Share

Tentang Belva

last update Last Updated: 2024-09-05 14:56:25

Hal yang paling dibenci Belva setiap kali pulang ke rumah adalah karena ia harus bertemu dengan keluarganya. Ayah, ibu, kakak laki-laki, serta dua orang adik perempuannya. Bukannya Belva tidak sayang pada mereka. Hanya saja ia merasa lebih baik tidak punya siapa-siapa.

Baron, ayahnya yang pengangguran dan seorang penjudi yang selalu meminta uang padanya. Yudi, kakak lelakinya yang sudah menikah dan tinggal di tempat lain tapi masih sering datang ke rumah, menginap di sana dan memaksa Belva agar diberi uang. Jika tidak diberikan jangan harap dia akan beranjak dari hadapan Belva.

Sudah bertahun-tahun ibu kandung Belva meninggal. Lalu Baron, ayahnya, menikah lagi dengan perempuan lain, namanya Hesti. Belva tidak mengerti apa yang membuat Baron memilih Hesti. Dari segi fisik Hesti kalah jauh dari ibu kandung Belva yang cantik jelita. Sudah begitu, Hesti membawa dua orang anak perempuan yang saat ini menjadi adik tiri Belva. Namanya Amel dan Ika.

Amel saat ini sedang kuliah di sebuah perg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Eh, om Dypta ponakannya Jeff ...
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Duh Rogen, kenapa gak langsung aja bilang mau ngedeketin Belva. Kalo kayak gini kan kasihan Aya, dia bakal salah paham.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Bermula Dari Sini

    Hari ini Athaya bangun jauh lebih pagi dari biasa. Telepon dari Rogen kemarin malam bagaikan suntikan semangat baginya. Athaya sudah tidak sabar ingin segera ke kantor dan bertemu Rogen.“Cantik banget sih, Ay?” sapa Nora ketika Athaya muncul di ruang makan dan bergabung bersamanya.Athaya mengukir senyum lalu memerhatikan sekilas pakaiannya. Hari itu ia tampil feminin dengan mengenakan rok selutut serta kemeja floral berwarna pink lembut yang kedua ujungnya diselipkan ke dalam rok. Seingat Athaya jarang-jarang ia berpakaian begini. Namun alasannya hanya satu. Karena nanti ia akan bertemu dengan Rogen.“Seingat Mami hari ini kita nggak ada meeting sama klien deh,” kata Nora kemudian. “Aya … ada janji mau ketemu seseorang?” sambungnya lagi sambil memerhatikan lurus-lurus wajah Athaya.Athaya tersenyum dan berusaha keras menyembunyikan perasaan bahagianya. Dari dulu sampai sekarang hanya dirinya sendiri yang tahu sebesar apa perasaannya pada Rogen. “Nggak mau ketemu siapa-siapa, Mi, is

    Last Updated : 2024-09-05
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Keluarga Yang Bisa Dinikahi

    Rogen menyesap orange juice-nya sambil menanti Belva yang masih belum terlihat batang hidungnya. Sedang Athaya yang duduk di hadapannya tampak sedang mengaduk-aduk minumannya setelah sedari tadi sibuk mencuri-curi pandang pada Rogen.“Ay, lo deket sama Belva?” Pertanyaan Rogen membuat Athaya berhenti mengaduk minuman dengan sedotan dan memandang ke arah laki-laki itu. “Deket banget. Dia sahabat aku dari dulu.”Jawaban yang didengarnya dari Athaya membuat Rogen bersorak girang di dalam hati. Itu artinya ia akan semakin mudah mendekati Belva.“Berarti lo tau apa aja tentang dia?” selidik Rogen lagi.“Ya taulah.”“Dia tinggal di apartemen mana, Ay?” Rogen belum berhenti. Siapa tahu letak apartemen mereka berdekatan.“Dia nggak tinggal di apartemen, Dek, tapi di rumah orang tuanya.” Athaya kemudian menyebut secara garis besar alamat lengkap tempat tinggal Belva. Rogen merekam di benaknya. ‘Jalan Mutiara no. 10,’ batinnya berulang-ulang seperti mantra.“Nah, itu dia datang.”Rogen langsu

    Last Updated : 2024-09-05
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Menguntit

    Setelah makan siang tadi Belva melanjutkan pekerjaannya. Selagi berkonsentrasi, fokus perhatiannya pun terusik ketika ponselnya berdering nyaring. Seharusnya tadi Belva men-silent-kan saja agar tidak mengganggu konsentrasinya.Ternyata Hesti yang menelepon. Belva terpaksa menerima panggilan tersebut karena ia tahu ibu tirinya itu tidak akan berhenti sebelum Belva menjawab.“Bel, udah ada uangnya? Mama harap kamu nggak lupa. Besok sudah harus dibayar.”“Iya, Ma, aku lagi usahain,” jawab Belva lesu.“Jangan cuma diusahain, tapi harus ada hari ini juga biar besok adekmu langsung tinggal bayar. Mama juga berharap kalau kamu nggak akan pernah melupakan jasa-jasa Mama membiayai kuliah kamu dulu!” kata Hesti penuh penekanan.“Iya, Ma.” Bersama jawabannya Belva langsung mengakhiri panggilan. Tidak peduli apakah di seberang sana Hesti mengomel panjang lebar.Belva membuang napas panjang. Ia memijit pelipisnya. Kepalanya semakin berat setelah mendapat tekanan dari ibu tirinya. Belva menyentuh k

    Last Updated : 2024-09-06
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Mati Adalah Jalan Terbaik

    Belva basah kuyup ketika tiba di rumah. Tadi hujan menyapanya ketika ia masih berada di setengah perjalanan. Dan sialnya Belva lupa membawa jas hujan.Belva masuk ke kamarnya lalu mengganti pakaian dan mengeringkan rambutnya yang basah. Hawa dingin yang melingkupinya membuat Belva menggigil.Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dari luar. Baron masuk tanpa aba-aba yang membuat Belva terkejut. Saking terburu-buru, Belva lupa mengunci pintu.“Ada apa, Pa?” Perasaan Belva tidak enak melihat gelagat yang ditunjukkan sang ayah.“Bel, Papa butuh duit. Tolong kasih Papa duit, Bel,” pinta Baron dengan muka memelas, dan biasanya cara itu cukup ampuh. Belva akan luluh dan memenuhinya.“Aku nggak punya duit, Pa,” jawab Belva. Lama-lama ia mulai muak atas tingkah orang-orang di rumah yang selalu memerasnya tanpa mau tahu betapa susahnya Belva mendapatkan itu semua.“Ayolah, Bel, jangan bohong sama Papa. Pinjam Papa dulu, besok Papa ganti.” Baron terus memaksa. Aroma alkohol yang kuat menguar dari mul

    Last Updated : 2024-09-06
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Awal Yang Baik

    Setelah dari toko perhiasan tadi, Rogen tidak langsung pulang. Ia terus mengekori Belva. Sebelah tangannya berada di setir, sedangkan sebelahnya lagi mencubit-cubit dagunya sembari memikirkan cara untuk mengembalikan kalung gadis itu.Hujan mulai turun tepat di saat Rogen masih berada di perjalanan mengikuti Belva. Ingin rasanya Rogen menawarkan tumpangan agar gadis itu tidak kehujanan, tapi Rogen juga yakin pasti Belva akan menolak.Rogen berdecak kesal karena indikator fuelmeter mobilnya menunjukkan bahwa ia membutuhkan tambahan bahan bakar. Rogen terpaksa membelokkan mobilnya ke SPBU yang ditemuinya.Rogen harus rela kehilangan jejak Belva karena saat itu ia harus antri bersama puluhan kendaraan lainnya yang memiliki kepentingan yang sama dengannya.Cukup lama Rogen menghabiskan waktu di sana hingga akhirnya ia keluar dari tempat itu. Kali ini ia menyetir dengan pelan karena Rogen yakin Belva tidak akan ke mana-mana lagi hujan-hujan begini. Belva pasti langsung pulang ke rumahnya.

    Last Updated : 2024-09-06
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Bertamu Malam-Malam

    Belva meletakkan piring kosong bekas makanan ke atas nakas. Pandangannya lantas beralih pada satu-satunya ruangan yang terdapat pada kamar tersebut. Mungkin itu adalah kamar mandi.Belva turun dari ranjang lalu melangkah pelan ke ruangan tersebut. Pundaknya terasa sakit saat digerakkan. Tadi waktu menabrakkan diri ke mobil Rogen bagian pundaknya adalah yang paling duluan membentur mobil laki-laki itu.Kamar mandi Rogen ternyata bersih. Tadinya Belva pikir ia akan menemukan puntung rokok berserakan di mana-mana. Tidak seharusnya ia membandingkan dengan kamar mandi rumahnya sendiri. Baron punya kebiasaan buruk, merokok sambil buang air besar dan membuang puntungnya sembarangan.Belva mengusap mukanya seakan dengan begitu ia bisa membuang jauh-jauh pikirannya agar tidak membandingkan keduanya karena jelas saja sangat jauh berbeda.Begitu membuka pintu kamar mandi dan berniat untuk kembali ke luar, Belva terkejut saat melihat Rogen tahu-tahu sudah berada di depan pintu.“Udah selesai?” ta

    Last Updated : 2024-09-07
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Aku Hanya Ingin Dia, Bukan Kamu

    Athaya menjauhkan ponsel dari telinganya ketika Rogen memutus sambungan dari seberang sana. Awalnya Athaya tidak menyadari jika sambungan sudah terputus saking terpana mendengar suara Rogen. Setelahnya, Athaya kembali duduk di sebelah Belva dan menatap sahabatnya itu dengan sorot meminta penjelasan.“Rogen nelfon gue, katanya lo nyoba bunuh diri, itu bener, Bel?”Belva tidak mengiyakan, namun juga tidak menidakkan.“Bel, lo kenapa sih? Lo ada masalah apa sebenarnya? Cerita sama gue, Bel! Lagian sejak kapan lo jadi pake rahasia-rahasia gini?”Didesak seperti itu, Belva tidak lagi punya alasan untuk berkilah. Jalan satu-satunya adalah memberitahunya pada Athaya. “Tadi tuh gue udah desperate banget, Ay.”Athaya menegakkan duduk, lebih serius mendengarkan Belva.Belva mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. “Papa mengambil paksa uang yang seharusnya buat bayar semesterannya Amel. Gue bingung harus gimana lagi, soalnya gue be

    Last Updated : 2024-09-07
  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Terima Atau Tolak?

    “Dia baik-baik aja, Dek.” Athaya menjawab rentetan pertanyaan Rogen.“Hufft … syukurlah ….” Rogen terlihat lega. “Terus sekarang dia masih di rumah lo?” tanyanya lagi.Athaya menggeleng pelan. “Tadi aku udah ngelarang dia biar nggak ngantor dulu, tapi dia nggak mau, katanya udah baikan.”“Jadi sekarang Belva ada di sini?” kejar Rogen secepat kilat.Athaya mengiyakan dengan menganggukan kepala.Rogen kemudian melempar pandangan ke luar kantin. Bola matanya berlarian gelisah seakan sedang mencari-cari sosok seseorang.“Terus lo kenapa nggak ngajak Belva ke sini sekalian?” tuntutnya pada Athaya.“Kan kita mau ngomongin dia, nggak mungkin juga kan aku ajak dia ke sini?”Rogen mengangguk pelan. Ia menyesap minumannya sesaat sebelum Melanjutkan perbincangan.“Dia udah cerita sama lo ada masalah apa?”Athaya tidak seketika menjawab. Ia berpikir sebelumnya. Apa nanti jika ia membicarakan masalah Belva pada Rogen tidak akan membuat sahabatnya itu malu?“Ay, kok malah bengong? Lo denger gue ng

    Last Updated : 2024-09-07

Latest chapter

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Win-Win Solution

    Rogen melangkah pelan setelah Davina menggandengnya. Anak-anak terkadang menempatkan orang dewasa dalam posisi yang tidak mudah.Athaya langsung bangun dari berbaring dan menyandarkan punggung ke headboard begitu Rogen ikut duduk di ranjang.“Istirahat aja, Ay, kamu pasti capek.” Rogen menyuruh Athaya kembali berbaring.Athaya tersenyum samar. Ia merasa canggung untuk berbaring di ranjang itu sedangkan ada Rogen di dekatnya.“Bunda kenapa bangun? Kita tidur sama-sama yuk! Papa juga.” Davina memandang Athaya dan Rogen bergantian.Rogen terpaksa menganggukkan kepala dan memberi Athaya isyarat dengan matanya agar menuruti kemauan Davina. Jadilah mereka berbaring bertiga. Rogen dan Athaya berada di sisi kanan dan kiri memagari Davina di tengah-tengah mereka.Davina tersenyum bahagia dan memandang kedua orang tuanya yang membelai kepalanya bergantian. Ini adalah pertama kalinya Davina tidur bertiga dengan Rogen dan Athaya.“Kenapa Papa dan Bunda tinggalnya pisah-pisah? Kenapa Bunda nggak ti

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Rasa Yang Tidak Pernah Mati

    Rogen dan Belva duduk dengan tegang di kursi pasien di ruangan Gatra. Mereka sedang menanti hasil pemeriksaan kesehatan. Ini adalah pemeriksaan kesekian yang mereka lakukan.“Kalian berdua sehat, nggak ada masalah apa-apa.” Entah untuk keberapa kali Gatra mengatakan hal yang sama.“Kalau memang begitu kenapa Belva masih belum hamil, Bang?” tukas Rogen.Gatra mengerti bagaimana perasaan adik ipar dan istrinya. Dan sebagai orang yang dekat dengan mereka ia juga tidak pernah henti menyemangati.“Abang ngerti perasaan kalian, tapi ini hanya masalah waktu, Dek. Percaya sama Abang, kalau sudah waktunya Tuhan pasti kasih.”Belva yang sejak tadi diam terpaku di sebelah Gatra hanya tersenyum getir. Sudah hampir empat tahun menikah namun Tuhan belum mempercayakan seorang anak pun dititipkan ke dalam rahimnya. Sementara orang-orang di sekelilingnya saat ini sedang mengandung. Mulai dari Tania hingga Athaya. Saat ini Tania sedang mengandung anak keempat,

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Yang Terbaik Untuk Kita

    “Davina! Sini, Sayang, ada papa tuh!”“Yeay … Papa datang!!!” Bidadari cilik itu berlari kecil ke depan rumah saat mendengar suara Audry yang berseru memberitahunya.Rogen baru saja turun dari mobil. Segala rasa lelahnya sirna seketika ketika melihat wajah Davina, putri kecilnya. Rogen langsung mengangkat Davina dan menggendong anak itu.Tanpa terasa, tiga setengah tahun sudah berlalu. Davina kini tumbuh menjadi anak yang manis, tidak banyak tingkah dan menggemaskan.“Udah makan, Sayang?” “Udah, Pa.”“Beneran? bohong ah!” Rogen tidak percaya. Davina memang paling susah jika disuruh makan nasi.“Cium aja kalau Papa nggak percaya, pasti ada bau ayam goreng. ” Davina menyodorkan pipinya.Rogen tertawa lalu mengecup gemas pipi chubby sang putri. “Oh iya, bau ayam goreng. Iya deh, Papa percaya.”Davina tertawa sambil membelai dagu belah Rogen. Davina sangat suka melakukannya. Biasanya sebelum tidur ia akan mengelus-elus belahan di dagu Rogen hingga akhirnya ketiduran.“Tadi Davina ngapain

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Terikat Selamanya

    Athaya mengerutkan dahi. Suara itu terdengar sangat jelas dan dekat. Suara yang sudah familier dengannya tapi sudah lama tidak didengarnya.Nggak mungkin, pikir Athaya. Pasti ini hanya halusinasinya saja. Mana mungkin Rogen ada di sini. Saat ini Rogen pasti sedang bahagia-bahagianya dengan Belva menikmati masa-masa indah pengantin baru.Athaya memejamkan mata dan mencoba untuk fokus pada dirinya sendiri sambil menahan kontraksi yang hilang timbul. Ia menepis semua pikiran dan bayangan-bayangan lain yang melintas di kepalanya.“Sombong lo ya, jauh-jauh gue datang ke sini tapi dicuekin.”Suara itu membuat Athaya terkesiap. Ini nyata dan bukan halusinasinya. Tapi masa Rogen ada di sini?Sambil menahan rasa penasaran Athaya memutar tubuhnya dengan perlahan. Tepat di saat itu ia mendapati seseorang sudah berada di belakangnya, duduk di sisi ranjang.“Adek …” Athaya menggumam tidak percaya. Rogen benar-benar ada di sana. Di dekatnya, di tempat yang sama dengannya. Dan ini bukan mimpi.Roge

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Big Surprise

    Enam bulan kemudian …Setelah kejadian malam itu, hidup Athaya berubah. Pelan-pelan ia mulai menepis Rogen dari hatinya dan membiarkan Kenzi yang mengisi. Athaya menyadari, tidak akan adil untuk Kenzi jika ia masih saja dibayang-bayangi Rogen. Mungkin Athaya harus berterima kasih pada Nora yang telah memilihkan Kenzi untuknya. Kenzi memang tidak sempurna, tapi dia adalah suami yang ideal untuk Athaya. Kenzi membuktikan kata-katanya. Dia menerima keadaan Athaya apa adanya. Dia juga tidak pernah mengungkit-ungkit kejadian itu. Malah Kenzi sangat perhatian pada kehamilan Athaya.“Ay, Rogen jadi menikah hari ini?” tanya Kenzi pagi itu sebelum berangkat ke kantor.“Jadi, Mas,” jawab Athaya.Tempo hari Belva mengabarinya dan bertanya apa Athaya bisa datang. Tapi Athaya menolak dengan alasan kandungannya sudah semakin besar dan hanya menunggu due date. Athaya sama sekali tidak mengungkit kejadian malam itu. Ia tidak ingin menyalahkan Belva. Yan

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Keputusan Kenzi

    “Saya minta penjelasan dari kamu sekarang. Saya harus tahu semuanya. Karena apa? Karena saya adalah suami kamu. Saya pendamping hidup kamu. Dan terutama saya adalah orang yang bertanggung jawab atas hidup kamu setelah kita resmi menikah, bukan orang tua kamu. Jadi saya minta kamu untuk bicara sejujur mungkin."Suara dingin bernada tegas itu betul-betul membuat Athaya tidak berdaya. Satu-satunya yang harus ia lakukan adalah mengatakan segalanya pada Kenzi.“Pertama, saya mau minta maaf udah bikin Mas kecewa,” ucap Athaya pelan. “Saya memang salah karena nggak bilang semua ini dari awal. Saya nggak akan membela diri. Dan …” Athaya menggantung kalimatnya sembari mengamati ekspresi Kenzi.Lelaki itu masih seperti tadi. Menyorot Athaya dengan tatapannya yang datar dan penuh rasa kecewa.“Dan saat ini saya juga sedang hamil.” Athaya melanjutkan perkataannya dengan suara yang jauh lebih lirih.“HAMIL?” Kali ini Kenzi tidak mampu menyembunyikan r

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Malam Pertama Mereka

    Athaya memandang keluar jendela pesawat. Mereka baru saja memasuki kota Jayapura dan akan mendarat sebentar lagi. Seperti yang dikatakan Athaya pada Rogen, setelah ia menikah akan langsung berangkat ke Papua.Orang-orang terdekatnya melepas Athaya dengan berat hati, terutama Nora. Sedangkan Jeff hanya berbicara pada Kenzi agar menjaga Athaya baik-baik. Jeff tidak mengatakan apa-apa pada Athaya. Athaya bersyukur Rogen tidak ikut melepas keberangkatannya di bandara karena lelaki itu mengatakan padanya harus kerja pada hari tersebut. Kalau ada Rogen Athaya tidak menjamin jika ia akan kuat dan sanggup untuk pergi.“Aya, kita sebentar lagi landing.” Suara Kenzi membuyarkan lamunan Athaya.Athaya mengangguk pelan. Sepanjang penerbangan Kenzi sibuk sendiri membaca buku, sedangkan Athaya larut dalam lamunannya.Semilir angin menyapa halus begitu Athaya turun dari pesawat. Ia dan Kenzi langsung disambut oleh seorang laki-laki yang merupakan perwa

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Ikatan Batin

    Hanya satu minggu setelah perkenalan Athaya dan Kenzi, pernikahan keduanya pun diselenggarakan. Rencana kepindahan Kenzi ke Papua ternyata cukup menguntungkan. Karena dengan begitu mereka jadi punya alasan untuk melaksanakan pernikahan tersebut sesegera mungkin.Pernikahan itu diadakan sebagaimana mestinya. Dalam artian tidak terlalu mewah dan besar-besaran. Jeff bilang bahwa itu hanya akan menghabiskan biaya.Bagi Athaya tidak masalah. Jika perlu tidak perlu ada pesta atau perayaan apa-apa. Cukup akad nikah saja. Yang penting sah secara agama dan diakui oleh negara. Bukankah itu yang lebih penting?Nora masuk ke kamar Athaya memberitahunya. “Aya, ada Belva tuh.”Athaya terkesiap. Sudah sejak tadi ia melamun sendiri setelah perias pengantin mendandaninya.“Belva sama siapa, Mi?” “Sama Rogen.”Deg …!!! Detak jantung Athaya mengencang dalam hitungan detik mendengar nama itu disebut. Lelaki yang dicintainya ternyata datang pada hari pernikahannya. Dan itu tidak mudah untuk Athaya.“Sur

  • Kenikmatan Terlarang Keponakan Suami   Penolakan Rogen

    “Adek, ini Mas Kenzi, calon suamiku.” Athaya menegur Rogen yang termangu sementara di hadapannya Kenzi mengulurkan tangan untuk bersalaman. Rogen terkesiap dan balas menjabat tangan pria di depannya. ‘Nggak banget selera lo, Ay.’ Ia membatin. Rogen mengurungkan niatnya untuk menghajar Kenzi. Lagi pula, sejak kapan ia peduli pada Athaya?Terlepas dari perbuatan Kenzi yang telah menodai Athaya, Rogen berkaca pada dirinya sendiri. Ia juga melakukan hal yang sama dengan Belva. Hanya saja Belva tidak sampai hamil.“Mas Kenzi, Adek ini saudaraku, dan ini Belva sahabatku sekaligus calon istrinya Rogen,” kata Athaya menjelaskan.“Adek?” ulang Kenzi tidak mengerti.“Rogen maksudnya. Kalau di keluarga kami dipanggilnya Adek soalnya dulu dia anak bungsu.” Athaya menjelaskan dengan detail.Kenzi manggut-manggut sambil tersenyum.“Mas Kenzi bentar ya, saya pinjam Athaya dulu,” kata Belva menyela.Kenzi mengangguk pelan.Belva kemudian menarik tangan Athaya menjauh. “Ay, lo serius mau nikah sama

DMCA.com Protection Status