Share

Waktunya Telah Tiba

Tania mematut dirinya di cermin. Sepasang mata indahnya memindai sekujur tubuhnya dari puncak kepala hingga ujung kaki. Ia mengesah melihat bekas kemerahan yang ditinggalkan Gatra nyaris di sekujur tubuhnya. Tadi di kamar mandi mereka kembali bercinta. Walau Tania masih sakit, tapi Gatra bilang begini,

"Ta, ngelakuinnya harus sering-sering biar sakitnya cepat hilang."

"Masa sih, Gat? Bukannya tambah sakit ya?" tanya Tania tidak percaya.

"Iya, Ta, beneran. Masa aku bohong," jawab Gatra.

Dan terjadilah hal-hal yang diinginkan.

Lalu Tania mengambil baju di lemari. Ia mengenakan dress tulip kuning selutut. Warnanya yang cerah membuat kulit Tania terkesan bertambah terang. Tania mengernyit menyaksikan mukanya. Wajah cantiknya itu tampak pucat.

Gatra yang dari tadi duduk di ranjang memerhatikan Tania kini berdiri dan berjalan menghampirinya. “Mukamu pucat, Ta. Nggak mau ditutupin dikit?” ujarnya sambil memeluk tubuh Tania dari belakang.

“Memang kenapa kalo mukaku pucat? Jadi aneh banget ya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Gak sabar tunggu bab selanjutnya niiih. Semangat Kak..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status