Share

Bab 102

“Orang yang berpikiran luas, memang tidak boleh menyempitkannya dengan prasangka-prasangka. Aku sungguh kagum.” Sekali lagi sang Kauwcu menjura kepada Cio San. Dan diikuti oleh para anggota Ma Kauw yang lain.

Cio San pun tersenyum ramah dan membalas hormat mereka. Diam-diam dalam hati, ia memutuskan untuk begitu saja memperlihatkan dan menceritakan pemikiran-pemikirannya. Ia bukan orang yang senang disanjung. Sejak dulu ia memang tidak pernah disanjung. Orang yang tidak pernah disanjung, seharusnya senang ketika ia disanjung. Tapi Cio San tidak. Memang, ada sementara orang yang merasa diri mereka tidak pantas disanjung-sanjung. Cio San adalah salah satunya.

“Ayo kita semua masuk kembali ke dalam. Bun Tek Thian, coba tolong kau urus ketiga mayat itu,” perintah sang Kauwcu.

“Siap, Ketua!” semua menjawab serentak.

Kapal bergerak dengan lambat. Hari sudah mencapai tengah malam. Nahkoda memutuskan untuk mampir ke dermaga terdekat untuk beberapa keperluan. Cio San lega juga, karena dia tida
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status