Share

Bab 99

“Kau benar. Tidak ada guna aku menangisi hal yang belum jelas benar.”

“Nah. Lebih baik kita masuk ke dalam. Bertemu sahabat-sahabat. Bila kau memiliki sahabat-sahabat terbaik yang mencintaimu apa adanya, dan selalu ada saat kau butuhkan, untuk apa lagi berpikir tentang orang-orang yang mengkhianati cintamu? Orang-orang yang menyakiti hatimu? Dan orang-orang yang tidak peduli denganmu?”

Saat mereka masuk kembali ke dalam geladak, kapal mereka berpapasan dengan sebuah perahu kecil. Awalnya, Cio San tidak mempedulikan. Tapi timbul sesuatu di hatinya yang membuat ia kembali keluar. Perahu kecil itu dinahkodai seorang tukang perahu. Tapi penumpangnya, amat sangat menarik hatinya. Penumpangnya adalah si Dewa Pedang Berambut Merah!

“Apa yang dia lakukan malam-malam begini? Kemana tujuannya?”

Sang Dewa Pedang hanya duduk termenung memandang air. Tidak ada apa-apa di wajahn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
Fadli Adel
dak bosan bacanya, biar udah tiga kali .........
goodnovel comment avatar
Yendyvir
cerita menarik antara fiksi dan realistis,cuma.isinya dlm.1 chapter terlalu banyak kiasan/filsafat jadi inti.cerita hanya sedikit,mungkin penulis mau seperti.kho ping hoo,antara filsafat dan inti cerita berimbang saran unt banyak baca cersil.Asmaraman kho ping hoo spy dpt inspirasi. makasih thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status