Share

34. Ramalan Ranu Baya

Mata Candramaya melebar dengan mulut terbuka, kedua tangannya meremas seprei. Gadis itu bertanya, " Sejak kapan kamu melihatnya?"

Indrayana menutup mulutnya dengan rapat dan tersenyum penuh arti, dia memilih keluar kamar tanpa menjelaskan sesuatu.

"Indrayana jawab? Indrayana!" Candramaya berteriak. Dia memukul ranjang dengan kedua tangannya yang terkepal saat pemuda itu mengabaikannya. "Pemuda itu tidak sebodoh yang aku kira!" Candramaya mengeram kesal.

Gadis itu memegang kakinya yang berdenyut nyeri. Tidak seharusnya dia memaksakan dirinya untuk berjalan. Sekarang dia merasakan rasa sakit yang luar biasa.

Indrayana berjalan keluar rumah setelah membuat Candramaya kesal. Dia juga sangat kesal dan sedih. Jadi mencari udara segar itu adalah solusinya. Pemuda itu berdiam diri menyaksikan para Pamannya sedang sibuk di halaman untuk mengatur upacara pernikahannya yang dadakan.

Ranu Baya sedang duduk dengan salah satu rekannya bernama Baladewa. Pria yang dulunya adalah ketua perampok ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status