Home / Romansa / Kita Tidak Berjodoh / Bab. 1. Tulang Punggung

Share

Kita Tidak Berjodoh
Kita Tidak Berjodoh
Author: Shilphyd

Bab. 1. Tulang Punggung

Author: Shilphyd
last update Last Updated: 2022-01-03 09:05:46

Matahari begitu terik siang itu. Peluh meluncur deras dari pelipis Chandra yang kala itu tengah memasang mesin pada motor. Sesekali dia mengelap keringat yang menetes pada alisnya, menghindarkan perih yang akan timbul jika keringat itu masuk ke matanya. Wajah pria berusia 27 tahun itu coreng moreng oleh oli. Kulitnya semakin menggelap karena tiap hari terpapar sinar matahari. 

"Istirahat saja dulu, Chan!" ajak pemilik bengkel yang merupakan tetangga di samping rumahnya.

"Nanti saja, Pak. Kerjaan saya masih banyak," tolak Chandra. Dia enggan menunda pekerjaannya.

"Ini dah siang loh. Sana gih, istirahat! Makan siang dulu, jangan biarkan asam lambungmu kumat." Pemilik bengkel memaksa Chandra dengan mengambil alat yang tengah dipegang pria tersebut. 

Mau tak mau Chandra terpaksa mematuhi perintah bos bengkel tempatnya bekerja. Kebetulan rumahnya hanya terhalang beberapa rumah. Hingga Chandra bisa pulang sebentar berjalan kaki menuju rumah yang ditinggalinya bersama sang ibu. 

Chandra Wisatya, bukanlah orang yang berpendidikan rendah. Dia bergelar Sarjana Pertanian. Namun, belum adanya kesempatan bekerja sesuai dengan gelarnya, Chandra bekerja apa pun selama itu baik dan halal. Baginya tak masalah dia menjadi mekanik di bengkel milik tetangganya. Hobinya yang sedari dulu mengutak atik mesin membuatnya tak sulit diterima di bengkel tetangga. Walaupun banyak yang menyayangkan pendidikan tinggi Chandra. Namun, Chandra tak pernah ambil pusing dengan omongan orang lain. Yang penting dia menghasilkan uang dengan cara baik. Itu saja sudah cukup baginya. 

Selain bekerja di bengkel,  Chandra pun berjualan online dengan cara menjadi reseller. Bahkan jika sedang libur di bengkel,  Chandra tak segan ikut bekerja sampingan menjadi buruh bangunan di proyek-proyek dekat rumahnya. Memulung botol-botol air mineral sebagai tambahan pendapatan juga dijalaninya tanpa merasa malu. 

Ya, Chandra adalah tulang punggung di keluarganya. Sepeninggal sang ayah di saat Chandra berusia sepuluh tahun, membuat pria yang sebenarnya berparas tampan itu menggantikan posisi ayahnya sebagai pencari nafkah. Ibu Chandra sempat melarang Chandra bekerja saat masih kecil dulu takut mengganggu sekolahnya. Namun, tekad kuat dia untuk membantu ibunya mencari nafkah membuat Chandra bersikeras. 

"Aku janji, Bu! Sekolahku gak akan terlantar. Bahkan nilainya akan sebaik sebelum Bapak gak ada," tegas Chandra kala ibunya melarang. 

Melihat tekad kuat di binar mata sang putra, akhirnya Inayah–ibu Chandra menyerah melarang putranya bekerja. 

"Baiklah, Ibu izinkan. Tapi janjimu harus ditepati dan jangan lupa ibadah serta menjaga kesehatanmu, Nak." Hanya itu yang bisa diucapkan Inayah walau hatinya amat pedih, mengetahui sang putra harus bekerja menjadi tulang punggung. 

Benar saja, nilai akademik Chandra termasuk bagus selama sekolah. Hingga dia masuk ke perguruan tinggi nilainya tak pernah mengecewakan walaupun dia disibukkan dengan bekerja selepas mengikuti pelajaran saat sekolah. 

Chandra termasuk orang yang supel. Dia memiliki banyak teman dari berbagai kalangan. Yang paling dekat dengannya adalah anak-anak teknik mesin di kampusnya dulu. Sebenarnya Chandra saat ujian masuk universitas memilih jurusan teknik mesin dipilihan pertama jurusan sedangkan jurusan pertanian adalah pilihannya yang kedua. Sayangnya Chandra justru masuk dipilihan yang kedua. Walau begitu Chandra tak kecewa, jurusan kedua adalah impian almarhum bapak Chandra. 

Bapak Chandra berharap anaknya bisa menjadi sarjana pertanian supaya mudah masuk ke instansi milik pemerintah di bidang agraria. Entah pemikiran dari mana bapak Chandra jika anaknya jadi sarjana pertanian akan mudah diterima sebagai pegawai negeri sipil. Hanya saja bagi Chandra perkataan bapak agar dirinya jadi sarjana pertanian merupakan salah satu wasiat selain menjaga ibunya. 

Setelah usai makan siang dan menunaikan salat zuhur, Chandra membuka pesan di W******p. Sebuah pesan dari seseorang yang amat istimewa baginya selain sang ibu. Pesan dari Dania, kekasih yang sudah menjadi tunangan Chandra. 

[Bang, udah makan siang?] 

Chandra tersenyum membaca pesan sederhana tetapi sungguh berarti baginya. 

[Sudah,  Dek. Kamu?]  

Jawab Chandra menyertakan emoticon cium dengan gambar hati.

[Baru saja makan sama teman di kantin kampus. Euhm, Bang boleh gak Dania minta sesuatu?] 

[Apa,  sayang? Bilang aja] 

[Beberapa minggu lagi 'kan aku wisuda. Nah aku mo beli kebaya satu set sekalian buat ke salon juga. Abang bisa transfer gak uang satu juta?] 

[Oke!] 

Tanpa banyak basa-basi setelah membalas W* dari tunangannya, Chandra langsung mentransfer uang sejumlah yang diminta Dania.

Chandra selain menjadi tulang punggung ibunya,  dia juga yang membiayai kuliah calon istrinya. Itu merupakan janjinya dulu saat meminang Dania menjadi tunangannya. Chandra akan membiayai kebutuhan Dania selama berkuliah. Hal itu merupakan komitmen Chandra karena dia sangat mencintai Dania. Selain itu, orang tua Dania memang memberi syarat supaya Chandra wajib membiayai Dania karena orang tua Dania berpikir anak gadis mereka akan jadi istri Chandra. Sehingga melemparkan tanggung jawab membiayai Dania pada Chandra. 

Sejujurnya, hal tersebut pernah ditentang oleh Inayah. Ibu Chandra takut jika kedepannya Dania malah tak berjodoh dengan Chandra. Namun,  bukan Chandra namanya jika dia sudah bertekad dengan satu hal maka dia takkan menyerah begitu saja. 

"Chandra yakin Dania akan jadi istri yang baik, Bu. Jangan khawatir. Toh Chandra gak akan melupakan kewajiban Chandra merawat dan menafkahi ibu juga."

Inayah hanya bisa pasrah dengan keputusan Chandra. Yang dilakukannya sebagai ibu adalah mendoakan supaya anaknya itu memang berjodoh dengan gadis yang menjadi tunangannya. Walau sebenarnya Inayah meragukan ketulusan Dania dan kedua orang tuanya. Karena belum juga sah menjadi suami istri tetapi tanggungan beban Chandra justru amat berat. Lima tahun berlalu ternyata Chandra masih memegang teguh janjinya pada Dania dan Dania pun tak menunjukkan hal-hal aneh di depan calon mertuanya. Perlahan Inayah mulai memercayai ucapan Chandra mengenai Dania dan keluarganya. 

Selesai makan siang,  Chandra kembali ke bengkel tempatnya bekerja. Di sana ramai pelanggan yang ingin kendaraan mereka diservis. Chandra tersenyum senang. Siang itu semangatnya kembali membara. 

"Ayo,  semangat mencari biaya untuk pernikahan!" gumam Chandra mengingat wisuda kekasihnya sebentar lagi tiba. 

Chandra mengingat dengan jelas ucapan Dania dan kedua orang tuanya saat meminang dulu. Jika Dania sudah wisuda, maka mereka akan melangsungkan pernikahan. Chandra sungguh bahagia mengetahui detik-detik menuju pelaminan bersama Dania sudah di depan mata. Dia sudah mengumpulkan uang yang lumayan besar untuk melangsungkan pesta pernikahan mewah yang diinginkan Dania dan keluarganya. Bagi Chandra semua pengorbanan yang dilakukan Dania akan terbayarkan dengan menjadikan Dania ratu dalam rumahnya. Chandra akan melakukan apa pun untuk gadis berparas cantik berbadan mungil tersebut. 

"Sudah tak sabar aku menjadikanmu ibu dari anak-anakku,  Dania. Akan kupenuhi hidupmu dengan kebahagiaan setelah wisuda nanti. "Chandra kembali bergumam sembari tersenyum. 

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
ceritanya menarik padahal baru awal2.. pengen aku share ke sosmed trs tag akun author tp akunnya ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 2. Keraguan

    Dania menginjakkan kakinya di sebuah kantor garment. Dia menerima panggilan wawancara setelah memasukkan lamaran lewat email. Kantor garment membutuhkan staf akunting dengan syarat fresh graduate. Dania tertarik tawaran tersebut dari seorang teman."Gak apa belum wisuda juga. Lo minta aja surat keterangan lulus. Lagian elu dah kelar skripsi ama sidangkan?" ujar teman Dania waktu itu di kampus."Kenapa gak lo ambil kerjaanya? Bukankah perusahaan garmen itu milik temanmu? Bakalan mudah elo diterima kalau ngelamar di sana," ungkap Dania saat ditawari kerja oleh temannya."Ogah ah. Gue udah dapat beasiswa ngelanjutin S2 di Jerman. Sayang banget kalau dilewatkan. Jadi lo aja yang masuk ke perusahaan temen gue itu. Ntar gue rekomendasiin elo dah sama si Arya supaya diterima," ujar teman Dania.

    Last Updated : 2022-01-03
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 3. Firasat Hati

    Raut gelisah nampak di wajah Chandra sore itu. Berulang kali pria bermata tajam tersebut membuka layar ponsel. Berharap pesan balasan muncul dari kekasihnya. Namun, Chandra harus menelan kekecewaan tak satu pun pesan balasan dari Dania muncul. Sedikit frustasi, Chandra meletakkan ponselnya di atas meja di depan sofa.Chandra merebahkan dirinya di atas sofa sembari menutup wajah menggunakan lengan. Inayah yang memerhatikan gelagat yang tak mengenakan dari sang putra merasa cemas. Jarang sekali Chandra terlihat gelebah seperti itu.Inayah menepuk pelan lengan yang menutupi wajah Chandra. Hal itu membuat pria berkulit legam karena selalu terpapar matahari itu terperanjat. Chandra bangkit dari rebahan lalu mengubah posisi badan dengan duduk di hadapan Inayah."Kenapa, Nak? Akhir-akhir ini kamu terli

    Last Updated : 2022-01-03
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 4. Kesabaran yang Menipis

    Una melempar pandangan ke arah halaman rumahnya yang gersang tanpa tanaman. Perlahan menarik napas lalu mengembusnya pelan."Seminggu lalu Dania mendapat tawaran pekerjaan dari seorang teman di kampusnya. Tak disangka dia langsung diterima walaupun hanya menggunakan SKL dari kampusnya," ucap Una berusaha tenang.Mata Chandra terbeliak tak percaya."Apa? Dania kerja. Lalu gimana soal pernikahan yang akan dilaksanakan setelah dia wisuda, Mah?" cecar Chandra."Duh, ya kamu ini. Dania itu 'kan baru lulus. Dia juga ingin merasakan dunia kerja. Jadi kamu tidak tulus mencintai putri saya. Belum apa-apa dia udah dikekang begini," solot Una."Ini bukan masalah saya men

    Last Updated : 2022-01-03
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 5. Mengalah

    "Maafin aku, Bang. Maaf kalau aku abai selama beberapa hari ke belakang. Bahkan gak memberitahukan kalau aku nerima tawaran kerja dari teman di kampusku." Dania terisak, menangisi kebodohannya.Chandra memalingkan wajah ke arah tebing. Dalam hati sebenarnya dia tak tega memarahi Dania. Rasa sayangnya terhadap gadis yang menjadi tunangannya selama lima tahun, lebih besar dibandingkan amarahnya saat itu.Dania berjongkok sembari menutupi wajah dengan kedua telapak tangan. Isakannya perlahan berubah menjadi raungan. Sangat kekanakan memang sikapnya itu."Aku tahu seharusnya sesudah wisuda nanti, aku dan Bang Chandra akan mempersiapkan pernikahan. Tapi, aku … saat melihat teman-teman kampus mendapat tawaran pekerjaan, mendapat beasiswa, jujur aja aku iri sama mereka. Sementara aku harus

    Last Updated : 2022-01-03
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 6. Tak Terima

    Una terkejut mendapati putrinya pulang dengan wajah sembab tetapi senyum menghiasi bibirnya. Sementara Dania datang dengan rasa penuh kemenangan."Sayang, kamu gak apa-apa 'kan, Nak? Chandra gak ngapa-ngapain kamu 'kan?" cecar Una khawatir.Una mendekati Dania. Dia memindai seluruh tubuh anak semata wayangnya, takut Chandra berbuat kasar pada Dania. Namun, tak satu gores pun luka terlihat. Hanya mata merah dan bekas air mata saja yang nampak di wajah Dania.Dania menggamit lengan ibunya. Dia menyeret ibunya ke dapur. Kemudian mendudukan tubuh perempuan paruh baya yang telah melahirkannya di kursi dekat meja makan."Mama gak perlu cemas. Semua telah Dania atur,"ucap gadis itu sembari gelendotan di bahu Una,"Makasih udah ngasih tau

    Last Updated : 2022-01-04
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 7. Mengundurkan Diri

    Chandra mengajak Dania makan malam di sebuah kafe di daerah Dago Atas. Chandra sudah melakukan reservasi meja dengan dekorasi yang romantis untuk pasangan di kafe tersebut. Meja yang dihiasi bunga mawar merah berbentuk hati di tengah meja dilengkapi lilin hias, menambah suasana semakin hangat untuk pasangan yang tengah dimabuk asmara.Malam itu pun Chandra hendak menagih janji Dania untuk bersedia menikah setelah wisuda. Chandra tak ingin lagi menunda-nunda. Meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan adalah yang paling tepat. Chandra tak mau berlama-lama dengan hubungan semu. Baginya berat jika harus terus berdekatan dengan Dania tanpa ikatan. Sebagai pria normal yang terkadang hasratnya sedikit liar takut membuat Chandra khilaf.Dania dan Chandra duduk berhadapan hanya terhalang meja makan. Sebelum mengajak Dania bicara,

    Last Updated : 2022-01-07
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 8. Arya Putra Damardjaya

    Beberapa minggu sebelum wisuda. Lamaran yang Dania kirim via pesan WA lewat temannya telah diterima Arya. Menurut temannya itu Dania merupakan gadis yang menarik. Arya membuka file lamaran milik Dania yang dikirim temannya. Dalam CV terpampang photo pemilik data lamaran. Alis Arya terangkat saat melihat photo milik Dania.Gadis berambut kelam, bermanik bak permata, memiliki wajah yang cantik alami bahkan tanpa make up sekali pun, membuat Arya Putra Damardjaya pemilik perusahaan garmen PT. Indo Darmadjaya itu, terkesima.[Hei, tumben lo punya teman cantik kek gini. Jauh amat ama elo] pesan WA Arya pada temannya sekaligus teman Dania.[Kampr*t! Gini-gini gue laku ama bule, tau! Dibandingkan elo yang gak punya pendirian sama satu cewek. Elo bosan, tuh cewek langsung lu buang kek sampah. Belajar setia don

    Last Updated : 2022-01-07
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 9. Ternyata Tak Mudah

    Gadis bertubuh mungil yang mengenakan kemeja biru muda dipadu rok mini hitam dengan dandanan seadanya, mendatangi kantor PT. Indo Damardjaya. Sesuai perintah pemilik perusahaan yang memintanya datang lalu menemui HRD kantor tersebut. Dania sangat gugup kala itu karena pertama kalinya dia akan bekerja di perusahaan bukan sebagai karyawan magang."Dania Ratna Ayu?" tanya seorang pria berkacamata menyebut nama Dania saat dia menginjakkan kakinya di ruang HRD."I-iya, Pak. Saya Dania," ucap Dania gugup."Terima kasih atas kehadirannya. Silakan duduk!"Dania duduk di depan meja kerja pria berkacamata tersebut. Pria itu terlihat menatap layar laptop, lalu beberapa detik kemudian terdengar suara printer yang tengah mencetak file. Dania d

    Last Updated : 2022-01-07

Latest chapter

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab.15. Babak Belur

    Chandra kembali mabuk setelah meminum beberapa gelas minuman berwarna keemasan. Walau dia menyewa ruangan sendiri, tetapi nampaknya pengaruh alkohol yang kuat untuk pemula seperti dirinya membuat Chandra kembali hilang kendali.Pria berkulit kecoklatan itu keluar dari ruangan privat. Dua orang pasangan yang lewat terlihat seperti sosok Dania dan kekasih barunya di mata Chandra. Dengan beringas, Chandra menyerang kedua orang tersebut hingga menimbulkan keributan.Tanpa Chandra tahu bahwa orang yang diserang merupakan preman penguasa daerah itu. Melihat boss mereka diserang seorang pemuda tak dikenal, spontan anak buah orang yang diserang Chandra menghajar Chandra saat itu juga.Lima orang pria kekar menghajar Candra habis-habisan. Membuat pria berbadan tegap itu jatuh tersungkur ke lantai klub. Darah mengalir dari sudut bibir dan hidungnya. Sebelah matanya bengkak, beberapa bagian tubuhnya mendapat mem

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 14. Kecewa

    Chandra segera bergegas pulang. Dia sudah tak tahan dengan bau yang melekat di tubuhnya setelah semalam meminum minuman beralkohol. Dalam perjalanan pulang Chandra berusaha mengingat kejadian semalam, dia tidak ingat mengapa dia berakhir di taman kota. Ingatan samar terakhir sebelum tertidur pulas adalah rasa pusing yang hebat hingga membuat perutnya bergejolak hendak mengeluarkan isinya. Setelah itu dia tidak ingat apa pun selain tadi dibangunkan oleh penjaga taman.Ada rasa sesal dalam hati Chandra, ini pertama kalinya dia menyentuh minuman keras. Entah mengapa dirinya melupakan sesuatu, semalam rasanya dia tak sendiri. Ada bayangan seseorang mengajaknya ke klub malam dan memberinya minuman.Inayah sejak semalam mencemaskan putranya yang tak kunjung pulang. Perempuan berhijab tersebut tak mampu melelapkan matanya barang sedetik pun karena rasa khawatir pada Chandra yang berada di luaran semalaman."Di mana kamu,

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab.13. Minuman keras dan Pembuat Onar

    Sebulan berlalu setelah kejadian memalukan dan memilukan hati Chandra. Dania menepati janjinya mengembalikan semua biaya kuliah yang selama ini dibayarkan oleh Chandra. Walau begitu, uang yang dikembalikan tak mampu mengembalikan hancurnya hati Chandra.Sungguh tak mudah melupakan seseorang yang pernah mengisi hatinya selama lima tahun. Menjaga perasaannya supaya merasa nyaman dan saling membutuhkan. Hanya karena tak setara perasaan seseorang sanggup berubah demi keuntungan dirinya, meski harus membuat seseorang yang berjuang memperjuangkannya mengalami kehancuran.Bayangan kenangan selama lima tahun, sulit dilupakan begitu saja. Hal itu membuat Chandra diliputi rasa muak tetapi rindu membelenggu pikirannya. Benci tetapi sayang meranggas dalam jiwanya. Satu penyesalan yang dia rasakan adalah kenapa harus dipertemukan jika akhirnya dia tak dapat memiliki Dania.Kenangan yang terus berkelindan dalam pikiran Chandra membuat

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 12. Meminta Dikembalikan

    Inayah menahan tangan Chandra yang terangkat. Dia tak ingin anaknya berubah menjadi baj*ngan hanya karena menampar seorang perempuan yang dianggap Inayah tak layak untuk Chandra."Ayo kita pulang, Nak! Sudah lepaskan saja Dania jika itu hanya akan membuatmu sakit hati," bujuk Inayah suaranya bergetar menahan tangis.Mendengar suara Inayah yang menahan tangis,Chandra luluh. Dia menurunkan tangannya."Kupastikan akan mengirimkan rincian biaya selama kau kuliah dan takkan kulewatkan sepeser pun. Bayarlah jika kau mempunyai harga diri." Chandra tertegun sejenak."Oh maaf, perempuan murahan sepertimu sudah tak punya harga diri."Wajah Dania memerah karena malu, setelah mendengar sindiran dari Chandra."Akan aku bayar semuanya, kalau bisa dengan bunganya sekalian biar kau puas!" bentak Dania malu karena dianggap perempuan murahan oleh Chandra."Pegang ucapanmu

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 11. Kita Tidak Setara

    Sesuai ucapannya, Chandra datang bersama Inayah. Dengan niat dan tekad kuat untuk menikahi Dania sesuai perjanjian saat bertunangan dulu, Chandra menguatkan hatinya supaya bisa menjadikan Dania sebagai pendamping hidupnya.Chandra berangkat berdua bersama ibunya menggunakan motor matik kesayangannya. Jantungnya berdegup kencang dia amat berharap kali ini niatnya tak ada halangan apa pun.Namun, saat tiba di halaman rumah Dania, Chandra tertegun menyaksikan dua mobil mewah terpakir di depan rumah Dania. Rumah Dania terlihat ramai. Chandra mengira Dania mungkin membuat acara untuk menyambutnya. Akan tetapo perkiraan tersebut ditepis Chandra karena dia tak memberikan hari pasti kapan akan datang. Hanya mengatakan "minggu depan akan datang bersama ibu" pada Somantri dan Una tanpa memberikan tanggal.Jantung Chandra berdegup kencang, tetapi kali ini bukan karena harapannya untuk menikah akan terjadi. Namun,

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 10. Hati yang Mendua

    Hati Chandra kembali galau. Pasalnya setelah tiga bulan berlalu masih tak ada kepastian dari Dania. Puluhan pesan sudah dikirimnya, bahkan panggilan pun berulang kali dilakukan walau hasilnya selalu tak pernah dijawab bahkan sering ditolak oleh Dania.Awalnya Chandra berpikir mungkin saat itu tunangannya tengah sibuk dengan pekerjaannya. Terutama ketika di akhir bulan di mana pembukuan perusahaan sedang masa puncaknya. Namun, semakin kemari justru perhatian Dania semakin dingin. Dulu pesan akan dijawab dengan kalimat panjang penuh cerita keseharian selama gadis itu bekerja, tetapi berjalannya waktu hingga hampir habis masa percobaan, Dania malah semakin jarang memberi kabar pada Chandra.Pernah Chandra mendatangi rumah Dania. Dania menolak menemuinya dengan alasan kelelahan karena selalu kerja lembur. Chandra berusaha men

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 9. Ternyata Tak Mudah

    Gadis bertubuh mungil yang mengenakan kemeja biru muda dipadu rok mini hitam dengan dandanan seadanya, mendatangi kantor PT. Indo Damardjaya. Sesuai perintah pemilik perusahaan yang memintanya datang lalu menemui HRD kantor tersebut. Dania sangat gugup kala itu karena pertama kalinya dia akan bekerja di perusahaan bukan sebagai karyawan magang."Dania Ratna Ayu?" tanya seorang pria berkacamata menyebut nama Dania saat dia menginjakkan kakinya di ruang HRD."I-iya, Pak. Saya Dania," ucap Dania gugup."Terima kasih atas kehadirannya. Silakan duduk!"Dania duduk di depan meja kerja pria berkacamata tersebut. Pria itu terlihat menatap layar laptop, lalu beberapa detik kemudian terdengar suara printer yang tengah mencetak file. Dania d

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 8. Arya Putra Damardjaya

    Beberapa minggu sebelum wisuda. Lamaran yang Dania kirim via pesan WA lewat temannya telah diterima Arya. Menurut temannya itu Dania merupakan gadis yang menarik. Arya membuka file lamaran milik Dania yang dikirim temannya. Dalam CV terpampang photo pemilik data lamaran. Alis Arya terangkat saat melihat photo milik Dania.Gadis berambut kelam, bermanik bak permata, memiliki wajah yang cantik alami bahkan tanpa make up sekali pun, membuat Arya Putra Damardjaya pemilik perusahaan garmen PT. Indo Darmadjaya itu, terkesima.[Hei, tumben lo punya teman cantik kek gini. Jauh amat ama elo] pesan WA Arya pada temannya sekaligus teman Dania.[Kampr*t! Gini-gini gue laku ama bule, tau! Dibandingkan elo yang gak punya pendirian sama satu cewek. Elo bosan, tuh cewek langsung lu buang kek sampah. Belajar setia don

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 7. Mengundurkan Diri

    Chandra mengajak Dania makan malam di sebuah kafe di daerah Dago Atas. Chandra sudah melakukan reservasi meja dengan dekorasi yang romantis untuk pasangan di kafe tersebut. Meja yang dihiasi bunga mawar merah berbentuk hati di tengah meja dilengkapi lilin hias, menambah suasana semakin hangat untuk pasangan yang tengah dimabuk asmara.Malam itu pun Chandra hendak menagih janji Dania untuk bersedia menikah setelah wisuda. Chandra tak ingin lagi menunda-nunda. Meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan adalah yang paling tepat. Chandra tak mau berlama-lama dengan hubungan semu. Baginya berat jika harus terus berdekatan dengan Dania tanpa ikatan. Sebagai pria normal yang terkadang hasratnya sedikit liar takut membuat Chandra khilaf.Dania dan Chandra duduk berhadapan hanya terhalang meja makan. Sebelum mengajak Dania bicara,

DMCA.com Protection Status