Share

Bab 106

Sandara baru saja menginjakkan kaki ke apartemennya setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit. Udara panas Jakarta membuatnya langsung merindukan kesegaran minuman bersoda.

Namun, keinginannya itu segera terbentur oleh kekhawatiran Bima, pria over protektif yang terus menerus mengingatkan soal kesehatan.

"Ya ampun Om, minuman soda aja nggak boleh. Gue itu hanya sakit luka luar bukan sakit jantung!" seru Sandara, bibirnya mengerucut, tanda kekesalan yang mendalam.

Matanya menatap tajam ke arah Bima yang duduk di kursi seberang dengan ekspresi tenang dan tegas.

Bima, dengan nada tegas yang tidak bisa ditawar lagi, menjawab, "Cuaca panas, nggak boleh minum minuman dingin dan bersoda."

Sandara hanya bisa menghela napas panjang. Dengan perasaan frustrasi, ia memutar bola matanya dan malas duduk di sofa. Ruangan itu terasa lebih sumpek karena larangan-larangan yang seakan memenjarakannya.

Ia mencoba mengalihkan perhatian dengan menyalakan televisi, menonton film anime kesu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status