Share

21. Bangunnya Candramaya

Suara dingin mengalun dari arah kolam. Kedua pemuda itu menoleh dan mata mereka membulat bersama.

Mereka seperti melihat hantu.

"Huh! Membosankan!" Candramaya mendengkus, menatap sinis kepada dua pemuda yang asyik berkelahi. "Sebosan itu hidup kalian," sambungnya.

Kepalanya menyembul keluar. Rambutnya yang hitam tergerai, walaupun tidak memakai riasan atau perhiasan. Gadis itu tetap cantik walaupun tatapannya terlihat dingin.

"Kamu, sudah bangun?" Tanya Pangeran Adhinatha, matanya berbinar dan tersenyum. Walaupun bibirnya sangat sakit untuk di gerakan.

Pemuda tampan itu tersipu malu, kedua tangannya reflek menutupi mulutnya, "Keterlaluan! Ada dendam apa dia dengan bibirku?" Batin Adhinatha.

Walaupun terlihat kacau, pemuda itu tidak kehilangan aura kebangsawanannya. Dia tinggi dan kulitnya putih. Rambut panjangnya yang tergerai terlihat begitu lembut, dia juga mengunakan ikat kepala yang membuatnya begitu menawan.

Wajahnya memerah, dia malu dan kesal! Kenapa saat gadis itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status