Nadhirah Aleena yang kini hidup dengan trauma yang terus menghantui hidupnya menyebabkan terus menyesali apa yang telah terjadi, diselimuti ketakutan dan bahkan jauh dengan dirinya sendiri. Ia tidak mau siapapun hadir dalam hidupnya termasuk dari masa lalunya sekalipun. Tapi hal yang tidak di harapkan justru terjadi. Rendi yang merupakan masa lalunya datang kembali membuat Nadhirah berusaha untuk terus menghindar. "Menangislah, aku rindu tangisanmu, aku rindu semuanya tentangmu. Dan aku tidak pernah membencimu dengan keaadan sekarang.” Direngkuhnya tubuh Nadhira kedalam pelukan Rendi. "Aku tidak tahu apa arti kehidupan, aku lupa cara tersenyum, aku lupa bagaimana rasanya mencintai dan dicintai. Ini seperti bukan diriku. Aku mati, ya hatiku telah mati bahkan aku sangat membenci ketika melihat orang tertawa bahagia. Untuk tertawa saja aku sulit melakukannya apalagi untuk bahagia. Aku hidup dengan penuh rasa bersalah, penyesalan, dan tidak ikhlas dengan takdir yang telah digariskan. Apakah aku kejam? hahahaha sepertinya itu bukan pertanyaan tapi pernyataan. Tolong jangan tinggalkan aku.”Pinta Nadhirah dengan lirih diiringi isak tangis yang mengalun begitu menyanyat hati Rendi.
Lihat lebih banyakSore ini sebuah mobil terparkir di depan Seung Resto dengan pemiliknya yang masih setia duduk di depan setir dengan kacamata hitam yang menjadi penegas diwajah tampannya. Mobil ini sudah terparkir dari siang hari dan sekarang langit sudah berganti senja mobil ini masih setia di tempatnya. Bukan sebagai pembeli tapi lebih tepatnya jemputan gratis. Menjemput siapa lagi kalau bukan seorang pemilik Resto ini. Akhirnya setelah lama menunggu targetpun keluar membuat Rendi bersorak ria dalam hatinya. Iapun turun dari mobil dan mengahmpiri Nadhirah. “Selamat sore Nadhirah.” “Ada apa?” “Aku ingin mengajakmu kencan.” “Apa? aku tidak punya waktu untuk itu.” Sontak Nadhirah kaget dengan ajakan Rendi. “Maksudku, aku ingin berbicara denganmu.” “Bicara saja sekarang. Aku tidak memiliki banyak waktu untukmu” Jawab Nadhirah ketus. “Banyak hal yang ingin aku bicarakan dan itu butuh waktu seharian penuh.” Nego Rendi. Rendi sangat pintar d
Setelah interaksinya yang lumayan cukup terbuka meskipun hanya senyuman yang didapat tapi setidaknya ini adalah permulaan yang mungkin akan mempermudah kedekatannya dengan Nadhirah. Oh ayolah ini keuntungan sangat besar karena selam ini Rendi selalu dimarahi dan tidak pernah Nadhirah anggap. Tapi Rendi selalu gencar untuk mengetahui apa saja yang sudah Nadhirah alami sejauh ini, apalagi ini sudah diberi senyuman Rendi makin semangat untuk mencari tahu. “Hey Ren senyum-senyum sendiri kenapa nih.” Ucap Aldi yang kini duduk di hadapannya. “Bahagia, kenapa?” Tanya Rendi malas, karena sahabatnya ini selalu datang di saat tidak tepat, yaitu saat Rendi sedang memikirkan Nadhirah. “Sama Nadhirah?” “Tau Nadirah ?” Tanya Rendi kaget. “Tau dong, Nadhirah Aleena yang barusan ngobrol sama kamu sampai senyum-senyum kaya orang gila.” Ledek Aldi. “Tau darimana Di?” Dia Aldi orang yang sama saat menawarkan Rendi untuk menjadi pem
Angin sore di iringi ramainya suara transportasi menyatakan kesan bahwa ini jam pulang kerja. Tapi tidak halnya dengan Nadhirah, Ia berjalan jalan menikmati suasa sore kota Bandung bukan karena telah selesai dengan pekerjaannya dan akan pulang menuju rumahnya, melainkan untuk menenangkan diri atau sekedar menghirup udara sore yang belakangan ini tidak ia nikmati.Nadhirah orang yang pekerja keras sehingga jarang sekali untuk menikmati suasana sore seperti saat ini. Setiap harinya ia bagaikan robot yang telah di setel otomatis dengan jadwal yang telah ditentukan. Bangun pagi berangkat kerja, melakukan pekerjaan kemudian pulang kembali ke rumah untuk istirahat atau jika ia punya waktu luang akan kembali menuliskan ceritanya atau berjalan di taman baik itu pagi, siang, sore, malam, hanya sekedar untuk menyegarkan pikirannya.Dan hari ini di waktu menjelang sore menjadi pilihannya untuk menyembuhkan pikiran. Apakah alasan itu masuk akal? atau mungkin karena ada seseorang y
Suara hiruk pikuk anak-anak berlarian kesana kemari, daun berjatuhan diterpa angin menggambarkan kesejukan yang penuh dengan kebahagiaan. Suasana siang ini cukup cerah tak ayal membuat semuanya ingin berjalan-jalan di hari libur ini bersama teman atau keluarga, mungkin. Atau berjalan sendiri untuk menikmati suasana dan menghilangkan penat bisa menjadi pilihan juga.Seperti halnya Nadhirah perempuan cantik yang memiliki kulit tan, rambut lurus coklat sebahu, mata bulat, hidung mancung menambah kesan cantik disetiap inchi wajahnya yang kini sedang berjalan-jalan di sekitar taman.Seorang anak kecil laki-laki yang sedang berlarian mengejar pesawat kertasnya dan tak sengaja menabrak Nadhirah hingga pesawat kertas yang terbang diatasnya mendarat tepat di depan kaki Nadhirah.“Maaf kak, aku tidak sengaja dan tidak melihat kakak.” Ucap anak itu dengan nafas yang terengah-engah.Nadhirah hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah katapun dengan me
****Sedangkan itu, di lain tempat Rendi mengistirahatkan dirinya untuk menanangkan pikiran juga badannya yang terasa lemas."Aku harus mencarinya. Aku merindukannya. Sangat merindukannya." Dengan senyuman dan menyesap secangkir kopi yang sejak tadi menemani dirinya.Matanya teralihkan pada suara pintu diketuk "iya masuk." Jawabnya agar suara yang ditimbulkan dapat berhenti."Maaf menggangu waktunya Pak, di luar ada yang menanyakan Bapak dan ingin bertemu." Ucap salah satu karyawan disana."Siapa?""Namanya Aldi dia bilang dia teman bapak.""Iya betul, suruh dia masuk."Tak lama karyawan itu pergi dan menampilkan sosok laki-laki yang bernama Aldi melangkah masuk dan duduk di kursi yang ada di depan Rendi, hanya sebuah meja besar yang menjadi pembatas diantara keduanya."Hey Ren kemana aja nih, dari tadi di telpon ga diangkat.""Ada urusan apa?" terdengar dingin dan to the point karena jujur saja perasaan
Dunia ini sementara dan penuh kejutan di dalamnya, terkadang apa yang sudah direncanakan hanyalah sebuah rencana karena berbanding terbalik dengan realita.BrukSuara hantaman yang terdengar cukup keras menyeruak ke semua telinga orang yang tidak jauh dari jalan raya.Orang – orang berdatangan mendekati kecelakaan itu untuk memberikan pertolongan. Lalu apa yang dilakukan Nadhirah? Ia berada tepat di samping jalan raya dan menyaksikan kecelakaan itu dengan antusias. Bahkan ia sudah menduga akan terjadi sebuah kecelakaan karena melihat mobil melaju kencang dan wanita itu hanya menunduk fokus dengan gawainya tanpa melihat ke arah sekitar. Tapi Nadhirah justru membiarkannya begitu saja.Dari tatapannya Nadhirah begitu bahagia melihat wanita itu menderita kesakitan akibat hantaman yang cukup keras di pada tubuh sebelah kanannya, bibir di sudut kanan yang terangkat dan melipatkan kedua tangan di depan dada sudah mendefinisikan semua
Dunia ini sementara dan penuh kejutan di dalamnya, terkadang apa yang sudah direncanakan hanyalah sebuah rencana karena berbanding terbalik dengan realita.BrukSuara hantaman yang terdengar cukup keras menyeruak ke semua telinga orang yang tidak jauh dari jalan raya.Orang – orang berdatangan mendekati kecelakaan itu untuk memberikan pertolongan. Lalu apa yang dilakukan Nadhirah? Ia berada tepat di samping jalan raya dan menyaksikan kecelakaan itu dengan antusias. Bahkan ia sudah menduga akan terjadi sebuah kecelakaan karena melihat mobil melaju kencang dan wanita itu hanya menunduk fokus dengan gawainya tanpa melihat ke arah sekitar. Tapi Nadhirah justru membiarkannya begitu saja.Dari tatapannya Nadhirah begitu bahagia melihat wanita itu menderita kesakitan akibat hantaman yang cukup keras di pada tubuh sebelah kanannya, bibir di sudut kanan yang terangkat dan melipatkan kedua tangan di depan dada sudah mendefinisikan semua...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen