Share

Bab 104

"Dara, kamu harus mengerti," suara Reva bergetar, penuh harap saat ia berbicara. Mata Reva memohon, memandang dalam ke arah Sandara seolah ingin menemukan sekutu di dalamnya.

"Kalau posisi kamu seperti aku, kamu pasti akan merasakan yang aku rasakan. Mengertilah," tambahnya sambil tangannya tidak sadar terus mengelus-elus perutnya yang masih rata.

Sisi lain dari ruangan, Bima duduk dengan sikap tenang namun dingin, yang hanya menambah ketegangan yang sudah terasa.

"Apa bukti kalau aku yang harus bertanggung jawab?" ucap Bima, suara sarkastiknya meluncur tajam membelah udara, membuat Reva tersentak seakan terkena tusukan.

Perubahan nada Bima padanya menunjukkan suatu kenyataan yang pahit.

Reva menelan ludah, "Bi-Bima, kenapa kamu menanyakan itu padaku? Bukankah kita..." suaranya bergetar, tidak mampu menyelesaikan kalimat.

Sementara itu, Sandara tampak terkejut, mulutnya membulat sempurna, tak percaya mendengar pengakuan Reva.

Bima tetap tak bergeming, menatap tajam, "Kamu ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status