Share

Keanehan Mas Emiel

"Mama, Jingga takut...."

Jingga seraya mendekap dalam pelukannku.

"Sudah tidak apa-apa, sayang, kita berdo'a semoga Papa dan kita baik-baik saja."

Aku berusaha menenagkan Jingga. Jauh dilupuk hatiku aku benar-benar takut ancaman dari wanita itu, bagaimana jika terjadi apa-apa sama Mas Emiel.

"Ma, kenapa, Ibuku jahat sekali, buat apa ia kembali jika untuk melukai lagi."

"Sabar sayang, sudah ya jangan nagis lagi ya."

Senja mengajarkan kita bahwa hidup tak selamanya indah dan cemerlang, mungkin itulah ujianku saat ini. Ancaman wanita itu membuatku menjadi terpuruk, namun aku lupa jika aku masih punya Allah yang selalu ada untukku.

Dimanapun aku berada akan ketemu orang yang tidak suka, ada yang benci, ada yang dengki. Betapa pun kita sudah berbaik-baik, berbuat baik yang terbaik. Mungkin menghindar tak bisa, kali ini bisa, tapi di tempat lain akan ketemu pula.

Sudahlah, biasa saja ... tidak usah hiraukan. Nanti kalau capek dia akan diam sendiri atau biarlah Allah yang mendiamkannya. J
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status