Share

26. Sumpah Serapah

Candramaya, dia bergeming dengan mata yang merah dan berair. Amarahnya sekarang seperti gunung merapi yang dalam hitungan detik akan meledak. Dan memutahkan segalanya, gadis itu mengeram lirih, "Arya Balaaditya!"

Gadis itu menyadari bahwa Pamannya sengaja melakukannya. Dia bukan pria sembrono.

Kebo Ireng menutup mulutnya. Sedangkan Wismaya dia hanya diam. Dia harus siap untuk menghadapi kemarahan keponakannya.

Wismaya mengangguk dan Kebo Ireng mengerti. Dia mengundurkan diri dan pamit.

"Tutup pintunya?!" Perintah Wismaya, Pria itu berdiri dan tatapannya tajam.

Pelayan langsung bergegas menjalankan perintah.

Setelah pintu itu tertutup rapat, Wismaya membuka mulutnya, "Tunjukan dirimu!"

Candramaya muncul sekarang, dia berdiri tepat di hadapannya. Matanya semerah darah, wajahnya mengeras dan nafasnya tampak liar dan tidak terkendali.

Gadis itu memegang keris dan mengarahkan mata keris itu ke leher Pamannya, "Kenapa Paman melakukan ini?"

"Paman tidak ingin kamu salah jal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status