Share

Bab 90

Pedang tinggal sejengkal dari tubuhnya.

Blaaaaarrrrrrr…!!!!!!

Ombak dan gelombang pedang pun buyar. Kedelepan penyerang itu terlempar beberapa tombak ke belakang. Di hadapan mereka kini berdiri beberapa orang.

Salah satunya adalah orang yang menangkis serangan mereka tadi. Tubuhnya kurus, namun sangat jangkung. Usianya sudah tua. Bajunya merah. Matanya yang tajam menusuk jantung manusia. Jika ada orang yang bisa membunuh hanya dengan pandangan seperti itu, mungkin dialah orang satu-satunya.

“Hormat buat Kauwcu! Semoga panjang usia!” Bun Tek Thian sujud menyembah.

Inilah dia Ma Kauw-kauwcu (Ketua Ma Kauw)!

“Ang Soat!” seru kedelapan orang itu berbarengan menyebut nama sang Kauwcu. Mereka lalu berbarengan menyerang sang Kauwcu. Gerakan mereka kali ini sungguh sukar ditangkap mata dan dibayangkan. Begitu cepat, begitu lincah, begitu ganas. Masing-masing mengisi posisi yang menutupi gerak lawannya. Menghadapi serangan seperti ini, tidak ada satupun yang bisa kauperbuat selain mengharap d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status