dia bicara dengan Onna dan ternyata Onna tidak mau melepaskannya lantaran dirinya sudah terikat kontrak.

            “Aku harus bagaimana sekarang? Hampir setiap malam aku harus melayani pria yang berbeda dan sekarang aku sudah menikah. Sudah pasti aku tidak mungkin minta izin untuk keluar malam pada om Kala setiap harinya. Dia akan curiga padaku. Padahal uang yang om Kala berikan padaku sangat aku butuhkan. Jika aku sampai mengatakan soal pekerjaanku yang masih aku lakukan, om Kala pasti akan marah sekali.”

            Kkkrrrkk... kkkrrrkkk...

            Ponsel Senja berbunyi. Sebuah pesan masuk dari tante Onna yang mengirimkan alamat hotel yang harus Senja datangi malam ini.

            Pesan lain pun masuk dari Kala yang mengatakan kalau mereka akan makan malam bersama dengan relasi barunya Kala, karena Kala akan memperkenalkan Senja pada relasinya demi kelancaran bisnisnya.

            “Tamat riwayat kamu, Senja.” Senja merutuki nasibnya yang malah sesial ini.

            Senja bergegas pergi meninggalkan Club untuk segera pergi ke kantor Kala. Dia ingin menemui suaminya dan membicarakan tentang  hal urgent yang sedang dia alami saat ini. Pikirnya, kalau Kala pasti bisa membantunya.

            Tapi, langkah kaki Senja berhenti mendadak ketika dia baru sadar. Kalau bicara dengan Kala tentang masalah yang dia hadapi saat ini hanya akan menjadi boomerang untuknya.

            Di saat Senja tengah dalam kesulitan besar, tiba-tiba saja dia berpapasan dengan seseorang di depan pintu Club.

            “Senja?”

            Senja langsung mengangkat tinggi wajahnya begitu seseorang menyapanya dari dekat.

            “Kara?” Senja sendiri terkejut bisa bertemu dengan adik iparnya di sini. Dia pun segera bangkit berdiri dan merapihkan pakaiannya yang agak berantakan.

            “Lagi ngapain kamu di sini?”       

            “Mmm... main. Eh, habis bertemu teman.” Senja kikuk. Dia hampir saja salah bicara.

            “Kamu biasa datang ke Club ini?”

            “Tidak. Baru kali ini kok.”

            “Ohh...” Kara malah bersedekap, sambil menunjukkan sikap untuk meminta Senja mengatakan hal jujur padanya.

            “Kamu sendiri, mau ngapain ke sini?”

            “Ini sih tempat langganan aku.”  

            “Oh ya?” Senja kaget. Karena sebenarnya Club Van juga tempat biasa Senja nongkrong dengan teman-teman seprofesinya sekaligus tempat dia biasa bertransaksi dengan tante Onna, sang mucikari.

            “Boleh dong kapan-kapan kalau aku mau booking kamu?” Kara tampak mulai menggoda Senja.

            “Ma-maksud kamu apa bicara seperti itu?” Senja mulai panik.

            “Senja... Senja... aku sudah mengetahui semuanya. Siapa kamu, tinggal di mana kamu, siapa orang tua kamu, pekerjaan kamu, bagaimana kamu bertemu dengan kakak aku...”

            “Stop!” Senja sudah tidak sanggup lagi jika harus mendengar deretan informasi yang ternyata sudah diketahui oleh Kara tentang kehidupannya.

            “Kamu panik?” Kara tersenyum menggoda. Dia terlihat senang membuat Senja ketakutan.

            “Tidak.”

Tapi, Senja menunjukkan rasa gugupnya yang tidak pandai dia tutupi dari pria berwajah hampir serupa dengan suaminya.

            “Kalau kedua orang tuaku mengetahui tentang siapa kamu yang sebenarnya, bukan hanya kamu yang akan mendapatkan hukuman tapi juga bang Kala akan dikeluarkan dari ahli waris secara tidak terhormat.”

            “Jadi, kamu sedang mencoba mengancamku?”

            “Bisa jadi. Makanya, kamu jangan main-main denganku.” Kara mendekati wajah Senja, bermaksud untuk semakin menakuti Senja.

            “Apa maksud kamu dengan jangan main-main denganmu? Sebelumnya, kita tidak punya urusan, begitu juga setelah aku menikah dengan Kala. Lagipula, aku perhatikan kalau hubungan kamu dengan Kala tidaklah baik.”

            “Maka dari itu, kartu AS bang Kala ada di tangangku sekarang. Setelah aku kesulitan untuk menjatuhkannya selama ini, maka tidak akan lama lagi aku bisa menggantikan posisinya sebagai pewaris utama Hoster Group.”

            “Haruskah kalian meributkan soal urusan warisan saja? Apa kamu ini benalu?”

            “Kurang ajar kamu menyebutku benalu!” Kara kesal dihina seperti itu. Senyuman sarkas yang semula tampil di wajah tampannya, mendadak berubah sinis.

            “Kalau bukan disebut benalu, lalu kamu disebut apa? Karena kamu terlalu bergantung dengan warisan orang tua kamu, sampai saudara kandung kamu sendiri kamu tusuk secara terang-terangan.”

            “Jangan ikut campur dengan persoalan keluargaku, kalau kamu masih ingin hidup!!”

            Diancam seperti itu tentu membuat Senja langsung takut. Dia pun langsung bungkam dan tidak ingin menggubris perkataan Kara lagi.

            “Kapan-kapan, aku akan menyewamu untuk melayaniku satu malam. Aku ingin merasakan permainan ranjang bersamamu.” Kara mencolek dagu Senja sebelum akhirnya dia berjalan masuk ke dalam Club dan meninggalkan Senja.

            “Oh, shit. Semakin sial saja hidupku setelah Kara mengetahui siapa aku.”

            Senja merasa terancam hidupnya sekarang.

**

Hoster Group Building

            “Bos, ini adalah data-data korban yang harus bos tangani secara langsung.”

            “Berapa dia berani membayarku untuk menghabisi nyawa orang ini tanpa jejak?”

            “Satu triliun.”

            “Sebanyak itu kah? Sekaya apa dia sampai berani membayarku sebanyak itu?”

            “Korban yang harus dihabisi adalah rekan kerja pelaku. Akan ada banyak keuntungan yang akan didapatkan oleh pelaku jika korban berhasil dihabisi nyawanya. Karena mereka menangani tender-tender selama ini secara bersama-sama.”

            “Kapan dia ingin aku melakukannya?”

            “Bukan sekarang, tapi tahun depan.”

            “Masih lama sekali.”

            “Dia ingin membooking anda dari jauh-jauh waktu mengingat ini hanyalah pekerjaan sampingan anda. Dia mengetahui keahlian anda dalam memanipulasi kasus pembunuhan. Makanya, dia berani membayar malah anda dan juga menginginkan anda yang menanganinya.”

            “Baiklah. Aku akan membuat plot planning untuk melakukannya. Setelah selesai aku membuatnya aku akan menunjukkan padanya.”

            “Tapi, dia tidak ingin bertemu dengan anda. Bos hanya akan berkomunikasi dengan pengacaranya saja.”

            “Memangnya siapa dia? Sampai tidak mau aku temui.”

            “Entahlah. Namanya belum pernah saya dan bos dengar sebelumnya.”

            Feeling Kala mendadak menjadi gelisah terhadap klien barunya kali ini.

***

Bab terkait

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 7

    “Om, maaf. Mendadak perut aku sakit, jadi sepertinya aku butuh istirahat.” Senja memegangi perutnya demi bisa menyempurnakan aktingnya agar rencananya untuk tidak menemani Kala ke dinner dengan klien barunya berhasil batal. “Kamu pikir aku percaya dengan kepura-puraan kamu ini?” ternyata Kala mengetahui kebohongan Senja yang sedang menipunya. “Ma-maksud om apa? Aku tidak pura-pura. Aku beneran sakit perut kok.” “Aktingmu sangat jelek, Senja. Baiknya, kalau memang kamu ingin membohongi aku lain kali, kamu harus berlatih berkali-kali.” “Huh!” Senja mendengus kesal. Dia melepaskan tangannya dari baju yang diremas olehnya sejak tadi, lalu kembali menegakkan tubuhnya di hadapan Kala. “Bagaimana om bisa tahu kalau aku sedang berbohong?” Senja bertanya sambil melirik sinis. “Jangan banyak bicara. Cepat pakai gaun ini dan lakukan dalam waktu 10 menit.” Kala melempar gaun ke arah Senja, yang kemudian Senja tang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 8

    “Bagaimana nyonya Senja? Apa rasa makanan di Restaurant ini sesuai dengan selera anda?” “I-iya, lumayan.” Kala melirik tajam ketika Senja menjawab dengan gugup pertanyaan dari istri kliennya. Sikap yang Senja tunjukkan langsung membuat Kala mencurigai dirinya. “Perjalanan bisnis kita akan berlangsung selama 3 hari dan selama tiga hari nanti, kita memiliki waktu luang yang cukup banyak untuk jalan-jalan di sana nanti. Jadi, saya akan mengajak istri saya untuk menikmati kota-kota di Turki. Apa tuan Kala juga akan mengajak istri anda dalam perjalanan bisnis kali ini?” Tuan Helmi bertanya, sambil melemparkan senyuman ke arah Senja yang sejak tadi tidak berani menatap ke arahnya. “Entahlah. Saya akan membicarakan dengan istri saya terlebih dahulu.” Kala menjawab, seraya melirik kembali ke arah Senja dengan senyuman kecil. Akhirnya, makan malam berjalan dengan lancar. Helmi dan istrinya sudah pergi lebih dulu meninggalk

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 9

    “Awww!!!” Terdengar suara keluhan kencang dari pria itu ketika tubuhnya tersungkur di atas lantai setelah Senja mendorong kuat tubuh pria itu dengan mengerahkan seluruh tenaganya. Senja langsung melompat dari atas ranjang dan segera menyalakan lampu kamar. Begitu lampu sudah menyala, betapa terkejutnya Senja saat mengetahui kalau pria yang telah menyewa jasanya malam ini adalah... “Kamu???” Kara Greg. Kara langsung mengeluh dan menyesali satu hal yang tidak bisa dia lakukan barusan. “Aduh. Kenapa kamu malah mendorongku? Padahal kenikmatan dari bercinta adalah memasukkan cairannya di dalam.” Ucap Kara, yang kemudian beranjak dari lantai dan berjalan mendekati Senja yang masih berdiri di dekat stop kontak. Dengan seringai dari senyumannya yang mengerikan, Kara mengatakan dengan nakal. “Ternyata nikmat juga bercinta denganmu. Selain tubuhmu wangi, bibirmu juga candu untuk fantasi liarku.” Ucapnya sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 10

    Senja tidak berani menatap Kala terlalu lama. Dia hanya duduk terdiam sambil terus menurunkan pandangan matanya selama duduk di samping Kala. Begitu pun Kala yang hanya mengabaikan keberadaan Senja yang ikut bersamanya dalam perjalanan bisnis kali ini untuk yang pertama kalinya. Dengan menggunakan pesawat pribadi milik keluarga Greg, Kala dan Senja pergi menuju negara Turki. Mereka pergi dengan pengawalan cukup ketat, mengingat klien barunya adalah orang yang cukup menakutkan dalam dunia kriminal. Sebagai seorang pembunuh bayaran dengan julukan silent killer, tentunya Kala tidak terlalu khawatir untuk bertemu dengan kliennya, semenakutkan apapun profesi dan pribadi para kliennya. Hanya saja, satu hal yang kini Kala takutkan kalau nantinya kliennya akan serupa seperti klien sebelumnya, yaitu pernah menjadi teman tidur Senja. “Silahkan tuan.” Seorang pramugari pribadi memberikan minuman coktail pada Kala. “Apa anda

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 11

    “Om, pengkhianat!!” Senja langsung beranjak dari ranjang.Tanpa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, Senja langsung pergi meninggalkan Kala dengan pakaian seadanya. Dia pergi tanpa tujuan dengan sisa air mata yang masih tersisa di kedua sisi matanya. Kala pun tidak mencegah kepergian Senja, lantaran dia sangat kesal pada perempuan itu karena telah berani membohonginya. Kala segera meraih ponselnya untuk menghubungi Galih. “Kamu perintahkan dua orang bodyguard untuk mengikuti istriku ke mana pun dia pergi. Pastikan kalau Senja tidak mengetahuinya kalau dia sedang diikuti oleh bodyguard suruhanku.” “[Baik, tuan.]” Malam itu, Senja berjalan di sepanjang jalan trotoar di sekitaran hotel. Karena merasa sangat asing dengan tempat dia berada saat ini, apalagi ini adalah kali pertama untuknya pergi ke luar negeri seumur hidupnya. Jadi dia tidak berani jika harus pergi terlalu jauh dari hotel karena takut kes

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 12

    “Berikan anak untukku dari rahimmu langsung!!” “Apa!?” Senja terperanjat kaget mendengar permintaan Kara. “Apa kamu sedang bercanda?” “Tidak. Aku serius. Aku ingin kamu memberikan aku anak.” “Gila kamu ya!!??” “Kalau kamu tidak mau menerima cintaku, maka berikan aku anak sebagai pengganti dari diri kamu.” “Kamu memang sudah benar-benar tidak waras! Aku akan ikutan tidak waras jika aku terus bersama kamu!!” Senja langsung menarik paksa tangannya dan membanting kasar tangan Kara. Kemudian dia pergi dari hadapan Kara. Tapi dengan cepat langkah kakinya berhenti begitu dia membalik badan dan baru berjalan beberapa langkah saja. Karena ternyata dirinya diikuti oleh dua orang bodyguard suruhan Kala dari tadi. Lalu, dari balik dua badan bodyguard bertubuh besar munculah sosok Galih. Betapa terkejutnya Senja saat dirinya ke gap oleh tangan kanan suaminya. Galih menundukkan kepalanya di h

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 13

    “Avanos, sebenarnya aku telah jatuh cinta pada siapa? Kala atau Kara?” Senja menghembuskan nafas kasar. Dia malah jadi bingung pada dirinya sendiri yang belakang ini merasakan sesuatu yang aneh pada perasaannya. “Avanos, sepertinya aku jatuh cinta sama Kara deh. Tapi, gimana ya? Apa aku harus jujur saja sama om Kala?” “Hemm...” Senja kembali menghembuskan nafas kasar. Tepat ketika dia membalikkan badannya dia langsung dikejutkan dengan keberadaan sosok Kara yang muncul di hadapannya secara tiba-tiba. Dengan cepat, Senja langsung menelan savilanya. Dia langsung panik bukan main saat melihat Kara, lantaran gumamannya yang dari tadi diucapkan secara lisan. “Da-dari kapan kamu ada di sini?” Senja gugup. “5 menit yang lalu.” Kara menjawab dengan senyuman lebar sambil menunjukkan lima jarinya ke arah Senja. “Ja-jangan-jangan kamu mendengar ucapan yang aku katakan sendirian tadi? Ya?”

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Chapter 14

    “Selamat pagi, nyonya Senja.” Galih menyapa Senja, begitu Senja membukakan pintu kamar hotel untuknya. “Pagi.” “Tuan Kala sudah berangkat dari pagi sekali. Beliau minta saya untuk memberikan ini kepada anda.” Galih memberikan sebuah kota putih dengan pita berwarna pink yang melingkar manis di kotak tersebut. Kemudian, Galh undur dari dan Senja pun kembali masuk ke dalam kamarnya. Dia membuka kotak itu sambil berjalan menuju sofa. Saat membuka kotak itu, sebuah secarik kertas tertulis untuknya dari Kala. Kertas itu berisi pesan singkat untuk Senja. [Pakailah gaun ini dan aku akan menunggumu di sebuah tempat pukul satu siang nanti.] Setelah membaca pesan tersebut, Senja membuka kertas yang menutupi gaun tersebut. Lalu dia mengeluarkan gaunnya dan melihatnya secara keseluruhan gaun itu. “Indahnya...” Senja terpukau melihat keindahan gaun berwarna hitam yang cukup seksi itu. Dengan belaha di bagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25

Bab terbaru

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Chapter 14

    “Selamat pagi, nyonya Senja.” Galih menyapa Senja, begitu Senja membukakan pintu kamar hotel untuknya. “Pagi.” “Tuan Kala sudah berangkat dari pagi sekali. Beliau minta saya untuk memberikan ini kepada anda.” Galih memberikan sebuah kota putih dengan pita berwarna pink yang melingkar manis di kotak tersebut. Kemudian, Galh undur dari dan Senja pun kembali masuk ke dalam kamarnya. Dia membuka kotak itu sambil berjalan menuju sofa. Saat membuka kotak itu, sebuah secarik kertas tertulis untuknya dari Kala. Kertas itu berisi pesan singkat untuk Senja. [Pakailah gaun ini dan aku akan menunggumu di sebuah tempat pukul satu siang nanti.] Setelah membaca pesan tersebut, Senja membuka kertas yang menutupi gaun tersebut. Lalu dia mengeluarkan gaunnya dan melihatnya secara keseluruhan gaun itu. “Indahnya...” Senja terpukau melihat keindahan gaun berwarna hitam yang cukup seksi itu. Dengan belaha di bagi

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 13

    “Avanos, sebenarnya aku telah jatuh cinta pada siapa? Kala atau Kara?” Senja menghembuskan nafas kasar. Dia malah jadi bingung pada dirinya sendiri yang belakang ini merasakan sesuatu yang aneh pada perasaannya. “Avanos, sepertinya aku jatuh cinta sama Kara deh. Tapi, gimana ya? Apa aku harus jujur saja sama om Kala?” “Hemm...” Senja kembali menghembuskan nafas kasar. Tepat ketika dia membalikkan badannya dia langsung dikejutkan dengan keberadaan sosok Kara yang muncul di hadapannya secara tiba-tiba. Dengan cepat, Senja langsung menelan savilanya. Dia langsung panik bukan main saat melihat Kara, lantaran gumamannya yang dari tadi diucapkan secara lisan. “Da-dari kapan kamu ada di sini?” Senja gugup. “5 menit yang lalu.” Kara menjawab dengan senyuman lebar sambil menunjukkan lima jarinya ke arah Senja. “Ja-jangan-jangan kamu mendengar ucapan yang aku katakan sendirian tadi? Ya?”

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 12

    “Berikan anak untukku dari rahimmu langsung!!” “Apa!?” Senja terperanjat kaget mendengar permintaan Kara. “Apa kamu sedang bercanda?” “Tidak. Aku serius. Aku ingin kamu memberikan aku anak.” “Gila kamu ya!!??” “Kalau kamu tidak mau menerima cintaku, maka berikan aku anak sebagai pengganti dari diri kamu.” “Kamu memang sudah benar-benar tidak waras! Aku akan ikutan tidak waras jika aku terus bersama kamu!!” Senja langsung menarik paksa tangannya dan membanting kasar tangan Kara. Kemudian dia pergi dari hadapan Kara. Tapi dengan cepat langkah kakinya berhenti begitu dia membalik badan dan baru berjalan beberapa langkah saja. Karena ternyata dirinya diikuti oleh dua orang bodyguard suruhan Kala dari tadi. Lalu, dari balik dua badan bodyguard bertubuh besar munculah sosok Galih. Betapa terkejutnya Senja saat dirinya ke gap oleh tangan kanan suaminya. Galih menundukkan kepalanya di h

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 11

    “Om, pengkhianat!!” Senja langsung beranjak dari ranjang.Tanpa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, Senja langsung pergi meninggalkan Kala dengan pakaian seadanya. Dia pergi tanpa tujuan dengan sisa air mata yang masih tersisa di kedua sisi matanya. Kala pun tidak mencegah kepergian Senja, lantaran dia sangat kesal pada perempuan itu karena telah berani membohonginya. Kala segera meraih ponselnya untuk menghubungi Galih. “Kamu perintahkan dua orang bodyguard untuk mengikuti istriku ke mana pun dia pergi. Pastikan kalau Senja tidak mengetahuinya kalau dia sedang diikuti oleh bodyguard suruhanku.” “[Baik, tuan.]” Malam itu, Senja berjalan di sepanjang jalan trotoar di sekitaran hotel. Karena merasa sangat asing dengan tempat dia berada saat ini, apalagi ini adalah kali pertama untuknya pergi ke luar negeri seumur hidupnya. Jadi dia tidak berani jika harus pergi terlalu jauh dari hotel karena takut kes

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 10

    Senja tidak berani menatap Kala terlalu lama. Dia hanya duduk terdiam sambil terus menurunkan pandangan matanya selama duduk di samping Kala. Begitu pun Kala yang hanya mengabaikan keberadaan Senja yang ikut bersamanya dalam perjalanan bisnis kali ini untuk yang pertama kalinya. Dengan menggunakan pesawat pribadi milik keluarga Greg, Kala dan Senja pergi menuju negara Turki. Mereka pergi dengan pengawalan cukup ketat, mengingat klien barunya adalah orang yang cukup menakutkan dalam dunia kriminal. Sebagai seorang pembunuh bayaran dengan julukan silent killer, tentunya Kala tidak terlalu khawatir untuk bertemu dengan kliennya, semenakutkan apapun profesi dan pribadi para kliennya. Hanya saja, satu hal yang kini Kala takutkan kalau nantinya kliennya akan serupa seperti klien sebelumnya, yaitu pernah menjadi teman tidur Senja. “Silahkan tuan.” Seorang pramugari pribadi memberikan minuman coktail pada Kala. “Apa anda

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 9

    “Awww!!!” Terdengar suara keluhan kencang dari pria itu ketika tubuhnya tersungkur di atas lantai setelah Senja mendorong kuat tubuh pria itu dengan mengerahkan seluruh tenaganya. Senja langsung melompat dari atas ranjang dan segera menyalakan lampu kamar. Begitu lampu sudah menyala, betapa terkejutnya Senja saat mengetahui kalau pria yang telah menyewa jasanya malam ini adalah... “Kamu???” Kara Greg. Kara langsung mengeluh dan menyesali satu hal yang tidak bisa dia lakukan barusan. “Aduh. Kenapa kamu malah mendorongku? Padahal kenikmatan dari bercinta adalah memasukkan cairannya di dalam.” Ucap Kara, yang kemudian beranjak dari lantai dan berjalan mendekati Senja yang masih berdiri di dekat stop kontak. Dengan seringai dari senyumannya yang mengerikan, Kara mengatakan dengan nakal. “Ternyata nikmat juga bercinta denganmu. Selain tubuhmu wangi, bibirmu juga candu untuk fantasi liarku.” Ucapnya sa

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 8

    “Bagaimana nyonya Senja? Apa rasa makanan di Restaurant ini sesuai dengan selera anda?” “I-iya, lumayan.” Kala melirik tajam ketika Senja menjawab dengan gugup pertanyaan dari istri kliennya. Sikap yang Senja tunjukkan langsung membuat Kala mencurigai dirinya. “Perjalanan bisnis kita akan berlangsung selama 3 hari dan selama tiga hari nanti, kita memiliki waktu luang yang cukup banyak untuk jalan-jalan di sana nanti. Jadi, saya akan mengajak istri saya untuk menikmati kota-kota di Turki. Apa tuan Kala juga akan mengajak istri anda dalam perjalanan bisnis kali ini?” Tuan Helmi bertanya, sambil melemparkan senyuman ke arah Senja yang sejak tadi tidak berani menatap ke arahnya. “Entahlah. Saya akan membicarakan dengan istri saya terlebih dahulu.” Kala menjawab, seraya melirik kembali ke arah Senja dengan senyuman kecil. Akhirnya, makan malam berjalan dengan lancar. Helmi dan istrinya sudah pergi lebih dulu meninggalk

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 7

    “Om, maaf. Mendadak perut aku sakit, jadi sepertinya aku butuh istirahat.” Senja memegangi perutnya demi bisa menyempurnakan aktingnya agar rencananya untuk tidak menemani Kala ke dinner dengan klien barunya berhasil batal. “Kamu pikir aku percaya dengan kepura-puraan kamu ini?” ternyata Kala mengetahui kebohongan Senja yang sedang menipunya. “Ma-maksud om apa? Aku tidak pura-pura. Aku beneran sakit perut kok.” “Aktingmu sangat jelek, Senja. Baiknya, kalau memang kamu ingin membohongi aku lain kali, kamu harus berlatih berkali-kali.” “Huh!” Senja mendengus kesal. Dia melepaskan tangannya dari baju yang diremas olehnya sejak tadi, lalu kembali menegakkan tubuhnya di hadapan Kala. “Bagaimana om bisa tahu kalau aku sedang berbohong?” Senja bertanya sambil melirik sinis. “Jangan banyak bicara. Cepat pakai gaun ini dan lakukan dalam waktu 10 menit.” Kala melempar gaun ke arah Senja, yang kemudian Senja tang

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 6

    “Tante, aku mau resign dari pekerjaan ini.” “Apa maksud kamu dengan resign?” Onna masih belum paham dengan ucapan dari salah satu anak emasnya dalam dunia prostitusi. “Aku sudah tidak bisa bekerja lagi dengan tante.” “Oh. Maksud kamu, kamu sudah mendapatkan mucikari lain?” “Bukan, tante. Tapi, aku sudah tidak bisa bekerja seperti ini lagi karena aku sudah menikah.” “Kamu pikir aku peduli kalau kamu sudah menikah!?” Senja mengerutkan dahinya. “Kamu sudah menandatangani kontrak selama dua tahun untuk bekerja denganku. Selama masa kontrak itu belum selesai maka kamu tidak punya alasan untuk berhenti dari pekerjaan ini. Karena pekerjaan ini atas dasar permintaanmu dibawah kuasaku.” “Tapi, tan.” “Aku tidak peduli. Pokoknya, kamu harus tetap menuntaskan masa kontrakmu denganku, jika tidak...” Onna mendekati telingan Senja. “Aku akan membuat hidupmu menderita.”

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status