Share

Wanita istimewa

Deg.

"Jangan-jangan, Mama tahu sesuatu?" Bisik Bian.

Diam

Aku terdiam

Bibirku seolah beku.

Aku menekan dada yang terasa nyeri. Sakitnya tidak menghentak. Sebab, aku sudah mempersiapkan diri. Apapun yang akan terjadi, mudah-mudahan ini nyata.

"Sayang, ada masalah?" Mas Satria menepuk pundakku.

Air mata yang terlanjur mengalir membuatnya khawatir. Semua pun duduk di sampingku sambil mengelus tanganku.

"Dia-liontin itu, Mas." Tunjukku ke arah foto itu.

"Apa...?"

"Liontin apa, Ma?" tanya Daffa.

"Adik kamu Asmara."

"Apa.... "

Tentu tidak halusinasi. Bahkan apa yang aku lihat benar Liontin itu hanya aku dan Mas Satria yang punya.

"Astaga ... pantesan Exel bikang aku mirip dengan wanita itu, Ma."

Nyawaku terasa hidup kembali, separuh jiwaku yang telah pergi kini kembali. Dan aku merasa senang dia masih hidup hingga detik ini.

"Cari tahu Daffa, siapa dia?"

"Namanya, Tante Lintang Oma." Exsel berkata membuatku menangis tersedu.

Bian dan Cika mengelus pipiku yang masih basah.

"Tenang,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status