Share

Bab 110

Mimpi pun Cio San tidak menyangka ada kejadian seperti ini. Kedua orang yang tadi menyerangnya pun kini melakukan hal yang sama. Bersujud berkali-kali dan menyebut hal yang sama.

“Sam-wi (Kalian bertiga) bangunlah. Dan jelaskan kepadaku apa maksud semua ini,” kata Cio San.

Ketiga orang ini lalu bangkit.

“Maaf kelancangan kami menyerang Kauwcu (Ketua). Kami hanya ingin menguji apakah benar Tuanlah orang yang dimaksud,” jelas orang yang tadi senjatanya bola rantai.

“Sejak kapan aku menjadi ketua kalian?” tanya Cio San.

“Semalam berita sudah tersebar. Apa Tuan tidak tahu?”

“Berita apa?”

“Tuanlah Ma Kauw-kauwcu yang baru!”

Ia seperti mendengar petir di siang bolong.

“Bagaimana bisa?” tanyanya heran.

“Tuan benar-benar tidak tahu?” tanya si bola rantai.

“Apa kau pikir aku terlihat seperti orang yang tahu?” ia bertanya sambil tersenyum. Kekagetannya hilang. Ia sudah mulai paham.

“Apakah ini semua berasal dari Cukat Tong?” tanyanya.

“Benar, Kauwcu. Semalam si Raja Maling Tanpa Tanding datang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status