Share

Bab 142

Lupakan saja, ini hanyalah hormon yang berlalu. Ini adalah reaksi fisiologis Karina yang tak terhindarkan, bukan detak jantung cepat yang disebabkan oleh emosi.

Setelah sekian lama bergaul dengan Rafael, Karina akhirnya berubah menjadi wanita yang keras kepala dan sombong.

"Baiklah, aku percaya padamu," kata Rafael tidak terus mengganggu gadis itu.

Pria yang selalu khawatir wanitanya selingkuh, menandakan bahwa dia cukup gagal.

Rafael berpikir bahwa dirinya adalah seorang bangsawan yang sukses, jadi dia tidak akan melakukan hal-hal di bawah standar seperti itu.

Ketika Karina mendengar kata-kata Rafael, mata kuningnya sedikit bergetar, lalu dia merasakan perasaan manis di hatinya. Perasaan dipercaya membuat seseorang merasa bahagia.

Dia tersenyum sambil berkata, "Rafael, terima kasih."

Rafael mengerutkan bibirnya, kemudian menyahut, "Terima kasih untuk apa?"

Karina tertegun sejenak, lalu dia mengerti. Gadis itu berinisiatif mencium sudut bibir Rafael sambil menjawab, "Senang sekali bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status