Share

Bab 105

“Maaf pinceng (aku) turut campur. Tapi mengapa Tuan-tuan berkelahi sesama sendiri?” Perkataannya halus dan sopan. Mau tidak mau, yang menjawab pun harus lebih sopan.

Siapa lagi yang bahasanya paling sopan dan tutur-katanya paling halus di antara mereka yang bertempur itu, selain Beng Liong? Maka dialah yang kini menceritakan semuanya.

Setelah mendengarkan, Hong Sam-hwesio berkata,

“Saudara-saudara, mengenai Beng Liong dan adiknya ini, pinceng bisa bersaksi bagi mereka.”

Semua orang mendengarkan.

“Beberapa saat yang lalu, Beng Liong dan pinceng sedang bercengkerama. Kami tidak sengaja bertemu di penginapan. Beng Liong dan pinceng membahas banyak kejadian yang terjadi di dunia Kang Ouw. Sepanjang sore sampai malam kami terus mengobrol. Lalu tahu-tahu ada orang lewat di depan penginapan kami. Beng Liong bilang bahwa mungkin saja itu adik seperguruannya yang sudah lama tidak bertemu. Ia lalu menyusul adiknya itu. Lalu saat mereka berdua sedang bercakap-cakap, terdengar teriakan kebakaran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status