Share

Bab 89

“Tentu saja… Tentu saja…” Mereka tertawa-tawa dan minum arak. Sayangnya Cio San harus disuapi oleh Bun Tek Thian, jika tidak, tentu ia akan ikut bersoja juga.

Selanjutnya, Bun Tek Thian memerintahkan untuk mengambil pil racunnya. Tong Sin Sat pergi sebentar lalu kembali dengan membawa sebuah kotak besar. Isi kotak besar itu adalah bermacam-macam pil warna-warni. Bun Tek Thian mengambil sebuah pil dengan hati-hati karena tak ingin Cio San melihat ia mengambil pil yang mana. Lalu dengan sigap ia memasukkannya ke dalam mulut Cio San.

Begitu Cio San menelannya, Bun Tek Thian langsung membuka totokannya.

“Terima kasih. Boleh kutahu dimana jambannya, Tuan Walikota?” tanya Cio San.

“Mari kuantarkan..,” tukas Tong Sin Sat.

Mereka berdua pergi.

Selang beberapa lama, mereka pun kembali ke ruang depan.

“Sudah lega, Cio San?” tanya Bun Tek Thian sambil tertawa.

“Bebas merdeka,” kata Cio San sambil mengelus-elus perutnya.

Ia kembali duduk di tempat semula dan membiarkan Bun Tek Thian menotoknya. S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status