Share

Bab 110

Sandara mengedarkan pandangannya di ruangan Bima yang sunyi, tidak ada tanda-tanda keberadaan Bima di sana. Dengan langkah gontai, ia turun dari ranjang yang masih mempertahankan aroma Bima.

Sejak kembali dari pabrik di desa, Sandara belum sempat tidur di kamarnya sendiri, karena lampu di kamar tersebut rusak dan permintaan untuk perbaikan tampaknya diabaikan oleh petugas apartemen.

Entah Bima memiliki alasan tertentu untuk mengizinkan Sandara menggunakan kamar miliknya atau memang petugas yang lalai.

"Om Bima kemana ya?" gumam Sandara pelan, seolah takut suaranya akan memecah keheningan apartemen yang sepi. Dia berjalan keluar dari kamar, langkahnya terasa berat dan gundah.

Setiap sudut apartemen tampak begitu asing dan menakutkan tanpa keberadaan Bima yang selalu menjadi sumber kehangatan. Sandara merasa kehilangan, seakan bagian dari dirinya hilang bersama ketidakhadiran Bima.

Dia berharap sekali bisa segera bertemu dan menanyakan banyak hal, termasuk mengapa lampu kamarnya bel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status