Share

28. Takdir Berkata Lain

Candramaya terlihat linglung, sepertinya gadis itu sedang memikirkan sesuatu. Bukankah saat akan berangkat terjadi bencana? Seolah-olah dia tidak harus pergi. Dan sekarang roda kereta itu rusak.

Apa ini firasat?

Sedangkan langit terlihat cerah walaupun hampir senja dan semua terlihat tenang.

Candramaya menghilangkan keraguannya, dia tidak boleh mundur sekarang.

"Bukankah setelah kita melewati hutan belantara ini, kita akan memasuki sebuah perkampungan? Di situ kita bisa beristirahat dan melanjutkan perjalanan esuk harinya," gadis itu menatap langit yang cerah dengan tatapan dinginnya.

Dia hafal perjalanan ini, karena ini bukan pertama kalinya.

Pendiriannya kokoh bagaikan karang. Sekuat apapun ombak menerjang, dia tidak akan goyah.

Setelah melewati perjalanan yang melelahkan, hampir setengah hari, mana mungkin Candramaya mau kembali dengan tangan kosong.

Pelayan itu mengangguk, dia bernama Darsih. Wanita itu yang selalu melayani Candramaya saat masih kecil hingga sekarang.

Semua peng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status