Share

Bab 71. Surprise

"Maaf, Ryan. Sepertinya kami tidak bisa."

Seperti yang kukatakan tadi, aku tak bisa menerima ajakan Ryan itu.

"Oke."

Kata itu yang dipilih Ryan, sebelum akhirnya mengakhiri obrolan melalui sambungan telepon ini.

Memasukkan ponsel ke kantung baju, dan kini beralih pada Ais, yang cemberut. Gadis kecil itu duduk lagi di meja makan, menaruh kepalanya di meja. Dia tak protes, tetapi tentu saja aku mengerti dengan gerak geriknya itu.

"Ais marah?" tanyaku lembut sambil mengusap pucuk kepalanya.

Dia menggeleng, tapi matanya tak menatap mataku. Bibirnya pun nampak masih mengerucut.

"Ais mau lihat hewan di kebun binatang hari ini?" Kuulas senyum terbaik dan tetap bertanya dengan lembut.

Putriku itu mengangkat kepalanya. " Ais mau banget Bu. Ais pingin naik gajah."

Masih kulihat raut kesedihan disana. Tapi memang itu adalah harapan besarnya.

"Ayo berangkat."

Ais melongo mendengar ucapanku tadi. "Berangkat? Bukannya tadi ibu tidak mau saat diajak Om Ryan?"

Nah benar bukan? Pikiran Ais past
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status