Beranda / Romansa / Kita Tidak Berjodoh / Bab. 6. Tak Terima

Share

Bab. 6. Tak Terima

Penulis: Shilphyd
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-04 18:21:10

Una terkejut mendapati putrinya pulang dengan wajah sembab tetapi senyum menghiasi bibirnya. Sementara Dania datang dengan rasa penuh kemenangan. 

"Sayang, kamu gak apa-apa 'kan, Nak? Chandra gak ngapa-ngapain kamu 'kan?" cecar Una khawatir. 

Una mendekati Dania. Dia memindai seluruh tubuh anak semata wayangnya, takut Chandra berbuat kasar pada Dania. Namun, tak satu gores pun luka terlihat. Hanya mata merah dan bekas air mata saja yang nampak di wajah Dania. 

Dania menggamit lengan ibunya. Dia menyeret ibunya ke dapur. Kemudian mendudukan tubuh perempuan paruh baya yang telah melahirkannya di kursi dekat meja makan. 

"Mama gak perlu cemas. Semua telah Dania atur,"ucap gadis itu sembari gelendotan di bahu Una,"Makasih udah ngasih tau lewat W*, kalau Chandra datangi kantor Dania, Ma."

"Ish anak nakal. Gimana gak cemas kamu gak balas pesan Mama. Untung saja Mama dapat pesan dari teman kamu kalau Chandra datang ke kampusmu nyari alamat kantor tempat kamu kerja. Makanya Mama langsung kirim pesan, panggilan Mama gak kamu angkat-angkat sih. Jadinya Mama hanya kirim pesan berharap kamu baca. Nyatanya centang kamu selalu abu-abu seolah kamu gak baca pesan Mama," ketus Una cemberut. 

"Aku sengaja kok, Ma. Seting centang supaya gak berubah biru. Jadi Mama jangan cemberut ya. Dania hanya gak ingin kebebasan saat ini hilang," ungkap Dania sembari menjawil kedua pipi ibunya. 

"Terus, gimana janji kita dulu? Apa gak bakalan jadi masalah?" tanya Una kembali cemas,"Memangnya kamu udah gak cinta ama Chandra?"

Mata Dania mengerling,"Masih cinta kok, Ma. Hanya saja Dania belum sepenuhnya siap menikah di tahun ini. Udah kubilang kalau aku masih ingin bebas merasakan dunia kerja, merasakan enaknya punya uang hasil keringat sendiri. Itu aja, Ma. Kalau nikah ama Bang Chandra memang udah jadi cita-citaku sejak lama. Tapi gak sekarang-sekarang."

Beberapa minggu kemudian, wisuda Dania dilaksanakan. Mengenakan kebaya merah dipadu dengan rok dari kain batik serta makeup natural membuat penampilan gadis berparas cantik itu semakin memesona. Dia diantar kedua orang tuanya dan Chandra yang mengenakan stelan jas hitam supaya serasi dengan penampilan Dania. Chandra nampak semringah tatkala dia dan Dania diphoto berdampingan. Jantung Chandra berdegup kencang hatinya berbunga-bunga, sesi photo Dania bersama dirinya, dianggap Chandra sebagai photo pre-wedding. Sementara tidak dengan Dania, justru sebaliknya Dania menganggap hal tersebut bukan sesuatu yang istimewa. 

Sehari sesudah wisuda, Chandra mendatangi rumah Dania di malam setelah Dania pulang dari kantor. Dengan membawa satu buket bunga mawar pink, kesukaan Dania, serta sekotak coklat, Chandra ingin membicarakan perihal hari pernikahan pada calon tunangannya. 

"Dania, gimana tuh? Chandra datang bawa bunga dan coklat. Sepertinya dia akan menanyakan tentang hari pernikahan deh."Una nampak panik saat mengintip dari balik jendela, memastikan siapa yang tadi mengetuk pintu yang ternyata adalah Chandra. 

"Buka, sana! Jangan biarkan Chandra menunggu!" celetuk Somantri, ayah Dania yang tengah menonton pertandingan sepak bola di televisi. 

"Ih, Papa. Apa-apaan sih? Kenapa sekarang seolah ngedukung Chandra?"sungut Una tak terima. 

"Mama tenang deh! Jangan berpikir yang nggak-nggak," ketus Dania sebal melihat ibunya panik dengan kedatangan Chandra. 

"Tuh, Lihat. Anakmu nanggapin biasa aja. Kok Mama yang repot," sindir Somantri tatapan matanya tak lepas dari layar televisi. 

Sedangkan Dania dia beranjak menuju pintu, lalu membukanya. Dia menyambut hangat kedatangan Chandra dan mempersilakannya masuk ke dalam rumah. 

"Assalamualaikum, malam Ma, Pa!" sapa Chandra santun. 

Una hanya tersenyum meringgis, sementara Somantri menjawab sapaan Chandra dengan anggukan. 

"Chandra, ada apa ke sini ya?" celetuk Una tak mampu mengendalikan rasa penasarannya. 

Dania mendelik tajam ke arah ibunya. Dia tak menyangka pertanyaan spontan Una membuatnya tak nyaman. 

"Saya mau membawa Dania keluar sebentar, sekedar mencari suasana baru. Sekalian merayakan selamatan wisudanya walau telat sehari," ungkap Chandra. 

"Mau melakukan selamatan di mana, Chan?" tanya Somantri. 

"Di daerah Dago atas, Pa. Di sana suasananya nyaman," jawab Chandra. 

"Oke, jangan pulang terlalu larut ya. Gak baik buat pasangan yang belum halal." Somantri memperingatkan Chandra. Sementara Una terlihat cemberut tak suka dengan ajakan Chandra pada Dania. 

"Ayo, Dek! Nanti keburu malam," aja Chandra memberikan buket bunga dan coklat pada Dania.

Tunangan Chandra itu menerima pemberian Chandra.  Kemudian meminta Chandra untuk menunggu sejenak,"Oke, tunggu sebentar ya, Bang. Aku mau ambil jaketku dulu di kamar."

Dania bergegas menuju kamarnya untuk mengambil jaket. Una mengambil kesempatan mengikuti Dania ke kamarnya. 

"Kamu dah gak waras ya? Mau-mau aja diajak jalan. Gimana kalau dia nanti nanyain soal nikahan? Kamu mau jawab apa nanti?" cecar Una merasa gereget dengan sikap Dania. 

"Mama jangan terlalu khawatir, deh. Serahkan semua pada Dania." Dania menepuk dadanya jemawa. Dia merasa bisa mengatasi masalah permintaan pernikahan Chandra. 

Dania keluar kamarnya untuk menemui Chandra. Chandra berpamitan setelah Dania telah siap untuk berangkat. Una melepaskan putrinya dengan raut cemas. 

"Jangan khawatir gitu, Ma. Percayakan semuanya pada Dania," ucap Somantri berusaha menghibur istrinya. 

"Papa kok bisa tenang gitu sih? Padahal Papa yang paling menentang hubungan anak kita dengan Chandra." Una melipat kedua tangannya di dada sambil cemberut tak terima.

"Ya mau gimana lagi? Anak kitanya aja demen sama tuh anak. Kamu ingat gak gimana keras kepalanya Dania ketika kukuh agar kita menyetujui lamaran si Chandra. Padahal Dania saat itu baru lulus SMA. Sebenarnya Chandra gak salah-salah amat, dulu anak kita yang maksa agar ditunangkan dengan Chandra. Malahan kita ngasih syarat berat sama Chandra kala itu, buktinya dia mampu bertahan bahkan menuhin syarat dari kita." Somantri menepuk-nepuk pundak Una. 

Una masih tak terima, hatinya merasa dongkol. Dia benar-benar berharap supaya hubungan Dania dan Chandra berakhir. Baginya Chandra tak pantas bersanding dengan putrinya. Apa kata saudara dan tetangga jika putri yang begitu dia unggulkan menikah dengan orang "biasa" saja. Una tak mau mendengar cemoohan-cemoohan orang sekitarnya tentang Dania. 

"Lagian, apa sih istimewanya si Chandra itu?" gerutu Una,"memang sih tampang lumayan, tapi tampang aja gak cukup untuk zaman sekarang. Dompet harus tebal, rumah harus mewah dan minimal punya mobil bagus buat antar jemput anak kita."

Somantri hanya mengangkat bahu. Dia bersikap seolah tak acuh dengan perkataan istrinya. Walau dalam benaknya dia sepakat pada ucapan Una. Anaknya berhak mendapatkan pria yang lebih baik dibandingkan Chandra. Orang tua mana yang tak ingin melihat anak perempuannya bahagia. Sehingga dalam padangan Una dan Somantri, sosok Chandra sebenarnya tidak cocok untuk menjadi pendamping Dania. 

Bab terkait

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 7. Mengundurkan Diri

    Chandra mengajak Dania makan malam di sebuah kafe di daerah Dago Atas. Chandra sudah melakukan reservasi meja dengan dekorasi yang romantis untuk pasangan di kafe tersebut. Meja yang dihiasi bunga mawar merah berbentuk hati di tengah meja dilengkapi lilin hias, menambah suasana semakin hangat untuk pasangan yang tengah dimabuk asmara.Malam itu pun Chandra hendak menagih janji Dania untuk bersedia menikah setelah wisuda. Chandra tak ingin lagi menunda-nunda. Meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan adalah yang paling tepat. Chandra tak mau berlama-lama dengan hubungan semu. Baginya berat jika harus terus berdekatan dengan Dania tanpa ikatan. Sebagai pria normal yang terkadang hasratnya sedikit liar takut membuat Chandra khilaf.Dania dan Chandra duduk berhadapan hanya terhalang meja makan. Sebelum mengajak Dania bicara,

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 8. Arya Putra Damardjaya

    Beberapa minggu sebelum wisuda. Lamaran yang Dania kirim via pesan WA lewat temannya telah diterima Arya. Menurut temannya itu Dania merupakan gadis yang menarik. Arya membuka file lamaran milik Dania yang dikirim temannya. Dalam CV terpampang photo pemilik data lamaran. Alis Arya terangkat saat melihat photo milik Dania.Gadis berambut kelam, bermanik bak permata, memiliki wajah yang cantik alami bahkan tanpa make up sekali pun, membuat Arya Putra Damardjaya pemilik perusahaan garmen PT. Indo Darmadjaya itu, terkesima.[Hei, tumben lo punya teman cantik kek gini. Jauh amat ama elo] pesan WA Arya pada temannya sekaligus teman Dania.[Kampr*t! Gini-gini gue laku ama bule, tau! Dibandingkan elo yang gak punya pendirian sama satu cewek. Elo bosan, tuh cewek langsung lu buang kek sampah. Belajar setia don

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 9. Ternyata Tak Mudah

    Gadis bertubuh mungil yang mengenakan kemeja biru muda dipadu rok mini hitam dengan dandanan seadanya, mendatangi kantor PT. Indo Damardjaya. Sesuai perintah pemilik perusahaan yang memintanya datang lalu menemui HRD kantor tersebut. Dania sangat gugup kala itu karena pertama kalinya dia akan bekerja di perusahaan bukan sebagai karyawan magang."Dania Ratna Ayu?" tanya seorang pria berkacamata menyebut nama Dania saat dia menginjakkan kakinya di ruang HRD."I-iya, Pak. Saya Dania," ucap Dania gugup."Terima kasih atas kehadirannya. Silakan duduk!"Dania duduk di depan meja kerja pria berkacamata tersebut. Pria itu terlihat menatap layar laptop, lalu beberapa detik kemudian terdengar suara printer yang tengah mencetak file. Dania d

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 10. Hati yang Mendua

    Hati Chandra kembali galau. Pasalnya setelah tiga bulan berlalu masih tak ada kepastian dari Dania. Puluhan pesan sudah dikirimnya, bahkan panggilan pun berulang kali dilakukan walau hasilnya selalu tak pernah dijawab bahkan sering ditolak oleh Dania.Awalnya Chandra berpikir mungkin saat itu tunangannya tengah sibuk dengan pekerjaannya. Terutama ketika di akhir bulan di mana pembukuan perusahaan sedang masa puncaknya. Namun, semakin kemari justru perhatian Dania semakin dingin. Dulu pesan akan dijawab dengan kalimat panjang penuh cerita keseharian selama gadis itu bekerja, tetapi berjalannya waktu hingga hampir habis masa percobaan, Dania malah semakin jarang memberi kabar pada Chandra.Pernah Chandra mendatangi rumah Dania. Dania menolak menemuinya dengan alasan kelelahan karena selalu kerja lembur. Chandra berusaha men

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 11. Kita Tidak Setara

    Sesuai ucapannya, Chandra datang bersama Inayah. Dengan niat dan tekad kuat untuk menikahi Dania sesuai perjanjian saat bertunangan dulu, Chandra menguatkan hatinya supaya bisa menjadikan Dania sebagai pendamping hidupnya.Chandra berangkat berdua bersama ibunya menggunakan motor matik kesayangannya. Jantungnya berdegup kencang dia amat berharap kali ini niatnya tak ada halangan apa pun.Namun, saat tiba di halaman rumah Dania, Chandra tertegun menyaksikan dua mobil mewah terpakir di depan rumah Dania. Rumah Dania terlihat ramai. Chandra mengira Dania mungkin membuat acara untuk menyambutnya. Akan tetapo perkiraan tersebut ditepis Chandra karena dia tak memberikan hari pasti kapan akan datang. Hanya mengatakan "minggu depan akan datang bersama ibu" pada Somantri dan Una tanpa memberikan tanggal.Jantung Chandra berdegup kencang, tetapi kali ini bukan karena harapannya untuk menikah akan terjadi. Namun,

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 12. Meminta Dikembalikan

    Inayah menahan tangan Chandra yang terangkat. Dia tak ingin anaknya berubah menjadi baj*ngan hanya karena menampar seorang perempuan yang dianggap Inayah tak layak untuk Chandra."Ayo kita pulang, Nak! Sudah lepaskan saja Dania jika itu hanya akan membuatmu sakit hati," bujuk Inayah suaranya bergetar menahan tangis.Mendengar suara Inayah yang menahan tangis,Chandra luluh. Dia menurunkan tangannya."Kupastikan akan mengirimkan rincian biaya selama kau kuliah dan takkan kulewatkan sepeser pun. Bayarlah jika kau mempunyai harga diri." Chandra tertegun sejenak."Oh maaf, perempuan murahan sepertimu sudah tak punya harga diri."Wajah Dania memerah karena malu, setelah mendengar sindiran dari Chandra."Akan aku bayar semuanya, kalau bisa dengan bunganya sekalian biar kau puas!" bentak Dania malu karena dianggap perempuan murahan oleh Chandra."Pegang ucapanmu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-15
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab.13. Minuman keras dan Pembuat Onar

    Sebulan berlalu setelah kejadian memalukan dan memilukan hati Chandra. Dania menepati janjinya mengembalikan semua biaya kuliah yang selama ini dibayarkan oleh Chandra. Walau begitu, uang yang dikembalikan tak mampu mengembalikan hancurnya hati Chandra.Sungguh tak mudah melupakan seseorang yang pernah mengisi hatinya selama lima tahun. Menjaga perasaannya supaya merasa nyaman dan saling membutuhkan. Hanya karena tak setara perasaan seseorang sanggup berubah demi keuntungan dirinya, meski harus membuat seseorang yang berjuang memperjuangkannya mengalami kehancuran.Bayangan kenangan selama lima tahun, sulit dilupakan begitu saja. Hal itu membuat Chandra diliputi rasa muak tetapi rindu membelenggu pikirannya. Benci tetapi sayang meranggas dalam jiwanya. Satu penyesalan yang dia rasakan adalah kenapa harus dipertemukan jika akhirnya dia tak dapat memiliki Dania.Kenangan yang terus berkelindan dalam pikiran Chandra membuat

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-16
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 14. Kecewa

    Chandra segera bergegas pulang. Dia sudah tak tahan dengan bau yang melekat di tubuhnya setelah semalam meminum minuman beralkohol. Dalam perjalanan pulang Chandra berusaha mengingat kejadian semalam, dia tidak ingat mengapa dia berakhir di taman kota. Ingatan samar terakhir sebelum tertidur pulas adalah rasa pusing yang hebat hingga membuat perutnya bergejolak hendak mengeluarkan isinya. Setelah itu dia tidak ingat apa pun selain tadi dibangunkan oleh penjaga taman.Ada rasa sesal dalam hati Chandra, ini pertama kalinya dia menyentuh minuman keras. Entah mengapa dirinya melupakan sesuatu, semalam rasanya dia tak sendiri. Ada bayangan seseorang mengajaknya ke klub malam dan memberinya minuman.Inayah sejak semalam mencemaskan putranya yang tak kunjung pulang. Perempuan berhijab tersebut tak mampu melelapkan matanya barang sedetik pun karena rasa khawatir pada Chandra yang berada di luaran semalaman."Di mana kamu,

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-29

Bab terbaru

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab.15. Babak Belur

    Chandra kembali mabuk setelah meminum beberapa gelas minuman berwarna keemasan. Walau dia menyewa ruangan sendiri, tetapi nampaknya pengaruh alkohol yang kuat untuk pemula seperti dirinya membuat Chandra kembali hilang kendali.Pria berkulit kecoklatan itu keluar dari ruangan privat. Dua orang pasangan yang lewat terlihat seperti sosok Dania dan kekasih barunya di mata Chandra. Dengan beringas, Chandra menyerang kedua orang tersebut hingga menimbulkan keributan.Tanpa Chandra tahu bahwa orang yang diserang merupakan preman penguasa daerah itu. Melihat boss mereka diserang seorang pemuda tak dikenal, spontan anak buah orang yang diserang Chandra menghajar Chandra saat itu juga.Lima orang pria kekar menghajar Candra habis-habisan. Membuat pria berbadan tegap itu jatuh tersungkur ke lantai klub. Darah mengalir dari sudut bibir dan hidungnya. Sebelah matanya bengkak, beberapa bagian tubuhnya mendapat mem

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 14. Kecewa

    Chandra segera bergegas pulang. Dia sudah tak tahan dengan bau yang melekat di tubuhnya setelah semalam meminum minuman beralkohol. Dalam perjalanan pulang Chandra berusaha mengingat kejadian semalam, dia tidak ingat mengapa dia berakhir di taman kota. Ingatan samar terakhir sebelum tertidur pulas adalah rasa pusing yang hebat hingga membuat perutnya bergejolak hendak mengeluarkan isinya. Setelah itu dia tidak ingat apa pun selain tadi dibangunkan oleh penjaga taman.Ada rasa sesal dalam hati Chandra, ini pertama kalinya dia menyentuh minuman keras. Entah mengapa dirinya melupakan sesuatu, semalam rasanya dia tak sendiri. Ada bayangan seseorang mengajaknya ke klub malam dan memberinya minuman.Inayah sejak semalam mencemaskan putranya yang tak kunjung pulang. Perempuan berhijab tersebut tak mampu melelapkan matanya barang sedetik pun karena rasa khawatir pada Chandra yang berada di luaran semalaman."Di mana kamu,

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab.13. Minuman keras dan Pembuat Onar

    Sebulan berlalu setelah kejadian memalukan dan memilukan hati Chandra. Dania menepati janjinya mengembalikan semua biaya kuliah yang selama ini dibayarkan oleh Chandra. Walau begitu, uang yang dikembalikan tak mampu mengembalikan hancurnya hati Chandra.Sungguh tak mudah melupakan seseorang yang pernah mengisi hatinya selama lima tahun. Menjaga perasaannya supaya merasa nyaman dan saling membutuhkan. Hanya karena tak setara perasaan seseorang sanggup berubah demi keuntungan dirinya, meski harus membuat seseorang yang berjuang memperjuangkannya mengalami kehancuran.Bayangan kenangan selama lima tahun, sulit dilupakan begitu saja. Hal itu membuat Chandra diliputi rasa muak tetapi rindu membelenggu pikirannya. Benci tetapi sayang meranggas dalam jiwanya. Satu penyesalan yang dia rasakan adalah kenapa harus dipertemukan jika akhirnya dia tak dapat memiliki Dania.Kenangan yang terus berkelindan dalam pikiran Chandra membuat

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 12. Meminta Dikembalikan

    Inayah menahan tangan Chandra yang terangkat. Dia tak ingin anaknya berubah menjadi baj*ngan hanya karena menampar seorang perempuan yang dianggap Inayah tak layak untuk Chandra."Ayo kita pulang, Nak! Sudah lepaskan saja Dania jika itu hanya akan membuatmu sakit hati," bujuk Inayah suaranya bergetar menahan tangis.Mendengar suara Inayah yang menahan tangis,Chandra luluh. Dia menurunkan tangannya."Kupastikan akan mengirimkan rincian biaya selama kau kuliah dan takkan kulewatkan sepeser pun. Bayarlah jika kau mempunyai harga diri." Chandra tertegun sejenak."Oh maaf, perempuan murahan sepertimu sudah tak punya harga diri."Wajah Dania memerah karena malu, setelah mendengar sindiran dari Chandra."Akan aku bayar semuanya, kalau bisa dengan bunganya sekalian biar kau puas!" bentak Dania malu karena dianggap perempuan murahan oleh Chandra."Pegang ucapanmu

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 11. Kita Tidak Setara

    Sesuai ucapannya, Chandra datang bersama Inayah. Dengan niat dan tekad kuat untuk menikahi Dania sesuai perjanjian saat bertunangan dulu, Chandra menguatkan hatinya supaya bisa menjadikan Dania sebagai pendamping hidupnya.Chandra berangkat berdua bersama ibunya menggunakan motor matik kesayangannya. Jantungnya berdegup kencang dia amat berharap kali ini niatnya tak ada halangan apa pun.Namun, saat tiba di halaman rumah Dania, Chandra tertegun menyaksikan dua mobil mewah terpakir di depan rumah Dania. Rumah Dania terlihat ramai. Chandra mengira Dania mungkin membuat acara untuk menyambutnya. Akan tetapo perkiraan tersebut ditepis Chandra karena dia tak memberikan hari pasti kapan akan datang. Hanya mengatakan "minggu depan akan datang bersama ibu" pada Somantri dan Una tanpa memberikan tanggal.Jantung Chandra berdegup kencang, tetapi kali ini bukan karena harapannya untuk menikah akan terjadi. Namun,

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 10. Hati yang Mendua

    Hati Chandra kembali galau. Pasalnya setelah tiga bulan berlalu masih tak ada kepastian dari Dania. Puluhan pesan sudah dikirimnya, bahkan panggilan pun berulang kali dilakukan walau hasilnya selalu tak pernah dijawab bahkan sering ditolak oleh Dania.Awalnya Chandra berpikir mungkin saat itu tunangannya tengah sibuk dengan pekerjaannya. Terutama ketika di akhir bulan di mana pembukuan perusahaan sedang masa puncaknya. Namun, semakin kemari justru perhatian Dania semakin dingin. Dulu pesan akan dijawab dengan kalimat panjang penuh cerita keseharian selama gadis itu bekerja, tetapi berjalannya waktu hingga hampir habis masa percobaan, Dania malah semakin jarang memberi kabar pada Chandra.Pernah Chandra mendatangi rumah Dania. Dania menolak menemuinya dengan alasan kelelahan karena selalu kerja lembur. Chandra berusaha men

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 9. Ternyata Tak Mudah

    Gadis bertubuh mungil yang mengenakan kemeja biru muda dipadu rok mini hitam dengan dandanan seadanya, mendatangi kantor PT. Indo Damardjaya. Sesuai perintah pemilik perusahaan yang memintanya datang lalu menemui HRD kantor tersebut. Dania sangat gugup kala itu karena pertama kalinya dia akan bekerja di perusahaan bukan sebagai karyawan magang."Dania Ratna Ayu?" tanya seorang pria berkacamata menyebut nama Dania saat dia menginjakkan kakinya di ruang HRD."I-iya, Pak. Saya Dania," ucap Dania gugup."Terima kasih atas kehadirannya. Silakan duduk!"Dania duduk di depan meja kerja pria berkacamata tersebut. Pria itu terlihat menatap layar laptop, lalu beberapa detik kemudian terdengar suara printer yang tengah mencetak file. Dania d

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 8. Arya Putra Damardjaya

    Beberapa minggu sebelum wisuda. Lamaran yang Dania kirim via pesan WA lewat temannya telah diterima Arya. Menurut temannya itu Dania merupakan gadis yang menarik. Arya membuka file lamaran milik Dania yang dikirim temannya. Dalam CV terpampang photo pemilik data lamaran. Alis Arya terangkat saat melihat photo milik Dania.Gadis berambut kelam, bermanik bak permata, memiliki wajah yang cantik alami bahkan tanpa make up sekali pun, membuat Arya Putra Damardjaya pemilik perusahaan garmen PT. Indo Darmadjaya itu, terkesima.[Hei, tumben lo punya teman cantik kek gini. Jauh amat ama elo] pesan WA Arya pada temannya sekaligus teman Dania.[Kampr*t! Gini-gini gue laku ama bule, tau! Dibandingkan elo yang gak punya pendirian sama satu cewek. Elo bosan, tuh cewek langsung lu buang kek sampah. Belajar setia don

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 7. Mengundurkan Diri

    Chandra mengajak Dania makan malam di sebuah kafe di daerah Dago Atas. Chandra sudah melakukan reservasi meja dengan dekorasi yang romantis untuk pasangan di kafe tersebut. Meja yang dihiasi bunga mawar merah berbentuk hati di tengah meja dilengkapi lilin hias, menambah suasana semakin hangat untuk pasangan yang tengah dimabuk asmara.Malam itu pun Chandra hendak menagih janji Dania untuk bersedia menikah setelah wisuda. Chandra tak ingin lagi menunda-nunda. Meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan adalah yang paling tepat. Chandra tak mau berlama-lama dengan hubungan semu. Baginya berat jika harus terus berdekatan dengan Dania tanpa ikatan. Sebagai pria normal yang terkadang hasratnya sedikit liar takut membuat Chandra khilaf.Dania dan Chandra duduk berhadapan hanya terhalang meja makan. Sebelum mengajak Dania bicara,

DMCA.com Protection Status