Share

Bab 42

Bab 42

Rania membanting ponselnya di atas ranjang empuk miliknya. Ia lantas menjatuhkan badannya ke sembarang arah di tempat yang sama.

Rasa kesal telah merasuk ke dalam dada Rania sebab sang kekasih tak kunjung bisa dihubungi.

"Kenapa sih dia ini," gerutu Rania sambil memijit dahinya yang pening.

"Bagaimana jika aku gagal mendapatkannya? Apalagi gagal menikah," omel Rania lagi.

Rania lantas bangun dari tempat tidurnya. Ia meraih tas dan juga kunci mobil yang tergeletak di nakas.

"Aku harus pergi!" Rania bermonolog. Ia menggenggam erat kunci mobil di tangannya.

Namun saat pintu ruang tamu itu terbuka, Rania memutar bola matanya malas ketika mendapati seorang pria sedang berdiri di depan pintu.

Urung mengetuk, Natan tersenyum lebar melihat wanita yang ada di depannya.

"Hai, Sayang. Aku rindu." Seringai menggoda terbit di wajah Natan.

"Untuk apa lagi kamu datang kemari? Bukannya aku sudah melarangmu ke sini?"

"Aku rindu, Sayang. Juga rindu dia," ucap Natan sambil melirik bagian tubuh Ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status