Share

17. Teror Mawar Hitam

Danumaya menahan nafas, punggungnya menegang dan terasa panas. Dia menelan salivanya secara kasar, tertohok saat sang Putri mengatakan kalau cintanya ternoda. Dan itu benar adanya.

"Bisakah Putri membangunkan Raden Ayu Candramaya? Semua orang di sini sangat khawatir," dengan suara lembut dan hati-hati Ki Joko Tejo memohon kepada sang Putri.

Putri Tanjung Kidul mengangkat sebelas alisnya, kelakarnya menggema dan nyaring, ekornya mengibas-ngibas.

Suasana menjadi mencengkam dan suhu ruangan menjadi dingin.

Tubuh Danumaya bergetar, keringat dingin keluar dari pori-pori keningnya dan wajahnya semakin memucat. Ingin rasanya pinsan di tempat, dia benar-benar tidak menyangka dengan apa yang terjadi sekarang.

Berbeda dengan Ki Joko Tejo yang berusaha tenang, ini bukan hal baru. Sebagai mantan pendekar yang sudah melalang buana dalam jagat persilatan.

Tawa sang Putri akhirnya meredam, seiring dengan wujudnya yang berubah menjadi wanita yang cantik jelita. "Bukan aku yang yang membuatnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status