Share

27. Keras Kepala

Nafas Wismaya naik turun tidak beraturan, dia memijit pelipisnya yang pening dan terduduk kembali. "Anak keras kepala!" Ujarnya lirih.

Sedangkan gadis keras kepala itu pergi meninggalkan Pamannya seorang diri. Awalnya dia merasa ragu dan pendiriannya mulai goyah. Tapi bukankah tidak ada yang tidak mungkin kan?

Jika dia sudah melangkah ke depan, seperti apapun tantangannya dia tidak akan mundur.

Ini adalah bentuk baktinya sebagai seorang anak. Itulah yang selalu Candramaya percayai.

***

Arya Balaaditya sekarang berada di persembunyiannya.

Sebuah hutan belantara yang terkenal angker dan berbahaya. Ternyata ada tempat yang indah. Ada sebuah air terjun, dan sungai dengan bebatuan besar, airnya jernih dan segar.

Di tepi sungai ada beberapa rumah yang sederhana. Tempat itu cukup ramai karena Ada sekitar Lima belas orang dan semuanya laki-laki, berpawakan sangar.

Orang jika melihatnya, pasti seperti gerombolan perampok atau pembunuh bayaran. Tapi itu adalah faktanya dulu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status