Share

Bab 188

Setelah beberapa saat yang penuh gairah, suasana ambigu yang samar-samar memenuhi ruangan tersebut.

Yani memaksakan diri untuk menahan rasa tidak nyaman di tubuhnya. Dia menguatkan diri dan berdiri untuk mulai mengumpulkan pakaian yang berserakan di mana-mana. Tiba-tiba saja, sebuah tangan terulur dan meraba-raba tubuhnya.

Yani langsung merasa mual dan ingin muntah.

"Sayang, mau pergi secepat ini?"

Yani dengan muak menyingkirkan tangan Simon dari tubuhnya dan berkata dengan dingin, "Simon, jangan lupa dengan apa yang kamu janjikan kepadaku!"

"Tenang saja. Karina yang sudah membuatku seperti ini. Aku akan pastikan dia menerima konsekuensi dari semua ini." Lingkaran mata abu-abu kehijauan yang menonjol di mata Simon tampak sangat menyeramkan.

"Apa teman premanmu itu bisa diandalkan?"

"Tentu saja bisa diandalkan. Dia pemimpin di daerah ini. Nggak ada yang berani macam-macam dengannya. Kamu hanya perlu menyiapkan uangnya. Dia akan mengirim anak buahnya untuk menyebarkan berita. Lalu, kita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status