Share

181 Siasat yang Tak Terbaca

“Kamu ngelamunin apa?!”

Di meja bar, jari-jari Mian bahkan tidak berhenti mengetuk marmer meski gendang telinganya menangkap suara sang kekasih. Pria itu mendongak, sekedar melihat Princess-nya.

“Buy..” Tegur Princess karena hanya menemukan senyum simpul.

“Papi,” Mian mengambil jeda untuk berpikir– Haruskah ia memberitahukan jika Papinya telah mengetahui gaya berpacaran mereka di luar rumah? Di bangunan milik kakek muda wanitanya?- mengingat Papa sang wanita merupakan adik kembar dari calon mertua Jessen.

Pikiran bodoh! Terlalu beresiko! Setiap dinding rumah yang dipijakinya pasti memiliki telinga. Belum lagi setiap kamera pengintai yang pasti terpasang di sudut-sudut ruangan. “Not in here, Buy. Soon as possible, di apart kamu aja.”

Princess mendengus. Mian akan berbicara sangat panjang seperti sekarang hanya ketika laki-laki itu marah, cemburu, ada masalah dan terakhir ketika mereka berada di atas ranjang untuk bercinta. “Dasar nggak jelas kamu, Buy!”

“Sampai kapan mau ngobrol d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status