Home / Romansa / Kita Tidak Berjodoh / Bab. 10. Hati yang Mendua

Share

Bab. 10. Hati yang Mendua

Author: Shilphyd
last update Last Updated: 2022-01-07 22:50:09

Hati Chandra kembali galau. Pasalnya setelah tiga bulan berlalu masih tak ada kepastian dari Dania. Puluhan pesan sudah dikirimnya, bahkan panggilan pun berulang kali dilakukan walau hasilnya selalu tak pernah dijawab bahkan sering ditolak oleh Dania. 

Awalnya Chandra berpikir mungkin saat itu tunangannya tengah sibuk dengan pekerjaannya. Terutama ketika di akhir bulan di mana pembukuan perusahaan sedang masa puncaknya. Namun, semakin kemari justru perhatian Dania semakin dingin. Dulu pesan akan dijawab dengan kalimat panjang penuh cerita keseharian selama gadis itu bekerja, tetapi berjalannya waktu hingga hampir habis masa percobaan, Dania malah semakin jarang memberi kabar pada Chandra. 

Pernah Chandra mendatangi rumah Dania. Dania menolak menemuinya dengan alasan kelelahan karena selalu kerja lembur. Chandra berusaha mengerti jika memang Dania butuh istirahat. Akan tetapi, di saat libur pun Dania tetap menolak menemui Chandra dengan alasan liburannya tak ingin terganggu. 

"Lalu bagaimana dengan perjanjian Mama dan Papa setelah wisuda kemarin? Saya sudah berusaha berlapang dada dan mengalah demi keinginan putri kalian supaya tidak merasa terkekang." Chandra meminta penjelasan pada Una dan Somantri saat Dania menolak menemui Chandra dan mengurung diri di kamarnya. 

Una dan Somantri hanya saling melempar pandangan. Mereka sebenarnya tak ingin direpotkan dengan urusan perjanjian yang telah mereka ucapkan pada Chandra dulu. 

"Mau bagaimana lagi? Dania masih belum memutuskan kapan dia akan segera menentukan tanggal pernikahan. Lagian masa percobaannya juga belum usai. Kamu bersabarlah sebentar, Chandra," jelas Somantri berusaha menenangkan Chandra yang nampak emosi. 

Chandra hanya bisa menghela napas. Dia sudah kehabisan kesabaran dan kata-kata untuk bisa meyakinkan kedua orang tua Dania supaya menepati janjinya. 

"Kalau begitu minggu depan akan saya berikan tanggal pasti pernikahan kami! Saya tidak mau ada alasan lain setelah nanti saya datang bersama ibu untuk bisa menikhi Dania," pungkas Chandra. 

Pria berbadan tegap itu pergi menelan pahitnya kekecewaan. Sementara Dania mengintip dari sela gorden di balik jendela. Dania mendengkus kasar, dia sangat tidak suka dengan sikap Chandra kali itu. Sikap yang dianggapnya begitu memaksa. 

"Nyerah aja, 'napa,"gerutu Dania berbicara sendiri. 

Bukan tanpa alasan Dania menghindari Chandra dan seolah hendak mengingkari janjinya. Alasan di balik semua sikap Dania yang berubah karen hatinya telah mendua. Kehadiran Arya pimpinan perusahaan yang begitu memesona dan perhatian membuat Dania perlahan berpaling dari Chandra. Sikap gentleman Arya yang sangat santun pada Dania, membuat Dania merasa menyesal menerima pertunangan dengan Chandra. Terlebih Arya menyatakan perasaannya beberapa hari lalu bahkan meminta Dania menikah dengannya dalam waktu secepatnya.

"Tak baik jika kau membiarkan Chandra kebingungan seperti itu, Dania. Berikanlah kepastian padanya, lanjut menikah atau kau putus saja daripada dia bolak-balik melulu ke rumah ini," ketus Somantri,"atau kamu jawab kek panggilan telepon dan W*-nya jangan sampai karena masalah janji bakalan panjang urusannya."

Malam itu Dania dicecar oleh Somantri. Walau tak menyukai Chandra, tetapi sedikitnya ayah Dania masih mempunyai pikiran bijak memandang masalah putrinya. 

"Masalahnya bukan pada Dania, Pak,"ucap Una berusaha membela putrinya,"Tetapi Chandra yang memaksa Dania dan kita untuk melaksanakan janji kita dulu."

Somantri termenung. Sebenarnya ada andil kesalahan dirinya saat dulu meminta syarat pertunangan pada Chandra. Andai saja dia tak membebani Chandra dengan syarat boleh menikahi Dania usai wisuda, mungkin tak akan seperti ini kejadiannya. 

"Jadi sebenarnya alasan karena Arya, pimpinan perusahaan kamu melamar untuk menikahimu hingga kau akan ingkar dengan janji pada Chandra?" tanya Somantri yang telah mengetahui alasan di balik Dania menghindari Chandra selama ini. Karena anak gadisnya itu selalu bercerita pada ibunya mengenai apa yang dirasakan dan sang ibu menyampaikannya pada ayahnya. 

Dania mendelik pada ibunya. Dia sebal pada Una karena menceritakan semua yang dia alami pada Somantri. 

"Ya mau gimana lagi, Pa? Dania gak bisa menghalangi perasaan Dania yang ternyata kembali jatuh cinta pada pria selain Chandra. Lagian Arya tuh lebih segala-galanya dari Chandra," tutur Dania jujur. 

"Ah kalau Mama sih setuju aja kamu sama Arya. Masa depan terjamin apalagi Arya pemilik perusahaan Indo Darmadjaya dibandingkan Chandra yang belum tentu punya masa depan kerjaannya saja masih serabutan gak mungkin bisa menopang hidup putri tunggal kita,"timpal Una. 

Somantri mendengkus,"Ya terserah kalian saja. Papa mah mendukung saja. Hanya saja, Dania harus menyelesaikan apa yang telah dimulainya. Putuskan Chandra, supaya anak itu tak lagi mengharapkan pernikahan. Bosan aku lihat dia datang menuntut janji terus."

***

Chandra benar-benar dibuat kesal karena ulah Dania dan orangtuanya. Berkali-kali pria itu meremas rambutnya geram. Membuat Inayah mengkhawatirkan sikap putranya tersebut. Nurani Inayah mengatakan jika ada masalah rumit yang tengah dihadapi Chandra dan masalah tersebut berhubungan dengan tunangannya. 

Lembut Inayah menyentuh pucuk kepala Chandra. Chandra sejenak terhenyak dengan sentuhan Inayah. Dia mendongak, menyaksikan sorot mata Inayah yang mengkhawatirkan dirinya. 

"Bu …, " lirih Chandra suaranya bergetar. 

Inayah menggeleng, supaya Chandra tak berucap apa pun. Perempuan paruh baya itu duduk di samping Chandra yang sedari tadi terlihat duduk gelisah di ranjangnya. Inayah membaringkan Chandra. Dia meletakkan kepala putranya di atas pangkuannya. Perlahan Inayah membelai penuh kasih sayang kepala Chandra. Tanpa diucapkan, hati seorang ibu mengetahui jika perasaan anaknya tengah hancur. 

Ya, Inayah menyadari hubungan Chandra dan Dania mulai goyah. Terbukti dengan perkataan Chandra sepulang dari rumah Dania. 

"Bu, minggu depan kita akan memberi tanggal pasti pernikahanku dengan Dania. Aku kesal setiap ditanyakan lewat W* tak pernah dibalas, ditelepon malah ditolak. Barusan aku ke rumahnya, dia malah menolak menemuiku. Lalu orang tuanya sama saja tak memberikan kepastian," cerocos Chandra geram.

Inayah hanya mengangguk saja sebagai jawaban. Dia enggan membantah perkataan Chandra karena takut anaknya malah semakin sedih, jika Inayah memintanya untuk menyerah saja. Karena dari awal hubungan Chandra dan Dania takkan seperti yang diharapkan Chandra, Inayah sadari itu.

"Bu, aku harus gimana? Sebenarnya keraguanku akan hubungan dengan Dania semakin kemari semakin besar," gumam Chandra saat tengah terbaring dipangkuan Inayah,"walau gitu, aku masih sangat sayang sama gadis itu."

Inayah tersenyum miris mendengar ucapan Chandra.

"Ikuti kata hatimu, Chand. Jika memang menurutmu gadis itu layak untukmu, pertahankan! Sebaliknya, jika rasa ragumu semakin kentara, tinggalkan!"

Chandra terdiam. Dia menutup matanya merasakan belaian kasih sayang yang disalurkan ibunya. Sangat damai dan menenangkan. Bahkan mampu meredakan kegalauan hatinya. Dia akan merenung beberapa waktu untuk memastikan hatinya, apakah masih mengharapkan Dania menjadi istrinya atau sebaiknya dia mundur saja daripada tak ada kepastian sama sekali? 

Related chapters

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 11. Kita Tidak Setara

    Sesuai ucapannya, Chandra datang bersama Inayah. Dengan niat dan tekad kuat untuk menikahi Dania sesuai perjanjian saat bertunangan dulu, Chandra menguatkan hatinya supaya bisa menjadikan Dania sebagai pendamping hidupnya.Chandra berangkat berdua bersama ibunya menggunakan motor matik kesayangannya. Jantungnya berdegup kencang dia amat berharap kali ini niatnya tak ada halangan apa pun.Namun, saat tiba di halaman rumah Dania, Chandra tertegun menyaksikan dua mobil mewah terpakir di depan rumah Dania. Rumah Dania terlihat ramai. Chandra mengira Dania mungkin membuat acara untuk menyambutnya. Akan tetapo perkiraan tersebut ditepis Chandra karena dia tak memberikan hari pasti kapan akan datang. Hanya mengatakan "minggu depan akan datang bersama ibu" pada Somantri dan Una tanpa memberikan tanggal.Jantung Chandra berdegup kencang, tetapi kali ini bukan karena harapannya untuk menikah akan terjadi. Namun,

    Last Updated : 2022-01-14
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 12. Meminta Dikembalikan

    Inayah menahan tangan Chandra yang terangkat. Dia tak ingin anaknya berubah menjadi baj*ngan hanya karena menampar seorang perempuan yang dianggap Inayah tak layak untuk Chandra."Ayo kita pulang, Nak! Sudah lepaskan saja Dania jika itu hanya akan membuatmu sakit hati," bujuk Inayah suaranya bergetar menahan tangis.Mendengar suara Inayah yang menahan tangis,Chandra luluh. Dia menurunkan tangannya."Kupastikan akan mengirimkan rincian biaya selama kau kuliah dan takkan kulewatkan sepeser pun. Bayarlah jika kau mempunyai harga diri." Chandra tertegun sejenak."Oh maaf, perempuan murahan sepertimu sudah tak punya harga diri."Wajah Dania memerah karena malu, setelah mendengar sindiran dari Chandra."Akan aku bayar semuanya, kalau bisa dengan bunganya sekalian biar kau puas!" bentak Dania malu karena dianggap perempuan murahan oleh Chandra."Pegang ucapanmu

    Last Updated : 2022-01-15
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab.13. Minuman keras dan Pembuat Onar

    Sebulan berlalu setelah kejadian memalukan dan memilukan hati Chandra. Dania menepati janjinya mengembalikan semua biaya kuliah yang selama ini dibayarkan oleh Chandra. Walau begitu, uang yang dikembalikan tak mampu mengembalikan hancurnya hati Chandra.Sungguh tak mudah melupakan seseorang yang pernah mengisi hatinya selama lima tahun. Menjaga perasaannya supaya merasa nyaman dan saling membutuhkan. Hanya karena tak setara perasaan seseorang sanggup berubah demi keuntungan dirinya, meski harus membuat seseorang yang berjuang memperjuangkannya mengalami kehancuran.Bayangan kenangan selama lima tahun, sulit dilupakan begitu saja. Hal itu membuat Chandra diliputi rasa muak tetapi rindu membelenggu pikirannya. Benci tetapi sayang meranggas dalam jiwanya. Satu penyesalan yang dia rasakan adalah kenapa harus dipertemukan jika akhirnya dia tak dapat memiliki Dania.Kenangan yang terus berkelindan dalam pikiran Chandra membuat

    Last Updated : 2022-01-16
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 14. Kecewa

    Chandra segera bergegas pulang. Dia sudah tak tahan dengan bau yang melekat di tubuhnya setelah semalam meminum minuman beralkohol. Dalam perjalanan pulang Chandra berusaha mengingat kejadian semalam, dia tidak ingat mengapa dia berakhir di taman kota. Ingatan samar terakhir sebelum tertidur pulas adalah rasa pusing yang hebat hingga membuat perutnya bergejolak hendak mengeluarkan isinya. Setelah itu dia tidak ingat apa pun selain tadi dibangunkan oleh penjaga taman.Ada rasa sesal dalam hati Chandra, ini pertama kalinya dia menyentuh minuman keras. Entah mengapa dirinya melupakan sesuatu, semalam rasanya dia tak sendiri. Ada bayangan seseorang mengajaknya ke klub malam dan memberinya minuman.Inayah sejak semalam mencemaskan putranya yang tak kunjung pulang. Perempuan berhijab tersebut tak mampu melelapkan matanya barang sedetik pun karena rasa khawatir pada Chandra yang berada di luaran semalaman."Di mana kamu,

    Last Updated : 2022-01-29
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab.15. Babak Belur

    Chandra kembali mabuk setelah meminum beberapa gelas minuman berwarna keemasan. Walau dia menyewa ruangan sendiri, tetapi nampaknya pengaruh alkohol yang kuat untuk pemula seperti dirinya membuat Chandra kembali hilang kendali.Pria berkulit kecoklatan itu keluar dari ruangan privat. Dua orang pasangan yang lewat terlihat seperti sosok Dania dan kekasih barunya di mata Chandra. Dengan beringas, Chandra menyerang kedua orang tersebut hingga menimbulkan keributan.Tanpa Chandra tahu bahwa orang yang diserang merupakan preman penguasa daerah itu. Melihat boss mereka diserang seorang pemuda tak dikenal, spontan anak buah orang yang diserang Chandra menghajar Chandra saat itu juga.Lima orang pria kekar menghajar Candra habis-habisan. Membuat pria berbadan tegap itu jatuh tersungkur ke lantai klub. Darah mengalir dari sudut bibir dan hidungnya. Sebelah matanya bengkak, beberapa bagian tubuhnya mendapat mem

    Last Updated : 2022-02-01
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 1. Tulang Punggung

    Matahari begitu terik siang itu. Peluh meluncur deras dari pelipis Chandra yang kala itu tengah memasang mesin pada motor. Sesekali dia mengelap keringat yang menetes pada alisnya, menghindarkan perih yang akan timbul jika keringat itu masuk ke matanya. Wajah pria berusia 27 tahun itu coreng moreng oleh oli. Kulitnya semakin menggelap karena tiap hari terpapar sinar matahari."Istirahat saja dulu, Chan!" ajak pemilik bengkel yang merupakan tetangga di samping rumahnya."Nanti saja, Pak. Kerjaan saya masih banyak," tolak Chandra. Dia enggan menunda pekerjaannya."Ini dah siang loh. Sana gih, istirahat! Makan siang dulu, jangan biarkan asam lambungmu kumat." Pemilik bengkel memaksa Chandra dengan mengambil alat yang tengah dipegang pria tersebut.

    Last Updated : 2022-01-03
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 2. Keraguan

    Dania menginjakkan kakinya di sebuah kantor garment. Dia menerima panggilan wawancara setelah memasukkan lamaran lewat email. Kantor garment membutuhkan staf akunting dengan syarat fresh graduate. Dania tertarik tawaran tersebut dari seorang teman."Gak apa belum wisuda juga. Lo minta aja surat keterangan lulus. Lagian elu dah kelar skripsi ama sidangkan?" ujar teman Dania waktu itu di kampus."Kenapa gak lo ambil kerjaanya? Bukankah perusahaan garmen itu milik temanmu? Bakalan mudah elo diterima kalau ngelamar di sana," ungkap Dania saat ditawari kerja oleh temannya."Ogah ah. Gue udah dapat beasiswa ngelanjutin S2 di Jerman. Sayang banget kalau dilewatkan. Jadi lo aja yang masuk ke perusahaan temen gue itu. Ntar gue rekomendasiin elo dah sama si Arya supaya diterima," ujar teman Dania.

    Last Updated : 2022-01-03
  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 3. Firasat Hati

    Raut gelisah nampak di wajah Chandra sore itu. Berulang kali pria bermata tajam tersebut membuka layar ponsel. Berharap pesan balasan muncul dari kekasihnya. Namun, Chandra harus menelan kekecewaan tak satu pun pesan balasan dari Dania muncul. Sedikit frustasi, Chandra meletakkan ponselnya di atas meja di depan sofa.Chandra merebahkan dirinya di atas sofa sembari menutup wajah menggunakan lengan. Inayah yang memerhatikan gelagat yang tak mengenakan dari sang putra merasa cemas. Jarang sekali Chandra terlihat gelebah seperti itu.Inayah menepuk pelan lengan yang menutupi wajah Chandra. Hal itu membuat pria berkulit legam karena selalu terpapar matahari itu terperanjat. Chandra bangkit dari rebahan lalu mengubah posisi badan dengan duduk di hadapan Inayah."Kenapa, Nak? Akhir-akhir ini kamu terli

    Last Updated : 2022-01-03

Latest chapter

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab.15. Babak Belur

    Chandra kembali mabuk setelah meminum beberapa gelas minuman berwarna keemasan. Walau dia menyewa ruangan sendiri, tetapi nampaknya pengaruh alkohol yang kuat untuk pemula seperti dirinya membuat Chandra kembali hilang kendali.Pria berkulit kecoklatan itu keluar dari ruangan privat. Dua orang pasangan yang lewat terlihat seperti sosok Dania dan kekasih barunya di mata Chandra. Dengan beringas, Chandra menyerang kedua orang tersebut hingga menimbulkan keributan.Tanpa Chandra tahu bahwa orang yang diserang merupakan preman penguasa daerah itu. Melihat boss mereka diserang seorang pemuda tak dikenal, spontan anak buah orang yang diserang Chandra menghajar Chandra saat itu juga.Lima orang pria kekar menghajar Candra habis-habisan. Membuat pria berbadan tegap itu jatuh tersungkur ke lantai klub. Darah mengalir dari sudut bibir dan hidungnya. Sebelah matanya bengkak, beberapa bagian tubuhnya mendapat mem

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 14. Kecewa

    Chandra segera bergegas pulang. Dia sudah tak tahan dengan bau yang melekat di tubuhnya setelah semalam meminum minuman beralkohol. Dalam perjalanan pulang Chandra berusaha mengingat kejadian semalam, dia tidak ingat mengapa dia berakhir di taman kota. Ingatan samar terakhir sebelum tertidur pulas adalah rasa pusing yang hebat hingga membuat perutnya bergejolak hendak mengeluarkan isinya. Setelah itu dia tidak ingat apa pun selain tadi dibangunkan oleh penjaga taman.Ada rasa sesal dalam hati Chandra, ini pertama kalinya dia menyentuh minuman keras. Entah mengapa dirinya melupakan sesuatu, semalam rasanya dia tak sendiri. Ada bayangan seseorang mengajaknya ke klub malam dan memberinya minuman.Inayah sejak semalam mencemaskan putranya yang tak kunjung pulang. Perempuan berhijab tersebut tak mampu melelapkan matanya barang sedetik pun karena rasa khawatir pada Chandra yang berada di luaran semalaman."Di mana kamu,

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab.13. Minuman keras dan Pembuat Onar

    Sebulan berlalu setelah kejadian memalukan dan memilukan hati Chandra. Dania menepati janjinya mengembalikan semua biaya kuliah yang selama ini dibayarkan oleh Chandra. Walau begitu, uang yang dikembalikan tak mampu mengembalikan hancurnya hati Chandra.Sungguh tak mudah melupakan seseorang yang pernah mengisi hatinya selama lima tahun. Menjaga perasaannya supaya merasa nyaman dan saling membutuhkan. Hanya karena tak setara perasaan seseorang sanggup berubah demi keuntungan dirinya, meski harus membuat seseorang yang berjuang memperjuangkannya mengalami kehancuran.Bayangan kenangan selama lima tahun, sulit dilupakan begitu saja. Hal itu membuat Chandra diliputi rasa muak tetapi rindu membelenggu pikirannya. Benci tetapi sayang meranggas dalam jiwanya. Satu penyesalan yang dia rasakan adalah kenapa harus dipertemukan jika akhirnya dia tak dapat memiliki Dania.Kenangan yang terus berkelindan dalam pikiran Chandra membuat

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 12. Meminta Dikembalikan

    Inayah menahan tangan Chandra yang terangkat. Dia tak ingin anaknya berubah menjadi baj*ngan hanya karena menampar seorang perempuan yang dianggap Inayah tak layak untuk Chandra."Ayo kita pulang, Nak! Sudah lepaskan saja Dania jika itu hanya akan membuatmu sakit hati," bujuk Inayah suaranya bergetar menahan tangis.Mendengar suara Inayah yang menahan tangis,Chandra luluh. Dia menurunkan tangannya."Kupastikan akan mengirimkan rincian biaya selama kau kuliah dan takkan kulewatkan sepeser pun. Bayarlah jika kau mempunyai harga diri." Chandra tertegun sejenak."Oh maaf, perempuan murahan sepertimu sudah tak punya harga diri."Wajah Dania memerah karena malu, setelah mendengar sindiran dari Chandra."Akan aku bayar semuanya, kalau bisa dengan bunganya sekalian biar kau puas!" bentak Dania malu karena dianggap perempuan murahan oleh Chandra."Pegang ucapanmu

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 11. Kita Tidak Setara

    Sesuai ucapannya, Chandra datang bersama Inayah. Dengan niat dan tekad kuat untuk menikahi Dania sesuai perjanjian saat bertunangan dulu, Chandra menguatkan hatinya supaya bisa menjadikan Dania sebagai pendamping hidupnya.Chandra berangkat berdua bersama ibunya menggunakan motor matik kesayangannya. Jantungnya berdegup kencang dia amat berharap kali ini niatnya tak ada halangan apa pun.Namun, saat tiba di halaman rumah Dania, Chandra tertegun menyaksikan dua mobil mewah terpakir di depan rumah Dania. Rumah Dania terlihat ramai. Chandra mengira Dania mungkin membuat acara untuk menyambutnya. Akan tetapo perkiraan tersebut ditepis Chandra karena dia tak memberikan hari pasti kapan akan datang. Hanya mengatakan "minggu depan akan datang bersama ibu" pada Somantri dan Una tanpa memberikan tanggal.Jantung Chandra berdegup kencang, tetapi kali ini bukan karena harapannya untuk menikah akan terjadi. Namun,

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 10. Hati yang Mendua

    Hati Chandra kembali galau. Pasalnya setelah tiga bulan berlalu masih tak ada kepastian dari Dania. Puluhan pesan sudah dikirimnya, bahkan panggilan pun berulang kali dilakukan walau hasilnya selalu tak pernah dijawab bahkan sering ditolak oleh Dania.Awalnya Chandra berpikir mungkin saat itu tunangannya tengah sibuk dengan pekerjaannya. Terutama ketika di akhir bulan di mana pembukuan perusahaan sedang masa puncaknya. Namun, semakin kemari justru perhatian Dania semakin dingin. Dulu pesan akan dijawab dengan kalimat panjang penuh cerita keseharian selama gadis itu bekerja, tetapi berjalannya waktu hingga hampir habis masa percobaan, Dania malah semakin jarang memberi kabar pada Chandra.Pernah Chandra mendatangi rumah Dania. Dania menolak menemuinya dengan alasan kelelahan karena selalu kerja lembur. Chandra berusaha men

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 9. Ternyata Tak Mudah

    Gadis bertubuh mungil yang mengenakan kemeja biru muda dipadu rok mini hitam dengan dandanan seadanya, mendatangi kantor PT. Indo Damardjaya. Sesuai perintah pemilik perusahaan yang memintanya datang lalu menemui HRD kantor tersebut. Dania sangat gugup kala itu karena pertama kalinya dia akan bekerja di perusahaan bukan sebagai karyawan magang."Dania Ratna Ayu?" tanya seorang pria berkacamata menyebut nama Dania saat dia menginjakkan kakinya di ruang HRD."I-iya, Pak. Saya Dania," ucap Dania gugup."Terima kasih atas kehadirannya. Silakan duduk!"Dania duduk di depan meja kerja pria berkacamata tersebut. Pria itu terlihat menatap layar laptop, lalu beberapa detik kemudian terdengar suara printer yang tengah mencetak file. Dania d

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 8. Arya Putra Damardjaya

    Beberapa minggu sebelum wisuda. Lamaran yang Dania kirim via pesan WA lewat temannya telah diterima Arya. Menurut temannya itu Dania merupakan gadis yang menarik. Arya membuka file lamaran milik Dania yang dikirim temannya. Dalam CV terpampang photo pemilik data lamaran. Alis Arya terangkat saat melihat photo milik Dania.Gadis berambut kelam, bermanik bak permata, memiliki wajah yang cantik alami bahkan tanpa make up sekali pun, membuat Arya Putra Damardjaya pemilik perusahaan garmen PT. Indo Darmadjaya itu, terkesima.[Hei, tumben lo punya teman cantik kek gini. Jauh amat ama elo] pesan WA Arya pada temannya sekaligus teman Dania.[Kampr*t! Gini-gini gue laku ama bule, tau! Dibandingkan elo yang gak punya pendirian sama satu cewek. Elo bosan, tuh cewek langsung lu buang kek sampah. Belajar setia don

  • Kita Tidak Berjodoh    Bab. 7. Mengundurkan Diri

    Chandra mengajak Dania makan malam di sebuah kafe di daerah Dago Atas. Chandra sudah melakukan reservasi meja dengan dekorasi yang romantis untuk pasangan di kafe tersebut. Meja yang dihiasi bunga mawar merah berbentuk hati di tengah meja dilengkapi lilin hias, menambah suasana semakin hangat untuk pasangan yang tengah dimabuk asmara.Malam itu pun Chandra hendak menagih janji Dania untuk bersedia menikah setelah wisuda. Chandra tak ingin lagi menunda-nunda. Meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan adalah yang paling tepat. Chandra tak mau berlama-lama dengan hubungan semu. Baginya berat jika harus terus berdekatan dengan Dania tanpa ikatan. Sebagai pria normal yang terkadang hasratnya sedikit liar takut membuat Chandra khilaf.Dania dan Chandra duduk berhadapan hanya terhalang meja makan. Sebelum mengajak Dania bicara,

DMCA.com Protection Status