Share

Bab 45

Bab 45

"Caca senang sekali hari ini, Tante," ucap Caca sambil mendongakkan kepalanya, menatap wajah ayu yang sedang duduk memangkunya. Senyumnya melebar, menampakkan barisan giginya yang bersih.

"Alhamdulillah ya, Tante juga senang bisa ketemu sama Caca." Jemari Nisrina mengusap gemas pipi yang gembil itu.

Sementara laki-laki yang ada di sebelah mereka hanya tersenyum, sambil sesekali mengalihkan pandangannya dari jalanan yang sedang ramai.

Ada banyak kalimat pengandaian dalam kepala Ferdy. Sayangnya, itu semua harus dipendam dalam-dalam di lubuk hati.

"Jangan sering-sering ya, Ca? Tante kan harus kerja," sela laki-laki itu.

"Ngga apa-apa kan, Tante? Caca kan kangen kalau lama ngga ketemu." Caca merajuk.

"Boleh, Sayang." Tangan Nisrina mendekap erat badan gadis kecil itu dengan penuh kasih. Perempuan dua generasi berbeda itu memiliki kesamaan, yaitu sama-sama merindukan kasih sayang orang tua.

"Maaf ya, Rin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status