Share

Bab 141

Author: Pohon Camellia
last update Last Updated: 2024-07-30 13:25:33
Setelah itu.

Karina tersipu seraya mengenakan pakaiannya. Dia benar-benar menggila karena menemani Rafael.

Ya ampun.

Ketika keluar nanti, bagaimana tatapan yang akan dilayangkan oleh para tuan muda saat melihatnya?

Karina memikirkannya dan merasa dia bisa merangkak ke dalam celah di bawah tanah.

Rafael duduk di atas sofa di ruang santai, menyaksikan dengan rasa puas saat tubuh Karina tampak jelas dan senyuman penuh kasih sayang muncul samar di wajah tampannya. Dia mengulurkan tangan panjangnya dan membawa Karina kembali ke pelukannya.

"Ah!"

Karina terjatuh ke dalam dada yang kokoh tanpa pertahanan apa pun. Sentuhan panas datang dari belakang, membuat tubuhnya menjadi kaku.

"Rafael, sudah cukup!"

"Sejujurnya, itu masih belum cukup bagiku."

Rafael memeluk Karina dari belakang, melingkarkan lengannya di pinggang gadis itu sambil mencium leher rampingnya satu demi satu dan berkata, "Tapi tubuhmu terlalu rapuh dan aku takut menyakitimu."

Ini adalah kekhawatiran paling tidak senonoh yang per
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 142

    Lupakan saja, ini hanyalah hormon yang berlalu. Ini adalah reaksi fisiologis Karina yang tak terhindarkan, bukan detak jantung cepat yang disebabkan oleh emosi.Setelah sekian lama bergaul dengan Rafael, Karina akhirnya berubah menjadi wanita yang keras kepala dan sombong."Baiklah, aku percaya padamu," kata Rafael tidak terus mengganggu gadis itu.Pria yang selalu khawatir wanitanya selingkuh, menandakan bahwa dia cukup gagal.Rafael berpikir bahwa dirinya adalah seorang bangsawan yang sukses, jadi dia tidak akan melakukan hal-hal di bawah standar seperti itu.Ketika Karina mendengar kata-kata Rafael, mata kuningnya sedikit bergetar, lalu dia merasakan perasaan manis di hatinya. Perasaan dipercaya membuat seseorang merasa bahagia.Dia tersenyum sambil berkata, "Rafael, terima kasih."Rafael mengerutkan bibirnya, kemudian menyahut, "Terima kasih untuk apa?"Karina tertegun sejenak, lalu dia mengerti. Gadis itu berinisiatif mencium sudut bibir Rafael sambil menjawab, "Senang sekali bisa

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 143

    Yani tertegun dan buru-buru bertanya kepada keluarganya tentang situasi perusahaan saat ini. Setelah mengetahui bahwa semuanya baik-baik saja dan bahkan tetap berkembang, dia baru menghela napas lega.Tampaknya dia tidak termasuk sasaran pembalasan.Mungkinkah Karina menunjukkan belas kasihan padanya?Yani tidak mengira bahwa Karina akan begitu baik. Yani sudah merasa waswas dan curiga selama beberapa hari, tetapi dirinya masih baik-baik saja. Akhirnya, dia tidak bisa menahan diri dan pergi mencari Karina.Gadis itu menghentikan Karina di jalanan kampus.Yani menatap Karina dari atas ke bawah. Gadis itu tidak hanya terlihat tidak kuyu seperti yang diharapkannya, tetapi dia bahkan tampak lebih berseri-seri. Akhir-akhir ini, pasti dia menjalani hidup dengan baik.Yani tersenyum dingin sambil berkata, "Karina, aku ingin bertanya sesuatu padamu."Karina memegang dokumen di tangannya, kemudian menjawab dengan tenang, "Tanya saja.""Di sini bukan tempat untuk berbicara. Ikuti aku ke paviliun

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 144

    "Aku cuma bercanda, hehe.""Lebih baik begini. Aku harap kamu nggak perlu muncul di hadapanku lagi ke depannya."Karina melenggang pergi setelah meninggalkan kalimat itu.Tatapan Yani menyiratkan racun. Gadis itu menatap sosok Karina yang pergi dan ekspresi wajahnya berubah perlahan.Dia berdiri di sana beberapa saat, lalu berbalik dengan marah dan berjalan kembali.Sambil berjalan, Yani bergumam pada dirinya sendiri."Kenapa aku harus diajari oleh perempuan jalang ini? Sialan, setelah diurus oleh banyak laki-laki, beraninya dia sombong padaku? Dasar perempuan jalang yang kurang ajar! Semua laki-laku itu sudah buta!"Yani sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar, tetapi dia tidak berani melakukan apa pun pada Karina. Kebencian ini membuatnya gila.Ketika berkata demikian, dia kebetulan melewati sebuah mobil pribadi. Seorang gadis berambut pirang sedang duduk di dalam mobil dan mendengarkan kata-katanya tanpa henti.Gadis itu mengerutkan bibirnya sambil melepas kacamata hitamnya. Di

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 145

    Tentu saja Safira mengetahui hal ini, tetapi dia tidak dapat menemukan kandidat yang lebih baik.Tugas yang diberikan oleh dosennya sangat sulit. Jika Karina tidak membantunya, dia tidak akan merasa nyaman.Safira menatap Karina dengan sedih seraya berkata, "Apa sama sekali nggak ada kemungkinan?"Melihat betapa menyedihkannya Safira, Karina menjadi tidak tega, tetapi semuanya harus diputuskan berdasarkan situasi sebenarnya. Situasi Karina saat ini tidak memungkinkan untuk membantu Safira. Jika menyetujuinya akan berdampak buruk bagi semua orang.Saat Karina hendak menolak, ponselnya tiba-tiba berdering.Nama kontak penelepon menunjukkan nama mahasiswa pria yang akan menghadiri seminar, yaitu Yudha Sudibya."Halo? Yudha, ada apa?""Karina, aku baru saja mendapat kabar kalau seminarnya akan ditunda selama sebulan. Kamu nggak perlu buru-buru mengatur materinya sekarang."Karina tertegun, lalu bertanya, "Apa berita ini sungguhan?""Aku diberi tahu dari mulut Pak Neo sendiri. Jadi ini sung

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 146

    Karina melirik sekilas dan sengaja membuat Rafael kesal, "Laki-laki!"Urat Rafael menonjol di dahinya. Dia menggertakkan gigi seraya berkata, "Karina, akhir-akhir ini kamu terlalu sombong, ya? Apa kamu mempertimbangkan perasaanku saat melihatmu bergadang selarut ini demi laki-laki lain?"Setiap hari Rafael bergadang dan memengaruhi pekerjaannya di siang hari.Karina melihat ekspresi kesal Rafael, tetapi tidak berani melakukan apa pun padanya. Hatinya tergerak, lalu perasaan tidak enak bergejolak di perutnya. Dia berpura-pura bingung sambil bertanya, "Perasaan apa yang perlu kamu pertimbangkan?"Rafael sangat marah, lalu menjawab, "Kamu sangat memengaruhi kualitas tidurku."Karina menunjuk ke arah pintu sambil berkata, "Kalau begitu kamu bisa tidur sekarang. Aku nggak memintamu untuk menemaniku."Gadis sialan ini berani memberontak!Rafael berjalan mengitari ruangan dua kali dengan kesal. Dia melihat ekspresi Karina yang seolah menyiratkan "aku akan melihat apa yang berani kamu perbuat

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 147

    Rafael mendengus dingin, mengerutkan kening dan berkata dengan tidak senang, "Kenapa kamu bekerja keras untuk bergadang demi orang lain? Apa kamu nggak takut merusak tubuhmu?""Nggak bisa ....""Kalau kubilang bisa pasti bisa, selanjutnya nggak boleh bergadang lagi!"Perintahnya kuat dan mendominasi.Karina tidak menolak, bahkan menganggapnya manis.Faktanya, Rafael tidak marah karena masalah antara laki-laki dan perempuan. Dia hanya sedang mengkhawatirkan kesehatan Karina, bukan?Sedikit senang.Karina hendak menenangkan Rafael ketika dia tiba-tiba menyadari ada sesuatu yang tidak beres, lalu mengerutkan keningnya."Bagaimana kamu tahu kalau aku sedang mengerjakan tugas untuk Safira?"Karina tidak pernah mengatakan untuk siapa laporan dari tugas ini, tetapi Rafael bisa menyebutkan nama Safira dengan akurat."Apa kamu sedang menyelidikiku?"Saat ini, Rafael mengalihkan pandangannya, kemudian dia menjawab, "Aku pikir ... uhuk ... penting untuk menyelidiki hubungan interpersonal di sekit

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 148

    Beberapa hari kemudian.Karina merasa seperti sedang berperang di siang hari.Karena dia tidak tidur saat malam hari dan begitu pula dengan Rafael. Karina harus meluangkan lebih banyak waktu saat siang hari untuk menyelesaikan tugas tersebut. Saat di kampus, dia mencampurkan air mineral dan roti untuk makan siang dan memakannya dengan santai.Gadis itu berpacu dengan waktu, berharap bisa menggunakan satu menit sebagai dua menit.Mungkin karena peningkatan beban fisik yang tiba-tiba, Karina mengalami demam ringan.Hari ini, dia keluar dari kelas dan hendak melanjutkan pekerjaannya di perpustakaan. Saat dia berjalan setengah jalan, tubuhnya terasa sangat tidak nyaman. Pandangannya juga terasa berat.Saat berjalan sampai sudut, kesadaran Karina tiba-tiba kabur dan tubuhnya condong ke depan. Tepat ketika hendak jatuh, sebuah tangan tiba-tiba memegang pinggangnya, menyelamatkan Karina dari bahaya terkapar ke tanah.Otak Karina bergerak beberapa saat, lalu kesadarannya menjadi lebih jernih.

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 149

    Setelah Neo pergi, Karina menghela napas. Dia melihat punggung Neo yang menjauh sambil bergumam, "Pak Neo, kalau kamu melihatku seperti itu lagi, aku akan mengira kalau kamu benar-benar menyukaiku ...."Hari ini Karina bekerja keras di kampus sampai jam sepuluh malam. Laporan tugas Safira melibatkan banyak data. Selama satu informasi salah, keseluruhan laporannya akan menjadi tidak valid.Karina harus memeriksa setiap nomor kunci beberapa kali. Dia bahkan tidak tahu kapan orang-orang di sekitarnya mulai pergi satu per satu.Setelah beberapa saat, seorang pria anggun berjas dengan sepatu kulit dan kacamata berbingkai emas masuk. Tatapan cerdasnya mengamati perpustakaan dan akhirnya berhenti pada Karina yang sedang menulis informasi di mejanya.Pria itu tampak lega, berjalan dengan tenang ke arah Karina, lalu menepuk bahunya dengan lembut.Karina tertegun, berbalik dan menyadari bahwa itu adalah Jeremy.Sudut mata Karina melirik pemandangan gelap di luar jendela, lalu tiba-tiba menyadari

    Last Updated : 2024-07-30

Latest chapter

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 290

    "Kalian!" teriak Karina.Karina merasa kesal. Dia memandang para wartawan dengan marah, lalu hendak membungkuk untuk mengambil dokumen-dokumen yang berserakan di tanah. Akan tetapi, bagaimana mungkin orang-orang ini peduli? Demi mendapatkan berita utama, mereka semua tidak segan-segan menggunakan cara apa pun.Dokumen yang tercecer di tanah itu sudah diinjak-injak oleh mereka sebelum sempat diambil Karina. "Cukup! Hubunganku dengan Pak Rafael memangnya ada hubungan dengan kalian?" teriak Karina dengan kesal sambil kembali berdiri tegak.Orang-orang itu sudah menghabiskan kesabaran Karina."Nona Karina, apakah Nona marah karena pernyataan kami benar? Apakah Nona benar-benar merayu CEO Grup Stalin demi bisa menjadi bagian dari keluarga kaya raya?""Nggak!" balas Karina dengan cepat."Jika tidak, bisakah Nona mengungkapkan bagaimana Nona dan Pak Rafael bertemu? Apakah Nona merasa bisa menjadi seperti Cinderella?""Benar, Nona Karina, Keluarga Stalin adalah keluarga terkenal. Apakah Nona y

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 289

    Pada akhirnya yang mendapatkan keuntungan dari keseluruhan kejadian ini adalah Amy.Di dalam mobil.Karina berdebar-debar dan bergumam, "Hubungan kita telah diketahui publik, aku nggak tahu bagaimana reaksi dari pihak kampus ...."Memiliki hubungan dengan Rafael pasti akan menimbulkan sensasi. Karina tahu itu dan dia hanya berharap reaksi orang-orang tidak terlalu berlebihan.Namun, pasti akan menarik banyak perhatian orang terhadapnya.Karina menghela napas, dia merasa tidak ingin pergi ke kampus untuk sementara waktu.Begitu Karina selesai berbicara, Rafael sudah memegang tangannya. Sentuhan hangat itu membuat Karina terkejut. Karina menoleh, menatap Rafael dengan bingung. Terlihat Rafael sedang memandang keluar jendela mobil sambil menopang dagunya, seperti sedang menikmati pemandangan, dan berkata dengan datar, "Apa pun yang terjadi, aku akan selalu berada di sisimu."Wanita mana pun pasti akan tersentuh hatinya mendengar perkataan itu.Sudut mata Karina melengkung. Dia menggeser p

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 288

    Karina menggeleng, raut wajahnya tampak bimbang. "Nggak, hanya saja ini terlalu mendadak, aku merasa belum siap.""Apa yang perlu kamu takutkan? Bukankah aku ada di depanmu untuk melindungimu? Kamu hanya perlu bersembunyi di belakangku dengan tenang," jawab Rafael dengan sangat santai dan lancar seakan-akan dia telah berlatih berkali-kali.Hati Karina menjadi hangat. Awalnya dia merasa sedikit bimbang, tetapi sekarang semuanya seketika menjadi jelas. Apa pun yang terjadi, bukankah Rafael selalu ada untuknya?Mengapa dirinya harus khawatir berlebihan?Karina pun mengangguk dengan bersemangat, tersenyum manis dan berkata dengan gaya menggemaskan, "Mulai sekarang, aku akan mengandalkanmu."Rafael mengangkat alisnya ketika dia melihat ekspresi antusias Karina dan berkata, "Kalau aku nggak melindungimu, aku harus melindungi siapa?"Mendengar itu, Karina tertawa lebih bahagia.....Setelah itu, atas permintaan keras Rafael, Karina baru bisa keluar dari ruang perawatan khusus di rumah sakit s

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 287

    "Eh?" Karina mengusap hidungnya, lalu menatap Rafael."Kamu sudah tahu aku sebaik ini, jadi kamu menikah denganku atau nggak?" tanya Rafael sambil memegang dagu Karina, tersenyum lebar.Karina mengangguk mantap dan berkata, "Asalkan kamu mau menikahiku, aku akan menikah denganmu."Rafael benar, jika kamu ingin memakai mahkota, harus siap menanggung bebannya. Rafael telah melakukan begitu banyak hal untuknya, lalu mengapa dirinya tidak menghadapi orang-orang yang datang untuk memprovokasinya demi Rafael?Jika sudah mencintai, mengapa dirinya tidak sanggup menghadapi sedikit kesulitan demi Rafael?Mendengar jawaban yang pasti, Rafael tersenyum lebar, matanya yang hitam penuh arti. "Kamu yakin?"Karina mengangguk tegas. "Aku yakin."Tiba-tiba, Rafael menekan bahu Karina, menghela napas panjang dan berkata, "Sekarang aku merasa lega.""Eh?"Karina tertegun, matanya berkedip-kedip. 'Apa maksudnya?'Ekspresi Rafael tiba-tiba tampak serius, menatap ke arah Karina dan berkata dengan sungguh-su

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 286

    Dia bilang ingin berjalan bersama dengan Rafael, tetapi tidak dapat melakukan banyak hal untuk Rafael dan ini membuatnya merasa sangat tidak berdaya.Karina menghela napas, sorot matanya berkilap dan dia bertanya dengan tidak percaya diri, "Rafael, kenapa kamu begitu baik padaku? Kupikir aku sudah cukup baik, tapi setelah bersamamu, aku baru menyadari kalau aku masih jauh dari cukup baik. Apa aku benar-benar bisa menjadi wanita yang berdiri di sisimu?""Bisa atau nggak kamu menjadi wanita yang berada di sisiku, itu terserah padaku. Aku bilang kamu bisa, maka kamu bisa.""Tapi aku masih belum cukup baik," ujar Karina sambil menggigit bibirnya, kembali merasa ragu."Oh?""Aku punya temperamen yang buruk."Rafael mengangguk, mengakuinya, "Memang, temperamenmu ini sulit ditoleransi oleh kebanyakan orang. Selain itu, kamu suka mempermasalahkan hal-hal kecil, seperti landak yang bisa menyakiti orang jika ia terdesak."Mendengar komentar itu, Karina makin merasa tertekan, "Dan aku juga nggak

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 285

    "Bukan begitu!" Karina tiba-tiba menjadi emosional, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Aku sungguh menyukaimu!""Tapi kamu bahkan nggak memiliki keberanian untuk menghadapi masa depan bersamaku. Kalau kamu ingin memakai mahkota, berarti harus siap menanggung bebannya. Apa kamu bahkan nggak mengerti prinsip ini?""Aku mengerti semua itu!""Kamu benar-benar mengerti?" Rafael mengangkat alisnya.Karina mengangguk dengan tegas, dia menggigit bibirnya dan wajahnya terlihat sedikit bingung."Aku sudah memikirkan semua ini sejak lama, tapi ... aku kurang percaya diri," ujar Karina.Karina menundukkan kepala, suaranya melemah, "Dibandingkan berurusan dengan keluargamu dan teman-temanmu, aku lebih suka berada di laboratorium dengan peralatan dingin. Aku punya temperamen yang buruk, kalau ada orang yang membuatku kesal, aku akan membalasnya. Nggak masalah kalau hanya dengan orang luar, tapi kalau itu terjadi pada orang-orang terdekatmu, aku khawatir akan membuat mereka marah. Aku nggak ingin mem

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 284

    Karina tercekat.Melihat ekspresi konyol Karina, Rafael tersenyum dan mencubit wajah kecilnya. "Kenapa? Kamu sangat bahagia sampai nggak bisa berkata-kata?" tanya Rafael.Karina mengatupkan bibirnya dan menghindari tangan Rafael. Dia menyipitkan matanya dan berkata dengan muram, "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk nggak bercanda? Hal ini nggak mungkin terjadi.""Kenapa?"​​ tanya Rafael, yang senyumannya sedikit memudar, sambil menatap Karina.'Kenapa?'Karina juga menanyakan hal sama pada dirinya sendiri di dalam hatinya.Karena kesenjangan status di antara mereka terlalu besar. Meskipun sekarang mereka bersama, tidak ada jaminan mereka tetap dekat seperti ini di masa depan.Dua orang dengan nilai dan pandangan hidup yang berbeda, Karina tidak berpikir mereka bisa melangkah jauh bersama.Secara rasional, dia dan Rafael tidak akan pernah bisa mencapai akhir, jadi sebaiknya mereka menghentikan hubungan ini. Akan tetapi, secara emosional, putus setelah jatuh cinta lebih sulit dari per

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 283

    'Kenapa reaksi Rafael malah aneh?'Tepat ketika pikiran Karina melayang ke mana-mana, Rafael tiba-tiba tersenyum. Senyuman yang menghiasi wajah tampannya itu sungguh membuat orang terpesona."Karina, jujur saja, cara kamu mengungkapkan perasaanmu berstandar rendah, nggak ada tekniknya sama sekali. Di antara wanita yang pernah menyatakan perasaannya padaku, kamu mungkin yang terburuk.""...."Senyuman Karina memudar.Namun, Rafael melanjutkan tanpa menyadari perubahan ekspresi itu, "Aku sarankan kamu untuk belajar bagaimana menyatakan cinta. Apa yang kamu katakan terlalu lugas dan nggak romantis sama sekali."Kali ini, senyuman di wajah Karina sepenuhnya hilang, lalu terdengar suara gertakan gigi.'Siapa pun tolong seret bajingan bermulut tajam ini keluar dari sini!''Di tengah suasana yang begitu indah, bisa-bisanya dia mengungkit wanita lain! Nggak hanya itu, dia bahkan mengatakan cara aku menyatakan perasaanku adalah terburuk!''Romantis! Romantis!''Kalau kamu begitu ingin romantis,

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 282

    Karina bingung, dia menempelkan pipinya ke dada Rafael, mendengarkan detak jantungnya yang kuat dan merasakan detak jantungnya sendiri ikut sinkron.Karena begitu dekat, dia sepertinya dapat merasakan Rafael sedikit gemetar, gemetar yang disebabkan oleh rasa takut.'Dia sebenarnya sangat takut, bukan?'Karina berpikir, meskipun dirinya tidak bodoh, sebodoh apa pun dirinya pada saat ini, dia tetap tahu bahwa Rafael gemetar karena dirinya. Dirinya yang tiba-tiba menghilang pasti membuat Rafael sangat panik.Dia ingin memeluknya kembali Rafael dan memberitahunya bahwa dia ada di sini sekarang, bahwa dia tidak menghilang dan tidak akan menghilang.Begitu dia bergerak, Rafael menghentikannya dengan suara rendah."Jangan bergerak."Gerakan Karina tiba-tiba berhenti. Karina berbisik di pelukannya, "Rafael, apa kamu takut?"Berdasarkan sikap biasanya, Rafael pasti akan menyangkalnya. Bagaimana mungkin dia yang begitu arogan membiarkan dirinya merasakan ketakutan?Tepat ketika Karina mengira Ra

DMCA.com Protection Status