Share

Apa ini Mimpi

Aku berjalan menuju dapur dan menyiapkan sarapan pagi untuk suamiku tercinta dan Jingga. Dua piring nasi goreng sosis dan telur ceplok sudah tersedia di meja makan.

Mas Emil dan Jingga menyantap nasi goreng hingga habis tak tersisa, aku beranjak lalu membersihkan bekas piring lalu mencucinya. Setelah itu ponsel milik Mas Emiel berdering ada telepon dari Mamanya.

[Nak jemput, Mama di Bandara ya]

[Sekarang, Ma? ]

[Nanti siang, Nak]

[Baik, Ma, nanti ku jemput siang]

[Iya, sayang]

Sepertinya Mama yang menelepon, terdengar suaranya begitu keras, apa sudah selesai acara keluarganya diluar kota.

"Ibu, Mas, yang telepon?" tanyaku pada mas Emil.

"Iya sayang, biar Mas yang jemput lagian Mang Jaja anterin Jingga kan."

"Iya sudah hati-hati sayang," ucapku padanya sambil aku mencium punggung tangan suamiku.

"Jingga, inget pesen Papa ya, Jagain Mama Lintang."

Tuh kan, aneh-aneh saja bicaranya Mas Emiel bikin orang takut saja kan.

"Kok pesen segala sih, Papa?" tanya Jingga yang sama sepertiku, apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status