Share

29. Candramaya Terdesak

Semua perampok bersorak kegirangan. Candramaya hanya bisa menangis dan menggigil ketakutan. Dia mencoba membrontak.

Gadis itu di seret ke semak-semak dengan paksa dan di dorong ke tanah. Candramaya jatuh tersungkur dengan menyedihkan. "Ibu ..!" Ujar Candramaya lirih.

Candramaya membayar sifat keras kepalanya dengan sangat mahal. Jika dia menurut dan mau menunggu pasti kejadiannya tidak akan seburuk ini.

Dia tidak berani memanggil nama penunggu keris dan bahkan menggunakannya dalam keadaan mendesak seperti ini. Dia ingat dengan peringatan Pamannya. Sejujurnya dia takut tidak bisa mengendalikan kerisnya.

Mata pria bernama Barja di selimuti kabut hasrat, dia menunduk dan merobek sebagian kain yang di kenakan Candramaya hingga terlihat pahanya yang mulus.

Tubuh pria tua itu terasa terbakar, jangkunnya naik turun dan air liurnya menetes.

Tubuh Candramaya menggigil ketakutan, dia merangkak dengan sisa tenaga.

Barja semakin bersemangat, dia menarik kaki Candramaya, "Mau kemana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status