Share

Bicara Berempat

last update Last Updated: 2024-08-31 14:18:11

“Pengantin baru kenapa ada di sini? Bukannya honeymoon?” Dypta tersenyum sambil memandang ke arah Tania dan Gatra bergantian.

“Kami belum ada rencana honeymoon sih, Pa, apalagi lusa Tata udah mulai ngantor lagi.” Gatra yang menjawab mewakili dirinya dan Tania.

“Beneran, Ta? Masa baru nikah udah langsung ngantor?”

“Iya, Om. Jatah cuti Tata kan udah nggak ada lagi,” jawab Tania. Waktu trip ke Canada kala itu Tania sudah menghabiskan semuanya. Yang tersisa hanyalah cuti menikah yang diatur terpisah di luar annual leave.

Dypta manggut-manggut lantas masuk ke dalam rumah. Audry mengikuti di belakangnya sembari mengajak Tania dan Gatra.

Pasangan muda itu saling berpandangan dengan pikiran yang sama tersimpan di kepala mereka. Bagaimana caranya berbicara bertiga saja dengan Dypta sementara ada Audry di sana?

“Pa, Papa mau istirahat ya?” Gatra berseru memanggil Dypta sebelum mertuanya itu benar-benar menghilang dari ruang pandangnya.

Dypta menoleh ke belakang, “Ada apa, Gat?”

“Saya minta wakt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Menegangkan ...
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Lanjut Kak... Ikutan tegang niih, wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Fakta Yang Sesungguhnya

    “Aku akan jelasin semua sekarang, tapi tolong sebelum semua selesai jangan ada yang memotong, termasuk Kakak.” Setelah memandang sang istri Dypta mengalihkan tatapannya pada sang putri.Tania menjawab dengan anggukan kepala.“Yang, Gat, jadi begini ceritanya. Malam itu, Papa menjemput Tata ke kelab. Papa dan Mommy cemas karena Tata masih belum pulang. Padahal sebelumnya Tata udah janji kalau acaranya nggak sampai selarut itu. Mommy menyuruh Papa menjemput Tata. Dan ternyata Papa menemukan Tata dalam keadaan mabuk berat. Jujur waktu itu Papa agak kecewa saat tahu Tata melanggar janji.”Tania baru akan memprotes ketika Dypta mengangkat tangan, meminta agar tidak seorang pun memotong pembicaraannya selagi dirinya berbicara.“Awalnya Claudia yang akan mengantar Tata pulang. Tapi karena Papa udah datang, akhirnya Papa yang bawa Tata pulang. Tata yang lagi mabuk berat ngeracau nggak jelas termasuk saat udah berada di mobil, itu adalah puncaknya.”“Puncak apa, Dyp?" Audry menyela meskipun ta

    Last Updated : 2024-08-31
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Express

    Setelah klarifikasi dari Dypta, hubungan mereka kini membaik. Tidak ada lagi kesalahpahaman di antara mereka. Baik itu di antara Tania dan Dypta, maupun di antara Audry dan Dypta. Mereka sudah membicarakan semuanya secara terbuka dan saling memaafkan satu sama lain. Yang ada tersisa hanyalah rasa lega dan bahagia.Tanpa terasa satu bulan berlalu setelah pernikahan Gatra dan Tania. Tania disibukkan dengan rutinitasnya sebagai pekerja kantoran. Sedangkan Gatra mengisi waktu luangnya dengan bekerja di Tamara Latte. Canggung. Itu adalah hal pertama yang dirasakannya. Bagaimana tidak. Gatra yang biasanya memegang stetoskop kini harus berhadapan dengan cangkir-cangkir kopi dan gelas-gelas minuman. Namun lama kelamaan setelah beradaptasi Gatra mulai terbiasa. Hingga detik ini Tania tidak tahu dari mana Gatra belajar cara menggunakan mesin kopi dan membuat espresso. Sedangkan Gatra masih enggan memberitahunya dan merahasiakan pada Tania.Jika dulu setelah pulang kerja Tania akan langsung ke

    Last Updated : 2024-08-31
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Hadiah Terindah

    Gatra membantu memijit tengkuk Tania yang masih memuntahkan hampir seluruh isi perutnya. Ketika semuanya pindah ke lantai kamar mandi, Tania terkulai lemas. Seumur hidup baru kali ini Tania muntah parah seperti sekarang.Setelah Tania selesai membersihkan mulutnya, Gatra memapahnya ke kamar dan membaringkannya di ranjang. Gatra menaikkan suhu pendingin ruangan di kamar mereka agar tidak terlalu dingin.“Gimana rasanya sekarang?” tanya Gatra sambil meletakkan tangannya di pundak Tania.“Masih lemes, Gat, pusing sama mual,” jawab Tania lemah.“Aku bikinin teh hangat bentar ya, kamu tunggu di sini dulu.” Gatra keluar dari kamar sebelum mendengar jawaban Tania.Tinggal sendiri, Tania meringkuk memeluk guling sambil mengingat-ingat apa ada salah makan sesuatu. Seingatnya ia makan biasa-biasa saja. Tadi pagi sarapan oatmeal, siangnya di kantor makan soto daging di lantai dasar. Terakhir makan cheese cake di cafe serta beberapa potong kentang beku yang tadi digorengnya. Tidak ada yang aneh.

    Last Updated : 2024-09-01
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Husband Goals

    Seperti yang sudah diprediksi, Audry dan Lena begitu bahagia ketika Gatra memberitahu mengenai kehamilan Tania. Keduanya banyak memberi nasihat dan berbagi pengalaman mereka saat hamil di masa muda dulu. Hanya saja mengenang masa silam bukanlah hal yang menyenangkan bagi Audry.“Kakak beruntung memiliki suami seperti Gatra. Dulu Mommy cuma sendiri. Papi nggak peduli pada apapun yang Mommy rasakan. Mau Mommy muntah sampai tepar, mau Mommy nggak bisa bangun, Papi nggak pernah ada buat Mommy. Dia sibuk kerja,” kata Audry mengenang kembali masa-masa suram itu. Audry terpaksa menceritakannya pada Tania bukan karena ingin menjelek-jelekkan Jeff, tapi karena tadi sang putri memintanya berkisah tentang pengalamannya dulu. Tania diam saja. Tidak sepatah kata pun keluar dari mulutnya karena ia juga bingung bagaimana cara mengomentarinya. Tania bisa merasakan bagaimana perasaan Audry kala itu. Dan mau tidak mau Tania membandingkannya dengan kehidupannya saat ini. Segaris senyum terkembang di bi

    Last Updated : 2024-09-01
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Penyesalan Yang Tidak Ada Gunanya

    “Gatra!” sapa perempuan yang saat ini sedang berdiri di depan Gatra. Ekspresinya sama seperti Gatra tadi. Kaget. Setelah cukup lama tidak bertemu siapa yang akan menyangka jika mereka akan berjumpa di tempat yang tidak terduga seperti saat ini.Gatra hanya menatap dengan tatapan datar lalu memungut kantong obatnya yang terjatuh di lantai. Ia ingin segera pergi dari tempat itu secepatnya. Ia tidak ingin berinteraksi lagi dengan perempuan itu.“Aku nggak nyangka kita bakalan ketemu di sini,” kata Kiera, perempuan yang hampir Gatra tabrak.Reaksi Gatra masih sedatar tadi. Gatra hendak menarik langkahnya ketika Kiera menahannya.“Aku nggak nyangka sikapmu akan se-childish itu. Walaupun kita gagal menikah bukan berarti kita musuhan kan, Gat?” ucapnya seakan ingin menyalahkan Gatra.Senyum asimetris terbit di bibir Gatra. Gatra bukanlah tipe laki-laki pengecut yang akan menganggap mantan sendiri sebagai musuh. Tapi setelah apa yang dilakukan Kiera padanya Gatra sudah kehilangan respek pada

    Last Updated : 2024-09-01
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Thanks, Tiram

    Beberapa bulan kemudian ...“Gaaaaat! Sini deh!”“Iya, bentar! Lagi nanggung nih.” Gatra menyahut dari dapur ketika Tania memanggilnya agar datang ke kamar. Saat itu Gatra sedang berkutat menyiapkan tumis tiram pedas untuk menu makan malam mereka.Di dalam kamar Tania sedang berbaring sendiri. Tania baru saja pulang kerja. Namun tiba-tiba ia merasakan gerakan kencang dari dalam perutnya yang langsung membuatnya jadi excited. Ini adalah gerakan pertama si baby sepanjang kehamilannya. Tidak ingin kehilangan momen itu, Tania buru-buru keluar dari kamar dan menemui Gatra di dapur.“Gat, dia gerak. Gerakannya kuat banget, Gat! Dia kayak lagi nendang-nendang aku,” kata Tania melaporkan dengan muka berbinar-binar.Detik itu juga Gatra menelusupkan tangan ke balik baju Tania tepat di bagian perut perempuan itu.“Beneran kan, Gat? Kamu bisa ngerasain sendiri kan?” Tania masih seantusias tadi.Gatra menganggukkan kepala tanpa sepatah kata pun yang terlontar dari mulutnya. Semua ini membuatnya t

    Last Updated : 2024-09-01
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Babymoon In Switzerland

    24 weeks pregnancy …Tania membuka matanya ketika merasakan tendangan yang super kuat dari dalam perutnya. Bersamaan dengan itu segaris senyum lebar tercetak sempurna di bibirnya.“Morning, Babies … udah bangun, Nak?” Tania mengusap perutnya yang membuncit tinggi bahkan nyaris melampaui tinggi dadanya. Ia juga baru menyadari jika saat itu tangan Gatra juga sedang melingkari tubuhnya.“Awww ….” Pekikan tertahan meluncur dari bibir Tania ketika tendangan berikutnya kembali menghantam. Kali ini jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Calon anak-anak itu seperti kompak menjawab sapaan Tania.Tania menempelkan tangan di perutnya tepat di sebelah tangan Gatra yang juga berada di sana. Senyumnya merekah sempurna begitu mengingat step by step yang dilaluinya dalam rangka menjadi seorang ibu.Tanpa terasa saat ini sudah enam bulan lamanya Tania mengandung. Meskipun berbeda dengan kehamilan normal tapi Tania sangat menikmati setiap detail prosesnya. Mungkin semua akan terasa berat jika Tania menja

    Last Updated : 2024-09-02
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Ngidam Yang Aneh

    Dari danau Bausee, tour guide mengajak Tania dan Gatra mengelilingi pegunungan dengan menggunakan helikopter. Dari atas mereka bisa menyaksikan pemandangan pedesaan, padang rumput yang hijau serta birunya air danau. Keduanya benar-benar menikmati trip mereka kali itu.Petualangan mereka tidak berakhir sampai di sana. Setelah melihat langsung hamparan salju di puncak gunung, Tania dan Gatra menguji nyali dengan menaiki cable car di mount Titlis. Setelahnya petualangan mereka dilanjutkan dengan menyebrangi jembatan gantung yang memiliki ketinggian lima ratus meter dari tanah dan memiliki panjang seratus meter. Jembatan tersebut membawa mereka ke Glacier Cave, sebuah tempat wisata berbentuk gua yang terbuat dari bongkahan es. Hari berikutnya Tania dan Gatra menjajal area perkotaan. Mereka mendatangi pabrik Swatch atau Swiss Watch. Seperti yang sudah diketahui Swiss terkenal dengan produk jam tangannya.Pada hari kelima Tania mulai merasakan ada yang aneh di perutnya. Bukan karena calon

    Last Updated : 2024-09-02

Latest chapter

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Win-Win Solution

    Rogen melangkah pelan setelah Davina menggandengnya. Anak-anak terkadang menempatkan orang dewasa dalam posisi yang tidak mudah.Athaya langsung bangun dari berbaring dan menyandarkan punggung ke headboard begitu Rogen ikut duduk di ranjang.“Istirahat aja, Ay, kamu pasti capek.” Rogen menyuruh Athaya kembali berbaring.Athaya tersenyum samar. Ia merasa canggung untuk berbaring di ranjang itu sedangkan ada Rogen di dekatnya.“Bunda kenapa bangun? Kita tidur sama-sama yuk! Papa juga.” Davina memandang Athaya dan Rogen bergantian.Rogen terpaksa menganggukkan kepala dan memberi Athaya isyarat dengan matanya agar menuruti kemauan Davina. Jadilah mereka berbaring bertiga. Rogen dan Athaya berada di sisi kanan dan kiri memagari Davina di tengah-tengah mereka.Davina tersenyum bahagia dan memandang kedua orang tuanya yang membelai kepalanya bergantian. Ini adalah pertama kalinya Davina tidur bertiga dengan Rogen dan Athaya.“Kenapa Papa dan Bunda tinggalnya pisah-pisah? Kenapa Bunda nggak ti

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Rasa Yang Tidak Pernah Mati

    Rogen dan Belva duduk dengan tegang di kursi pasien di ruangan Gatra. Mereka sedang menanti hasil pemeriksaan kesehatan. Ini adalah pemeriksaan kesekian yang mereka lakukan.“Kalian berdua sehat, nggak ada masalah apa-apa.” Entah untuk keberapa kali Gatra mengatakan hal yang sama.“Kalau memang begitu kenapa Belva masih belum hamil, Bang?” tukas Rogen.Gatra mengerti bagaimana perasaan adik ipar dan istrinya. Dan sebagai orang yang dekat dengan mereka ia juga tidak pernah henti menyemangati.“Abang ngerti perasaan kalian, tapi ini hanya masalah waktu, Dek. Percaya sama Abang, kalau sudah waktunya Tuhan pasti kasih.”Belva yang sejak tadi diam terpaku di sebelah Gatra hanya tersenyum getir. Sudah hampir empat tahun menikah namun Tuhan belum mempercayakan seorang anak pun dititipkan ke dalam rahimnya. Sementara orang-orang di sekelilingnya saat ini sedang mengandung. Mulai dari Tania hingga Athaya. Saat ini Tania sedang mengandung anak keempat,

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Yang Terbaik Untuk Kita

    “Davina! Sini, Sayang, ada papa tuh!”“Yeay … Papa datang!!!” Bidadari cilik itu berlari kecil ke depan rumah saat mendengar suara Audry yang berseru memberitahunya.Rogen baru saja turun dari mobil. Segala rasa lelahnya sirna seketika ketika melihat wajah Davina, putri kecilnya. Rogen langsung mengangkat Davina dan menggendong anak itu.Tanpa terasa, tiga setengah tahun sudah berlalu. Davina kini tumbuh menjadi anak yang manis, tidak banyak tingkah dan menggemaskan.“Udah makan, Sayang?” “Udah, Pa.”“Beneran? bohong ah!” Rogen tidak percaya. Davina memang paling susah jika disuruh makan nasi.“Cium aja kalau Papa nggak percaya, pasti ada bau ayam goreng. ” Davina menyodorkan pipinya.Rogen tertawa lalu mengecup gemas pipi chubby sang putri. “Oh iya, bau ayam goreng. Iya deh, Papa percaya.”Davina tertawa sambil membelai dagu belah Rogen. Davina sangat suka melakukannya. Biasanya sebelum tidur ia akan mengelus-elus belahan di dagu Rogen hingga akhirnya ketiduran.“Tadi Davina ngapain

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Terikat Selamanya

    Athaya mengerutkan dahi. Suara itu terdengar sangat jelas dan dekat. Suara yang sudah familier dengannya tapi sudah lama tidak didengarnya.Nggak mungkin, pikir Athaya. Pasti ini hanya halusinasinya saja. Mana mungkin Rogen ada di sini. Saat ini Rogen pasti sedang bahagia-bahagianya dengan Belva menikmati masa-masa indah pengantin baru.Athaya memejamkan mata dan mencoba untuk fokus pada dirinya sendiri sambil menahan kontraksi yang hilang timbul. Ia menepis semua pikiran dan bayangan-bayangan lain yang melintas di kepalanya.“Sombong lo ya, jauh-jauh gue datang ke sini tapi dicuekin.”Suara itu membuat Athaya terkesiap. Ini nyata dan bukan halusinasinya. Tapi masa Rogen ada di sini?Sambil menahan rasa penasaran Athaya memutar tubuhnya dengan perlahan. Tepat di saat itu ia mendapati seseorang sudah berada di belakangnya, duduk di sisi ranjang.“Adek …” Athaya menggumam tidak percaya. Rogen benar-benar ada di sana. Di dekatnya, di tempat yang sama dengannya. Dan ini bukan mimpi.Roge

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Big Surprise

    Enam bulan kemudian …Setelah kejadian malam itu, hidup Athaya berubah. Pelan-pelan ia mulai menepis Rogen dari hatinya dan membiarkan Kenzi yang mengisi. Athaya menyadari, tidak akan adil untuk Kenzi jika ia masih saja dibayang-bayangi Rogen. Mungkin Athaya harus berterima kasih pada Nora yang telah memilihkan Kenzi untuknya. Kenzi memang tidak sempurna, tapi dia adalah suami yang ideal untuk Athaya. Kenzi membuktikan kata-katanya. Dia menerima keadaan Athaya apa adanya. Dia juga tidak pernah mengungkit-ungkit kejadian itu. Malah Kenzi sangat perhatian pada kehamilan Athaya.“Ay, Rogen jadi menikah hari ini?” tanya Kenzi pagi itu sebelum berangkat ke kantor.“Jadi, Mas,” jawab Athaya.Tempo hari Belva mengabarinya dan bertanya apa Athaya bisa datang. Tapi Athaya menolak dengan alasan kandungannya sudah semakin besar dan hanya menunggu due date. Athaya sama sekali tidak mengungkit kejadian malam itu. Ia tidak ingin menyalahkan Belva. Yan

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Keputusan Kenzi

    “Saya minta penjelasan dari kamu sekarang. Saya harus tahu semuanya. Karena apa? Karena saya adalah suami kamu. Saya pendamping hidup kamu. Dan terutama saya adalah orang yang bertanggung jawab atas hidup kamu setelah kita resmi menikah, bukan orang tua kamu. Jadi saya minta kamu untuk bicara sejujur mungkin."Suara dingin bernada tegas itu betul-betul membuat Athaya tidak berdaya. Satu-satunya yang harus ia lakukan adalah mengatakan segalanya pada Kenzi.“Pertama, saya mau minta maaf udah bikin Mas kecewa,” ucap Athaya pelan. “Saya memang salah karena nggak bilang semua ini dari awal. Saya nggak akan membela diri. Dan …” Athaya menggantung kalimatnya sembari mengamati ekspresi Kenzi.Lelaki itu masih seperti tadi. Menyorot Athaya dengan tatapannya yang datar dan penuh rasa kecewa.“Dan saat ini saya juga sedang hamil.” Athaya melanjutkan perkataannya dengan suara yang jauh lebih lirih.“HAMIL?” Kali ini Kenzi tidak mampu menyembunyikan r

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Malam Pertama Mereka

    Athaya memandang keluar jendela pesawat. Mereka baru saja memasuki kota Jayapura dan akan mendarat sebentar lagi. Seperti yang dikatakan Athaya pada Rogen, setelah ia menikah akan langsung berangkat ke Papua.Orang-orang terdekatnya melepas Athaya dengan berat hati, terutama Nora. Sedangkan Jeff hanya berbicara pada Kenzi agar menjaga Athaya baik-baik. Jeff tidak mengatakan apa-apa pada Athaya. Athaya bersyukur Rogen tidak ikut melepas keberangkatannya di bandara karena lelaki itu mengatakan padanya harus kerja pada hari tersebut. Kalau ada Rogen Athaya tidak menjamin jika ia akan kuat dan sanggup untuk pergi.“Aya, kita sebentar lagi landing.” Suara Kenzi membuyarkan lamunan Athaya.Athaya mengangguk pelan. Sepanjang penerbangan Kenzi sibuk sendiri membaca buku, sedangkan Athaya larut dalam lamunannya.Semilir angin menyapa halus begitu Athaya turun dari pesawat. Ia dan Kenzi langsung disambut oleh seorang laki-laki yang merupakan perwa

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Ikatan Batin

    Hanya satu minggu setelah perkenalan Athaya dan Kenzi, pernikahan keduanya pun diselenggarakan. Rencana kepindahan Kenzi ke Papua ternyata cukup menguntungkan. Karena dengan begitu mereka jadi punya alasan untuk melaksanakan pernikahan tersebut sesegera mungkin.Pernikahan itu diadakan sebagaimana mestinya. Dalam artian tidak terlalu mewah dan besar-besaran. Jeff bilang bahwa itu hanya akan menghabiskan biaya.Bagi Athaya tidak masalah. Jika perlu tidak perlu ada pesta atau perayaan apa-apa. Cukup akad nikah saja. Yang penting sah secara agama dan diakui oleh negara. Bukankah itu yang lebih penting?Nora masuk ke kamar Athaya memberitahunya. “Aya, ada Belva tuh.”Athaya terkesiap. Sudah sejak tadi ia melamun sendiri setelah perias pengantin mendandaninya.“Belva sama siapa, Mi?” “Sama Rogen.”Deg …!!! Detak jantung Athaya mengencang dalam hitungan detik mendengar nama itu disebut. Lelaki yang dicintainya ternyata datang pada hari pernikahannya. Dan itu tidak mudah untuk Athaya.“Sur

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Penolakan Rogen

    “Adek, ini Mas Kenzi, calon suamiku.” Athaya menegur Rogen yang termangu sementara di hadapannya Kenzi mengulurkan tangan untuk bersalaman. Rogen terkesiap dan balas menjabat tangan pria di depannya. ‘Nggak banget selera lo, Ay.’ Ia membatin. Rogen mengurungkan niatnya untuk menghajar Kenzi. Lagi pula, sejak kapan ia peduli pada Athaya?Terlepas dari perbuatan Kenzi yang telah menodai Athaya, Rogen berkaca pada dirinya sendiri. Ia juga melakukan hal yang sama dengan Belva. Hanya saja Belva tidak sampai hamil.“Mas Kenzi, Adek ini saudaraku, dan ini Belva sahabatku sekaligus calon istrinya Rogen,” kata Athaya menjelaskan.“Adek?” ulang Kenzi tidak mengerti.“Rogen maksudnya. Kalau di keluarga kami dipanggilnya Adek soalnya dulu dia anak bungsu.” Athaya menjelaskan dengan detail.Kenzi manggut-manggut sambil tersenyum.“Mas Kenzi bentar ya, saya pinjam Athaya dulu,” kata Belva menyela.Kenzi mengangguk pelan.Belva kemudian menarik tangan Athaya menjauh. “Ay, lo serius mau nikah sama

DMCA.com Protection Status