Beranda / Romansa / Kita Tidak Berjodoh / Bab. 4. Kesabaran yang Menipis

Share

Bab. 4. Kesabaran yang Menipis

Penulis: Shilphyd
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-03 18:08:04

Una melempar pandangan ke arah halaman rumahnya yang gersang tanpa tanaman. Perlahan menarik napas lalu mengembusnya pelan. 

"Seminggu lalu Dania mendapat tawaran pekerjaan dari seorang teman di kampusnya. Tak disangka dia langsung diterima walaupun hanya menggunakan SKL dari kampusnya," ucap Una berusaha tenang. 

Mata Chandra terbeliak tak percaya. 

"Apa? Dania kerja. Lalu gimana soal pernikahan yang akan dilaksanakan setelah dia wisuda, Mah?" cecar Chandra. 

"Duh,  ya kamu ini. Dania itu 'kan baru lulus. Dia juga ingin merasakan dunia kerja. Jadi kamu tidak tulus mencintai putri saya. Belum apa-apa dia udah dikekang begini," solot Una. 

"Ini bukan masalah saya mengekang Dania, Ma! Tapi masalah kepercayaan terhadap janji yang kalian ucapkan saat kami bertunangan dulu. Sekarang saya tahu alasan di balik Dania gak jawab semua W* dan panggilan saya. Rupanya dia malah dapat kerja. Harusnya dia bilang dulu ke saya kalau memang mau kerja tak perlu diam-diam kek gini seolah menghindari saya!" Kembali Chandra mencecar, dia tak terima dengan keputusan Dania yang bekerja tanpa memberitahunya.

Una bergeming. Dalam hatinya mengakui jika memang dia dan Somantri, suaminya telah menjanjikan akan mempersilakan Chandra untuk menikahi Dania selepas putri tunggal mereka wisuda. Apalagi Chandra menepati janjinya akan membiayai kuliah Dania hingga wisuda. 

"Di mana tempat dia bekerja, Ma? Biar saya jemput Dania sekaligus meminta penjelasan darinya tentang masalah ini," tegas Chandra. Sorot mata tajamnya berkilat-kilat. 

Jelas sekali Chandra marah karena merasa dibohongi oleh gadis yang dicintainya. 

"Enggak bisa,  Chandra. Mama mohon jangan ganggu Dania di tempat kerjanya. Dia masih baru di sana—"

"Jadi Mama bermaksud menghalangi pernikahan Chandra dengan Dania menggunakan alasan pekerjaannya Dania?" sela Chandra berang dengan sikap calon mertuanya. 

"Bu-bukan gitu, Chandra," sergah Una."Hei! Mau kemana kamu?"

Percuma Una hendak membantah karena Chandra langsung bangkit dari duduknya lalu meninggalkan rumah Una dengan raut wajah kecewa. 

Firasat Chandra ternyata beberapa waktu kemarin memang tepat,  ada sesuatu yang jangal dengan Dania. Chandra bergegas memacu motornya menuju kampus tempat Dania berkuliah. Dia akan mencari informasi dari beberapa teman Dania yang dikenalnya untuk mengetahui alamat tempat kerja Dania. Bagi Chandra percuma dia menanyakan hal tersebut pada ibu Dania, karena sudah dipastikan Una tidak akan memberitahukan alamat kantor garmen yang dilamar tunangannya. 

Sore hari,  saat para pekerja kantoran bubaran. Chandra menunggu di depan kantor garmen tempat Dania bekerja. Beruntung salah satu teman Dania memberitahukan kantor garmen tersebut, karena teman Dania tersebut sempat ditawari juga oleh teman Dania yang mengajak calon istri Chandra bekerja di kantor tersebut. 

Tepat saat Dania keluar, gadis tersebut terperanjat menyaksikan Chandra tengah menunggu di depan halaman kantor, duduk di atas motornya. Yang membuat nyali Dania ciut adalah tatapan mata setajam mata elang milik Chandra yang seolah menusuk jantungnya. Seperti terhipnotis dengan langkah tersendat Dania terpaksa berjalan ke arah Chandra. 

"Naik!" perintah Chandra dengan nada suara yang datar ketika Dania mendekat. 

Tanpa membantah, Dania patuh naik ke motor Chandra. Kemudian Chandra melajukan motornya ke daerah Ciumbuleuit, mencari tempat untuk dia bicara pada Dania. Chandra enggan membawa Dania ke tempat ramai karena Chandra hapal dengan watak Dania yang cengeng. Gadis itu akan menangis hiteris saat merasa tertekan dalam suatu situasi. Untuk itulah Chandra membawanya ke daerah perbukitan di pinggiran Kota Bandung. 

Selama perjalanan keduanya bungkam. Tak ada satu pun yang membuka suara. Chandra diam karena menahan amarah sedangkan Dania tak mampu memulai percakapan karena menyadari dirinya melakukan kesalahan pada Chandra. 

Memakan waktu satu jam kedua sejoli itu untuk sampai ke daerah Ciumbuleuit. Sebenarnya sepanjang jalan banyak tempat nongkrong asik buat pasangan. Kafe dan restoran berjejeran hampir di sepanjang jalan di daerah Ciumbuleuit. Namun, karena tujuan Chandra bukan untuk membawa Dania untuk berkencan. Sehingga Chandra membawa ke daerah yang sepi di dekat tebing di pinggit jalan daerah tersebut. 

Chandra menyetandarkan motor setelah meminta Dania turun terlebih dulu. Kemudian, Chandra dan Dania berdiam diri di pinggir tebing. Pemandangan di daerah tersebut cukup menyejukkan mata. Hijauny pepohonan dan sepinya tempat tersebut seharusnya membawa aura romantis. Namun, sebaliknya justru suasana mencekam dirasakan kental oleh Dania. 

"Jadi ini alasan kamu gak menjawab panggilan telpon, teks dan VC W* dari Abang?" celetuk Chandra langsung ke inti pembicaraan.

Dania bergeming, dia belum mampu menjawab. Yang dilakukannya hanya menunduk saat itu. 

"Katanya sibuk persiapan wisuda. Nyatanya Adek malah dapat kerjaan tanpa memberitahu aku,  bahkan tanpa izin pula. Oke, lupakan soal izin karena kamu belum jadi istriku. Cuma di mana letak menghargai dan menghormati dirimu sebagai tunangan Abang? Sementara Abang cemas tiap hari mantengin layar hp hanya buat nunggu jawaban panggilan kamu, Dek!" ucap Chandra meluapkan emosinya tanpa jeda pada Dania. 

Tubuh Dania mulai terguncang-guncang menahan isakan. Dia sadar bahwa yang dilakukannya membuat Chandra merasa tidak dihargai. Jadi di mana kepercayaan dirinya beberapa hari lalu yang menganggap hal yang dilakukannya tidak melukai perasan Chandra? Bahkan dengan percaya diri gadis itu nekad melamar kerja tanpa meminta pendapat Chandra karena merasa mendapat dukungan dari ibunya. 

Chandra melanjutkan ungkapan kekecewaannya tanpa memedulikan tangisan Dania,"Bukannya Adek dan keluarga Adek sendiri yang menjanjikan akan melangsungkan pernikahan setelah Adek wisuda. Tapi nyatanya Adek malah kerja, terus gimana nasib hubungan kita?"

"A-aku hanya ingin merasakan dunia kerja saja, Bang. Lagian kata Mama, sayang ijazahku kalau aku nikah. Nanti malah gak kepake kalau udah nikah. Aku bakalan jadi ibu rumah tangga doang yang diam mengerjakan pekerjaan rumah. Soalnya nanti Abang gak akan setuju kalau aku kerja setelah nikah," ucap Dania mengemukakan alasan. 

"Terus, apa kamu sudah nanyain ke Abang kalau kamu boleh nggaknya kerja setelah nikah nanti?" cecar Chandra menatap tajam ke mata Dania. 

Sama seperti ibunya, Dania pun tak sanggup ditatap oleh tajamnya sorot mata milik Chandra. Dia melengos, mengalihkan pandangan matanya ke arah lain. 

"Tatap mataku ketika kita sedang bicara, Dania!" bentak Chandra tak sabar dengan sikap tak acuh Dania. 

Air mata Dania mengalir deras. Ada rasa sakit yang melesak-lesak di dadanya tatkala mendengar nada tinggi suara Chandra. Bahkan, Chandra sampai menyebut namanya bukan dengan panggilan "Adek"  seperti biasanya. Baru kali ini Dania menyaksikan Chandra murka. Padahal sebelum-sebelumnya, Chandra sangat sabar menghadapi sikapnya yang manja dan lebay. Akan tetapi, sekarang nampaknya kesabaran Chandra menipis akibat kesalahannya. Dania tahu selama beberapa hari, Chandra selalu menghubunginya. Namun, karena dia merasa sibuk karena telah bekerja dia sengaja abai dengan panggilan-panggilan Chandra di ponselnya. 

Bab terkait

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 5. Mengalah

    "Maafin aku, Bang. Maaf kalau aku abai selama beberapa hari ke belakang. Bahkan gak memberitahukan kalau aku nerima tawaran kerja dari teman di kampusku." Dania terisak, menangisi kebodohannya.Chandra memalingkan wajah ke arah tebing. Dalam hati sebenarnya dia tak tega memarahi Dania. Rasa sayangnya terhadap gadis yang menjadi tunangannya selama lima tahun, lebih besar dibandingkan amarahnya saat itu.Dania berjongkok sembari menutupi wajah dengan kedua telapak tangan. Isakannya perlahan berubah menjadi raungan. Sangat kekanakan memang sikapnya itu."Aku tahu seharusnya sesudah wisuda nanti, aku dan Bang Chandra akan mempersiapkan pernikahan. Tapi, aku … saat melihat teman-teman kampus mendapat tawaran pekerjaan, mendapat beasiswa, jujur aja aku iri sama mereka. Sementara aku harus

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-03
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 6. Tak Terima

    Una terkejut mendapati putrinya pulang dengan wajah sembab tetapi senyum menghiasi bibirnya. Sementara Dania datang dengan rasa penuh kemenangan."Sayang, kamu gak apa-apa 'kan, Nak? Chandra gak ngapa-ngapain kamu 'kan?" cecar Una khawatir.Una mendekati Dania. Dia memindai seluruh tubuh anak semata wayangnya, takut Chandra berbuat kasar pada Dania. Namun, tak satu gores pun luka terlihat. Hanya mata merah dan bekas air mata saja yang nampak di wajah Dania.Dania menggamit lengan ibunya. Dia menyeret ibunya ke dapur. Kemudian mendudukan tubuh perempuan paruh baya yang telah melahirkannya di kursi dekat meja makan."Mama gak perlu cemas. Semua telah Dania atur,"ucap gadis itu sembari gelendotan di bahu Una,"Makasih udah ngasih tau

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-04
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 7. Mengundurkan Diri

    Chandra mengajak Dania makan malam di sebuah kafe di daerah Dago Atas. Chandra sudah melakukan reservasi meja dengan dekorasi yang romantis untuk pasangan di kafe tersebut. Meja yang dihiasi bunga mawar merah berbentuk hati di tengah meja dilengkapi lilin hias, menambah suasana semakin hangat untuk pasangan yang tengah dimabuk asmara.Malam itu pun Chandra hendak menagih janji Dania untuk bersedia menikah setelah wisuda. Chandra tak ingin lagi menunda-nunda. Meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan adalah yang paling tepat. Chandra tak mau berlama-lama dengan hubungan semu. Baginya berat jika harus terus berdekatan dengan Dania tanpa ikatan. Sebagai pria normal yang terkadang hasratnya sedikit liar takut membuat Chandra khilaf.Dania dan Chandra duduk berhadapan hanya terhalang meja makan. Sebelum mengajak Dania bicara,

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 8. Arya Putra Damardjaya

    Beberapa minggu sebelum wisuda. Lamaran yang Dania kirim via pesan WA lewat temannya telah diterima Arya. Menurut temannya itu Dania merupakan gadis yang menarik. Arya membuka file lamaran milik Dania yang dikirim temannya. Dalam CV terpampang photo pemilik data lamaran. Alis Arya terangkat saat melihat photo milik Dania.Gadis berambut kelam, bermanik bak permata, memiliki wajah yang cantik alami bahkan tanpa make up sekali pun, membuat Arya Putra Damardjaya pemilik perusahaan garmen PT. Indo Darmadjaya itu, terkesima.[Hei, tumben lo punya teman cantik kek gini. Jauh amat ama elo] pesan WA Arya pada temannya sekaligus teman Dania.[Kampr*t! Gini-gini gue laku ama bule, tau! Dibandingkan elo yang gak punya pendirian sama satu cewek. Elo bosan, tuh cewek langsung lu buang kek sampah. Belajar setia don

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 9. Ternyata Tak Mudah

    Gadis bertubuh mungil yang mengenakan kemeja biru muda dipadu rok mini hitam dengan dandanan seadanya, mendatangi kantor PT. Indo Damardjaya. Sesuai perintah pemilik perusahaan yang memintanya datang lalu menemui HRD kantor tersebut. Dania sangat gugup kala itu karena pertama kalinya dia akan bekerja di perusahaan bukan sebagai karyawan magang."Dania Ratna Ayu?" tanya seorang pria berkacamata menyebut nama Dania saat dia menginjakkan kakinya di ruang HRD."I-iya, Pak. Saya Dania," ucap Dania gugup."Terima kasih atas kehadirannya. Silakan duduk!"Dania duduk di depan meja kerja pria berkacamata tersebut. Pria itu terlihat menatap layar laptop, lalu beberapa detik kemudian terdengar suara printer yang tengah mencetak file. Dania d

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 10. Hati yang Mendua

    Hati Chandra kembali galau. Pasalnya setelah tiga bulan berlalu masih tak ada kepastian dari Dania. Puluhan pesan sudah dikirimnya, bahkan panggilan pun berulang kali dilakukan walau hasilnya selalu tak pernah dijawab bahkan sering ditolak oleh Dania.Awalnya Chandra berpikir mungkin saat itu tunangannya tengah sibuk dengan pekerjaannya. Terutama ketika di akhir bulan di mana pembukuan perusahaan sedang masa puncaknya. Namun, semakin kemari justru perhatian Dania semakin dingin. Dulu pesan akan dijawab dengan kalimat panjang penuh cerita keseharian selama gadis itu bekerja, tetapi berjalannya waktu hingga hampir habis masa percobaan, Dania malah semakin jarang memberi kabar pada Chandra.Pernah Chandra mendatangi rumah Dania. Dania menolak menemuinya dengan alasan kelelahan karena selalu kerja lembur. Chandra berusaha men

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 11. Kita Tidak Setara

    Sesuai ucapannya, Chandra datang bersama Inayah. Dengan niat dan tekad kuat untuk menikahi Dania sesuai perjanjian saat bertunangan dulu, Chandra menguatkan hatinya supaya bisa menjadikan Dania sebagai pendamping hidupnya.Chandra berangkat berdua bersama ibunya menggunakan motor matik kesayangannya. Jantungnya berdegup kencang dia amat berharap kali ini niatnya tak ada halangan apa pun.Namun, saat tiba di halaman rumah Dania, Chandra tertegun menyaksikan dua mobil mewah terpakir di depan rumah Dania. Rumah Dania terlihat ramai. Chandra mengira Dania mungkin membuat acara untuk menyambutnya. Akan tetapo perkiraan tersebut ditepis Chandra karena dia tak memberikan hari pasti kapan akan datang. Hanya mengatakan "minggu depan akan datang bersama ibu" pada Somantri dan Una tanpa memberikan tanggal.Jantung Chandra berdegup kencang, tetapi kali ini bukan karena harapannya untuk menikah akan terjadi. Namun,

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 12. Meminta Dikembalikan

    Inayah menahan tangan Chandra yang terangkat. Dia tak ingin anaknya berubah menjadi baj*ngan hanya karena menampar seorang perempuan yang dianggap Inayah tak layak untuk Chandra."Ayo kita pulang, Nak! Sudah lepaskan saja Dania jika itu hanya akan membuatmu sakit hati," bujuk Inayah suaranya bergetar menahan tangis.Mendengar suara Inayah yang menahan tangis,Chandra luluh. Dia menurunkan tangannya."Kupastikan akan mengirimkan rincian biaya selama kau kuliah dan takkan kulewatkan sepeser pun. Bayarlah jika kau mempunyai harga diri." Chandra tertegun sejenak."Oh maaf, perempuan murahan sepertimu sudah tak punya harga diri."Wajah Dania memerah karena malu, setelah mendengar sindiran dari Chandra."Akan aku bayar semuanya, kalau bisa dengan bunganya sekalian biar kau puas!" bentak Dania malu karena dianggap perempuan murahan oleh Chandra."Pegang ucapanmu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-15

Bab terbaru

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab.15. Babak Belur

    Chandra kembali mabuk setelah meminum beberapa gelas minuman berwarna keemasan. Walau dia menyewa ruangan sendiri, tetapi nampaknya pengaruh alkohol yang kuat untuk pemula seperti dirinya membuat Chandra kembali hilang kendali.Pria berkulit kecoklatan itu keluar dari ruangan privat. Dua orang pasangan yang lewat terlihat seperti sosok Dania dan kekasih barunya di mata Chandra. Dengan beringas, Chandra menyerang kedua orang tersebut hingga menimbulkan keributan.Tanpa Chandra tahu bahwa orang yang diserang merupakan preman penguasa daerah itu. Melihat boss mereka diserang seorang pemuda tak dikenal, spontan anak buah orang yang diserang Chandra menghajar Chandra saat itu juga.Lima orang pria kekar menghajar Candra habis-habisan. Membuat pria berbadan tegap itu jatuh tersungkur ke lantai klub. Darah mengalir dari sudut bibir dan hidungnya. Sebelah matanya bengkak, beberapa bagian tubuhnya mendapat mem

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 14. Kecewa

    Chandra segera bergegas pulang. Dia sudah tak tahan dengan bau yang melekat di tubuhnya setelah semalam meminum minuman beralkohol. Dalam perjalanan pulang Chandra berusaha mengingat kejadian semalam, dia tidak ingat mengapa dia berakhir di taman kota. Ingatan samar terakhir sebelum tertidur pulas adalah rasa pusing yang hebat hingga membuat perutnya bergejolak hendak mengeluarkan isinya. Setelah itu dia tidak ingat apa pun selain tadi dibangunkan oleh penjaga taman.Ada rasa sesal dalam hati Chandra, ini pertama kalinya dia menyentuh minuman keras. Entah mengapa dirinya melupakan sesuatu, semalam rasanya dia tak sendiri. Ada bayangan seseorang mengajaknya ke klub malam dan memberinya minuman.Inayah sejak semalam mencemaskan putranya yang tak kunjung pulang. Perempuan berhijab tersebut tak mampu melelapkan matanya barang sedetik pun karena rasa khawatir pada Chandra yang berada di luaran semalaman."Di mana kamu,

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab.13. Minuman keras dan Pembuat Onar

    Sebulan berlalu setelah kejadian memalukan dan memilukan hati Chandra. Dania menepati janjinya mengembalikan semua biaya kuliah yang selama ini dibayarkan oleh Chandra. Walau begitu, uang yang dikembalikan tak mampu mengembalikan hancurnya hati Chandra.Sungguh tak mudah melupakan seseorang yang pernah mengisi hatinya selama lima tahun. Menjaga perasaannya supaya merasa nyaman dan saling membutuhkan. Hanya karena tak setara perasaan seseorang sanggup berubah demi keuntungan dirinya, meski harus membuat seseorang yang berjuang memperjuangkannya mengalami kehancuran.Bayangan kenangan selama lima tahun, sulit dilupakan begitu saja. Hal itu membuat Chandra diliputi rasa muak tetapi rindu membelenggu pikirannya. Benci tetapi sayang meranggas dalam jiwanya. Satu penyesalan yang dia rasakan adalah kenapa harus dipertemukan jika akhirnya dia tak dapat memiliki Dania.Kenangan yang terus berkelindan dalam pikiran Chandra membuat

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 12. Meminta Dikembalikan

    Inayah menahan tangan Chandra yang terangkat. Dia tak ingin anaknya berubah menjadi baj*ngan hanya karena menampar seorang perempuan yang dianggap Inayah tak layak untuk Chandra."Ayo kita pulang, Nak! Sudah lepaskan saja Dania jika itu hanya akan membuatmu sakit hati," bujuk Inayah suaranya bergetar menahan tangis.Mendengar suara Inayah yang menahan tangis,Chandra luluh. Dia menurunkan tangannya."Kupastikan akan mengirimkan rincian biaya selama kau kuliah dan takkan kulewatkan sepeser pun. Bayarlah jika kau mempunyai harga diri." Chandra tertegun sejenak."Oh maaf, perempuan murahan sepertimu sudah tak punya harga diri."Wajah Dania memerah karena malu, setelah mendengar sindiran dari Chandra."Akan aku bayar semuanya, kalau bisa dengan bunganya sekalian biar kau puas!" bentak Dania malu karena dianggap perempuan murahan oleh Chandra."Pegang ucapanmu

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 11. Kita Tidak Setara

    Sesuai ucapannya, Chandra datang bersama Inayah. Dengan niat dan tekad kuat untuk menikahi Dania sesuai perjanjian saat bertunangan dulu, Chandra menguatkan hatinya supaya bisa menjadikan Dania sebagai pendamping hidupnya.Chandra berangkat berdua bersama ibunya menggunakan motor matik kesayangannya. Jantungnya berdegup kencang dia amat berharap kali ini niatnya tak ada halangan apa pun.Namun, saat tiba di halaman rumah Dania, Chandra tertegun menyaksikan dua mobil mewah terpakir di depan rumah Dania. Rumah Dania terlihat ramai. Chandra mengira Dania mungkin membuat acara untuk menyambutnya. Akan tetapo perkiraan tersebut ditepis Chandra karena dia tak memberikan hari pasti kapan akan datang. Hanya mengatakan "minggu depan akan datang bersama ibu" pada Somantri dan Una tanpa memberikan tanggal.Jantung Chandra berdegup kencang, tetapi kali ini bukan karena harapannya untuk menikah akan terjadi. Namun,

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 10. Hati yang Mendua

    Hati Chandra kembali galau. Pasalnya setelah tiga bulan berlalu masih tak ada kepastian dari Dania. Puluhan pesan sudah dikirimnya, bahkan panggilan pun berulang kali dilakukan walau hasilnya selalu tak pernah dijawab bahkan sering ditolak oleh Dania.Awalnya Chandra berpikir mungkin saat itu tunangannya tengah sibuk dengan pekerjaannya. Terutama ketika di akhir bulan di mana pembukuan perusahaan sedang masa puncaknya. Namun, semakin kemari justru perhatian Dania semakin dingin. Dulu pesan akan dijawab dengan kalimat panjang penuh cerita keseharian selama gadis itu bekerja, tetapi berjalannya waktu hingga hampir habis masa percobaan, Dania malah semakin jarang memberi kabar pada Chandra.Pernah Chandra mendatangi rumah Dania. Dania menolak menemuinya dengan alasan kelelahan karena selalu kerja lembur. Chandra berusaha men

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 9. Ternyata Tak Mudah

    Gadis bertubuh mungil yang mengenakan kemeja biru muda dipadu rok mini hitam dengan dandanan seadanya, mendatangi kantor PT. Indo Damardjaya. Sesuai perintah pemilik perusahaan yang memintanya datang lalu menemui HRD kantor tersebut. Dania sangat gugup kala itu karena pertama kalinya dia akan bekerja di perusahaan bukan sebagai karyawan magang."Dania Ratna Ayu?" tanya seorang pria berkacamata menyebut nama Dania saat dia menginjakkan kakinya di ruang HRD."I-iya, Pak. Saya Dania," ucap Dania gugup."Terima kasih atas kehadirannya. Silakan duduk!"Dania duduk di depan meja kerja pria berkacamata tersebut. Pria itu terlihat menatap layar laptop, lalu beberapa detik kemudian terdengar suara printer yang tengah mencetak file. Dania d

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 8. Arya Putra Damardjaya

    Beberapa minggu sebelum wisuda. Lamaran yang Dania kirim via pesan WA lewat temannya telah diterima Arya. Menurut temannya itu Dania merupakan gadis yang menarik. Arya membuka file lamaran milik Dania yang dikirim temannya. Dalam CV terpampang photo pemilik data lamaran. Alis Arya terangkat saat melihat photo milik Dania.Gadis berambut kelam, bermanik bak permata, memiliki wajah yang cantik alami bahkan tanpa make up sekali pun, membuat Arya Putra Damardjaya pemilik perusahaan garmen PT. Indo Darmadjaya itu, terkesima.[Hei, tumben lo punya teman cantik kek gini. Jauh amat ama elo] pesan WA Arya pada temannya sekaligus teman Dania.[Kampr*t! Gini-gini gue laku ama bule, tau! Dibandingkan elo yang gak punya pendirian sama satu cewek. Elo bosan, tuh cewek langsung lu buang kek sampah. Belajar setia don

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 7. Mengundurkan Diri

    Chandra mengajak Dania makan malam di sebuah kafe di daerah Dago Atas. Chandra sudah melakukan reservasi meja dengan dekorasi yang romantis untuk pasangan di kafe tersebut. Meja yang dihiasi bunga mawar merah berbentuk hati di tengah meja dilengkapi lilin hias, menambah suasana semakin hangat untuk pasangan yang tengah dimabuk asmara.Malam itu pun Chandra hendak menagih janji Dania untuk bersedia menikah setelah wisuda. Chandra tak ingin lagi menunda-nunda. Meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan adalah yang paling tepat. Chandra tak mau berlama-lama dengan hubungan semu. Baginya berat jika harus terus berdekatan dengan Dania tanpa ikatan. Sebagai pria normal yang terkadang hasratnya sedikit liar takut membuat Chandra khilaf.Dania dan Chandra duduk berhadapan hanya terhalang meja makan. Sebelum mengajak Dania bicara,

DMCA.com Protection Status