Share

Bab 8

Penulis: Blue Apple
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-17 23:03:30

            “Bagaimana nyonya Senja? Apa rasa makanan di Restaurant ini sesuai dengan selera anda?”

            “I-iya, lumayan.”

            Kala melirik tajam ketika Senja menjawab dengan gugup pertanyaan dari istri kliennya. Sikap yang Senja tunjukkan langsung membuat Kala mencurigai dirinya.

            “Perjalanan bisnis kita akan berlangsung selama 3 hari dan selama tiga hari nanti, kita memiliki waktu luang yang cukup banyak untuk jalan-jalan di sana nanti. Jadi, saya akan mengajak istri saya untuk menikmati kota-kota di Turki. Apa tuan Kala juga akan mengajak istri anda dalam perjalanan bisnis kali ini?” Tuan Helmi bertanya, sambil melemparkan senyuman ke arah Senja yang sejak tadi tidak berani menatap ke arahnya.

            “Entahlah. Saya akan membicarakan dengan istri saya terlebih dahulu.” Kala menjawab, seraya melirik kembali ke arah Senja dengan senyuman kecil.

            Akhirnya, makan malam berjalan dengan lancar. Helmi dan istrinya sudah pergi lebih dulu meninggalkan Restaurant. Sementara Senja dan Kala masih berada di serambi Restaurant.

            “Ayo kita pulang.” Senja mengajak, kakinya segera melangkah untuk pergi ke parkiran.

            Tapi dengan cepat Kala langsung menahannya dengan meraih pergelangan tangan Senja.

Senja pun menoleh dan bertanya, “Ada apa lagi, om?”

“Katakan sesuatu padaku, alasan mengapa kamu terus terlihat gugup selama makan malam tadi?”

Mendengar pertanyaan itu membuat Senja merasa kesal. “Apa hal sesepele itu masih juga harus kita bahas? Ha?”

“Iya. Aku ingin mengetahuinya.”

“Om!!” Senja menarik kasar tangannya dan membanting tangan Kala agar melepaskan genggamannya. “Tidak semua yang aku rasakan harus om ketahui juga! Biar bagaimana pun aku juga butuh privasi. Apa dengan bayaran yang om berikan padaku atas kesepakatan kontrak diantara kita, terus om jadi bisa semena-mena padaku!??” Senja membentak dengan mata menyalang.

Bentakan Senja tentu saja langsung membuat Kala murka. Tidak segan pria bertubuh tinggi dan atletis itu langsung mendorong kuat tubuh kecil Senja hingga terhampar ke dinding penyangga.

“Kamu ini milikku sekarang. Jangan membuat aku mencurigai kamu, apalagi sampai membuatku cemburu. Aku bisa jauh lebih marah dari ini jika kamu sampai tidak patuh dan tidak menjawab semua pertanyaanku padamu dengan baik!!”

Senja langsung tergegau begitu Kala bersikap kasar padanya, bahkan kedua mata Kala menunjukkan kemarahan yang luar biasa terhadapnya. Kelembutan Kala saat pertemuan pertama mereka ternyata jauh berbeda dengan Kala yang sebenarnya.

“Sekarang, katakan. Apa yang membuat kamu merasa gugup saat makan malam dengan klienku tadi!??”

“I-itu karena...” Senja tidak mungkin mengatakan hal yang sebenarnya. Pasti Kala akan jauh lebih marah kepadanya setelah dia mengetahuinya nanti.

“JAWAB!!”

Tapi, teriakkan Kala langsung membuat Senja mengeluarkan kalimat yang jujur yang seharusnya tidak dia katakan pada Kala.

“Klien om adalah pria yang pernah tidur denganku.” Senja langsung menurunkan wajahnya setelah dia menjawab cepat pertanyaan Kala.

“Oh, shit!” Kala pun melepaskan tangannya dari dinding, lalu meraup seluruh wajahnya dengan raut marah.

            “Apa jangan-jangan semua klienku sudah pernah tidur denganmu?”

            “Aku tidak tahu. Aku baru melihat klienmu sekali.”

            “Kalau begitu aku akan membunuhnya!” Kala mengatakan dengan nada santai.

            Senja pun langsung tersontak kaget. “Apa!!???”

            “Kalau tuan Helmi pernah tidur denganmu, itu artinya dia mengetahui kelemahanku.”

            “Kalau om merasa malu menikah denganku, lebih baik om menceraikan aku secepatnya.”

            “Tidak bisa!” Kala langsung menolak.

            “Apa hanya karena kontrak pernikahan di antara kita, jadi om ingin kita menyelesaikannya sesuai dengan perjanjian? Begitukah?”

            Kala diam tidak menjawab.

            “Om tidak perlu khawatir. Aku tidak akan meminta uang dari om sepeser pun jika om menceraikan aku sekarang. Asalkan kita bisa sama-sama merasa nyaman satu sama lain melalui perceraian, maka...”

            Kala memotong cepat ucapan Senja sebelum Senja menyelesaikannya.  “Selain kamu telah aku jadikan alat untuk menjadi ahli waris utama dari keluargaku. Alasan lainnya aku ingin mempertahankan pernikahan kita adalah—“ Kala menahan kalimatnya beberapa detik.

Kemudian, dia menatap Senja sangat dalam. Lalu, “Karena aku juga telah menyukaimu sejak malam pertama bercinta denganmu.”

            Senja kerkecut begitu mendengar pengakuan Kala tentang perasaannya terhadap dirinya. Tatapan mata kemarahannya langsung berubah dalam sekejap menjadi tatapan mata kelu.

            “Aku jatuh cinta padamu.” Kala semakin mematrikan perasaannya pada Senja, agar Senja bisa benar-benar mengetahuinya.

            Senja masih membisu. Dia bergeming dan menganggap kalau pengakuan berani Kala tentang perasaannya hanyalah kamuflase saja.

            “Belajarlah mencintai aku. Dengan begitu, pernikahan kita tidak perlu lagi hanya sebatas pernikahan kontrak saja, melainkan menjadi pernikahan sungguhan.” Ucap Kala, menegaskan hal itu untuk meminta balasan perasaan yang sama kepada perempuan yang dicintainya.

            Hanya berselang lima detik dari permintaan Kala untuk balasan cintanya dari Senja, mobil mereka pun tiba. Pelayan Restaurant segera keluar dari mobil dan memberikan kunci mobil pada Kala.

            “Aku masih ada urusan lain, jadi kamu akan pulang dengan mobil lain.”

            Mobil yang dimaksud Kala adalah mobil berjenis SUV dari salah satu koleksi mobil yang dimiliki olehnya. Senja menurut saja, bahkan perintah Kala adalah sebuah kebetulan untuk Senja karena dia harus segera menemui kliennya di hotel terlebih dahulu sebelum dia pulang ke rumah.

            Senja segera masuk ke dalam mobil setelah Kala membukakan pintu mobil untuknya. Tidak bisa dipungkiri kalau pengakuan Kala tentang perasaan cintanya barusan membuat Senja jadi merasa canggung pada pria itu.

            Batin Senja pun berkata, “Kalau memang om Kala jatuh cinta padaku, itu adalah keajaiban abadi. Karena mustahil pria seperti dia bisa jatuh cinta sama perempuan seperti aku.” Senja tertawa sendiri, lantaran dia menyadari siapa dirinya jika harus bersanding dengan pria sekelas Kala.

            Supir yang mengemudikan mobil pun melihatnya melalui kaca depan.

            Menyadari dirinya diperhatikan oleh supir, Senja segera melemaskan senyuman di wajahnya dan dia segera meminta supir untuk mengantarnya menuju hotel. Senja pikir, kalau dia akan bergerak cepat untuk melayani kliennya nanti. Dia tidak akan basa-basi dan akan langsung to the point agar pekerjaannya bisa terselesaikan dalam waktu singkat.

            Setibanya di hotel, Senja meminta supirnya untuk menunggunya sebentar. Dia memberikan uang pada supirnya untuk membeli kopi dan menunggunya di kafe dekat hotel.

            Senja bergegas menemui kliennya di kamar hotel nomer 504. Nafasnya cukup terengah-engah ketika tiba di depan pintu kamar itu. Dia sedikit mengatur nafasnya untuk melegakan tubuhnya beberapa saat, setelah cukup tenang barulah dia mengetuk pintu kamar hotel.

            Saat pintu kamar dibuka, tanpa bicara apa-apa. Orang yang membuka pintu kamar tersebut langsung menarik tangan Senja ke dalam kamar dan menciumi seluruh wajah Senja hingga ke bagian leher Senja.

            Serangan tiba-tiba yang dilakukan oleh kliennya membuat Senja merasa tidak nyaman, karena baru kali ini dia diperlakukan seperti ini oleh kliennya. Apalagi lampu di kamar itu sengaja dimatikan sehingga Senja tidak bisa melihat sosok pria yang telah menyewa jasanya.

            “Berhenti dulu. Tolong berhenti. Kita lakukan pelan-pelan.” senja berusaha melepaskan tubuhnya dari cengkraman pria itu. Tapi, tubuh pria itu terlalu kuat untuk Senja lawan dan membuat Senja pasrah diperlakukan dengan cara apapun oleh pria itu.

            Akan tetapi, Senja mulai panik ketika tubuhnya dihempaskan di atas ranjang dan pria itu mulai menumbuk area intinya. Dengan dorongan kuat yang Senja kerahkan agar bibirnya bisa dia lepas dari ciuman brutal pria itu, Senja berhasil melakukannya.

            “Apa kamu sudah memakai pengaman? Karena saya tidak mau bercinta tanpa pengaman.”

            Pria itu tidak menjawab. Dia malah kembali mencium brutal bibir Senja hingga membuat Senja kesulitan bicara dan melepaskannya.

            Meski tumbukan pria itu tidak kasar, tapi Senja tidak merasakan kenikmatan sedikit pun. Yang dia rasakan justru ketakutan luar biasa lantaran dia tidak bisa merasakan secara pasti apakah pria yang sedang berada di atas tubuhnya sudah memakai pengaman atau belum.

            Ketika pria itu mulai berada dipuncak klimaks, saat itulah Senja langsung mendorong kuat tubuh pria itu dengan kedua tangan dan kakinya sebelum cairan milik pria itu tumpah di dalam area intinya.

Dorongan kuat dari tangan dan kaki Senja mampu membuat tubuh pria itu tersungkur di atas lantai. Senja pun langsung bergegas melompat dari atas ranjang untuk menyalahkan lampu dan melihat sosok pria itu.

            Ketika lampu menyala, betapa terkejutnya Senja begitu mengetahui kalau pria yang barusan menidurinya adalah...

            “Kamu???”

***

Bab terkait

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 9

    “Awww!!!” Terdengar suara keluhan kencang dari pria itu ketika tubuhnya tersungkur di atas lantai setelah Senja mendorong kuat tubuh pria itu dengan mengerahkan seluruh tenaganya. Senja langsung melompat dari atas ranjang dan segera menyalakan lampu kamar. Begitu lampu sudah menyala, betapa terkejutnya Senja saat mengetahui kalau pria yang telah menyewa jasanya malam ini adalah... “Kamu???” Kara Greg. Kara langsung mengeluh dan menyesali satu hal yang tidak bisa dia lakukan barusan. “Aduh. Kenapa kamu malah mendorongku? Padahal kenikmatan dari bercinta adalah memasukkan cairannya di dalam.” Ucap Kara, yang kemudian beranjak dari lantai dan berjalan mendekati Senja yang masih berdiri di dekat stop kontak. Dengan seringai dari senyumannya yang mengerikan, Kara mengatakan dengan nakal. “Ternyata nikmat juga bercinta denganmu. Selain tubuhmu wangi, bibirmu juga candu untuk fantasi liarku.” Ucapnya sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 10

    Senja tidak berani menatap Kala terlalu lama. Dia hanya duduk terdiam sambil terus menurunkan pandangan matanya selama duduk di samping Kala. Begitu pun Kala yang hanya mengabaikan keberadaan Senja yang ikut bersamanya dalam perjalanan bisnis kali ini untuk yang pertama kalinya. Dengan menggunakan pesawat pribadi milik keluarga Greg, Kala dan Senja pergi menuju negara Turki. Mereka pergi dengan pengawalan cukup ketat, mengingat klien barunya adalah orang yang cukup menakutkan dalam dunia kriminal. Sebagai seorang pembunuh bayaran dengan julukan silent killer, tentunya Kala tidak terlalu khawatir untuk bertemu dengan kliennya, semenakutkan apapun profesi dan pribadi para kliennya. Hanya saja, satu hal yang kini Kala takutkan kalau nantinya kliennya akan serupa seperti klien sebelumnya, yaitu pernah menjadi teman tidur Senja. “Silahkan tuan.” Seorang pramugari pribadi memberikan minuman coktail pada Kala. “Apa anda

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-19
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 11

    “Om, pengkhianat!!” Senja langsung beranjak dari ranjang.Tanpa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, Senja langsung pergi meninggalkan Kala dengan pakaian seadanya. Dia pergi tanpa tujuan dengan sisa air mata yang masih tersisa di kedua sisi matanya. Kala pun tidak mencegah kepergian Senja, lantaran dia sangat kesal pada perempuan itu karena telah berani membohonginya. Kala segera meraih ponselnya untuk menghubungi Galih. “Kamu perintahkan dua orang bodyguard untuk mengikuti istriku ke mana pun dia pergi. Pastikan kalau Senja tidak mengetahuinya kalau dia sedang diikuti oleh bodyguard suruhanku.” “[Baik, tuan.]” Malam itu, Senja berjalan di sepanjang jalan trotoar di sekitaran hotel. Karena merasa sangat asing dengan tempat dia berada saat ini, apalagi ini adalah kali pertama untuknya pergi ke luar negeri seumur hidupnya. Jadi dia tidak berani jika harus pergi terlalu jauh dari hotel karena takut kes

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 12

    “Berikan anak untukku dari rahimmu langsung!!” “Apa!?” Senja terperanjat kaget mendengar permintaan Kara. “Apa kamu sedang bercanda?” “Tidak. Aku serius. Aku ingin kamu memberikan aku anak.” “Gila kamu ya!!??” “Kalau kamu tidak mau menerima cintaku, maka berikan aku anak sebagai pengganti dari diri kamu.” “Kamu memang sudah benar-benar tidak waras! Aku akan ikutan tidak waras jika aku terus bersama kamu!!” Senja langsung menarik paksa tangannya dan membanting kasar tangan Kara. Kemudian dia pergi dari hadapan Kara. Tapi dengan cepat langkah kakinya berhenti begitu dia membalik badan dan baru berjalan beberapa langkah saja. Karena ternyata dirinya diikuti oleh dua orang bodyguard suruhan Kala dari tadi. Lalu, dari balik dua badan bodyguard bertubuh besar munculah sosok Galih. Betapa terkejutnya Senja saat dirinya ke gap oleh tangan kanan suaminya. Galih menundukkan kepalanya di h

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 13

    “Avanos, sebenarnya aku telah jatuh cinta pada siapa? Kala atau Kara?” Senja menghembuskan nafas kasar. Dia malah jadi bingung pada dirinya sendiri yang belakang ini merasakan sesuatu yang aneh pada perasaannya. “Avanos, sepertinya aku jatuh cinta sama Kara deh. Tapi, gimana ya? Apa aku harus jujur saja sama om Kala?” “Hemm...” Senja kembali menghembuskan nafas kasar. Tepat ketika dia membalikkan badannya dia langsung dikejutkan dengan keberadaan sosok Kara yang muncul di hadapannya secara tiba-tiba. Dengan cepat, Senja langsung menelan savilanya. Dia langsung panik bukan main saat melihat Kara, lantaran gumamannya yang dari tadi diucapkan secara lisan. “Da-dari kapan kamu ada di sini?” Senja gugup. “5 menit yang lalu.” Kara menjawab dengan senyuman lebar sambil menunjukkan lima jarinya ke arah Senja. “Ja-jangan-jangan kamu mendengar ucapan yang aku katakan sendirian tadi? Ya?”

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Chapter 14

    “Selamat pagi, nyonya Senja.” Galih menyapa Senja, begitu Senja membukakan pintu kamar hotel untuknya. “Pagi.” “Tuan Kala sudah berangkat dari pagi sekali. Beliau minta saya untuk memberikan ini kepada anda.” Galih memberikan sebuah kota putih dengan pita berwarna pink yang melingkar manis di kotak tersebut. Kemudian, Galh undur dari dan Senja pun kembali masuk ke dalam kamarnya. Dia membuka kotak itu sambil berjalan menuju sofa. Saat membuka kotak itu, sebuah secarik kertas tertulis untuknya dari Kala. Kertas itu berisi pesan singkat untuk Senja. [Pakailah gaun ini dan aku akan menunggumu di sebuah tempat pukul satu siang nanti.] Setelah membaca pesan tersebut, Senja membuka kertas yang menutupi gaun tersebut. Lalu dia mengeluarkan gaunnya dan melihatnya secara keseluruhan gaun itu. “Indahnya...” Senja terpukau melihat keindahan gaun berwarna hitam yang cukup seksi itu. Dengan belaha di bagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 1

    Suara desahan panjang berakhir setelah Kala mengeluarkan cairannya di dalam pengaman usai menumbuk lembut area inti seorang perempuan muda. Aktifitas surga dunia yang baru saja dia lakukan bersama perempuan kenalannya membuat tubuh Kala kelelahan. Dia langsung membaringkan tubuhnya di samping perempuan yang bernama Senja. “Tak kusangka, ternyata kamu pandai sekali bermain di atas ranjang. Aku merasa tidak sia-sia telah membayarmu mahal hanya untuk melayaniku satu jam saja. Besok, aku ingin melakukannya lagi denganmu. Asistenku akan menghubungimu nanti.” “Tidak bisa, om. Aku hanya akan melayani om sekali saja. Aku tidak terbiasa melayani seorang pria lebih dari satu kali.” “Sombong sekali kamu ini. Aku akan membayarmu dua kali lipat dari bayaranmu sekarang.” “Aku tetap tidak bisa. Meski om mau membayarku 10 kali lipat sekalipun.” Senja langsung bangkit dari atas ranjang lalu berjalan masuk ke dalam kamar man

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 2

    Sebuah tawaran yang sangat menggiurkan. Hanya untuk beberapa jam saja, Kala meminta Senja untuk menjadi kekasihnya di depan kedua orang tuanya nanti. Senja pun langsung menyetujuinya. Karena untuk mendapatkan uang sebanyak itu, biasanya Senja membutuhkan waktu sampai satu tahun lamanya untuk melayani banyak pria hidung belang. Sedangkan, Kala hanya memintanya menjadi kekasihnya tanpa memintanya untuk bercinta. “Kalau begitu, kita bertemu di Kafe Wilson jam 7 malam. Saya akan menjemput kamu di sana. Pakailah pakaian yang sangat anggun dan elegan, agar mamaku percaya kalau kamu adalah kekasihku sungguhan, bukan kekasih bayaran.” “Okey. Deal.” Senja menyetujuinya.**19:00 at Kafe Wilson Kala membuka pintu Kafe, dan kedua matanya langsung berkeliling mencari sosok Senja. Dia langsung bisa menemukan keberedaan perempuan itu, karena Senja langsung berdiri ketika Kala tiba di Kafe. Senyuman manis dari Senja yang belum p

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23

Bab terbaru

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Chapter 14

    “Selamat pagi, nyonya Senja.” Galih menyapa Senja, begitu Senja membukakan pintu kamar hotel untuknya. “Pagi.” “Tuan Kala sudah berangkat dari pagi sekali. Beliau minta saya untuk memberikan ini kepada anda.” Galih memberikan sebuah kota putih dengan pita berwarna pink yang melingkar manis di kotak tersebut. Kemudian, Galh undur dari dan Senja pun kembali masuk ke dalam kamarnya. Dia membuka kotak itu sambil berjalan menuju sofa. Saat membuka kotak itu, sebuah secarik kertas tertulis untuknya dari Kala. Kertas itu berisi pesan singkat untuk Senja. [Pakailah gaun ini dan aku akan menunggumu di sebuah tempat pukul satu siang nanti.] Setelah membaca pesan tersebut, Senja membuka kertas yang menutupi gaun tersebut. Lalu dia mengeluarkan gaunnya dan melihatnya secara keseluruhan gaun itu. “Indahnya...” Senja terpukau melihat keindahan gaun berwarna hitam yang cukup seksi itu. Dengan belaha di bagi

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 13

    “Avanos, sebenarnya aku telah jatuh cinta pada siapa? Kala atau Kara?” Senja menghembuskan nafas kasar. Dia malah jadi bingung pada dirinya sendiri yang belakang ini merasakan sesuatu yang aneh pada perasaannya. “Avanos, sepertinya aku jatuh cinta sama Kara deh. Tapi, gimana ya? Apa aku harus jujur saja sama om Kala?” “Hemm...” Senja kembali menghembuskan nafas kasar. Tepat ketika dia membalikkan badannya dia langsung dikejutkan dengan keberadaan sosok Kara yang muncul di hadapannya secara tiba-tiba. Dengan cepat, Senja langsung menelan savilanya. Dia langsung panik bukan main saat melihat Kara, lantaran gumamannya yang dari tadi diucapkan secara lisan. “Da-dari kapan kamu ada di sini?” Senja gugup. “5 menit yang lalu.” Kara menjawab dengan senyuman lebar sambil menunjukkan lima jarinya ke arah Senja. “Ja-jangan-jangan kamu mendengar ucapan yang aku katakan sendirian tadi? Ya?”

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 12

    “Berikan anak untukku dari rahimmu langsung!!” “Apa!?” Senja terperanjat kaget mendengar permintaan Kara. “Apa kamu sedang bercanda?” “Tidak. Aku serius. Aku ingin kamu memberikan aku anak.” “Gila kamu ya!!??” “Kalau kamu tidak mau menerima cintaku, maka berikan aku anak sebagai pengganti dari diri kamu.” “Kamu memang sudah benar-benar tidak waras! Aku akan ikutan tidak waras jika aku terus bersama kamu!!” Senja langsung menarik paksa tangannya dan membanting kasar tangan Kara. Kemudian dia pergi dari hadapan Kara. Tapi dengan cepat langkah kakinya berhenti begitu dia membalik badan dan baru berjalan beberapa langkah saja. Karena ternyata dirinya diikuti oleh dua orang bodyguard suruhan Kala dari tadi. Lalu, dari balik dua badan bodyguard bertubuh besar munculah sosok Galih. Betapa terkejutnya Senja saat dirinya ke gap oleh tangan kanan suaminya. Galih menundukkan kepalanya di h

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 11

    “Om, pengkhianat!!” Senja langsung beranjak dari ranjang.Tanpa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, Senja langsung pergi meninggalkan Kala dengan pakaian seadanya. Dia pergi tanpa tujuan dengan sisa air mata yang masih tersisa di kedua sisi matanya. Kala pun tidak mencegah kepergian Senja, lantaran dia sangat kesal pada perempuan itu karena telah berani membohonginya. Kala segera meraih ponselnya untuk menghubungi Galih. “Kamu perintahkan dua orang bodyguard untuk mengikuti istriku ke mana pun dia pergi. Pastikan kalau Senja tidak mengetahuinya kalau dia sedang diikuti oleh bodyguard suruhanku.” “[Baik, tuan.]” Malam itu, Senja berjalan di sepanjang jalan trotoar di sekitaran hotel. Karena merasa sangat asing dengan tempat dia berada saat ini, apalagi ini adalah kali pertama untuknya pergi ke luar negeri seumur hidupnya. Jadi dia tidak berani jika harus pergi terlalu jauh dari hotel karena takut kes

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 10

    Senja tidak berani menatap Kala terlalu lama. Dia hanya duduk terdiam sambil terus menurunkan pandangan matanya selama duduk di samping Kala. Begitu pun Kala yang hanya mengabaikan keberadaan Senja yang ikut bersamanya dalam perjalanan bisnis kali ini untuk yang pertama kalinya. Dengan menggunakan pesawat pribadi milik keluarga Greg, Kala dan Senja pergi menuju negara Turki. Mereka pergi dengan pengawalan cukup ketat, mengingat klien barunya adalah orang yang cukup menakutkan dalam dunia kriminal. Sebagai seorang pembunuh bayaran dengan julukan silent killer, tentunya Kala tidak terlalu khawatir untuk bertemu dengan kliennya, semenakutkan apapun profesi dan pribadi para kliennya. Hanya saja, satu hal yang kini Kala takutkan kalau nantinya kliennya akan serupa seperti klien sebelumnya, yaitu pernah menjadi teman tidur Senja. “Silahkan tuan.” Seorang pramugari pribadi memberikan minuman coktail pada Kala. “Apa anda

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 9

    “Awww!!!” Terdengar suara keluhan kencang dari pria itu ketika tubuhnya tersungkur di atas lantai setelah Senja mendorong kuat tubuh pria itu dengan mengerahkan seluruh tenaganya. Senja langsung melompat dari atas ranjang dan segera menyalakan lampu kamar. Begitu lampu sudah menyala, betapa terkejutnya Senja saat mengetahui kalau pria yang telah menyewa jasanya malam ini adalah... “Kamu???” Kara Greg. Kara langsung mengeluh dan menyesali satu hal yang tidak bisa dia lakukan barusan. “Aduh. Kenapa kamu malah mendorongku? Padahal kenikmatan dari bercinta adalah memasukkan cairannya di dalam.” Ucap Kara, yang kemudian beranjak dari lantai dan berjalan mendekati Senja yang masih berdiri di dekat stop kontak. Dengan seringai dari senyumannya yang mengerikan, Kara mengatakan dengan nakal. “Ternyata nikmat juga bercinta denganmu. Selain tubuhmu wangi, bibirmu juga candu untuk fantasi liarku.” Ucapnya sa

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 8

    “Bagaimana nyonya Senja? Apa rasa makanan di Restaurant ini sesuai dengan selera anda?” “I-iya, lumayan.” Kala melirik tajam ketika Senja menjawab dengan gugup pertanyaan dari istri kliennya. Sikap yang Senja tunjukkan langsung membuat Kala mencurigai dirinya. “Perjalanan bisnis kita akan berlangsung selama 3 hari dan selama tiga hari nanti, kita memiliki waktu luang yang cukup banyak untuk jalan-jalan di sana nanti. Jadi, saya akan mengajak istri saya untuk menikmati kota-kota di Turki. Apa tuan Kala juga akan mengajak istri anda dalam perjalanan bisnis kali ini?” Tuan Helmi bertanya, sambil melemparkan senyuman ke arah Senja yang sejak tadi tidak berani menatap ke arahnya. “Entahlah. Saya akan membicarakan dengan istri saya terlebih dahulu.” Kala menjawab, seraya melirik kembali ke arah Senja dengan senyuman kecil. Akhirnya, makan malam berjalan dengan lancar. Helmi dan istrinya sudah pergi lebih dulu meninggalk

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 7

    “Om, maaf. Mendadak perut aku sakit, jadi sepertinya aku butuh istirahat.” Senja memegangi perutnya demi bisa menyempurnakan aktingnya agar rencananya untuk tidak menemani Kala ke dinner dengan klien barunya berhasil batal. “Kamu pikir aku percaya dengan kepura-puraan kamu ini?” ternyata Kala mengetahui kebohongan Senja yang sedang menipunya. “Ma-maksud om apa? Aku tidak pura-pura. Aku beneran sakit perut kok.” “Aktingmu sangat jelek, Senja. Baiknya, kalau memang kamu ingin membohongi aku lain kali, kamu harus berlatih berkali-kali.” “Huh!” Senja mendengus kesal. Dia melepaskan tangannya dari baju yang diremas olehnya sejak tadi, lalu kembali menegakkan tubuhnya di hadapan Kala. “Bagaimana om bisa tahu kalau aku sedang berbohong?” Senja bertanya sambil melirik sinis. “Jangan banyak bicara. Cepat pakai gaun ini dan lakukan dalam waktu 10 menit.” Kala melempar gaun ke arah Senja, yang kemudian Senja tang

  • Kontrak Cinta Sang Pewaris   Bab 6

    “Tante, aku mau resign dari pekerjaan ini.” “Apa maksud kamu dengan resign?” Onna masih belum paham dengan ucapan dari salah satu anak emasnya dalam dunia prostitusi. “Aku sudah tidak bisa bekerja lagi dengan tante.” “Oh. Maksud kamu, kamu sudah mendapatkan mucikari lain?” “Bukan, tante. Tapi, aku sudah tidak bisa bekerja seperti ini lagi karena aku sudah menikah.” “Kamu pikir aku peduli kalau kamu sudah menikah!?” Senja mengerutkan dahinya. “Kamu sudah menandatangani kontrak selama dua tahun untuk bekerja denganku. Selama masa kontrak itu belum selesai maka kamu tidak punya alasan untuk berhenti dari pekerjaan ini. Karena pekerjaan ini atas dasar permintaanmu dibawah kuasaku.” “Tapi, tan.” “Aku tidak peduli. Pokoknya, kamu harus tetap menuntaskan masa kontrakmu denganku, jika tidak...” Onna mendekati telingan Senja. “Aku akan membuat hidupmu menderita.”

DMCA.com Protection Status